Share

140.Surat

Author: Marrygoldie
last update Last Updated: 2022-12-31 18:39:41

Dear Orlena Putriku Sayang.

Aku tidak tahu apakah kamu akan membenciku setelah apa yang sudah kulakukan padamu, Orlena. Tak pernah sedikitpun aku berniat meninggalkanmu. Jika saja aku jauh lebih kuat. Jika saja aku bisa melawan Papa-mu, aku yakin kamu tidak akan menderita bersama Papa-mu.

Mungkin sulit bagimu untuk mempercayai ucapanku, Orlena. Tapi aku tidak bisa berbuat banyak untuk membuatmu percaya padaku. Aku hanya bisa berharap kamu hidup dalam kebahagiaan. Percaya apapun yang kamu putuskan akan mendatangkan kebaikan untukmu.

Aku berharap kamu jangan pernah membenci Papa-mu. Ini semua adalah kesalahan Mama yang tidak pandai memilih suami. Maafkan aku.

Aku sangat menyayangimu, Putriku.

Camile Furgler

Air mata Orlena tidak berhenti menetes saat membaca surat dari ibunya. Yang membuat Orlena marah adalah karena ibunya masih saja membela sang ayah meskipun kelakuan sang ayah sangatlah kejam. Terutama kelakuan ayahnya pada Max.

Bagaimana bisa aku tidak membenci pria iblis seperti
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   141.Permintaan Orlena

    Romain menoleh melihat Orlena yang duduk di sampingnya di dalam pesawat. Pria itu masih ingat kejadian semalam di mana Orlena menyebutkan permintaannya. Romain tidak menyangka yang diminta oleh Orlena adalah menempatkan wanita itu di tempat yang tidak akan bisa ditemukan oleh siapapun. Romain sudah menyelidiki segalanya mengenai Orlena. Dia akhirnya mengetahui jika Orlena adalah wanita yang dicintai oleh Max. Mereka tinggal bersama di sebuah perkebunan anggur. Tapi Romain tidak tahu apa yang terjadi sehingga Orlena kabur dari Max. Dia yakin pasti ada hal buruk yang terjadi.“Orlena,” Romain memanggil wanita itu.Sang pemilik nama pun mengalihkan pandangannya dari jendela pesawat ke arah pria yang saat ini berstatus sebagai kakaknya.“Ada apa?” tanya Orlena tanpa bersemangat.“Aku hanya ingin tahu apakah kamu yakin akan benar-benar meninggalkan Zürich?” Romain seakan memberikan peringat terakhir untuk Orlena.Wanita itu menghela nafas berat. “Aku sudah mengatakannya berulang kali, Rom

    Last Updated : 2022-12-31
  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   142.Sang Kakak Terlalu Bersemangat

    lAltherr mengobati luka di tangan Max. Setelah itu melilitkan perban di tangan pria itu. Altherr bisa melihat Max tampak tidak mengatakan apapun. Bahkan pria itu hanya melamun dan tidak mengatakan sepatah katapun. “Apakah kamu melampiaskan amarahmu karena Miss Orly pergi dengan menyakiti dirimu sendiri, Max?” tanya Altherr setelah menyelesaikan tugasnya mengobati tangan bosnya.“Tidak, aku melakukannya bukan karena marah pada Orly.”Altherr menghela nafas berat. “Lalu apa yang kamu lakukan sekarang?”Max menatap perban di tangannya. Dia bisa merasakan sakit karena tangannya terluka akibat serpihan kaca. Namun hal itu tidak seberapa dibandingkan rasa sakit di tangannya. “Aku berbicara dengan Rey.”Altherr tampak terkejut mendengar ucapan Max yang singkat itu. “Kamu berbicara dengan Rey? Bagaimana bisa?”“Dia tiba-tiba muncul di kaca wastafel. Aku bertanya padanya apakah dia yang datang menemui Orlena.” Max masih ingat pembicaraannya dengan Rey yang memancing emosinya.“Lalu apa yang

