“Apa Chandra akan berhasil melewatinya?”“Entahlah, apa mungkin manusia bumi bisa melewati level tiga ini?”Saat ini, ada banyak orang yang berhasil melewati level dua dan terjebak di level tiga. Mereka semua menyaksikan proses Chandra yang hendak menerobos level tiga ini. Chandra mengosongkan pikirannya dan menjernihkan perasaannya. Kemudian dia mulai mengambil langkah maju. Energi jiwanya keluar dari dalam tubuh yang membuatnya bisa merasakan sekelilingnya. Setiap manusia batu dan semua gerakan mereka muncul di benaknya dengan sangat jelas. Dia tahu apa yang akan dilakukan manusia batu setiap kali mereka mulai bergerak. Jadi, dia bisa menghindari serangan mereka semua tepat waktu. Tubuhnya bergerak ke kiri dan ke kanan dengan sangat cepat. Dalam sekejap mata, dia sudah berada di jarak 200 meter. Saat ini, kecepatan serangan manusia batu juga makin meningkat. Hal ini membuatnya tidak bisa menghindari serangan manusia batu tepat waktu. Dia sedikit lengah dan tebasan pedang batu berha
Sebuah kegagalan tidak akan mampu membuat Chandra menyerah. Chandra juga sudah memikirkan cara berkultivasi di benaknya. Cepat atau lambat, dirinya pasti bisa melewati level ketiga selama dia terus berusaha untuk berkultivasi. Bahkan dia juga akan tetap mendapatkan banyak manfaat ke depannya, sekalipun dia tidak berhasil mendapatkan Rumah Abadi ini. Chandra mulai masuk kembali ke dalam formasi pasukan batu setelah beristirahat sejenak. Tujuannya kali ini masuk ke dalam formasi bukan untuk melewati mereka, tapi untuk berlatih. Tidak lama kemudian, dia sudah berhasil maju sampai sejauh 200 meter. Di titik ini, kecepatan pasukan batu juga semakin meningkat sampai membuat Chandra tidak lagi bisa menghindari serangan mereka. Dia menerima semua pukulan yang bertubi-tubi tanpa sempat untuk melawan. Pedang yang menghantam tubuhnya adalah pedang batu yang tidak memiliki ujung yang tajam, sehingga tidak akan menimbulkan luka terbuka di tubuhnya. Namun, serangan pedang batu itu sangatlah kuat
Jembatan ini adalah sebuah jembatan batu yang dibangun dengan menggunakan batu putih. Chandra sempat tertegun sejenak lalu melangkahkan kakinya ke atas jembatan batu. Dia tiba-tiba merasakan tekanan yang sangat kuat ketika dia hendak melangkah maju. Dia merasa seakan ada gunung yang berusaha menghancurkan tubuhnya. Kaki Chandra tertekuk sampai tidak bisa menahan diri untuk jatuh tersungkur. Dia berusaha keras untuk bangun, tapi tubuhnya yang terasa seperti tertimpa gunung. Chandra hanya bisa berbaring di atas jembatan dengan napas terengah-engah. Chandra beristirahat sebentar dan mulai mengaktifkan metode semesta dengan energi sejatinya. Energi sejati mulai mengalir ke seluruh tubuhnya dan mengisi setiap tulang dan anggota tubuhnya. Di saat yang bersamaan, dia menggunakan kekuatan tubuhnya untuk berdiri, sekalipun tekanan yang dirasakannya sangatlah besar. “Krak!”Tekanan di tubuhnya sangatlah besar, sehingga tulang-tulang di tubuhnya mulai retak karena tidak bisa menahan beban yan
Sekarang, Chandra sudah berada di titik lima puluh meter. Itu artinya dia sudah sampai setengah jalan. Fakta ini langsung memberikannya harapan yang lebih besar. Dia berusaha untuk bangun dan duduk dengan susah payah di atas jembatan lalu mulai mengaktifkan sembilan transformasi tubuh emas. Energi spiritual langit dan bumi mulai merasuk dan mengalir ke seluruh tubuhnya yang membuatnya langsung merasa nyaman. Di samping Chandra, ada seorang laki-laki yang jatuh tersungkur dengan tubuh yang berlumuran darah. Seluruh tulang di tubuhnya patah sampai dia kehilangan kemampuan untuk bergerak maju. Namun, laki-laki itu tetap tidak menyerah dan terus bergerak dengan menyisakan jejak darah di sepanjang jalannya. Chandra berusaha mengingatkan laki-laki itu dengan berkata, “Lebih baik kamu menyerah saja kalau kamu tidak mampu. Kamu akan mati kalau begitu terus.”“Aku, aku tidak akan menyerah. Aku harus tetap melewati level ini, sekalipun aku harus mati. Aku akan menjadi orang terkuat di dunia i
Chandra melihat ada beberapa orang yang sedang bergerak maju di sepanjang jalanan kuno dengan kecepatan sedang. Chandra bisa merasakan tekanan yang sedikit lebih kuat di jalanan ini daripada tempat lainnya setelah memasuki jalanan kuno. Siapa pun akan berjalan lebih lambat di jalanan ini jika mereka tidak mengaktifkan energi sejati mereka. “Tempat ini adalah tempat yang cukup baik untuk berlatih. Bahkan jauh lebih baik daripada berlatih sambil mengenakan pakaian lapis baja,” ujar Chandra pelan. Tanpa disadarinya, Chandra sudah tiba di gerbang kota. Ada banyak orang yang berkumpul di sana, di antaranya ada Koko dan Anak Dewa. Selain itu, ada juga beberapa orang dikenalnya, yaitu Jayhan, Canra, Haraza, Farisa dan ada juga beberapa orang yang tidak dikenalnya. Koko sedang memperhatikan gerbang kota ketika dia merasakan sesuatu. Dia pun berbalik dan melihat sosok Chandra. Dia langsung menghampiri Chandra dengan raut wajah gembira. “Chandra, kamu berhasil melewati 5 level pertama?” tany
Chandra bingung dengan keputusan ini. Di antara semua orang di sini, dia paling takut untuk melawan Anak Dewa dan Koko. Karena kedua orang ini sudah masuk ke dalam Alam Trasenden, sedangkan tingkat kekuatannya belum bisa membuka segel apa pun. Satu-satunya kekuatan yang bisa diandalkannya hanyalah kekuatan fisiknya semata. Walaupun begitu, kekuatannya tetap saja tidak sebanding dengan orang-orang seperti Anak Dewa. Chandra sudah melatih kekuatan fisiknya selama berada di Rumah Abadi, tapi tetap saja peluangnya untuk menang dari Anak Dewa masih sangat kecil. Anak Dewa menatap Chandra sambil menyeringai. Satu-satunya lawan yang diwaspadainya hanyalah Koko. Karena dia tidak bisa melihat sebesar apa kemampuan Koko. Oleh karena itu, dia tampak senang ketika mengetahui lawan yang harus dihadapinya adalah Chandra. Karena dia yakin seratus persen, dirinya pasti berhasil melewati level enam. Namun, Chandra justru merasa semua ini tidak adil. Dia memang ingin memiliki Rumah Abadi, tapi dia ti
Namun, Koko tiba-tiba saja berdiri lalu berkata, “Tidak perlu ditentukan. Sisanya biar aku yang menghadapi.”“Apa? Jadi, kamu mau menghadapi mereka semua?” tanya si bayangan dengan raut wajah terkejut. “Ya,” jawab Koko. “Oke, aku suka dengan orang yang semangat sepertimu. Bagaimana kalau begini saja, aku akan memberikan otoritas untukmu agar bisa langsung ke level sembilan kalau kamu bisa mengalahkan mereka semua,” ujar si bayangan. “Oke,” balas Koko sambil tersenyum. Namun, Anak Dewa tampak kesal setelah Koko mendapat otoritas untuk melaju ke level terakhir. Akhirnya, dia berdiri lalu berkata, “Leluhur, kenapa begitu? Semua orang ini berhasil tiba di sini dengan kemampuan mereka sendiri, tapi kenapa hanya mereka berdua yang memiliki otoritas untuk bisa langsung melaju ke level terakhir? Aku tidak bisa menerimanya.”Si bayangan menatap Anak Dewa lalu berkata, “Jadi, kamu tidak menerimanya?”“Ya, aku juga memiliki kualifikasi untuk mengalahkan semua orang di sini, kecuali dia,” uja
Orang yang berbicara adalah seorang laki-laki pendek dengan tinggi sekitar 1.6 meter. Dia memiliki kulit yang gelap dengan pedang yang dibawanya di punggungnya. Dia berada di ujung belakang kerumunan lalu berjalan selangkah demi selangkah sambil menatap semua orang dan berkata, “Aku memilih untuk menghadapi mereka semua.”“Bagus sekali,” ujar si bayangan. Sepertinya, ada banyak orang dengan kemampuan yang cukup baik di antara semua orang yang masuk ke level enam. “Kalau begitu, kita mulai sekarang,” ujar si bayangan sambil melambai. Kemudian sebuah cahaya putih muncul di telapak tangannya. Cahaya itu muncul di depan gerbang kota dan semakin lama tampak semakin besar. Tiba-tiba saja, sebuah arena yang sangat luas muncul di hadapan mereka. Arena pertarungan itu terlihat sangat luas dengan diameter sekitar 10.000 meter. Selain itu, terdapat cahaya yang melingkari arena pertarungan. Si bayangan tiba-tiba berkata, “Ini adalah pertarungan hidup dan mati. Kalian harus membunuh lawan kali
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a
Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa
Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d
Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K
Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra
Sekarang, dia dan Chandra harus segera pergi ke ibu kota untuk menyelamatkan negara dan keluarganya. “Pak ….”Lilian tidak lagi bisa menahan diri untuk berbicara. Panggilan Lilian langsung menyadarkan Chandra. Dia membuka mata lalu menatap Lilian dan bertanya, “Putri, ada apa?”Lilian berkata dengan wajah sedikit malu, “Ibu kota sudah dikepung oleh prajurit dari Istana Kegelapan sejak aku melarikan diri tiga hari yang lalu. Aku takut hal buruk terjadi di sana.”“Jadi, kamu ingin kita bergegas ke ibu kota?” tanya Chandra sambil menatap Lilian. Dia bisa melihat kekhawatiran Lilian dan sebuah pemikiran muncul di benaknya. Apakah dia harus memanfaatkan kegelisahan Lilian untuk mendapatkan batu giok itu?Lagi pula, Lilian tidak tahu apa pun tentang giok pemakaman itu, sedangkan dia tahu asal-usul giok itu. Sebuah batu giok yang berhasil membuat pencipta Istana Abadi mencarinya ke seluruh dunia. “Ya.”Kemudian Lilian berlutut di hadapan Chandra tanpa memedulikan citranya seraya berkata,
Roh penunggu Istana Abadi dahulu merupakan pengikut dari seorang Kaisar Agung. Jadi, tidak heran kalau dia memiliki pengetahuan yang luas. Giok Pemakaman adalah sebuah benda yang melegenda, bahkan di zaman Kaisar Ceptra. Roh penunggu kembali berkata, “Berdasarkan yang kuketahui, Giok Pemakaman pernah dimiliki oleh seseorang. Nama keluarga orang itu adalah Sky. Dia dikenal sebagai seorang penjaga makam dan juga sangat kuat. Bahkan dia merupakan orang terkuat dalam satu periode masa. Namun, entah karena alasan apa, dia tiba-tiba menghilang bersama keluarganya.”“Aku tidak pernah menyangka, kalau keturunan dari si penjaga makam ternyata berada di dunia kecil ini.”Roh penunggu hanya bisa mendesah. Dia juga tidak menyangka kalau keturunan dari orang sehebat itu bisa menjadi seperti ini. Chandra kembali bertanya dalam benaknya, “Lalu apa hubungannya batu giok itu dan segel? Kenapa muncul fenomena dari batu giok itu ketika segelnya mengendur?”Roh penunggu berusaha menjelaskan dengan berka
Harta karun apa itu sebenarnya? Apa hubungannya dengan segel? Chandra menatap Lilian yang sedang duduk di atas batu lalu tersenyum seraya bertanya, “Putri Lilian, sebenarnya seperti apa harta karun keluargamu itu? Kenapa muncul fenomena ketika segel sedikit terbuka? Apa hubungannya dengan segel?”Namun, Lilian menggelengkan kepalanya pelan. Sebenarnya, dia juga tidak terlalu mengetahui harta karun yang diwariskan keluarganya ini. “Apa kamu bisa menunjukkan padaku seperti apa harta karun itu?” “Itu ....”Namun, Lilian tampak ragu. Bagaimana mungkin dia bisa menunjukkan harta karun itu kepada orang asing? “Sudahlah, tidak apa-apa kalau memang tidak boleh. Aku hanya penasaran saja,” ujar Chandra sambil melambaikan tangannya setelah melihat keengganan Lilian. Lilian masih menatap Chandra dan mulai berpikir selama beberapa saat. Bagaimanapun juga, Chandra sudah menyelamatkan nyawanya. Selain itu, Chandra juga sangat kuat dan bersedia menghancurkan Istana Kegelapan. Lilian pastinya tida
Chandra mengutarakan tujuannya. Bagaimanapun juga, perempuan cantik di depannya saat ini adalah seorang putri dari negara terkuat di dunia ini, jadi kemungkinan dirinya bisa mendapatkan bantuan dari Lilian jauh lebih besar. Di sisi lain, Lilian cukup terkejut ketika mengetahui tujuan Chandra datang ke dunia ini. Apakah situasi di luar sana seburuk itu sampai kekurangan sumber pangan? Lilian menatap Chandra dengan raut wajah aneh yang langsung membuat Chandra bingung. “Kenapa kamu menatapku begitu?” tanya Chandra. “Apa dunia di luar sana sangat miskin sampai kekurangan sumber pangan?” Akhirnya, Chandra menjelaskan keadaan di bumi secara garis besar kepada Lilian. “Ternyata, bumi lebih terbelakang dari dunia Sky Draga. Padahal Sky Draga saja sudah berada di peringkat bawah di antara 3000 dunia tersegel lainnya. Namun nyatanya, bumi jauh lebih terbelakang daripada kami.”Chandra menatap Lilian penuh harap lalu berkata, “Apa kamu bisa membantuku?”Namun, raut wajah Lilian tampak ragu