Share

Bab 1880

Author: Angin
“Hmph.” Waran mendengus dingin, tak mau berkata lebih.

“Mau bicara atau tidak?” Titan melangkah mendekat, mengacungkan pedang ke leher Waran, lalu mengancam, “Kalau masih keras kepala, aku bisa menghabisimu sekarang juga.”

Ancaman itu tak membuat Waran gentar. Meskipun pedang berada di lehernya, dia tetap tenang tanpa perubahan ekspresi sedikit pun. Para murid Suku Mistik lainnya memandang dengan sinis, penuh keangkuhan.

“Kalian pikir kalian hebat?” ejek salah seorang murid Suku Mistik.

“Menang atas kami bukan berarti kalian tak terkalahkan,” lanjut yang lain.

“Begitu segel ini terbuka, para ahli kuat akan membanjiri bumi, dan setiap dari mereka bisa menghancurkan kalian dalam sekejap,” tambahnya, penuh rasa percaya diri.

Para murid Suku Mistik tetap bangga meski telah kalah, menunjukkan keteguhan hati mereka.

Chandra mulai bingung. Dia menatap Jamal dan bertanya, “Paman, apa yang harus kita lakukan sekarang?”

Jamal terdiam sejenak, berpikir, lalu berkata, “Kita tahan mereka dulu.
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1881

    Waran terluka parah, tubuhnya penuh dengan luka menganga, kepalanya berdarah, dan wajahnya basah oleh darah, rambutnya kusut dan acak-acakan. Namun, sedikit pun dia tak menunjukkan rasa takut. Sebagai anggota Suku Mistik yang berasal dari wilayah tersegel, Waran sama sekali tak gentar pada manusia bumi. Mati? Baginya, kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan. Toh, bahkan para tokoh besar pun tak bisa menghindari kematian. Kehidupan abadi? Siapa yang benar-benar bisa hidup selamanya?“Sudah di ujung tanduk, masih berani keras kepala,” Titan berkata dingin, lalu mengayunkan pedangnya.Pedangnya menembus tubuh salah satu murid Suku Mistik, darah langsung menyembur. Murid itu tersenyum sinis meski kesakitan, “Haha, kalian semua juga akan segera mati .…”Tanpa ragu, Titan melayangkan pukulan keras ke kepala murid itu, membuatnya jatuh tak bernyawa di lantai. Titan bertindak cepat dan tanpa belas kasihan.Di sekitar mereka, banyak pendekar kuno bumi yang menyaksikan, tetapi tak ada yang me

  • Jenderal Naga   Bab 1882

    Mendengar penjelasan Jamal, semua pendekar di sekitar mereka kembali menoleh ke arah Chandra, berharap ada petunjuk. Namun, Chandra hanya mengangkat bahu, menunjukkan bahwa ia juga tak sepenuhnya mengerti situasinya.Jamal kemudian maju dan berkata, “Sejauh yang aku tahu, titik segel berada di Gunung Bushu. Suku Mistik muncul dari lokasi ini, jadi yang perlu kita lakukan sekarang adalah menemukan segel itu, dan menjaganya. Jika ada pendatang lain dari wilayah tersegel, kita musnahkan tanpa ampun.”“Baik,” ujar Chandra, lalu memerintahkan, “Semua, coba telusuri setiap sudut Gunung Bushu dan temukan lokasi segel.”Para pendekar pun segera menyebar untuk mencari titik segel di sekitar gunung. Meskipun Gunung Bushu sangat luas dengan pegunungan asing yang tersebar di sekitarnya, banyak area yang tertutup oleh batasan magis sehingga mereka tidak bisa menjelajahi semuanya. Hanya beberapa area terbuka yang bisa mereka masuki, sehingga mencari lokasi segel menjadi lebih mudah.Tak lama, mereka

