Setelah menyerap seluruh Esensi Phoenix, Chandra mendapati tubuhnya telah membuka belenggu ketiga. Namun, ia merasa bahwa kekuatan fisiknya masih belum sebanding dengan level energinya. "Aku masih terlalu lemah," gumamnya. "Tubuhku belum cukup kuat untuk menopang kekuatan puncakku." Untuk memperkuat tubuhnya lebih jauh, Chandra tahu hanya ada satu jalan: bertempur. Teknik Sembilan Transformasi Tubuh Emas mengharuskan tubuh ditempa dalam kehancuran, dilatih hingga mencapai batas, lalu bangkit kembali dengan kekuatan yang lebih besar. Namun, masalahnya adalah: di mana ia bisa menemukan lawan? Saat Chandra sedang merenung, suara langkah mendekat. Ia mengangkat kepalanya dan melihat seorang wanita dalam seragam militer berjalan dengan tegas. Itu adalah Maggie, salah satu komandan di Negara Naga. "Kak Chandra," sapa Maggie dengan nada serius. "Ada apa?" tanya Chandra, berdiri untuk menyambutnya. Maggie berhenti di depannya, wajahnya penuh kekhawatiran. "Ada masalah di Gunung B
Forum Pesilat, yang dibuat oleh pemerintah, adalah tempat utama para pesilat di seluruh dunia berdiskusi dan berbagi informasi. Setiap pesilat yang telah terverifikasi identitasnya dapat mengakses forum ini untuk berkomunikasi dan memposting topik penting. Ketika Maggie memposting kabar bahwa Chandra akan menangani elang di Gunung Butang, forum langsung heboh. Chandra adalah sosok legendaris di Someria, dihormati sebagai pesilat nomor satu generasi sebelumnya. Setelah menghilang selama enam bulan untuk berlatih di Gunung Langit, kemunculannya kembali menarik perhatian besar. Komentar di forum bermunculan, “Chandra pasti bisa mengalahkan elang itu. Dia tidak pernah gagal." "Tapi jangan lupa, selama dia berlatih, musuh seperti Dewi Tara juga tidak tinggal diam. Apalagi, dia mendapatkan dua buah suci di Gunung Bushu. Siapa yang tahu kekuatannya sekarang?" "Kalau elang ini sudah sekuat itu sebelum segel terbuka, bagaimana jadinya nanti? Dunia benar-benar sedang menuju kekacauan."
Saat ini, dia duduk angkuh di atas kursi besar. Beberapa murid perempuan dengan enggan memijatnya, sementara di lantai, banyak murid lainnya berlutut. Pakaian mereka berantakan, wajah lebam, mata bengkak—jelas mereka telah mengalami penyiksaan yang kejam dan tidak manusiawi.Chandra melangkah masuk ke aula utama perguruan Butang. Begitu dia tiba, pemandangan itu langsung membuatnya tertegun. Seorang pria aneh dengan sayap hitam di punggung dan hidung menyerupai paruh elang menyadari kehadiran Chandra. Dia melambaikan tangannya dengan santai, membuat para wanita yang memijatnya terpental keras ke lantai. Jeritan pilu mereka menggema di aula itu.Pria bersayap itu berdiri perlahan, menatap Chandra yang berjalan mendekat. Wajahnya gelap penuh amarah. Dengan suara dingin, dia berkata, "Berani sekali kau mendaki gunung ini. Apa kau tidak takut mati?"Chandra, dengan tenang memegang Pedang Naga Pertama, memandangi para murid perempuan yang gemetar ketakutan. Dia berkata tegas, "Cepat pergi
Raja Elang Hitam terlalu kuat. Hanya dalam satu bentrokan, Chandra sudah terluka parah. Hal ini cukup membuktikan betapa hebatnya kekuatan Raja Elang Hitam. Namun, alih-alih takut, Chandra justru tersenyum lebar dengan sedikit rasa senang yang aneh. Darah mengucur deras dari luka di bahunya, sementara dadanya penuh luka menganga, rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya. Tapi Chandra malah menyeringai, menunjukkan giginya. “Kau tertawa apa, heh?” tanya Raja Elang Hitam dengan nada heran.Senyum Chandra membuat Raja Elang Hitam sedikit waspada. Orang ini jelas-jelas terluka parah, tetapi mengapa dia masih bisa tertawa seolah-olah menikmati situasi? Rasa curiga mulai tumbuh di hati Raja Elang Hitam, membuatnya ragu untuk menyerang lagi. Chandra akhirnya membuka mulut sambil tertawa kecil, “Serangannya bagus. Ayo, kita lanjutkan! Kali ini kita bertarung sampai puas—tiga ratus ronde, bagaimana?”Chandra dengan santai melemparkan Pedang Naga Pertama ke tanah. Kini dia berdiri dengan tan
