Share

Bab 1404

Author: Angin
Orang itu memakai topeng putih keperakan yang menutupi sebagian besar wajahnya. Suaranya sangat familiar bagi Chandra. Siapa lagi kalau bukan Kadir. Sebelumnya Kadir bilang dia tidak akan datang ke Eglar, tidak akan datang ke Gunung Olympus. Tidak disangka, ujung-ujungnya dia datang juga.

Kadir berjongkok di atas batu di samping Chandra dengan sebatang rokok terselip di mulutnya. Dia melihat ke arah Alden dan beberapa pesilat Suku Dukun bertopeng. Wajah Kadir di bawah topeng tampak serius.

“Kekuatanku masih belum kembali ke puncaknya, masih kurang sedikit dari puncak. Tapi aku dapat kabar kalau Alden bawa beberapa pesilat Suku Dukun datang ke sini. Dalam seratus tahun terakhir, Alden nggak pernah menunjukkan ambisi apa pun. Orang ini sangat licik dan pandai bersembunyi. Dia sudah sembunyikan selama seratus tahun baru terungkap. Aku khawatir dia memiliki konspirasi, jadi aku datang ke sini untuk lihat-lihat.”

Kadir menceritakan tujuan kedatangannya. Chandra juga melihat ke arah Alden di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 1405

    Dantra pernah terluka sebelumnya. Namun setiap kali terluka, dia membutuhkan waktu yang lama untuk pulih. Sekarang dia terluka, lukanya boleh dibilang cukup parah. Namun, begitu pemuda dari Someria ini turun tangan, dalam sekejap lukanya hampir sembuh total.Chandra bertanya lagi, “Kamu benar-benar nggak tahu tentang orang yang aku tanyakan padamu sebelumnya?”Dantra menarik napas dalam-dalam dan memaksa dirinya untuk tenang. Dia menatap Chandra dan berkata dengan serius, “Aku benar-benar nggak tahu orang yang kamu cari. Aku juga nggak pernah bertemu dengannya.”“Nggak mungkin. Radeska jelas-jelas bilang kamu yang bawa dia pergi,” kata Chandra sambil menatap lekat Dantra.“Nggak ada.” Dantra menggelengkan kepalanya, “Aku akan kembali dan bantu kamu cari tahu soal ini. Mungkin orang lain dari sekteku yang melakukannya.”Chandra berkata dengan wajah serius, “Orang ini sangat penting bagi aku, juga sangat penting bagi situasi Someria saat ini. Aku harus temukan dia. Tolong bantu aku. Kala

  • Jenderal Naga   Bab 1406

    “Oke, sepakat, ya,” kata Dantra dengan penuh semangat.Dia sama sekali tidak menyangka bisa bertukar ilmu dengan Prajurit Kuno Someria. Dia pasti akan mendapatkan sesuatu dari pertukaran ini. Mungkin saja kekuatannya akan mencapai tingkat yang lebih tinggi lagi.“Kamu istirahat dulu. Kita bicarakan lagi sampai kompetisi seni bela diri ini selesai.”Chandra tidak berlama-lama di sana. Dia langsung beranjak pergi. Pertarungan masih berlanjut di puncak Gunung Olympus. Pertarungan saat ini adalah tantangan. Pesilat dari seluruh dunia menantang orang-orang di Peringkat Akash. Ada beberapa pesilat dari Peringkat Akash tidak datang.Misalnya Radeska, pria itu tidak datang. Semua orang tahu kalau pertarungan saat ini hanyalah sebuah hidangan pembuka. Pertarungan sesungguhnya ada di akhir. Pertarungan sengit di akhir adalah untuk memperebutkan posisi pertama di dunia, untuk mendapatkan hak milik Pedang Deite.Pertarungan terakhir seharusnya terjadi antara Dantra, Kelmi, dan Raja Darah Pertama.

  • Jenderal Naga   Bab 1407

    “Rasa penasaran bisa mencelakakan orang,” kata Nova dengan dingin.“Maaf sudah mengganggu.” Usai berkata, Chandra langsung pergi.Setelah Chandra pergi, Nova baru bisa menghela napas lega. Dia mengulurkan tangannya yang memakai sarung tangan kulit, lalu menepuk dada sambil marah dalam hati, “Mampus, serangan mendadak begini buat aku kaget setengah mati.”Chandra telah meninggalkan Nova, tapi dia malah menjadi semakin penasaran dengan identitas pemimpin Langit Mistika itu. Chandra heran, kenapa Prajurit Kuno sekarang suka memakai topeng?Orang dari Suku Dukun memakai topeng, orang dari Istana Raja Langit memakai topeng, pemimpin Langit Mistika juga memakai topeng. Bahkan Kadir yang baru datang ke sini juga ikut memakai topeng.Chandra hanya menggelengkan kepalanya. Dia pun tidak terlalu memikirkan hal tersebut. Setelah kembali ke posisi sebelumnya, dia kembali menyaksikan pertarungan pesilat dari luar negeri.Pertarungan berlangsung selama dua hari dua malam. Para pesilat internasional

  • Jenderal Naga   Bab 1408

    “Pedang Deite.”“Itu Pedang Deite yang legendaris? Konon katanya hanya seorang Jiwa Ksatria yang bisa mencabut Pedang Deite. Jangan-jangan Kelmi sudah melampaui Ksatria Agung dan menjadi Jiwa Ksatria?”“Ya ampun. Jiwa Ksatria, ini Jiwa Ksatria.”“Terlalu kuat, sangat sulit dipercaya.”....Pada saat Kelmi menghunus Pedang Deite, area itu seketika menjadi gempar. Semua orang spontan berdiri dan melihat Kelmi yang berdiri di udara, melihat Kelmi yang seperti dewa.Alden melihat Kelmi yang menghunus Pedang Deite dengan tenang. Dia telah merasakan gelombang aura yang datang dari Kelmi.“Delapan Alam ....”Alden tidak terlihat senang, juga tidak terlihat khawatir. Sepertinya dia sama sekali tidak terkejut kalau Kelmi adalah pesilat Delapan Alam.Chandra juga menyaksikan adegan itu dan merasakan aura yang datang dari Kelmi. Aura tersebut bisa memengaruhi angin dan awan. Bisa menggerakkan langit dan bumi, inilah lambang Delapan Alam.“Pak tua ini bukan orang biasa. Dia sudah melampaui Delapan

