Deska dan Kimin sudah mencari tahu tentang berita yang beredar di luar. Saat ini, asisten yang berada di sisi Nova merupakan presiden direktur dari Atma Group. Sementara itu, rumor yang beredar di dunia luar beberapa waktu yang lalu, presiden direktur Atma Group adalah Naga Hitam. Akan tetapi, mereka tahu bahwa itu bukanlah Naga Hitam. Naga Hitam yang sesungguhnya adalah Chandra yang menikah dan menumpang di Keluarga Kurniawan, keduanya hanya memiliki nama yang sama saja. Sementara itu, saat ini Chandra sedang berada dalam tahanan. Deska secara khusus menelepon ke kepolisian dan sudah memastikan bahwa Chandra benar-benar sedang dikurung serta tidak pernah keluar."Lakukan sesuai rencana," kata Deska sambil melirik Kimin sekilas.Kimin mengangguk, lalu wajahnya melintas ekspresi licik. Dia pun berkata, "Mulai dari sekarang, tidak akan ada lagi Asosiasi Pengobatan Tradisional di Someria, sedangkan asosiasi medis dari Negara Gorli akan memasuki Someria dan menduduki pasar obat Someria da
Ruby lanjut berkata, "Barusan, aku mendapat informasi bahwa ada orang yang tidak puas dengan aturan pertandingan yang kami tetapkan. Dia adalah dokter dari Klinik Majestic, Kimin. Sekarang, kami persilakan Kimin untuk naik ke panggung."Seiring dengan suara yang terdengar, Kimin pun muncul di atas panggung. Dia tampak sangat tenang saat menghadapi tatapan seluruh penonton dan juga kamera.Kemudian, Kayson bertanya, "Pak Kimin, apa yang membuatmu merasa tidak puas dengan peraturan pertandingan konferensi medis kali ini? Silakan katakan."Kimin menerima mikrofon yang diberikan oleh staf dan berkata, "Aku merasa sangat tidak puas dengan aturan kompetisi konferensi medis kali ini. Memangnya mau sampai kapan kalau kompetisinya satu lawan satu seperti ini? Aku menyarankan agar 100 orang yang masuk dalam babak final bisa bersaing bersama-sama."Ruby menjawab sambil tersenyum dan berkata, "Pak Kimin, aturan kompetisi ini telah disepakati oleh banyak klinik. Sekarang, kami tidak bisa mengubah a
Saat menghadapi tantangan yang begitu besar dari Kimin, Cakra sama sekali tidak takut dan memilih untuk menghadapinya. Karena Cakra menerima tantangan tersebut, Kimin pun menyunggingkan senyuman yang licik di wajahnya."Benar, aku akan memberi tahu aturannya sebentar." Kimin berkata, "Siapkan 1.000 jenis tanaman, lalu gabungkan secara bebas berdasarkan pengetahuan yang dimiliki masing-masing untuk dibentuk dan diracik menjadi racun, serta berikan kepada lawan untuk ditelan. Setelah itu, lakukan perpaduan sekali lagi dari 1.000 macam jenis obat ini untuk membuat penawarnya. Tentunya, kamu juga bisa menggunakan metode pengobatan seperti jarum dan titik akupunktur untuk menetralkan racun.""Oke," jawab Cakra sambil mengangguk.Kimin kembali berkata, "Demi menghindari kecurigaan, 1.000 bahan obat ini akan disiapkan dari Medika Gria milikmu."Cakra pun segera mempersiapkannya. Tak lama kemudian, beberapa lemari dibawa ke atas panggung. Semua lemari ini memiliki banyak laci yang masing-masin