Chandra menghentikan tindakannya dan berkata, "Tidak apa-apa, bantu aku duduk."Maggie segera membantu Chandra duduk di tanah.Chandra duduk bersila. Ia menarik napas dalam-dalam. Kali ini Chandra terluka parah, tetapi ini adalah langkah penting dalam memperkuat tubuhnya.Sembilan Transformasi Tubuh Emas adalah seni yang menempa kekuatan tubuh melalui kehancuran dan kebangkitan, melalui pertempuran dan terobosan. Chandra mulai mengaktifkan metode latihan dari seni tersebut, menyerap energi spiritual dari alam.Energi spiritual masuk ke tubuhnya, mengalir ke seluruh tubuh, memulihkan luka-lukanya yang parah. Luka-lukanya sembuh dengan cepat, bahkan kekuatan tubuhnya semakin meningkat. Ia menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Dalam waktu kurang dari semalam, tubuh Chandra pulih sepenuhnya.Keesokan paginya, Chandra sudah kembali penuh semangat. Selama proses penyembuhan ini, orang-orang dari aliran Butang tidak mengganggu Chandra, hanya memperhatikan dari kejauhan."Wow, Chandra memang lua
“Aku tidak mau bertarung lagi, tidak mau!” Raja Elang Hitam benar-benar ketakutan.Saat Chandra pertama kali muncul, Raja Elang Hitam dengan mudah bisa melukai Chandra. Tapi sekarang, meskipun mengerahkan seluruh kekuatannya, ia hanya bisa meninggalkan luka ringan di tubuh Chandra, tanpa mampu memberikan cedera yang fatal.“Jangan begitu! Ayo bertarung lagi!” Chandra tampak bersemangat, tak sabar melanjutkan.Baginya, ini baru permulaan. Jika ia bertarung seperti ini selama setengah bulan lagi, kekuatan fisiknya pasti bisa mencapai tingkat Alam Mahasakti. Pada saat itu, bahkan tanpa menggunakan energi spiritual, hanya dengan kekuatan tubuh saja, Chandra sudah bisa bertahan tanpa kalah menghadapi lawan dari Alam Mahasakti.“Tidak mau!” Raja Elang Hitam berkata dengan wajah getir, "Chandra, aku menyerah! Bukankah kamu ingin aku turun dari Gunung Butang? Oke, aku akan segera pergi!"“Kalau begitu, tidak perlu bertarung. Tapi aku akan menanyakan beberapa hal, dan kamu harus menjawab semuan
Chandra sulit membayangkannya.“Pergi! Tinggalkan Gunung Butang dan jangan membuat kekacauan lagi. Jika aku tahu kamu mengganggu umat manusia, aku tidak akan melepaskanmu begitu saja,” kata Chandra dengan suara dingin.“Jangan begitu, dong.” Raja Elang Hitam bangkit berdiri dan memandang Chandra dengan penuh harap. “Chandra, biarkan aku ikut denganmu.”“Kamu?” Chandra terkejut.Raja Elang Hitam langsung bersumpah dengan penuh keyakinan, “Asal aku bisa ikut denganmu, apa pun yang kamu perintahkan, aku akan melakukannya.”Raja Elang Hitam datang ke bumi untuk mencari peluang dan keberuntungan. Di matanya, Chandra pasti membawa keberuntungan besar. Ia sangat menginginkan metode latihan tubuh yang dimiliki Chandra. Jika ia bisa mendapatkan metode itu, ia yakin bisa mencapai tingkat tertinggi, menjadi leluhur suci. Metode latihan tubuh seperti ini jauh lebih berharga daripada buah ajaib mana pun.“Kenapa kamu ingin ikut denganku?” tanya Chandra datar.Raja Elang Hitam mengangkat kepalanya d
Raja Elang Hitam mengungkapkan banyak informasi penting.Pertama, Chandra kini memahami beberapa hal tentang Alam Niskala. Alam Niskala sangat luas, ukurannya seratus kali lipat dari bumi. Selain itu, di lokasi-lokasi tersegel seperti Alam Niskala, ternyata masih banyak dunia lain yang serupa.Kedua, ia mengetahui bahwa pada zaman kuno, manusia di bumi memiliki para ahli yang sangat kuat. Di antara mereka, ada sepuluh ahli luar biasa yang disebut Sepuluh Kaisar. Keberadaan Sepuluh Kaisar ini terjadi di masa yang sangat lampau, jauh sebelum sejarah tertulis seperti peradaban Someria yang hanya tercatat beberapa ribu tahun. Ini mengindikasikan bahwa sejarah bumi masih menyimpan banyak misteri yang belum diketahui.“Jadi, Chandra, ke mana tujuan kita sekarang?” Raja Elang Hitam memandang Chandra penuh harap. Ia datang ke bumi untuk mencari keberuntungan. Sekarang setelah mengikuti Chandra, ia ingin tahu apa rencana Chandra selanjutnya.Chandra berpikir sejenak, lalu berkata, “Aku ingin me
Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke
Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa
Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra
“Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin
Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat
Chandra sudah berlatih di medan perang kuno selama dua tahun. Dia juga tidak tahu, apakah sudah ada prajurit kuat yang berhasil mengalahkan penjaga level sembilan dan menjadi pemilik Rumah Abadi selanjutnya? Oleh karena itu, Chandra bergegas meninggalkan tempat ini dan muncul di luar dengan cepat. Dia bergegas pergi menuju pangkalan militer terdekat tanpa berhenti di mana pun. Kemudian dia naik pesawat khusus untuk menuju Gunung Bushu. Akhirnya, dia tiba di Gunung Bushu setelah menumpang pesawat cukup lama. Wilayah Gunung Bushu tampak lebih luas setelah dua tahun berlalu. Ada banyak daerah baru yang muncul di sana, sampai Chandra hampir tidak mengenali Gunung Bushu. Namun, Chandra bisa melihat cahaya keemasan di kejauhan yang menandakan Rumah Abadi masih berdiri di sana dan belum menemukan pemilik barunya. Chandra langsung bernapas lega dan memilih untuk berjalan perlahan masuk ke dalam area Gunung Bushu. Chandra menemukan banyak prajurit ketika Chandra berjalan semakin dalam. Bahk
Chandra tampak gembira. Akhirnya, dia hampir berhasil mencapai kekuatan magis segel kedelapan setelah berlatih cukup keras sekian lamanya. Sekarang, dia hanya perlu meningkatkan kekuatannya sampai puncak agar bisa membuka segel kedelapan. Setelah itu, barulah dia akan melawan penjaga Rumah Abadi di level sembilan. Chandra bergegas berdiri lalu berjalan menghampiri si penjaga. Si penjaga berbalik dan menyerahkan pakaian kepada Chandra yang baru menyadari kalau pakaiannya sudah habis terbakar. Chandra menerima pakaian itu dari tangan si penjaga dengan raut wajah malu seraya berkata, “Terima kasih, Kak.”Chandra buru-buru mengenakan pakaian itu yang ternyata adalah sebuah jubah antik yang sangat pas di badannya. Si penjaga berbalik dan menatap Chandra dengan puas lalu mengangguk seraya berkata, “Bagus sekali! Kecepatanmu dalam belajar, jauh lebih cepat dari dugaanku.”“Kak, sudah berapa lama aku berada di sini?” tanya Chandra penasaran. Chandra berlatih dengan sangat keras di tempat i
Chandra tidak tahu, apa yang akan dilakukan si penjaga. Namun, dia tetap berdiri lalu mengikuti si penjaga. Si penjaga melangkah lambat dalam kehampaan. Karena dia takut Chandra tidak bisa mengimbangi kecepatannya. Chandra terus mengikutnya dari belakang. Sampai akhirnya, seberkas cahaya muncul di depan mereka setelah mereka berjalan melewati banyak gunung dan sungai yang sudah hancur. Cahaya itu semakin lama semakin terang. Sampai akhirnya, Chandra menyadari ada lautan api di depannya.Di depan mereka saat ini tampak sebuah pegunungan yang dikelilingi oleh kobaran api yang berwarna putih. Api itu sungguh tampak aneh dan menakutkan. Si penjaga berhenti di luar gunung yang terbakar itu dan Chandra juga ikut berhenti. Chandra sudah bisa merasakan hawa panas dari tempat dia berhenti sampai keringat bercucuran di dahinya. Dia benar-benar terkejut. Biasanya, tidak ada api yang bisa membuatnya kepanasan setelah dirinya berada di tingkatnya saat ini. “Kak, apa ini?” tanya Chandra. Si pen
Si penjaga berkata, “Sekarang, kamu harus menekan energi sejatimu dan membuatnya lebih murni dan lebih kuat. Kekuatanmu akan semakin kuat seiring dengan semakin murninya energi sejatimu.”“Bagaimana cara menekannya?” tanya Chandra bingung. “Aku akan mengajarkanmu beberapa keterampilan,” ujar si penjaga lalu mengulurkan jari rampingnya dan menyentuh dahi Chandra. Dengan cepat, beberapa informasi masuk ke dalam otak Chandra. Kemudian dia duduk bersila dan menyerap semua informasi yang masuk ke dalam pikirannya. Chandra seketika menyadari bahwa informasi ini adalah suatu bentuk ilmu kultivasi mental untuk menekan energi sejati di dalam tubuhnya. Ilmu kultivasi mental ini tidak terlalu mendalam, tapi tetap saja ada beberapa bagian yang tidak Chandra mengerti. Akhirnya, Chandra menanyakan berbagai macam hal yang tidak dimengertinya tanpa rasa malu kepada si penjaga. Chandra dengan cepat bisa mengerti tentang semua ini di bawah bimbingan si penjaga. Kemudian, Chandra bergegas menggunakan