  • Jenderal Naga   Bab 1409

    Pedang Deite dan pedang berat saling bertabrakan. Dua kekuatan mengerikan itu bertabrakan, ruang kosong pun meledak. Akibat dari pertarungan itu seperti riak di air, dengan cepat menyebar ke segala arah.Aura pertarungan memengaruhi seluruh area. Gunung terus runtuh, seperti habis terjadi gempa bumi. Pesilat lainnya yang berada di Gunung Olympus sudah pergi. Hanya sedikit orang yang percaya dengan kekuatannya sendiri masih tinggal untuk menonton pertarungan.Chandra adalah salah satunya. Akibat dari pertarungan antara keduanya sangat kuat. Namun, Chandra juga berada di Delapan Alam. Jadi aura itu tidak berpengaruh padanya.Pertarungan sengit terjadi di langit. Alden memegang pedang berat dan bertarung sengit dengan Kelmi yang memegang Pedang Deite.Pedang berat tidak memiliki sisi tajam, tapi pedang itu sangat menakutkan. Setiap gerakannya membawa kekuatan penghancur, yang terus memaksa Kelmi yang memegang Pedang Deite mundur selangkah demi selangkah.“Matilah kau.” Teriakan Alden berg

  • Jenderal Naga   Bab 1410

    Chandra bisa mengetahui keadaan Kelmi hanya dengan melihatnya secara sekilas. Meskipun kini Kelmi terlihat sangat ganas, kekuatan yang dia tunjukkan juga jauh lebih kuat dari sebelumnya, Chandra tahu kalau orang itu telah menggunakan seluruh kekuatannya hingga tak bersisa.Setelah pertarungan ini berakhir, terlepas dari menang atau kalah, berbagai organ di tubuh Kelmi akan menua dengan cepat. Paling lama tiga pulan, paling cepat tiga hingga lima hari, Kelmi akan mati.Chandra mengabaikan hal itu. Dia tetap berada di tempatnya dan menyaksikan pertarungan, menyaksikan Kelmi dan Alden bertarung dengan sengit.Tidak hanya Chandra, Alden juga mengetahui kondisi Kelmi. Sekalipun Kelmi dalam kondisi seperti ini, Kelmi juga tidak akan bisa mengalahkannya. Namun, setelah ini masih banyak hal yang harus Alden lakukan. Oleh karena itu, dia tidak bertarung mati-matian dengan Kelmi. Dia terus menghindar dari serangan Kelmi.Di langit ini, energi pedang beriak, ruang kosong pun bergetar. Kelmi sedan

  • Jenderal Naga   Bab 1411

    “Jangan-jangan keluarga Vampir?” Chandra mengerutkan kening.Keluarga Vampir merupakan sebuah keluarga yang misterius. Ada rumor yang mengatakan kalau keluarga tersebut bukanlah manusia, melainkan hantu. Kalau seperti apa mereka, Chandra tidak tahu.Suku Dukun tidak menyentuh keluarga Vampir, hanya ada dua kemungkinan. Pertama, Alden takut. Namun, itu jelas tidak mungkin. Bagaimana mungkin Alden takut pada keluarga Vampir?Ada satu kemungkinan lain, yakni Alden telah membentuk sekutu dengan keluarga tersebut. Saat memikirkan hal itu, ekspresi Chandra menjadi semakin serius.Sret!Tubuh Chandra melesat cepat dan muncul di udara. Dia berdiri di ruang kosong dan melihat ke arah Alden yang memegang pedang berat serta berada di tempat berjarak puluhan meter darinya. Kemudian, Chandra berkata dengan tenang, “Pak Alden, kamu susah payah datang ke Gunung Olympus sini, sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?”Sekarang Chandra berdiri di posisi yang lebih tinggi, dia pun bisa melihat lebih jauh.

  • Jenderal Naga   Bab 1412

    Tidak bisa dipungkiri, Alden sedikit takut pada pemimpin Langit Mistika. Apalagi dalam kondisi dia tidak tahu banyak soal lawannya itu. Dia tidak ingin bertarung mati-matian dengan pemimpin Langit Mistika untuk saat ini.Namun, Nova malah mengabaikannya. Dia hanya ingin membunuh Alden. Orang itu adalah pemimpin Suku Dukun, musuh terbesar Chandra. Jika membiarkan dia kembali ke Someria hidup-hidup, orang itu hanya akan membawa masalah yang tak ada habisnya bagi Chandra.Nova memegang Pedang Keji Sejati dengan erat, aura yang terpancar dari tubuhnya seperti pelangi. Pada saat berada di Kelompok Gunung Langit, seluruh tubuhnya dikelilingi oleh Darah Kura. Darah Kura dan darah di tubuhnya telah menyatu. Kini darahnya mengandung kekuatan yang sangat menakutkan.Selama ini, Nova terus berlatih. Dia mengubah kekuatan dalam darahnya menjadi energi sejati. Di kolam dingin di gunung belakang Lembah Raja Obat, dia mendapatkan Kitab Racun secara kebetulan. Dia berlatih Pernapasan Bintang Iblis, ju

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status