Saat ini, dia duduk angkuh di atas kursi besar. Beberapa murid perempuan dengan enggan memijatnya, sementara di lantai, banyak murid lainnya berlutut. Pakaian mereka berantakan, wajah lebam, mata bengkak—jelas mereka telah mengalami penyiksaan yang kejam dan tidak manusiawi.Chandra melangkah masuk ke aula utama perguruan Butang. Begitu dia tiba, pemandangan itu langsung membuatnya tertegun. Seorang pria aneh dengan sayap hitam di punggung dan hidung menyerupai paruh elang menyadari kehadiran Chandra. Dia melambaikan tangannya dengan santai, membuat para wanita yang memijatnya terpental keras ke lantai. Jeritan pilu mereka menggema di aula itu.Pria bersayap itu berdiri perlahan, menatap Chandra yang berjalan mendekat. Wajahnya gelap penuh amarah. Dengan suara dingin, dia berkata, "Berani sekali kau mendaki gunung ini. Apa kau tidak takut mati?"Chandra, dengan tenang memegang Pedang Naga Pertama, memandangi para murid perempuan yang gemetar ketakutan. Dia berkata tegas, "Cepat pergi
Raja Elang Hitam terlalu kuat. Hanya dalam satu bentrokan, Chandra sudah terluka parah. Hal ini cukup membuktikan betapa hebatnya kekuatan Raja Elang Hitam. Namun, alih-alih takut, Chandra justru tersenyum lebar dengan sedikit rasa senang yang aneh. Darah mengucur deras dari luka di bahunya, sementara dadanya penuh luka menganga, rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya. Tapi Chandra malah menyeringai, menunjukkan giginya. “Kau tertawa apa, heh?” tanya Raja Elang Hitam dengan nada heran.Senyum Chandra membuat Raja Elang Hitam sedikit waspada. Orang ini jelas-jelas terluka parah, tetapi mengapa dia masih bisa tertawa seolah-olah menikmati situasi? Rasa curiga mulai tumbuh di hati Raja Elang Hitam, membuatnya ragu untuk menyerang lagi. Chandra akhirnya membuka mulut sambil tertawa kecil, “Serangannya bagus. Ayo, kita lanjutkan! Kali ini kita bertarung sampai puas—tiga ratus ronde, bagaimana?”Chandra dengan santai melemparkan Pedang Naga Pertama ke tanah. Kini dia berdiri dengan tan
Chandra menghentikan tindakannya dan berkata, "Tidak apa-apa, bantu aku duduk."Maggie segera membantu Chandra duduk di tanah.Chandra duduk bersila. Ia menarik napas dalam-dalam. Kali ini Chandra terluka parah, tetapi ini adalah langkah penting dalam memperkuat tubuhnya.Sembilan Transformasi Tubuh Emas adalah seni yang menempa kekuatan tubuh melalui kehancuran dan kebangkitan, melalui pertempuran dan terobosan. Chandra mulai mengaktifkan metode latihan dari seni tersebut, menyerap energi spiritual dari alam.Energi spiritual masuk ke tubuhnya, mengalir ke seluruh tubuh, memulihkan luka-lukanya yang parah. Luka-lukanya sembuh dengan cepat, bahkan kekuatan tubuhnya semakin meningkat. Ia menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Dalam waktu kurang dari semalam, tubuh Chandra pulih sepenuhnya.Keesokan paginya, Chandra sudah kembali penuh semangat. Selama proses penyembuhan ini, orang-orang dari aliran Butang tidak mengganggu Chandra, hanya memperhatikan dari kejauhan."Wow, Chandra memang lua
