Share

Bab 882

Suara ketukan datang dari sisi lain pintu.

"Masuklah," jawab James dengan lemah.

Pintu ruangan didorong terbuka, dan Maxine, yang mengenakan gaun putih, masuk.

Dia tidak sempat mengganti pakaiannya, yang telah ternoda merah oleh darah James.

"James," Maxine memanggil namanya dengan manis sambil berjalan ke arahnya.

"Mhm," jawab James dengan lembut. Dia bertanya, "Apakah Energi Sejatimu sudah pulih? Aku ingin kamu menyalurkan Energi Sejati dan membantuku menyembuhkan lukaku."

"Aku sudah pulih sedikit tapi belum sepenuhnya," jawab Maxine.

James berujar dengan lembut, "Aku pikir untuk melakukan metode kultivasi di lukisan Bunga Purnama di Tepi Jurang membutuhkan dua orang."

Maxine bertanya, "Mengapa kamu berpikir begitu?"

James menjawab, "Aku rasa apa yang kita lakukan sebelumnya sudah benar. Hanya saja tidak berhasil karena kita tidak memiliki metode kultivasi yang cukup. Setelah lukisan itu terkena darah, bulan yang cerah menghilang, dan matahari yang terik muncul. Menurut pema
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status