"Ya." Chandra mengangguk, lalu berkata, "Semua informasi ini mengarah pada seseorang.""Siapa?" tanya Paul dan Gili secara serentak."Komandan Pasukan Api Merah, Teuku," ujar Chandra.Kedua orang itu berseru kaget, "Apa?"Paul kembali bertanya dengan terkejut, "Teuku? Mana mungkin? Dia adalah orang dari Someria, tapi malah merencanakan peperangan ini hanya untuk membunuhmu?""Khawatirnya, masalah ini tidak semudah itu," ujar Chandra dengan ekspresi serius.Tidak ada yang tahu apa yang sedang dipikirkan Teuku saat ini. Chandra hanya tahu bahwa Teuku sudah beraksi sejak lama.Saat Paul ditangkap ke Gunung Langit, Chandra juga terpaksa ke sana untuk menyelamatkannya. Saat itu, dia berhadapan dengan 28 pesilat unggul yang ingin membunuhnya. Dalang di balik kejadian ini adalah Kimin. Tentu saja, Kimin juga merupakan anak buah Teuku.Chandra mendapatkan informasi bahwa Kimin dan yang lainnya telah melakukan penelitian rahasia di sebuah institusi di Kota Rivera. Penelitian ini dikendalikan ol
Seketika, ruangan itu diliputi keheningan.Menyelinap ke Gurun Selatan yang dijaga ketat oleh 3 juta pasukan dan membunuh jenderal dari aliansi 28 negara? Ini adalah misi tersulit yang pernah mereka terima selama ini.Semua orang saling bertukar pandang dan tidak bersuara sama sekali.Dahlia melirik mereka sekilas, lalu maju dan berkata, "Kak Chandra, aku akan ikut denganmu."Dahlia adalah pembunuh bayaran yang dibina oleh Istana Gelap. Selama ini, dia selalu hidup dalam kegelapan dan memiliki masa depan yang tidak menentu.Sejak mengikuti Chandra, Dahlia baru mengerti apa yang dinamakan hidup. Chandra yang memberinya arti kehidupan. Kini, Chandra memberikan misi kepada mereka, tentu saja Dahlia tidak akan menolaknya.Chandra menatap pembunuh lainnya dan bertanya, "Bagaimana dengan kalian?"Semua orang tampak bimbang. Meskipun mereka semua adalah pengikut Chandra, misi ini kemungkinan besar akan merenggut nyawa mereka. Peluang untuk selamat dari misi ini sangat kecil, mereka juga tidak
Windu berkata dengan meyakinkan, "Bos, tenanglah. Saat ini, ada 3 juta pasukan yang menjaga Gurun Selatan. Kalau Naga Hitam berani datang, aku jamin dia tidak akan pulang dengan selamat.""Kali ini, kita tidak boleh membuat kesalahan. Kalau kita gagal, akan ada konsekuensinya," pria di telepon memperingatkan.Setelah panggilan itu diakhiri, Windu pun berdiri. Dia membuang puntung rokok di tangannya, lalu menginjaknya dengan keras, dan pergi ke ruang konferensi. Ruang konferensi tersebut dihadiri oleh para jenderal dari 28 negara. Begitu Windu masuk, para jenderal segera berdiri menyambutnya. Windu memberi isyarat agar mereka duduk.Setelah duduk, Windu melihat seisi ruangan dan berkata, "Bos telah menerima informasi bahwa insiden dengan bus wisata telah terbongkar. Naga Hitam sudah mengetahui semuanya.""Apa?" Wajah para jenderal berubah.Bekti berbicara dengan nada dingin, "Bagaimana janjimu sebelumnya? Bukankah kamu bilang rencana ini sangat sempurna? Kalau informasi ini beredar, Neg
Melihat para anggota timnya telah memasuki hutan, Chandra pun berangkat. Dia perlahan mendekati Gurun Selatan. Tidak lama kemudian, dia bertemu dengan sebuah tim patroli. Tim tersebut terdiri dari lima mobil militer, satu kendaraan berlapis baja, satu mobil polisi, dan satu tank.Chandra bersembunyi di balik pohon besar di tepi jalan sambil memperhatikan tim patroli itu meninggalkan lokasi. Setelah tim patroli tersebut pergi, dia diam-diam mengikutinya. Dia mengikuti mereka cukup lama, tetapi tidak menemukan kesempatan untuk menyusup.Tanpa terasa, hari mulai gelap. Tim patroli semakin banyak di sekitar Gurun Selatan. Setelah tidak menemukan kesempatan, Chandra memutuskan untuk berhenti mengikuti mereka. Dengan menghindari pos-pos penjagaan yang tersebar di sekitar, dia mulai mendekati Gurun Selatan.Saat ini, dia hanya berjarak kurang dari 10 kilometer dari Gurun Selatan. Pasukan militer semakin banyak di sekitar sana. Bahkan, ada kamp militer dengan banyak tentara di dalamnya. Chandr