  • Jenderal Naga   Bab 1883

    Apa sebenarnya Empat Bencana, Jamal sendiri pun tidak tahu. Semua ini adalah peninggalan Kaisar Pertama di makamnya. Yang Jamal tahu hanyalah bahwa Empat Hewan Keberuntungan adalah warisan dari leluhur bumi, yang tampaknya berhubungan dengan konflik antar ras kuno di masa lampau. Kemunculan Empat Hewan Keberuntungan di bumi juga adalah bagian dari rencana leluhur bumi, tetapi kemudian dirusak oleh tangan-tangan dari bangsa lain. Jamal pun menceritakan semuanya.Chandra mendengarkan dengan penuh keheranan. Ternyata memang benar apa yang dikatakan Basita, dunia yang dia pahami hanyalah sebagian kecil dari dunia yang sebenarnya. Setelah berbincang sebentar, mereka melanjutkan meneliti altar di puncak Gunung Bushu serta pola empat penjuru di sekitarnya. Gambarnya sangat aneh; dari kejauhan, terlihat mirip seperti bentuk Empat Hewan Keberuntungan, hanya saja ada bagian yang hilang.Ketika semua orang sedang serius memperhatikan altar, tiba-tiba terdengar suara mendesis dari dalamnya, disus

  • Jenderal Naga   Bab 1884

    Gaun Tara berayun lembut, rambut panjangnya berkibar, memberikan kesan yang begitu hidup dan bersemangat.“Kalian membunuh murid-murid Suku Mistikku?” Tara menyapu pandangannya ke arah semua orang. Nada bicaranya tenang, tetapi menyiratkan tekanan yang besar.“Ya, memangnya kenapa?” ujar Titan, sambil menggenggam pedangnya erat-erat. Wajahnya mengeras, “Ini bumi, bukan tanah terlarangmu. Kalau mau cari masalah di sini, lihat dulu apa kalian punya kemampuan atau tidak.”Begitu selesai berbicara, tubuhnya melesat ke arah Tara dengan kecepatan tinggi. Tara tetap tenang. Ketika Titan hampir menyentuhnya, Tara hanya mengangkat sedikit tangannya. Dengan gerakan halus, lengan bajunya berkibar, memancarkan energi yang kuat, menghantam Titan tepat di tubuhnya dan membuatnya terlempar jauh.Tubuh Titan terhempas keras ke tanah, membuat debu bertebaran. Pemandangan itu mengejutkan para pesilat bumi. Bahkan Chandra terlihat sangat tegang. Ia tahu betul kekuatan Titan, seorang pesilat tingkat Alam

  • Jenderal Naga   Bab 1885

    Para murid Suku Mistik segera berbicara, meminta Dewi untuk membunuh Chandra dan yang lainnya. Para pesilat dari bumi tidak ada yang berani bicara, karena bahkan Jamal pun terlempar dengan satu serangan saja. Siapa pun yang berbicara sekarang akan menjadi target berikutnya.Dewi Tara, dengan pedang panjang di tangannya, menatap para pesilat bumi di hadapannya.“Karena kalian telah membunuh murid-murid Suku Mistik, kalian semua harus menemani mereka di liang kubur,” ucap Dewi Tara perlahan.Kata-katanya terdengar lembut, tetapi penuh ketegasan yang tak bisa ditawar. Tara bertekad untuk membunuh mereka untuk memberikan keadilan bagi para muridnya yang telah gugur.Tiba-tiba, sebuah bayangan melintas dengan cepat. Seorang pria muncul di puncak Gunung Bushu. Pria ini terlihat muda, sekitar dua puluhan atau tiga puluhan, mengenakan jubah panjang berwarna putih, dengan rambut panjang hitam-putih yang terurai.“Basita ….”“Basita!” Para pesilat bumi langsung menunjukkan wajah lega begitu meli

  • Jenderal Naga   Bab 1886

    "Mereka membunuh begitu banyak murid kita, apa kita akan membiarkan ini berlalu begitu saja?" Para murid Suku Mistik berseru merasa tidak puas.Tara melirik mereka sejenak, dan mereka pun langsung terdiam. Tidak ada yang berani bersuara lagi. Basita berbalik, menatap para pesilat bumi di belakangnya, lalu memberi perintah, “Sudah, semuanya turun gunung. Mulai hari ini, jangan ada lagi yang melangkahkan kaki ke Gunung Bushu.”Setelah berkata demikian, Basita pun berbalik dan berjalan pergi, diikuti oleh yang lainnya. Chandra juga membantu Jamal, dan beberapa orang lainnya turut membantu mereka yang terluka.Begitu Chandra dan yang lainnya pergi, Wukon bertanya, “Dewi, kenapa tidak sekalian kita habisi mereka semua untuk selamanya?”Ekspresi Tara terlihat serius. Dia menjawab, “Orang itu sangat kuat. Jika benar-benar bertarung, belum tentu aku bisa mengalahkannya. Bahkan jika aku menggunakan semua kekuatan, mungkin saja aku bisa membunuhnya, tapi aku juga akan terluka parah. Tidak perlu

