Jurus pukulan sepuluh tangan Ariyani sangatlah kuat dan cepat. Namun, jurus itu tidak ada gunanya di hadapan Anak Dewa karena Anak Dewa bisa mengatasinya dengan sangat mudah. Bahkan Chandra tetap tidak akan mampu melukai Anak Dewa, sekalipun dia menggunakan 10 tapak tangannya sekaligus. Anak Dewa melompat ke atas setelah berhasil menangkis serangan Chandra. Dalam sekejap mata, dia sudah muncul di belakang Chandra dan menyerang Chandra dengan ganasnya. Tubuh Chandra bagaikan sebuah bola yang langsung terpental sangat jauh di udara. Tubuhnya kembali terjauh tersungkur di atas tanah dengan rasa sakit yang menyebar di seluruh tubuhnya. Anak Dewa menatap dingin dari atas langit. Kemudian dia mengangkat tangannya dan sebuah kekuatan besar muncul dari telapak tangannya. Kekuatan energi yang sangat kuat jatuh dari langit dan menghantam tubuh Chandra dengan sangat keras tanpa ampun.Duar!Sebuah lubang yang sangat dalam tiba-tiba muncul di atas tanah dan menenggelamkan Chandra ke dalamnya.
Anak Dewa tersenyum tipis lalu berkata, “Kupikir, kemampuanmu yang sebenarnya sangat kuat, tapi ternyata hanya segini?”Anak Dewa memukul Chandra dengan telapak tangannya setelah selesai melayangkan serangan pedang. Tubuh Chandra kembali terlempar dan jatuh tersungkur di atas tanah. Chandra tergeletak di atas tanah tanpa punya kekuatan untuk bangkit. Dia sempat berpikir kalau kekuatan Ilmu Keabadian Vajra miliknya tetap bisa menahan pukulan Anak Dewa dan membalas sekali atau dua kali pukulan, sekalipun dirinya bukan tandingan Anak Dewa. Namun nyatanya, tingkat Alam Trasenden sangatlah mengerikan. Dia tidak menyangkut Anak Dewa bisa menembus Ilmu Keabadian Vajra miliknya. Serangan Anak Dewa berhasil menghancurkan organ tubuhnya dan mengganggu meridian dalam tubuhnya. Chandra mengalami luka trauma yang belum pernah dia alami sebelumnya. Sekarang, dia hanya bisa tergeletak tidak berdaya di atas tanah tanpa memiliki kekuatan untuk bangkit. Anak Dewa tidak bertindak gegabah dengan langsu
Anak Dewa langsung menarik napas lega setelah teringat akan hal itu. Dia yakin, dirinya memenuhi syarat untuk bisa menjadi pemilik Rumah Abadi ini dengan kekuatannya saat ini. Sekarang, dia sudah bersikap sangat murah hati kepada Chandra. Pemilik sebelumnya pasti melihat sikapnya ini. “Chandra, majulah dan serang aku. Aku tidak akan menghindar, tapi aku akan menggunakan seluruh kekuatanku untuk menahan seranganmu. Aku tidak layak untuk mendapatkan Rumah Abadi ini kalau sampai aku tidak bisa menahan seranganmu,” ujar Anak Dewa dengan suara bergema. Di luar arena pertarungan. Jayhan tampak sedikit menggerakkan bibirnya. Chandra adalah seseorang yang sangat unik. Jayhan pernah jatuh ke dalam perangkap Chandra sampai kehilangan kekuatan tempurnya tiga tahun lalu karena kecerobohannya sendiri. Namun, Chandra bagaikan semut di mata Jayhan tiga tahun yang lalu. Sekarang, kekuatan Chandra hampir sama seperti dirinya. Oleh karena itu, dia mengkhawatirkan keadaan Anak Dewa. “Anak Dewa terla
Dua aliran energi sejati bersatu sepenuhnya dan berubah menjadi kekuatan baru yang sangat mengerikan. Semua orang di luar arena pertarungan tampak terbelalak. “Energi langit dan bumi, maju!”Chandra melambaikan tangannya ringan dan energi sejati di telapak tangannya langsung meluncur menuju Anak Dewa dengan sangat cepat. Energi itu tampak seperti sebuah bola basket yang memancarkan cahaya yang sangat menyilaukan. Udara yang berada di sekitar bola energi itu tampak terdistorsi dengan derak suara yang terdengar. Anak Dewa dalam keadaan waspada dengan energi sejati yang terkumpul di telapak tangannya. Dia meluncurkan energi sejati itu menuju bola energi milik Chandra. Akhirnya, dua energi yang sangat besar itu saling bertabrakan dan meledak dalam sekejap mata. Duar!Ledakan itu menghasilkan gelombang yang luar biasa bagaikan riak air di laut. Anak Dewa langsung terpental karena pertempuran itu. Tubuhnya bagaikan sebuah perahu kecil yang terombang-ambing di lautan. Sampai akhirnya, tubu