“Aku tidak mau bertarung lagi, tidak mau!” Raja Elang Hitam benar-benar ketakutan.Saat Chandra pertama kali muncul, Raja Elang Hitam dengan mudah bisa melukai Chandra. Tapi sekarang, meskipun mengerahkan seluruh kekuatannya, ia hanya bisa meninggalkan luka ringan di tubuh Chandra, tanpa mampu memberikan cedera yang fatal.“Jangan begitu! Ayo bertarung lagi!” Chandra tampak bersemangat, tak sabar melanjutkan.Baginya, ini baru permulaan. Jika ia bertarung seperti ini selama setengah bulan lagi, kekuatan fisiknya pasti bisa mencapai tingkat Alam Mahasakti. Pada saat itu, bahkan tanpa menggunakan energi spiritual, hanya dengan kekuatan tubuh saja, Chandra sudah bisa bertahan tanpa kalah menghadapi lawan dari Alam Mahasakti.“Tidak mau!” Raja Elang Hitam berkata dengan wajah getir, "Chandra, aku menyerah! Bukankah kamu ingin aku turun dari Gunung Butang? Oke, aku akan segera pergi!"“Kalau begitu, tidak perlu bertarung. Tapi aku akan menanyakan beberapa hal, dan kamu harus menjawab semuan
Chandra sulit membayangkannya.“Pergi! Tinggalkan Gunung Butang dan jangan membuat kekacauan lagi. Jika aku tahu kamu mengganggu umat manusia, aku tidak akan melepaskanmu begitu saja,” kata Chandra dengan suara dingin.“Jangan begitu, dong.” Raja Elang Hitam bangkit berdiri dan memandang Chandra dengan penuh harap. “Chandra, biarkan aku ikut denganmu.”“Kamu?” Chandra terkejut.Raja Elang Hitam langsung bersumpah dengan penuh keyakinan, “Asal aku bisa ikut denganmu, apa pun yang kamu perintahkan, aku akan melakukannya.”Raja Elang Hitam datang ke bumi untuk mencari peluang dan keberuntungan. Di matanya, Chandra pasti membawa keberuntungan besar. Ia sangat menginginkan metode latihan tubuh yang dimiliki Chandra. Jika ia bisa mendapatkan metode itu, ia yakin bisa mencapai tingkat tertinggi, menjadi leluhur suci. Metode latihan tubuh seperti ini jauh lebih berharga daripada buah ajaib mana pun.“Kenapa kamu ingin ikut denganku?” tanya Chandra datar.Raja Elang Hitam mengangkat kepalanya d
Raja Elang Hitam mengungkapkan banyak informasi penting.Pertama, Chandra kini memahami beberapa hal tentang Alam Niskala. Alam Niskala sangat luas, ukurannya seratus kali lipat dari bumi. Selain itu, di lokasi-lokasi tersegel seperti Alam Niskala, ternyata masih banyak dunia lain yang serupa.Kedua, ia mengetahui bahwa pada zaman kuno, manusia di bumi memiliki para ahli yang sangat kuat. Di antara mereka, ada sepuluh ahli luar biasa yang disebut Sepuluh Kaisar. Keberadaan Sepuluh Kaisar ini terjadi di masa yang sangat lampau, jauh sebelum sejarah tertulis seperti peradaban Someria yang hanya tercatat beberapa ribu tahun. Ini mengindikasikan bahwa sejarah bumi masih menyimpan banyak misteri yang belum diketahui.“Jadi, Chandra, ke mana tujuan kita sekarang?” Raja Elang Hitam memandang Chandra penuh harap. Ia datang ke bumi untuk mencari keberuntungan. Sekarang setelah mengikuti Chandra, ia ingin tahu apa rencana Chandra selanjutnya.Chandra berpikir sejenak, lalu berkata, “Aku ingin me
Chandra berkata, “Aku akan pergi ke Rivera untuk melihat keadaan.”Chandra sudah berjanji pada Nova untuk sering-sering mengunjungi Chaca. Namun, sudah lebih dari setengah tahun berlalu sejak terakhir kali ia bertemu Chaca. Kini, Chaca sudah berusia satu tahun. Kemungkinan besar Chaca sudah bisa berjalan sekarang.“Entah apa Chaca sudah bisa memanggil ‘Ayah’,” pikir Chandra sambil tersenyum bahagia.Chandra juga mulai merindukan Nova. Sudah setengah tahun berlalu, dan ia bertanya-tanya bagaimana keadaan Nova saat ini.“Baiklah, kalau begitu kamu pergi ke Rivera dulu. Aku akan kembali ke Gurun Selatan, Negara Naga,” kata Maggie sambil mengangguk.Setelah itu, Chandra dan Maggie berpisah. Chandra pergi ke Rivera, sementara Maggie membawa Raja Elang Hitam kembali ke Gurun Selatan, Negara Naga.Beberapa jam kemudian, Chandra tiba di kediaman keluarga Kurniawan di Rivera. Dalam setengah tahun terakhir, kekuatan keluarga Kurniawan di Someria semakin berkembang pesat, baik dari segi kekayaan
Chandra sebenarnya tidak terlalu khawatir tentang keselamatan Chaca.Saat ini, hampir semua pesilat di dunia sudah tahu bahwa akhir dunia akan segera tiba. Mereka sibuk melatih diri untuk menghadapi kehancuran yang akan datang, sehingga tidak ada yang punya waktu untuk membuat masalah. Yang Chandra pikirkan adalah dirinya sendiri yang merasa belum menjadi seorang ayah yang baik.Setelah berpamitan dengan keluarga Kurniawan, Chandra tidak berlama-lama di Rivera. Ia segera berangkat menuju Kota Gurun Selatan, Negara Naga.Negara Akasa adalah sebuah negara yang didirikan oleh Titan. Titan memiliki ambisi besar untuk membangun sebuah ibu kota dan mendirikan dinasti yang akan dikenang sepanjang zaman.Sonia telah membantu Titan selama lebih dari satu tahun. Dalam kurun waktu itu, Negara Akasa berkembang pesat. Dengan bantuan Sonia, melalui intrik, siasat terang-terangan, bahkan dengan kekuatan militer, Negara Akasa berhasil menaklukkan banyak negara di sekitarnya. Kini, wilayah Negara Akasa
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud
Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a
Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa
Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d
Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K
Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra
Sekarang, dia dan Chandra harus segera pergi ke ibu kota untuk menyelamatkan negara dan keluarganya. “Pak ….”Lilian tidak lagi bisa menahan diri untuk berbicara. Panggilan Lilian langsung menyadarkan Chandra. Dia membuka mata lalu menatap Lilian dan bertanya, “Putri, ada apa?”Lilian berkata dengan wajah sedikit malu, “Ibu kota sudah dikepung oleh prajurit dari Istana Kegelapan sejak aku melarikan diri tiga hari yang lalu. Aku takut hal buruk terjadi di sana.”“Jadi, kamu ingin kita bergegas ke ibu kota?” tanya Chandra sambil menatap Lilian. Dia bisa melihat kekhawatiran Lilian dan sebuah pemikiran muncul di benaknya. Apakah dia harus memanfaatkan kegelisahan Lilian untuk mendapatkan batu giok itu?Lagi pula, Lilian tidak tahu apa pun tentang giok pemakaman itu, sedangkan dia tahu asal-usul giok itu. Sebuah batu giok yang berhasil membuat pencipta Istana Abadi mencarinya ke seluruh dunia. “Ya.”Kemudian Lilian berlutut di hadapan Chandra tanpa memedulikan citranya seraya berkata,
Roh penunggu Istana Abadi dahulu merupakan pengikut dari seorang Kaisar Agung. Jadi, tidak heran kalau dia memiliki pengetahuan yang luas. Giok Pemakaman adalah sebuah benda yang melegenda, bahkan di zaman Kaisar Ceptra. Roh penunggu kembali berkata, “Berdasarkan yang kuketahui, Giok Pemakaman pernah dimiliki oleh seseorang. Nama keluarga orang itu adalah Sky. Dia dikenal sebagai seorang penjaga makam dan juga sangat kuat. Bahkan dia merupakan orang terkuat dalam satu periode masa. Namun, entah karena alasan apa, dia tiba-tiba menghilang bersama keluarganya.”“Aku tidak pernah menyangka, kalau keturunan dari si penjaga makam ternyata berada di dunia kecil ini.”Roh penunggu hanya bisa mendesah. Dia juga tidak menyangka kalau keturunan dari orang sehebat itu bisa menjadi seperti ini. Chandra kembali bertanya dalam benaknya, “Lalu apa hubungannya batu giok itu dan segel? Kenapa muncul fenomena dari batu giok itu ketika segelnya mengendur?”Roh penunggu berusaha menjelaskan dengan berka