Wanita itu pun keluar dari tenda. Setelah itu, Marcus duduk dan menatap Chandra yang berada di depan pintu sambil berkata, "Kemarilah."Mendengar itu, Chandra mendekatinya."Kabar apa mengenai Naga Hitam ...." Sebelum Marcus selesai berbicara, Chandra telah menodongnya dengan pistol. Seketika, Marcus tercengang.Chandra tersenyum menyeringai sambil berkata, "Akulah Naga Hitam.""Kamu ...."Mendengar ucapan itu, Marcus terperanjat dan hampir terjatuh dari kursi. Chandra mengarahkan pistolnya sambil duduk di depan Marcus.Setelah hatinya lebih tenang, Marcus menatap Chandra dengan ekspresi muram. "Naga Hitam, besar sekali nyalimu. Apa kamu tahu ada berapa orang di luar sana? Kamu akan dikepung dan ditembak mati."Chandra tersenyum tipis sambil berkata, "Coba saja kamu teriak. Aku tidak tahu apakah aku akan dikepung, tetapi sebelum semua itu terjadi, aku pasti akan membunuhmu terlebih dulu.""Kamu ... apa yang kamu inginkan?" tanya Marcus dengan ketakutan. Chandra sudah pasti sanggup memb
Setelah Chandra mengakhiri panggilan tersebut, dia mengirimkan nomor rekening Marcus kepada Mawar. Sementara itu, Marcus menatap Chandra dengan tatapan iri. Dia merasa iri terhadap Chandra yang kaya raya.Meskipun Marcus adalah warga Negara Yinusa, dia tahu bahwa selama beberapa tahun terakhir, para pedagang yang melakukan bisnis di Gurun Selatan memberikan uang kepada Naga Hitam sebagai uang perlindungan. Namun, pemerintah Someria memilih untuk menutup mata terhadap hal ini.Sementara Marcus sendiri, dia tidak berani menerima sogokan dengan terang-terangan. Sebab, jika hal ini ketahuan, karier militernya akan berakhir.Melihat Marcus yang banjir keringat, Chandra tersenyum dan berkata, "Jangan terlalu gugup, santai saja. Hanya kita yang tahu tentang hal ini, tidak ada yang akan tahu selama kamu tidak mengatakannya. Aku sudah memerintahkan untuk mentransfer uangnya, seharusnya uangnya akan masuk sebentar lagi. Bersabarlah."Marcus mengusap keringat dari wajahnya, lalu berkata, "Apakah
Chandra melambaikan tangannya dan berkata, "Tenang saja, aku bisa membuat topeng kulit. Kamu siapkan saja bahannya.""Baik," jawab Marcus. "Kamu istirahat dulu di sini, akan kusiapkan semuanya."Usai berkata demikian, Marcus berbalik dan pergi meninggalkan tempat itu.Pada saat mempersiapkan bahan, dia juga sekaligus memilih beberapa prajurit yang bisa dipercaya. Beberapa saat kemudian, semua bahan telah dipersiapkan.Malam yang hening itu pun berlalu.Keesokan paginya, Marcus berangkat ke wilayah militer Gurun Selatan bersama dengan belasan prajurit lainnya.Di sebuah tanah kosong dalam wilayah militer di kota, telah berbaris ratusan prajurit di tempat itu.Semua prajurit ini dipilih sendiri oleh Wakil Jenderal. Mereka memiliki keterampilan yang kuat dan mampu melawan puluhan lawan sekaligus.Bekti berdiri di depan dengan ekspresi puas di wajahnya. "Baiklah, mulai sekarang, kalian akan berjaga-jaga di luar gedung ini. Tidak ada yang boleh beranjak dari sini, mengerti?""Kami mengerti,
Chandra telah meninggalkan banyak penanda di wilayah militer. Semua penanda ini adalah tanda khusus yang biasa digunakan oleh para pembunuh. Orang awam tidak akan bisa mengerti arti dari penanda ini.Chandra juga tidak tahu identitas apa yang digunakan oleh para pembunuh ini untuk menyelinap masuk. Namun, dia tahu bahwa semua pembunuh yang menyelinap ini akan meninggalkan tanda yang sulit dikenali oleh orang lain.Kini, semua persiapan telah selesai, mereka tinggal menunggu malam tiba.Malam ini adalah waktu kematian bagi ke-28 jenderal tersebut. Jika misi pembunuhan mereka gagal, Chandra dan semua pembunuh yang datang bersamanya juga akan mati di sini.Sebab, perlengkapan senjata di sini sangat banyak. Pasukan mereka saja sudah mencapai 100 ribu orang. Semuanya adalah pasukan bersenjata lengkap yang mematikan.Selain itu, masih ada 3 juta pasukan lain yang berjaga di Gurun Selatan. Jika misi mereka membunuh para jenderal ini berhasil, 3 juta pasukan ini tidak akan berani bertindak sem
