Share

Bab 493

Author: Angin
Tadi Chandra pergi dengan buru-buru, dia pun belum sempat makan sampai sekarang. Jadi, Chandra pun mengendarai mobil menuju kawasan kota. Dia mencari sebuah kedai mi yang agak ramai.

Bisnis kedai mi ini cukup laris. Hampir semua meja sudah dipenuhi oleh pelanggan. Untungnya, masih ada satu meja kosong. Chandra pun duduk, lalu memesan mi daging kambing.

Saat ini seorang wanita rambut panjang yang berpakaian terusan hitam dengan kacamata hitam berjalan memasuki kedai mi. Dia melirik sekeliling, lalu melihat hanya ada bangku kosong di meja Chandra.

Si wanita berjalan pergi. Dia tersenyum pada Chandra, lalu duduk di hadapannya.

Kemudian, si wanita memalingkan kepalanya dan berpesan pada pelayan yang melewati, “Beri aku mi daging kambing yang ukuran jumbo dan ekstra mi.”

Chandra juga tidak meladeni orang yang duduk di seberangnya. Dia bahkan tidak melirik si wanita sekali pun. Dia hanya fokus menyantap mi dan permainan ponselnya saja.

Setelah Grace memesan mi, dia melirik sekeliling seolah-
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 494

    Chandra menatap dua puluhan lelaki berpakaian hitam yang sedang menghalangi langkahnya. Orang-orang itu berdiri dengan sangat tegak. Sepertinya mereka semua sudah terlatih dengan profesional.Kali ini Chandra mulai penasaran.Sebenarnya siapa wanita ini? Kenapa dia bisa diikuti oleh begitu banyak pengawal?Grace membalikkan badan, lalu memarahi Benjamin, “Hei, kamu lagi ngapain?”Benjamin berumur sekitar 40 tahun, Dia berpakaian agak sederhana dengan wajah berbentuk oval dan rambut pendek.Dia berjalan maju, lalu berkata dengan sopan, “Nona, Tuan sudah berpesan. Kamu mesti berada di bawah pengawasan kami. Sekarang Tuan masih ada urusan. Besok pagi dia baru akan sampai di Rivera.”“Aku sudah bukan anak kecil lagi. Jangan selalu utus orang untuk mengikutiku!”Grace merasa sangat kesal. Dia pun memukul dan menendang semua pengawal yang menghalangi pintu untuk menerobos keluar. Meskipun demikian, tidak ada yang berani melakukan perlawanan.Benjamin juga tidak berdaya. “Ikuti Nona.”“Baik.

  • Jenderal Naga   Bab 495

    Para pengawal mulai mengelilingi Grace dengan menghadap ke depan.Tiba-tiba Chandra menatap Benjamin, lalu berkata, “Kamu juga balik badan.”“Apa yang ingin kamu lakukan?” Raut wajah Benjamin berubah serius.Melihat Benjamin tidak ingin membalikkan badan, Chandra juga tidak berkata lain lagi. Dia memapah Grace untuk duduk bersila di atas lantai, lalu membuka pakaian Grace hingga hanya tersisa pakaian dalamnya saja.“Kamu!” Amarah Benjamin seketika membara.“Diam!” teriak Chandra.Chandra menekan-nekan bagian belakang punggung Grace, lalu mengeluarkan jarum akupunktur dari dalam tasnya. Tanpa mensterilkan terlebih dahulu, dia langsung menancapkan jarum ke tubuh Grace.Gerakan tangan Chandra sangat gesit. Bahkan Benjamin pun kebingungan ketika melihatnya. Dalam waktu beberapa detik, seluruh tubuh Grace sudah dipenuhi dengan jarum perak.“Papah dia.” Tiba-tiba terdengar suara Chandra. Benjamin pun baru merespons, lalu memapah pundak Grace.Chandra berjalan ke belakang Grace, mulai memijat

  • Jenderal Naga   Bab 496

    Chandra langsung meninggalkan tempat setelah menyelamatkan Grace. Biasanya, dia bersikap acuh tak acuh terhadap masalah orang lain. Dia bisa menyelamatkan Grace murni karena merasa Grace bukanlah orang jahat.Hal ini dapat diketahui dari meski Benjamin bersikap begitu galak sewaktu di kedai mi, Grace malah memberanikan diri untuk membawanya kabur. Chandra pergi mencari makan lagi.Pada saat ini, di Jalan Medis Kota Rivera.Kevin membawa Kosim berobat ke puluhan dokter pengobatan tradisional.Semua dokter itu menggeleng tanda kehabisan akal untuk mengobati penyakit Kosim.“Ayah, apa yang harus aku lakukan? Aku masih belum nikah, aku masih ingin tiduri cewek-cewek lagi.” Kosim gelisah hingga hampir meneteskan air matanya.Semalam, artis seksi itu sudah membantu Kosim semalaman. Hanya saja dia tidak memiliki reaksi apa-apa. Kevin juga tidak berdaya. Dia sudah mencari banyak dokter. Namun, semuanya juga tidak memiliki solusinya.“Kosim, kamu jangan panik. Kalau nggak bisa diobati dengan

  • Jenderal Naga   Bab 497

    Chandra juga malas mengurus masalah Keluarga Kurniawan. Biarkan saja anggota Keluarga Kurniawan hidup sengsara dulu. Setelah konferensi media berakhir, Chandra baru akan menanganinya. Saat ini, Chandra kembali ke kamar. Tampak Nova sedang duduk membaca buku dengan serius.“Sayang, kamu lagi baca apa?”Nova meletakkan bukunya, lalu membalas dengan tersenyum, “Aku bosan di rumah melulu. Jadi, tadi aku pergi beli buku.”“Emm, bagus,” balas Chandra sambil mengangguk.Chandra merasa sangat gembira. Ternyata masalah Keluarga Kurniawan tidak membuat Nova kehilangan semangat hidupnya. Dia bahkan masih kepikiran untuk belajar.Tiba-tiba ponsel Chandra berdering. Dia menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenalnya.“Halo, siapa?” “Ini aku Sandra.”Ketika mendengar suara Sandra, Chandra spontan mengerutkan keningnya. “Kenapa? Ada masalah apa?”Seketika terdengar suara omelan dari ujung telepon. “Chandra, padahal kamu diberi gaji 10 juta sama New Era, kamu malah nggak bekerja. Coba kamu liha

  • Jenderal Naga   Bab 498

    Sekretarisnya Sandra cukup baik. Dia tidak mempersulit Chandra. Dia mengira Chandra hanya penasaran ingin melihat area kerja wakil direktur saja.“Serius, Bu Sandra yang panggil aku ke sini. Kalau kamu nggak percaya, coba kamu tanya dia. Kalau kamu nggak mau tanya, aku pergi sekarang, ya. Paling-paling kamu bakal disalahkan Bu Sandra saja.”Setelah dilihat-lihat, sepertinya Chandra tidak sedang berbohong.Nadia melirik Chandra dengan kebingungan, lalu berkata, “Kamu tunggu sebentar. Aku pastikan dulu.”Tanpa berbasa-basi, Nadia langsung mengetuk pintu, lalu berjalan memasuki ruangan. “Bu Sandra, ada seorang karyawan bernama Chandra datang ke sini. Katanya Bu Sandra cari dia?”“Suruh dia masuk!” Terdengar suara Sandra dari dalam ruangan.Kali ini Nadia baru membalikkan badannya, berjalan ke sisi Chandra. “Masuk sana.”Chandra pun berjalan memasuki ruangan tanpa mengetuk pintu.Bagaimanapun juga, Sandra adalah seorang wakil direktur, dia pun diberikan ruangan yang sangat besar. Ruangan k

  • Jenderal Naga   Bab 499

    “Bu Mawar.”Di sepanjang perjalanan, semua pegawai perusahaan menyapa Mawar dengan sopan.Namun, Mawar malah tidak meladeni mereka. Dia langsung berjalan ke depan ruangan Sandra, lalu mengetuk pintu dengan perlahan.“Siapa?” Saat Sandra sedang menginterogasi Chandra, terdengar suara ketuk pintu. Dia spontan membalikkan badannya, dan bertanya dengan ketus, “Nggak lihat apa aku lagi sibuk?”“Kak Chandra, ini aku, Mawar.” Terdengar suara Mawar dari luar pintu.Begitu mendengar sebutan “Kak Chandra”, Sandra spontan terbengong.Chandra juga mengernyitkan keningnya. Kenapa Mawar kemari?Sandra melirik Chandra yang duduk di sofa, lalu langsung pergi membukakan pintu untuk menyambut Mawar. “Kenapa kamu ke sini? Ayo cepat masuk!”Mawar memasuki ruangan, lalu berhenti di hadapan Chandra. “Kak Chandra, kenapa kamu tidak beri tahu aku kalau kamu ke perusahaan? Biar aku bisa menjemputmu.”Chandra mengangkat-angkat tangannya, lalu berkata, “Aku juga nggak ingin kemari. Tapi Bu Sandra bilang aku masi

  • Jenderal Naga   Bab 500

    Chandra mengusap hidungnya, lalu bertanya, “Kenapa kamu lihat aku seperti ini?”“Siapa kamu sebenarnya?” tanya Sandra sekali lagi.Identitas Chandra sudah melampaui dugaannya. Dia sungguh tidak bisa menerimanya.Siapa sangka, seorang lelaki yang dijuluki menantu pecundang oleh Keluarga Kurniawan adalah bos dari New Era. Dia bahkan akan menambah setoran modal sebanyak 2 kuadriliun demi menciptakan negara bisnis.Sebenarnya berapa banyak uang yang dimiliki Chandra? Sandra tidak bisa membayangkan.Chandra tersenyum santai, lalu berkata, “Memangnya aku itu siapa? Ya Chandra, lah. Aku itu menantu Keluarga Kurniawan, suaminya Nova.”“Bukan, kamu pasti adalah Naga Hitam!” ucap Sandra.Chandra kembali menegaskan, “Naga Hitam sudah mati. Bagaimana mungkin aku itu Naga Hitam? Oh ya, apa kamu masih ada urusan? Kalau nggak ada, aku pamit dulu.” Chandra berdiri hendak meninggalkan ruangan.“Berhenti!” jerit Sandra.Tatapan Chandra tertuju pada diri Sandra. Dia tersenyum nakal, lalu bertanya, “Apa k

  • Jenderal Naga   Bab 501

    Sudah berapa banyak orang di dunia ini yang meninggal akibat keserakahan mereka terhadap uang? Sekarang Chandra diberi uang 200 triliun secara cuma-cuma, tapi dia malah tidak menginginkannya.“Jangan-jangan dia itu master yang tidak tergoda dengan uang?” gumam Benjamin.Setelah Chandra meninggalkan New Era, dia tidak langsung pulang, melainkan pergi ke rumah sakit militer untuk menjenguk Paul.Di dalam sebuah vila di Rivera.“Nona, dia menolak ceknya.”“Apa? Ditolak?” Grace merasa kaget. Suaranya bahkan mencapai 80 oktaf. “Dua ratus triliun? Ditolak?”“Iya, aku juga bingung. Dia hanyalah pegawai di New Era yang diberi gaji pokok sebesar 10 juta dan komisi atas penjualannya. Ditambah lagi, Keluarga Kurniawan sudah bangkrut. Dia seharusnya sangat membutuhkan uang ini. Kenapa dia malah menolaknya?” Benjamin juga tidak habis pikir.“Nona, jangan-jangan dia adalah master yang tidak peduli dengan harta benda?”Grace melirik Benjamin sekilas. “Kamu bodoh, ya? Apa ada orang seperti itu di duni

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status