Satunya lagi adalah seorang dokter yang tidak terkenal. Siapa di antara mereka berdua yang memiliki pencapaian lebih hebat dalam keterampilan medis? Semua orang menjadi sangat menantikannya.Nova melihat Cakra dan Kimin yang sedang sibuk di atas panggung, lalu dia sontak bertanya, "Tuan Chandra, semua ini adalah bahan obat biasa, apa bisa dijadikan racun?""Bisa," jawab Chandra.Kemudian, Chandra menjelaskan sambil mengangguk, "Sebenarnya, semua obat itu tidak beracun, tetapi ketika dikombinasikan dengan proporsi yang berbeda, itu akan menjadi racun. Cakra dan Kimin punya bakat ilmu pengobatan tradisional yang sangat tinggi. Racun yang mereka buat benar-benar sangat mematikan. Sekarang, yang perlu dilihat adalah siapa di antara mereka yang memiliki metode menetralkan racun lebih hebat."Nova pun melirik Chandra sekilas dan bertanya, "Tuan Chanda, kalau kamu yang berada di panggung untuk berkompetisi dengan mereka, apa kamu bisa mengalahkan mereka?"Chandra menyunggingkan senyuman yang
Semua yang dibuat oleh Cakra dan Kimin adalah racun mematikan yang akan langsung menunjukkan kondisi keracunan setelah ditelan. Nurul dan Deska terkapar di lantai dengan gejala keracunan yang berbeda.Cakra bergegas berjongkok, lalu mulai memeriksa nadi dan kondisi tubuh Nurul. Di sisi lain, Kimin juga melakukan hal yang sama dan mulai memeriksa kondisi tubuh Deska. Ada belasan kamera di panggung yang meliput segala tindakan Cakra dan Kimin dengan sangat jelas.Setelah melakukan pemeriksaan dasar, Cakra segera mengeluarkan jarum perak untuk memblokir semua titik akupunktur dan meridian di tubuh Nurul serta mencegah penyebaran racun."Hanya 10 menit," gumam Cakra.Setelah melakukan pemeriksaan, Cakra sudah memiliki kesimpulan dalam hatinya. Dia harus membuat penawarnya dalam waktu 10 menit, lalu mengeluarkan racun dari tubuh Nurul. Jika tidak, nyawa Nurul akan terancam.Jika racunnya tidak dinetralkan dalam waktu 10 menit, sekalipun dia mengaku kalah dan Kimin memberikan penawarnya, tub
Namun, Kimin juga bukan orang biasa. Racun yang dibuat olehnya sangat mematikan dan menyebar dengan sangat cepat. Kecepatannya itu membuat Cakra tidak bisa menetralkannya dalam waktu singkat. Jika penyebaran racunnya lebih lambat dan memberikan Cakra sedikit waktu lagi, dia pasti bisa menemukan penawarnya.Waktu terus-menerus berlalu, saat ini hanya tersisa dua menit sebelum 10 menit berakhir. Racun di tubuh Deska hampir sepenuhnya telah dikeluarkan dan wajahnya sudah kembali memerah. Cakra melirik Kimin sekilas dan mendapati bahwa Kimin sudah membantu menetralkan racun Deska. Cakra pun tahu bahwa dia sudah kalah dalam kompetisi kali ini.Kemudian, dia bangkit dan berucap, "Aku mengaku kalah karena tidak bisa membuat penawarnya dalam waktu singkat. Cepat berikan penawarnya."Jika dia tidak mengaku kalah dan membiarkan racun menyebar, nyawa Nurul akan terancam. Sebuah tindakan kecil sontak memicu reaksi yang besar. Apakah Cakra mengaku kalah? Cakra yang sudah mempertahankan gelar sebaga
Di atas panggung, Kimin melihat Cakra dan mengatakan setiap katanya dengan jelas, "Pak Cakra, apa kamu meragukan perkataanku?"Cakra mengernyitkan alisnya dan wajahnya tampak serius. Dia sejak awal sudah tahu bahwa Kimin berasal dari Negara Gorli. Dia juga tahu bahwa dulunya penduduk Negara Someria hanya bermigrasi ke Negara Gorli. Dia sama sekali tidak menyangka Kimin berpartisipasi dalam konferensi ilmu pengobatan tradisional karena memiliki tujuan seperti ini. Dalam hal membuat racun, Cakra memang tidak sebanding dengan Kimin."Pak Cakra, bicaralah. Kamu sudah mempelajari sedikit ilmu pengobatan Gorli, lalu merasa bahwa itu adalah bentuk sesungguhnya dari ilmu pengobatan tradisional dan mendirikan Asosiasi Pengobatan Tradisional. Aku akan memberimu satu kesempatan untuk menantangku lagi. Kalau gagal, bubarkan Asosiasi Pengobatan Tradisional atau ganti namanya. Ini tidak keterlaluan, 'kan?"Kimin terus mengucapkan perkataan yang mendesak."Dokter Sakti Cakra, kenapa memangnya kalau m
"Jika kalian menantangku dalam hal keterampilan medis, aku akan menerimanya selama itu berhubungan dengan ilmu pengobatan Gorli. Jika aku kalah, aku akan segera mengaku kalah dan meminta maaf. Setelah itu, aku akan kembali ke Gorli dan tidak akan melangkah ke Someria seumur hidupku lagi."Kimin terlalu keterlaluan dan telah membuat emosi banyak orang, tetapi semua dokter itu tidak berani berbicara. Bagaimanapun juga, Kimin sudah menunjukkan kemampuan yang menakutkan yang bahkan bisa mengalahkan Dokter Sakti Cakra. Jika bertanding dengan Kimin, mereka tidak punya peluang untuk menang."Bagaimana? Apa kalian tidak berani? Apa sesulit itu untuk mengakui ilmu pengobatan tradisional berasal dari ilmu pengobatan Gorli? Ini adalah faktanya, kenapa kalian tidak mengakuinya? Kalau tidak berani bertanding, ambil keputusan dan bubarkan Asosiasi Pengobatan Tradisional," kata Kimin yang terus mendesak.Para bos dari berbagai perusahaan yang ada di bawah panggung menunjukkan ekspresi serius dan sed
Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit
Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida
Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke
Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa
Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra
“Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin
Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat
Chandra sudah berlatih di medan perang kuno selama dua tahun. Dia juga tidak tahu, apakah sudah ada prajurit kuat yang berhasil mengalahkan penjaga level sembilan dan menjadi pemilik Rumah Abadi selanjutnya? Oleh karena itu, Chandra bergegas meninggalkan tempat ini dan muncul di luar dengan cepat. Dia bergegas pergi menuju pangkalan militer terdekat tanpa berhenti di mana pun. Kemudian dia naik pesawat khusus untuk menuju Gunung Bushu. Akhirnya, dia tiba di Gunung Bushu setelah menumpang pesawat cukup lama. Wilayah Gunung Bushu tampak lebih luas setelah dua tahun berlalu. Ada banyak daerah baru yang muncul di sana, sampai Chandra hampir tidak mengenali Gunung Bushu. Namun, Chandra bisa melihat cahaya keemasan di kejauhan yang menandakan Rumah Abadi masih berdiri di sana dan belum menemukan pemilik barunya. Chandra langsung bernapas lega dan memilih untuk berjalan perlahan masuk ke dalam area Gunung Bushu. Chandra menemukan banyak prajurit ketika Chandra berjalan semakin dalam. Bahk
Chandra tampak gembira. Akhirnya, dia hampir berhasil mencapai kekuatan magis segel kedelapan setelah berlatih cukup keras sekian lamanya. Sekarang, dia hanya perlu meningkatkan kekuatannya sampai puncak agar bisa membuka segel kedelapan. Setelah itu, barulah dia akan melawan penjaga Rumah Abadi di level sembilan. Chandra bergegas berdiri lalu berjalan menghampiri si penjaga. Si penjaga berbalik dan menyerahkan pakaian kepada Chandra yang baru menyadari kalau pakaiannya sudah habis terbakar. Chandra menerima pakaian itu dari tangan si penjaga dengan raut wajah malu seraya berkata, “Terima kasih, Kak.”Chandra buru-buru mengenakan pakaian itu yang ternyata adalah sebuah jubah antik yang sangat pas di badannya. Si penjaga berbalik dan menatap Chandra dengan puas lalu mengangguk seraya berkata, “Bagus sekali! Kecepatanmu dalam belajar, jauh lebih cepat dari dugaanku.”“Kak, sudah berapa lama aku berada di sini?” tanya Chandra penasaran. Chandra berlatih dengan sangat keras di tempat i