  • Jenderal Naga   Bab 1887

    Seberapa sulit melangkah ke Alam Mahasakti? Dari kenyataan bahwa Jamal, yang telah hidup selama ribuan tahun, hanya berhasil melepaskan dua dari tiga belenggu, maka sudah bisa melihat bahwa mencapai Alam Mahasakti hampir mustahil.Jamal menceritakan kepada Chandra bahwa dulu adalah masa yang sangat sulit untuk berlatih, seolah seperti mendaki ke langit. Namun, sekarang dunia sedang memasuki masa keemasan untuk berlatih. Begitu segel energi spiritual terbuka dan energinya kembali pulih, dunia akan memasuki era pelatihan massal. Bagi mereka yang beruntung mendapatkan ramuan atau buah spiritual berkualitas tinggi, kekuatan mereka akan meningkat berkali lipat. Apa yang dulu memerlukan ribuan tahun untuk dicapai, sekarang hanya membutuhkan sedikit keberuntungan.Di dalam pesawat, Chandra berbincang panjang lebar dengan Jamal. Tanpa terasa, mereka pun tiba di distrik militer Gurun Selatan.Sesampainya di sana, Jamal berpamitan, dan Chandra melanjutkan perjalanannya menuju pusat Kota Gurun S

  • Jenderal Naga   Bab 1888

    Namun, Maggie sebenarnya tidak tahu persis apa yang terjadi di Gunung Bushu. Peristiwa itu telah menimbulkan ketakutan di Someria. Di era internet ini, semua orang sudah mendengar bahwa Gunung Bushu memancarkan cahaya misterius. Pemerintah pun segera turun tangan, mengirim pasukan untuk menjaga Gunung Bushu dari luar sehingga tidak ada orang luar yang bisa masuk, dan tidak ada yang benar-benar tahu apa yang sebenarnya terjadi di sana.Hanya puluhan pendekar tangguh yang mengetahui kebenarannya. Kepada Maggie dan anggota Kelompok Gunung Langit, Chandra tidak menyembunyikan apa pun dan menceritakan seluruh peristiwa di Gunung Bushu.Maggie tampak serius setelah mendengarnya. “Apa Suku Mistik sekuat itu? Bahkan Pak Jamal dikalahkan hanya dengan satu serangan?”Chandra mengangguk. “Ya. Meskipun aku tidak tahu pasti seberapa kuat Dewi dari Suku Mistik, aku tahu kemampuan pamanku. Dia sudah mematahkan dua belenggu kekuatan, jadi dia sangat kuat. Dari situ, bisa dikatakan bahwa Dewi dari Suku

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

  • Jenderal Naga   Bab 2055

    Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa

  • Jenderal Naga   Bab 2054

    Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra

  • Jenderal Naga   Bab 2053

    “Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin

  • Jenderal Naga   Bab 2052

    Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat

  • Jenderal Naga   Bab 2051

    Chandra sudah berlatih di medan perang kuno selama dua tahun. Dia juga tidak tahu, apakah sudah ada prajurit kuat yang berhasil mengalahkan penjaga level sembilan dan menjadi pemilik Rumah Abadi selanjutnya? Oleh karena itu, Chandra bergegas meninggalkan tempat ini dan muncul di luar dengan cepat. Dia bergegas pergi menuju pangkalan militer terdekat tanpa berhenti di mana pun. Kemudian dia naik pesawat khusus untuk menuju Gunung Bushu. Akhirnya, dia tiba di Gunung Bushu setelah menumpang pesawat cukup lama. Wilayah Gunung Bushu tampak lebih luas setelah dua tahun berlalu. Ada banyak daerah baru yang muncul di sana, sampai Chandra hampir tidak mengenali Gunung Bushu. Namun, Chandra bisa melihat cahaya keemasan di kejauhan yang menandakan Rumah Abadi masih berdiri di sana dan belum menemukan pemilik barunya. Chandra langsung bernapas lega dan memilih untuk berjalan perlahan masuk ke dalam area Gunung Bushu. Chandra menemukan banyak prajurit ketika Chandra berjalan semakin dalam. Bahk