    Last Updated : 2022-12-31
  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   143.Kesalahpahaman

    Setelah menyelesaikan urusan untuk adiknya, Romain kembali ke Zürich. Dia berjalan masuk ke dalam apartemennya. Pria itu menarik lepas dasi itu hingga terlepas dari lehernya. Romain juga melepaskan dua kancing kemejanya di bagian atas. Langkahnya terhenti saat melihat Esmee duduk di sofa menunggunya. Kedua tangan wanita itu dilipat di depan dadanya. Tatapannya begitu dingin.“Esmee? Sejak kapan kamu di sini?” terkejut Romain. Pria itu berjalan menghampiri sang kekasih.“Aku di sini sudah sejak dua jam yang lalu. Aku berusaha menghubungimu, tapi kamu sama sekali tidak bisa dihubungi. Kamu bahkan tidak membalas pesanku. Apakah kamu pergi bersama wanita lain, Romain?” tanya Esmee menatap pria itu.Romain terkejut mendengar pertanyaan Esmee. “Kamu berpikir aku berselingkuh darimu?”Esmee tidak bisa menahan ekspresi dinginnya. Bahkan sekarang air mata membasahi pipinya. “Ini pertama kalinya perasaanku terbalas dengan seorang pria. Aku memiliki pengalaman hubungan yang buruk karena sikap p

    Last Updated : 2022-12-31
  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   144.Empat tahun kemudian

    Empat tahun kemudian.Berlin merupakan salah satu kota terbesar yang memiliki banyak sejarah di Eropa. Tidak hanya itu, kota ini juga menyimpan keindahan yang beragam dari bangunan-bangunan tuanya. Namun bukan itu alasan Orlena memilih kota ini sebagai tempat tinggal barunya. Karena Swiss menggunakan bahasa Jerman sebagai bahasa utamanya sehingga tidak sulit bagi Orlena untuk beradaptasi. Wilayah Spandau menjadi lokasi yang dipilih Romain untuk sang adik. Spandau terletak di pinggir kota Berlin. Sehingga wilayah ini masih aman dibandingkan ditengah kota. Wilayah Spandau terkenal dengan taman-taman dan juga kanalnya. Sehingga terlihat begitu asri.Di cuaca siang yang cerah di Preuβenpark, Orlena memilih duduk di atas kain piknik kotak-kotak berwarna kuning lembut. Saat ini adalah musim semi, sehingga cuacanya tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin. Wanita itu sedang asyik dengan buku gambar di atas pangkuannya. Di tangan Orlena yang memegang pensil bergerak di atas kertas s

    Last Updated : 2023-01-02
  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   145.Mia

    Sesuai dengan janjinya, Orlena mengajak Mia dan Coco menuju sebuah toko yang menjual Zimsterne setelah dia mengirimkan desain pakaiannya ke toko miliknya agar bisa segera dikerjakan oleh bawahannya. Mia tampak bersemangat saat melihat deretan kue lezat. “Lihat Coco! Banyak kue-kue lezat,” seru Mia pada anjing yang berdiri di sampingnya.Lagi-lagi Coco menyahut ucapan Mia. Sang penjaga toko tersenyum melihat interaksi itu. “Apakah kalian baru saja berjalan-jalan di taman, Mia?”Lucas Corbett, pria berusia lima puluh tahun adalah pria yang ramah. Orlena sering mengunjungi pria itu untuk membelikan Mia kue kesukaannya.Gadis kecil itu menganggukkan kepalanya. “Iya, kakek Corbett. Tadi Mia dan Coco bermain-main di taman. Mama bilang jika kami bermain dengan baik tanpa mengganggu pekerjaannya, maka kami akan mendapatkan hadiah Zimsterne.” Lucas dan Orlena tertawa melihat Mia begitu jujur. Tingkah gadis kecil itu selalu saja mengundang tawa orang-orang di sekitarnya.“Sepertinya kamu suda

    Last Updated : 2023-01-02
  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   146.Apakah Takdir Bisa Mempertemukan Mereka?

    Tubuh Orlena membeku mendengar ucapan Romain. Bahkan langkahnya terhenti karena begitu terkejut. Dia tidak mengerti bagaimana bisa hal ini terjadi. Dia pergi dari Swiss untuk datang ke kota asing ini agar bisa menghindari Max. Tapi sekarang pria itu justru akan datang ke kota ini. Apakah Orlena tidak bisa mengingkari takdir mereka?“Orlena, kamu baik-baik saja?” tanya Romain yang ikut menghentikan langkahnya.Pria itu menyentuh bahu wanita itu untuk menyadarkan Orlena dari pemikirannya. Wanita itu menatap sang kakak.“Apakah Max sudah mengetahui keberadaanku di sini?” tanya Orlena.Romain menggelengkan kepalanya. “Aku pikir tidak. Jika dia mengetahui keberadaanmu di sini, dia sudah mencarimu sebelumnya. Dari informasi yang aku dapatkan, dia ada urusan bisnis dengan sebuah hotel yang ada di Berlin. Kamu ingat bukan Max mengelola perkebunan anggur dan bahkan membuat merek minuman anggur sendiri. Aku pikir dia datang kemari murni urusan bisnis.”Orlena bisa bernafas lega mendengar ucapan

    Last Updated : 2023-01-02
  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   147.Kedatangan Max

    “Apakah Paman akan menginap malam ini?” tanya Mia saat mereka bersama menikmati makan siang.Romain menganggukkan kepalanya. “Ya, Paman akan menginap malam ini demi keponakan Paman yang menggemaskan.”Mia meletakkan sendoknya lalu mengangkat kedua tangannya. “Hore! Paman Romain akan membacakan buku cerita yang banyak untuk Mia malam ini.”Romain tertawa kemudian dia mengulurkan tangannya untuk mengusap puncak kepala Mia dengan penuh kasih sayang. “Iya, Paman akan membacakan cerita untukmu, Mia. Karena aku akan menginap hari ini, bagaimana jika nanti sore kita jalan-jalan? Aku pikir sekalian kita makan diluar.” Perhatian Romain tertuju pada Orlena yang tampak tenang menikmati makan siangnya.“Aku pikir itu adalah ide yang buruk, Romain.” Orlena menolak.Pria dewasa itu memicingkan matanya menatap sang adik. “Kenapa kamu berpikir itu adalah ide yang buruk?”“Bukankah kamu ingat pembicaraan kita diluar tadi?” Orlena mengingatkan sang kakak tentang pembicaraan mereka mengenai Max yang ber

    Last Updated : 2023-01-02
  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   148.Mimpi Yang Mengerikan 

    Max membuka matanya. Namun dia terkejut melihat sekelilingnya tampak begitu gelap. Dia tidak melihat seorangpun atau bahkan satu benda pun yang berada di sekelilingnya. Max berpikir apakah dia berada di alam bawah sadarnya sama seperti dulu dia pernah berada di alam sadarnya dan bertemu dengan Rey.“Max!” Panggilan itu membuat Max menoleh.Tubuh Max membeku saat melihat Orlena berdiri di hadapannya. Wanita itu mengenakan terusan berwarna putih bunga-bunga yang tampak begitu cantik. Wajahnya juga menyunggingkan senyuman. “Orlena?” pria itu berjalan menghampiri wanita itu.“Jangan mendekat, Max.” Orlena melarang pria itu. Max menatap wanita yang dicintainya dengan tatapan bingung. “Ada apa, Orlena? Apakah aku sudah membuat kesalahan yang membuatmu pergi dariku?”Orlena menggelengkan kepalanya. “Tidak, Max. Bukan kamu yang salah. Tapi aku yang sudah melakukan kesalahan. Karena keluargaku, kamu menderita begitu banyak. Aku… aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri.”Kali ini giliran Max

    Last Updated : 2023-01-03

Latest chapter

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   247.Pernikahan

    Mia menatap pantulan dirinya di depan cermin besar. Wanita itu mengenakan gaun putih gading yang terlihat indah. Gaun lengan panjang itu melebar di bagian bawah pinggang. Di belakangnya ekor gaun menjuntai beberapa meter. Gaun itu terlihat begitu mewah karena brokat emas yang menghiasi seluruh gaun."Apakah ini tidak terlalu berlebihan, Mrs. Vardalos?" tanya Mia kepada calon ibu mertuanya.Zeta berdiri di samping Mia. Wanita itu menatap penampilan calon menantunya dengan tatapan kepuasan. Bibirnya tersenyum lebar tampak sangat bahagia."Tidak ada yang berlebihan, Sayangku. Kamu sangat cantik." Zeta memeluk bahu Mia meyakinkan wanita itu."Tapi aku tidak yakin tampil dengan gaun ini, Mrs. Vardalos. Aku merasa tidak pantas mengenakannya." Mia menunduk sedih.Zeta memutar tubuh Mia sehingga wanita itu menghadap ke arahnya. Wanita itu menepuk bahu Mia sehingga menatap ke arahnya."Reynard sudah memberitahuku jika kamu kesulitan untuk percaya diri, Mia. Tak seorang pun di dunia ini yang bi

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   246.Keberadaan Mia

    Reynard sudah mencarinya di seluruh resort. Namun dia belum kunjung menemukan tunangannya. Dia begitu ketakutan terjadi hal buruk pada Mia. Lalu tatapannya tertuju ke arah lautan. Dia berpikir mungkin saja Mia tidak sengaja jatuh ke lautan. Tapi segera Reynard menggelengkan kepalanya. Dia tahu hal aneh seperti itu hanya ada dalam drama-drama, tidaklah nyata.Tiba-tiba seorang pria mengenakan setelan hitam berjalan menghampirinya. Langkahnya terhenti tepat di hadapan Reynard. Mata Reynard mengamati pria itu dengan tatapan penuh tanda tanya."Apakah anda adalah Reynard Metraxis?" tanya pria itu.Reynard menganggukkan kepalanya. "Benar. Saya adalah Reynard Metraxis. Anda siapa?""Saya adalah Daniel Wade. Saya diperintahkan seseorang untuk mengantarkan anda ke suatu tempat." Pria itu memberitahu Reynard.Reynard memicingkan matanya menatap pria itu. "Siapa yang memerintahkan kamu kemari?"Pria itu tersenyum. "Saya tidak bisa memberitahu anda, Mr. Metraxis. Tapi ini berhubungan dengan tunan

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   245.Pemberian Zeta

    "Jadi kamu memang merencanakan lamaran ini saat merencanakan liburan kita?" tanya Mia saat mereka sudah kembali ke kabin mereka. Reynard menarik Mia yang baru saja selesai mandi untuk duduk di pangkuannya. "Aku memang merencanakan liburan ini untuk melamarmu. Aku sudah sangat yakin tidak ingin melepaskanmu lagi. Karena kamu adalah wanita yang dikirim Tuhan untuk menemaniku di sisa hidupku." "Bisakah kamu berhenti untuk mengatakan hal-hal yang manis? Kamu membuat pipiku memerah." Mia menyentuh pipinya yang memanas. Reynard terkekeh melihat reaksi sang kekasih. "Aku hanya mengungkapkan isi hatiku, Agape mou. Kenapa wajahmu jadi seperti kepiting rebus?" "Kamu menyebalkan, Reynard." Mia mendengus kesal. Reynard mencium bibir Mia sekilas. "Bagaimana bisa pria tampan ini menyebalkan?" "Kenarsisan-mu mengingatkanku pada tingkat kepercayaan dirimu yang tinggi saat berpikir aku memujimu." Mia terkekeh geli. "Jangan ingatkan aku tentang hal itu." Kali ini Reynard yang tampak kesal. Mia t