Chandra benar-benar menginginkan Giok Pemakaman tersebut. Sekarang, dia menyatakan ketertarikannya dengan giok itu setelah Jarga membahasnya. Selain itu, tanah leluhur keluarga Sky? Sepengetahuan Chandra, keluarga Sky merupakan salah satu keluarga yang melegenda. Bahkan leluhur mereka sempat menjadi orang terkuat di bumi pada periode itu. Jadi, tentu saja tanah leluhur keluarga Sky adalah hal yang cukup menarik bagi Chandra. Dia ingin pergi dan melihat tanah leluhur itu. Namun, Jarga tampak ragu untuk menunjukkan tanah leluhur keluarganya dan memberikan giok itu setelah Chandra menolak untuk menikah dengan Lilian. Bagaimanapun juga, liontin giok ini adalah harta karun keluarga Sky. Bahkan mereka rela seluruh kota dibantai untuk mempertahankan liontin giok ini. Jadi, bagaimana mungkin mereka bisa memberikan liontin giok itu kepada Chandra secara sukarela?Walaupun Chandra sudah menyelamatkan keluarga Sky, Jarga tetap tidak bersedia memberikan liontin giok itu kepada Chandra. Satu-sat
Beberapa hari kemudian, mereka semua tiba di Kota Sky Draga yang sekarang sudah berubah menjadi kota mati. Mayat bergelimpangan di mana-mana dengan darah yang mengalir tanpa henti bagaikan sungai disertai dengan bau busuk yang menyengat ke seluruh penjuru kota. Jarga memerintahkan prajurit dari kota sekitar Sky Draga untuk membersihkan kota ini. Hanya dalam beberapa hari, Sky Draga berhasil dibersihkan. Chandra terpaksa tinggal untuk sementara waktu di Sky Draga karena keluarga Sky masih memiliki banyak urusan yang harus mereka selesaikan dan belum sempat untuk menyiapkan bahan pangan bagi Chandra. Chandra tinggal di sana kurang lebih selama setengah bulan ketika Kota Sky Draga perlahan mulai pulih. Sebuah halaman di istana kekaisaran Negara Sky Draga. Chandra duduk di halaman sambil menyerap energi spiritual langit dan bumi untuk berkultivasi. “Kak Chandra!”Sebuah suara yang renyah memanggil namanya. Tidak lama kemudian, pintu terbuka dan seorang perempuan cantik bergaun indah be
Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel
“Kamu … kamu iblis?” tanya Morga dengan raut wajah ketakutan. Chandra berkata dengan tenang, “Kamu tidak perlu memedulikan siapa aku. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, jangan salahkan aku yang bertindak kasar kalau kamu tidak mau menjawab pertanyaannya.”Energi iblis muncul dari teratai hitam dan melayang ke arah Morga. Seketika, jiwanya bergetar. Dia sadar, dirinya pasti akan mati kalau dia tidak mengatakannya. Sekarang, dia benar-benar ketakutan sampai keinginan untuk bertahan hidup tiba-tiba muncul di dalam hatinya. “Jangan, jangan bunuh aku. Aku akan mengatakannya,” ujar Morga berusaha berkompromi. Kemudian Chandra menyingkirkan Teratai Iblisnya. Lilian menatap Chandra dengan tatapan aneh. Dia juga tahu legenda tentang iblis. Oleh karena itu, dia cukup kaget ketika mengetahui seorang manusia bumi seperti Chandra bisa memiliki energi iblis di tubuhnya. Namun, semua itu tidak lagi penting baginya selama Chandra bisa menyelamatkan keluarganya. “Katakan sekarang juga,”
Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang
Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel
Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter
Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud