Share

Bab 43

Bagaimana kalau kukatakan kalau aku .... " Kalimat Ardia yang menggantung membuat Ramon semakin penasaran.

"Kalau apa, Ar? Katakan saja! Apapun itu, aku siap menerima dengan lapang dada," ucap Ramon dengan perasaan harap-harap cemas.

" Aku .... " Ardia menghentikan ucapannya, dia mengambil nafas panjang sebelum akhirnya buka suara. "Mas Ramon, serius ingin menikahi saya?"

"Apa aku terlihat main-main, Ar?" ucap Ramon serius. Dia sedang tidak bercanda, kenapa Ardia seolah menganggapnya main-main?

"Sudah Mas Ramon pikir baik-baik, sebelum mengambil keputusan itu?" tanya Ardia lagi.

"Kamu masih meragukan ketulusanku, Ar? Apa yang harus aku lakukan, agar kamu percaya? Agar hatimu terbuka, Ar?" Ardia menggeleng pelan. Meski dia tahu Ramon sibuk nyetir, tidak sedang menatapnya.

"Justru karena aku tahu Mas Ramon tulus, aku merasa tak layak untuk menjadi menjadi istrimu, Mas." Bukan sedang merendah, tapi Ardia mengatakan yang sejujurnya. Kesucian adalah kebanggaan seorang wanita, persemb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status