Chandra langsung meninggalkan tempat setelah menyelamatkan Grace. Biasanya, dia bersikap acuh tak acuh terhadap masalah orang lain. Dia bisa menyelamatkan Grace murni karena merasa Grace bukanlah orang jahat.Hal ini dapat diketahui dari meski Benjamin bersikap begitu galak sewaktu di kedai mi, Grace malah memberanikan diri untuk membawanya kabur. Chandra pergi mencari makan lagi.Pada saat ini, di Jalan Medis Kota Rivera.Kevin membawa Kosim berobat ke puluhan dokter pengobatan tradisional.Semua dokter itu menggeleng tanda kehabisan akal untuk mengobati penyakit Kosim.“Ayah, apa yang harus aku lakukan? Aku masih belum nikah, aku masih ingin tiduri cewek-cewek lagi.” Kosim gelisah hingga hampir meneteskan air matanya.Semalam, artis seksi itu sudah membantu Kosim semalaman. Hanya saja dia tidak memiliki reaksi apa-apa. Kevin juga tidak berdaya. Dia sudah mencari banyak dokter. Namun, semuanya juga tidak memiliki solusinya.“Kosim, kamu jangan panik. Kalau nggak bisa diobati dengan
Chandra juga malas mengurus masalah Keluarga Kurniawan. Biarkan saja anggota Keluarga Kurniawan hidup sengsara dulu. Setelah konferensi media berakhir, Chandra baru akan menanganinya. Saat ini, Chandra kembali ke kamar. Tampak Nova sedang duduk membaca buku dengan serius.“Sayang, kamu lagi baca apa?”Nova meletakkan bukunya, lalu membalas dengan tersenyum, “Aku bosan di rumah melulu. Jadi, tadi aku pergi beli buku.”“Emm, bagus,” balas Chandra sambil mengangguk.Chandra merasa sangat gembira. Ternyata masalah Keluarga Kurniawan tidak membuat Nova kehilangan semangat hidupnya. Dia bahkan masih kepikiran untuk belajar.Tiba-tiba ponsel Chandra berdering. Dia menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenalnya.“Halo, siapa?” “Ini aku Sandra.”Ketika mendengar suara Sandra, Chandra spontan mengerutkan keningnya. “Kenapa? Ada masalah apa?”Seketika terdengar suara omelan dari ujung telepon. “Chandra, padahal kamu diberi gaji 10 juta sama New Era, kamu malah nggak bekerja. Coba kamu liha
Sekretarisnya Sandra cukup baik. Dia tidak mempersulit Chandra. Dia mengira Chandra hanya penasaran ingin melihat area kerja wakil direktur saja.“Serius, Bu Sandra yang panggil aku ke sini. Kalau kamu nggak percaya, coba kamu tanya dia. Kalau kamu nggak mau tanya, aku pergi sekarang, ya. Paling-paling kamu bakal disalahkan Bu Sandra saja.”Setelah dilihat-lihat, sepertinya Chandra tidak sedang berbohong.Nadia melirik Chandra dengan kebingungan, lalu berkata, “Kamu tunggu sebentar. Aku pastikan dulu.”Tanpa berbasa-basi, Nadia langsung mengetuk pintu, lalu berjalan memasuki ruangan. “Bu Sandra, ada seorang karyawan bernama Chandra datang ke sini. Katanya Bu Sandra cari dia?”“Suruh dia masuk!” Terdengar suara Sandra dari dalam ruangan.Kali ini Nadia baru membalikkan badannya, berjalan ke sisi Chandra. “Masuk sana.”Chandra pun berjalan memasuki ruangan tanpa mengetuk pintu.Bagaimanapun juga, Sandra adalah seorang wakil direktur, dia pun diberikan ruangan yang sangat besar. Ruangan k
“Bu Mawar.”Di sepanjang perjalanan, semua pegawai perusahaan menyapa Mawar dengan sopan.Namun, Mawar malah tidak meladeni mereka. Dia langsung berjalan ke depan ruangan Sandra, lalu mengetuk pintu dengan perlahan.“Siapa?” Saat Sandra sedang menginterogasi Chandra, terdengar suara ketuk pintu. Dia spontan membalikkan badannya, dan bertanya dengan ketus, “Nggak lihat apa aku lagi sibuk?”“Kak Chandra, ini aku, Mawar.” Terdengar suara Mawar dari luar pintu.Begitu mendengar sebutan “Kak Chandra”, Sandra spontan terbengong.Chandra juga mengernyitkan keningnya. Kenapa Mawar kemari?Sandra melirik Chandra yang duduk di sofa, lalu langsung pergi membukakan pintu untuk menyambut Mawar. “Kenapa kamu ke sini? Ayo cepat masuk!”Mawar memasuki ruangan, lalu berhenti di hadapan Chandra. “Kak Chandra, kenapa kamu tidak beri tahu aku kalau kamu ke perusahaan? Biar aku bisa menjemputmu.”Chandra mengangkat-angkat tangannya, lalu berkata, “Aku juga nggak ingin kemari. Tapi Bu Sandra bilang aku masi
Chandra mengusap hidungnya, lalu bertanya, “Kenapa kamu lihat aku seperti ini?”“Siapa kamu sebenarnya?” tanya Sandra sekali lagi.Identitas Chandra sudah melampaui dugaannya. Dia sungguh tidak bisa menerimanya.Siapa sangka, seorang lelaki yang dijuluki menantu pecundang oleh Keluarga Kurniawan adalah bos dari New Era. Dia bahkan akan menambah setoran modal sebanyak 2 kuadriliun demi menciptakan negara bisnis.Sebenarnya berapa banyak uang yang dimiliki Chandra? Sandra tidak bisa membayangkan.Chandra tersenyum santai, lalu berkata, “Memangnya aku itu siapa? Ya Chandra, lah. Aku itu menantu Keluarga Kurniawan, suaminya Nova.”“Bukan, kamu pasti adalah Naga Hitam!” ucap Sandra.Chandra kembali menegaskan, “Naga Hitam sudah mati. Bagaimana mungkin aku itu Naga Hitam? Oh ya, apa kamu masih ada urusan? Kalau nggak ada, aku pamit dulu.” Chandra berdiri hendak meninggalkan ruangan.“Berhenti!” jerit Sandra.Tatapan Chandra tertuju pada diri Sandra. Dia tersenyum nakal, lalu bertanya, “Apa k
Sudah berapa banyak orang di dunia ini yang meninggal akibat keserakahan mereka terhadap uang? Sekarang Chandra diberi uang 200 triliun secara cuma-cuma, tapi dia malah tidak menginginkannya.“Jangan-jangan dia itu master yang tidak tergoda dengan uang?” gumam Benjamin.Setelah Chandra meninggalkan New Era, dia tidak langsung pulang, melainkan pergi ke rumah sakit militer untuk menjenguk Paul.Di dalam sebuah vila di Rivera.“Nona, dia menolak ceknya.”“Apa? Ditolak?” Grace merasa kaget. Suaranya bahkan mencapai 80 oktaf. “Dua ratus triliun? Ditolak?”“Iya, aku juga bingung. Dia hanyalah pegawai di New Era yang diberi gaji pokok sebesar 10 juta dan komisi atas penjualannya. Ditambah lagi, Keluarga Kurniawan sudah bangkrut. Dia seharusnya sangat membutuhkan uang ini. Kenapa dia malah menolaknya?” Benjamin juga tidak habis pikir.“Nona, jangan-jangan dia adalah master yang tidak peduli dengan harta benda?”Grace melirik Benjamin sekilas. “Kamu bodoh, ya? Apa ada orang seperti itu di duni
Saat Chandra pulang ke rumah, akhirnya Toni dan yang lainnya sudah pergi.Saat ini tampak Nova mengenakan pakaian pas badan dengan sedikit riasan di wajahnya. Dia juga sudah menata rambutnya, rambut yang awalnya lurus itu terlihat sedikit bergelombang.Pakaian yang dikenakan Nova adalah terusan putih dengan bentuk V di bagian lehernya. Dia juga mengenakan sebuah kalung berlian. Penampilan Nova saat ini terlihat sangat menawan.Tatapan Chandra terus tertuju pada diri Nova. Dia spontan bertanya, “Sayang, kamu mau keluar?”Nova mengangguk. “Iya, Helen ajak makan bareng. Dia sudah banyak membantu Keluarga Kurniawan. Sudah seharusnya aku berterima kasih langsung sama dia.”Chandra juga masih belum makan. Dia berkata dengan tersenyum, “Apa aku boleh numpang makan gratis?”“Kalau kamu ingin ikut, silakan saja.” Nova tidak menolak.Kemudian, Chandra dan Nova berjalan meninggalkan rumah.“Sayang, kita ke mana?”“Ke Restoran Gemilang,” jawab Nova,“Oke.”Chandra membuka aplikasi navigasi, menget
Daffa langsung memperkenalkan diri. Namun, Helen tidak menggubrisnya.Dylan tersenyum, lalu memperkenalkan, “Kak Daffa, dia itu Helen, pacarku.”Raut wajah Helen langsung berubah muram. “Dylan, jangan nggak tahu malu, ya. Sejak kapan aku jadi pacarmu?”“Sekarang memang masih belum.” Dylan memang tidak tahu malu. Dia malah lanjut berkata, “Cepat atau lambat kamu akan jadi pacarku.”“Eh? Bukannya kamu itu Nova Kurniawan?”Kedua mata Daffa langsung berkilauan ketika melihat Nova. Belakangan ini Nova cukup terkenal di Rivera. Dia terkenal karena dijuluki sebagai wanita tercantik di Rivera, dan memiliki suami pecundang. Kemudian, pernikahannya dengan Christian dibatalkan. Itulah sebabnya semua aset Keluarga Kurniawan dibekukan.Tatapan Dylan seketika tertuju pada diri Nova. Dia melirik dari atas ke bawah, dan menunjukkan senyum puas.“Nova, dengar-dengar Keluarga Kurniawan sudah bangkrut, dan terlilit banyak utang. Sini temani aku minum, nanti aku kasih kamu uang miliaran. Bagaimana menurut
Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter
Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud
Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a
Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa
Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d
Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K
Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra