Share

77. Panggilan Dadakan

Mentari menutup album foto kenangan bersampul cokelat yang sudah tampak usang. Duduk di hadapannya, Lucian tengah sibuk bercengkerama dengan laptop. Entah apa yang sedang dikerjakan pria baya itu, tapi Lucian terlihat sangat serius. Tidak berniat mengganggu, tetapi rasa penasaran yang menggerogoti dirinya membuatnya melontarkan tanya. 

“Bagaimana Papa bisa mengenal Papa Barry dan Ayah Handoko?”

Gerakan jari-jari Lucian yang menekan tombol-tombol keyboard berhenti seketika. Ia mengembus napas dan sesaat kemudian menutup layar laptopnya. Lucian memandangi Mentari selama beberapa detik. 

“Cerita itu kelam dan gelap. Kau tidak harus mengetahui semua cerita masa lalu, Tari. Cukup kau tahu kalau papa kandungm

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status