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   244.Bukit Pianemo

    Blue Magic merupakan salah satu spot menyelam terbaik. Lokasi ini berada di antara pulau Kri dan pulau Waisai. Dengan perpaduan laut berwarna biru muda yang cantik ditambah dengan keindahan kehidupan bawah lautnya sehingga tidak heran orang-orang menyebut tempat itu sebagai Blue Magic.Reynard dan Miayang sudah mengenakan pakaian dan perlengkapan menyelam sedang menikmati pemandangan kehidupan bawah laut di Blue Magic. Bersama dengan pemandu tour, mereka bersama mengelilingi tempat itu. Reynard menggandeng tangan sang kekasih untuk menjaga wanita itu berada di dekatnya. Seperti yang dikatakan pemandu mereka tadi karena arus yang kuat mampu menyeret penyelam ke laut terbuka.Namun perjuangan mereka tidaklah sia-sia. Karena mereka bisa melihat warna warni batu karang yang cantik serta hewan-hewan laut yang menakjubkan. Seperti ikan pari manta, barakuda, tuna dan makhluk laut yang paling populer di tempat itu adalah kumpulan jackfish.Setelah puas menikmati pemandangan bawah laut itu, Re

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   243. Sangat Liar

    "Dan aku akan membuatmu juga sangat liar, Agape mou." Setelah mengucapkan kalimat itu, Reynard langsung menunduk. Bukan untuk mencium bibir Mia melainkan menggigit lembut telinga wanita itu.Hembusan nafas Reynard yang menerpa kulit Mia membuat wanita itu merinding geli. Namun dia merasakan sensasi aneh di perutnya. Seakan perutnya baru saja diguncangkan dengan keras."Reynard." Desah Mia."Kamu menyukainya, Agape mou?" bisik Reynard.Menyukainya? Mia bahkan tidak mengerti bagaimana tubuhnya berubah panas karena tindakan Reynard. Padahal pria itu bahkan belum menyentuh titik sensitif Mia tapi Reynard mampu membangkitkan hasrat liar dalam dirinya.Reynard beralih ke leher Mia. Menciptakan panas yang menjalar dalam setiap kecupannya. Tangan Reynard menyusup dalam kaos wanita itu menangkup salah satu bukit kembar Mia. Mia tak mampu berpikir dengan jernih ketika Reynard memberikan cumbuan serta remasan lembut di payudaranya. Ketika tangan Reynard menurunkan branya dan menyentuh putingnya

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   242. Raja Ampat

    Raja Ampat di Indonesia adalah tempat yang dipilih oleh Reynard menghabiskan liburannya bersama dengan Mia. Keindahan pemandangan laut dan pantai sangat memikat pasangan itu begitu mereka sampai di Misool Eco Resort.Misool merupakan satu dari empat pulau terbesar di kepulauan Raja Ampat yang terletak di provinsi Papua Barat. Misool berbatasan langsung dengan laut Seram dan perairan laut lepas yang menjadi jalur lintas hewan besar termasuk paus. Sehingga tidak heran jika Raja Ampat terkenal dengan keindahan kehidupan bawah lautnya.“Tempat ini seperti surga, Reynard.” Mia melihat lautan berwarna biru kehijaun yang sangat indah.“Tempat ini seperti surga jika aku bersamamu, Agape mou.”Mia menoleh dan memperlihatkan rona merah di pipinya. “Berhentilah merayuku terus, Mr. Metraxis. Kamu akan membuatku meleleh seperti mentega di bawah sinar matahari.”Reynard tertawa mendengar perumpamaan sang kekasih. Pria itu meraih tangan Mia dan berjalan menyusuri jembatan kayu di atas laut. “Sayangn

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   241.Tertangkap Basah

    Reynard melepaskan ciumannya. Sepasang kekasih itu segera menoleh. Karyawan wanita yang beberapa hari yang lalu tidak sengaja mendorong Mia hingga terluka berdiri di depan pintu dengan terkejut. Tidak butuh orang pintar untuk mengetahui apa yang sedang dilakukan Reynard dan Mia dengan posisi Reynard yang menyergap tubuh Mia diantara dinding."Maafkan aku. Aku akan naik lift berikutnya." Wanita pirang itu segera mengalihkan perhatiannya.Tak lama kemudian pintu lift kembali tertutup. Reynard kembali mengalihkan perhatiannya pada wanita cantik yang terperangkap di hadapannya."Sepertinya kita akan membuat seisi kantor heboh." Mia meringis membayangkan berita baru tentang dirinya dan Reynard yang akan segera muncul."Aku pikir bukan berita buruk yang akan kita dengar." Reynard menyunggingkan senyuman."Bagaimana kamu bisa begitu yakin?" tanya Mia menatap sang kekasih."Apa kamu tidak sadar dengan posisi kita saat ini, Agape mou?" tanya Reynard.Mia melihat Reynard yang berdiri di hadapan

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   240. Keberanian

    "Jadi kamu masih tidak akan memberitahuku ke mana kita akan pergi akhir pekan ini?" tanya Mia sembari menyantap burgernya.Setelah berpikir lama tentang makanan yang akan mereka pilih sebagai menu makan siang mereka, akhirnya Mia mendesak Reynard untuk pergi ke restoran cepat saji. Dia ingin menikmati burger. Sudah lama wanita itu tidak memakannya. Terakhir kali dia makan makanan bertumpuk itu adalah ketika Alicia mengajaknya untuk merayakan ulang tahun Alicia berdua dengannya."Sudah kukatakan itu adalah kejutan." Reynard menyantap burger bagiannya.Mia berpikir Reynard akan terlihat kaku memakan makanan cepat saji itu. Karena selama ini pria itu selalu menyantap makanan-makanan dari koki terbaik. Tapi ternyata dugaan Mia salah. Gerakan tangan Reynard saat memegang burger itu begitu luwes. Seolah pria itu sudah sering memakannya."Tapi aku tidak tahu apa yang harus aku kenakan, Reynard? Bagaimana jika aku salah kostum? Maksudku bagaimana jika aku mengenakan kaos dan celana pendek tap

  • Jebakan Sang Kupu-Kupu Malam   239. Gemetar

    Reynard dan Mia sudah berada di dalam mobil pria itu. Namun Reynard tidak segera menghidupkan mesin mobilnya. Pria itu memilih memusatkan perhatiannya pada Mia. Wajah wanita itu tampak pucat. Dia tahu tidak mudah bagi Mia menghadapi situasi seperti tadi."Apakah kamu baik-baik saja, Agape mou?" Reynard mengulurkan tangan menggenggam tangan Mia.Akhirnya wanita yang sejak tadi diam mulai menoleh menatap sang kekasih. Bibirnya berusaha menyunggingkan senyuman. "Aku... Aku baik-baik saja, Reynard.""Kamu yakin? Wajahmu tampak pucat, Agape mou." Tangan Reynard berpindah menyentuh pipi Mia."Sebenarnya aku memang tidak baik-baik saja, Reynard. Aku sangat takut. Bahkan tanganku sampai gemetar seperti ini." Mia mengangkat kedua tangannya yang masih gemetar."Maafkan aku, Agape mou. Kamu harus menghadapi Mama seperti itu. Seharusnya aku tahu lebih awal jika Mama datang kemari. Salahku tidak memperingatkanmu lebih dulu." Sesal Reynard."Jadi benar ibumu selalu melakukannya? Maksudku bersikap

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status