  • Jenderal Naga   Bab 2050

    Chandra tampak gembira. Akhirnya, dia hampir berhasil mencapai kekuatan magis segel kedelapan setelah berlatih cukup keras sekian lamanya. Sekarang, dia hanya perlu meningkatkan kekuatannya sampai puncak agar bisa membuka segel kedelapan. Setelah itu, barulah dia akan melawan penjaga Rumah Abadi di level sembilan. Chandra bergegas berdiri lalu berjalan menghampiri si penjaga. Si penjaga berbalik dan menyerahkan pakaian kepada Chandra yang baru menyadari kalau pakaiannya sudah habis terbakar. Chandra menerima pakaian itu dari tangan si penjaga dengan raut wajah malu seraya berkata, “Terima kasih, Kak.”Chandra buru-buru mengenakan pakaian itu yang ternyata adalah sebuah jubah antik yang sangat pas di badannya. Si penjaga berbalik dan menatap Chandra dengan puas lalu mengangguk seraya berkata, “Bagus sekali! Kecepatanmu dalam belajar, jauh lebih cepat dari dugaanku.”“Kak, sudah berapa lama aku berada di sini?” tanya Chandra penasaran. Chandra berlatih dengan sangat keras di tempat i

  • Jenderal Naga   Bab 2049

    Chandra tidak tahu, apa yang akan dilakukan si penjaga. Namun, dia tetap berdiri lalu mengikuti si penjaga. Si penjaga melangkah lambat dalam kehampaan. Karena dia takut Chandra tidak bisa mengimbangi kecepatannya. Chandra terus mengikutnya dari belakang. Sampai akhirnya, seberkas cahaya muncul di depan mereka setelah mereka berjalan melewati banyak gunung dan sungai yang sudah hancur. Cahaya itu semakin lama semakin terang. Sampai akhirnya, Chandra menyadari ada lautan api di depannya.Di depan mereka saat ini tampak sebuah pegunungan yang dikelilingi oleh kobaran api yang berwarna putih. Api itu sungguh tampak aneh dan menakutkan. Si penjaga berhenti di luar gunung yang terbakar itu dan Chandra juga ikut berhenti. Chandra sudah bisa merasakan hawa panas dari tempat dia berhenti sampai keringat bercucuran di dahinya. Dia benar-benar terkejut. Biasanya, tidak ada api yang bisa membuatnya kepanasan setelah dirinya berada di tingkatnya saat ini. “Kak, apa ini?” tanya Chandra. Si pen

  • Jenderal Naga   Bab 2048

    Si penjaga berkata, “Sekarang, kamu harus menekan energi sejatimu dan membuatnya lebih murni dan lebih kuat. Kekuatanmu akan semakin kuat seiring dengan semakin murninya energi sejatimu.”“Bagaimana cara menekannya?” tanya Chandra bingung. “Aku akan mengajarkanmu beberapa keterampilan,” ujar si penjaga lalu mengulurkan jari rampingnya dan menyentuh dahi Chandra. Dengan cepat, beberapa informasi masuk ke dalam otak Chandra. Kemudian dia duduk bersila dan menyerap semua informasi yang masuk ke dalam pikirannya. Chandra seketika menyadari bahwa informasi ini adalah suatu bentuk ilmu kultivasi mental untuk menekan energi sejati di dalam tubuhnya. Ilmu kultivasi mental ini tidak terlalu mendalam, tapi tetap saja ada beberapa bagian yang tidak Chandra mengerti. Akhirnya, Chandra menanyakan berbagai macam hal yang tidak dimengertinya tanpa rasa malu kepada si penjaga. Chandra dengan cepat bisa mengerti tentang semua ini di bawah bimbingan si penjaga. Kemudian, Chandra bergegas menggunakan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status