Chandra langsung menghela napas lega. Akhirnya, dia berhasil langsung melaju ke level sembilan. Dia adalah orang pertama yang bisa naik ke level sembilan, jadi dia memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menjadi pemilik dari Rumah Abadi ini. Dia pun kembali menyimpan Pedang Naga Pertama. Si bayangan menatap ke arah Anak Dewa yang sedang terbaring sekarat di atas tanah. Dia melambaikan tangannya dan sebuah pil muncul di telapak tangannya. Dia menyerahkan pil itu kepada Anak Dewa lalu berkata, “Kamu tidak bisa lagi bertarung dengan keadaanmu saat ini. Minumlah pil penyembuhan ini terlebih dahulu demi keadilan untukmu.”Anak Dewa perlahan mengambil pil itu lalu menelannya. Pil itu adalah sebuah pil yang memiliki khasiat yang sangat manjur. Tidak lama kemudian, Anak Dewa sudah bisa kembali bangkit. Si bayangan dengan cepat menghilangkan formasi arena dan Chandra perlahan turun dari area arena. Koko menghampiri Chandra dengan cepat lalu berkata dengan penuh kekaguman, “Kamu sungguh l
Suaranya terdengar dingin dan tanpa emosi layaknya robot. Chandra tertegun sejenak lalu bertanya. “Menghunus pedang? Apa maksudmu?”Kemudian perempuan itu berkata dengan nada datar, “Kekuatanmu pasti luar biasa kuat, hebat dan berbakat, makanya kamu bisa sampai di level ini. Sekarang, kamu hanya perlu menghadapiku agar kamu bisa mendapatkan peri dan memurnikannya. Setelah itu, kamu bisa memiliki Rumah Abadi ini dan segala isinya.”Cahaya putih tampak memancar dari wajah perempuan itu ketika dia berbicara.“Tingkat kekuatannya masih rendah, tapi kekuatan fisiknya sangat kuat. Hal ini cukup menyulitkan.”Perempuan itu tampak mengerutkan keningnya. Dia adalah sosok penjaga di level terakhir. Dia bukan manusia ataupun makhluk hidup. Dia seperti si bayangan yang dibuat secara khusus oleh manusia. Bisa dibilang, dia adalah kecerdasan buatan atau biasa disebut sebagai robot. Pemilik rumah sebelumnya merancang semua rintangan ini, termasuk kekuatan perempuan itu yang dirancang sesuai denga
Chandra tidak percaya dengan apa yang disaksikannya. Apa mungkin seseorang yang sudah berkultivasi sampai segel kedelapan sangatlah kuat seperti ini? Padahal Chandra saja pernah bertarung melawan orang-orang dengan kekuatan sembilan segel, bahkan Chandra juga bisa membunuh mereka, tapi kekuatan mereka tidak sekuat ini. “Tentu saja,” jawab perempuan itu tenang. “Apa yang kukatakan adalah fakta.”“Baiklah, sekarang terima ini.”Chandra masih tidak percaya, seseorang dengan kekuatan magis segel kedelapan bisa memiliki kekuatan seperti ini. Bahkan Chandra yang cukup kuat saja sampai tidak berdaya. Chandra mengangkat kedua tangannya dan energi sejati yang tidak biasa tampak keluar dari kedua telapak tangannya. Dua jenis energi yang berbeda perlahan-lahan mulai bersatu. Dia berencana menggunakan jurus Sangkar Kosmik. Chandra tidak akan mungkin memiliki kesempatan untuk menjadi pemilik Rumah Abadi kalau dirinya tidak bisa mengalahkan perempuan itu dengan jurus ini. Perempuan itu memperhat
Chandra tersenyum seraya berkata, “Level terakhir cukup sederhana. Kamu hanya perlu mengalahkan perempuan itu.”Koko langsung menghela napas lega setelah mendengar perkataan Chandra. Perempuan itu menatap Koko tajam dengan cahaya putih yang memancar dari matanya. “Kuat sekali! Dia sudah mencapai tingkat empat Alam Trasenden di usia yang masih terbilang muda.”Raut wajah perempuan itu tampak sedikit terkejut. Dia bisa mengetahui usia dan tingkat kultivasi Koko. Laki-laki ini pastilah seorang jenius karena dia bisa mencapai level setinggi ini di usia yang masih sangat muda. “Aku akan meningkatkan kekuatanku ke tingkat empat Alam Trasenden sepertimu. Kamu boleh menyerangku sesukamu. Kamu bisa mendapatkan peri setelah berhasil mengalahkanku,” ujar perempuan itu dengan suara yang bergema. “Oke,” jawab Koko cepat. Kemudian tubuhnya menghilang dan muncul di hadapan perempuan itu dalam sekejap mata. Jari-jarinya mengepal dan meninju perempuan itu dengan kekuatan yang sangat dahsyat. Perem
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di