“Artur semalam datang.”Katarina menatap Kaylee sekilas lalu kembali foku meminum susunya. “Aku tidak peduli.”“Salah, harusnya kau sangat peduli tentang hal ini.”Katarina menghembuskan napas panjang lalu menggeleng. Meminum kembali susunya lalu memejamkan mata dengan rasa nikmat yang ia rasakan dalam mulutnya. “Kau tahu kehidupan selalu bercanda? Satu menit sebelumnya kau dibuat bahagia dan dimenit berikutnya kau bahkan tidak bisa menanggung kesedihan.”“Tidak ada yang mengatakan bahwa kehidupan akan terus berjalan mulus tanpa kecurangan, Katarina. Roda terus berputar dan jika kau hanya ingin merasakan kebahagian bukan di sini tempatnya, tapi di surga dan itu belum dapat kau capai jika nyawamu masih menetap dalam tubuhmu.”Katarina mengedikkan bahunya. Menaruh gelas susunya yang sudah kosong di atas meja. “Aku tidak pernah sekalipun menyalahkan roda yang berputar atau bahkan kebahagiaan tanpa kesedihan. Aku hanya memastikan apakah pilihanku benar atau justru salah, dan itu harus dip
Sementara itu, Artur benar-benar beristirahat dengan suhu tubuhnya yang semakin hangat. Wajah pucat dengan seluruh tubuh yang terbungkus selimut sampai dada membuat penampilan Artur saat ini sungguh kasihan. Pria itu juga hanya sendirian di apartement-nya yang membuatnya tidak bisa merepotkan orang lain meski hanya untuk membelikan obat.Suara bel yang terus berbunyi tidak membuat Artur segera sadar dari tidurnya yang kurang nyaman. Sedangkan di luar pintu, Katarina menghembuskan napas lelah karena Artur tidak kunjung membuka pintu untuknya. Pria itu benar-benar menguras energy Katarina hanya untuk memaki dan memarahinya dengan semua tingkah yang dikerjakan.“Artur … sepertinya kau benar-benar tidak peduli denganku dan lebih memilih wanita itu? sialan!”Katarina geleng-geleng kepala dengan bola mata memutar. Berusaha tetap menunggu tetapi dirinya sudah satu jam berdiri di depan pintu dan tidak ada sesiapapun yang membuka. Jadi, Kaylee sepertinya juga membodohinya dengan memberitahu ba
“Artur … bangunlah.”Suara Katarina seolah masuk ke dalam mimpi Artur yang membuat pria itu hanya bergerak kecil dan tidak kunjung membuka matanya. Katarina mencoba mengambil kompresan dan menghembuskan napas pelan karena suhu tubuh Artur tidak kunjung menurun. Ia mencoba menepuk-nepuk pipi Artur agar pria itu segera membuka matanya sebab ia sudah selesai membuatkan bubur dan menyiapkan obat untuk pria itu.“Artur.”Artur masih juga belum membuka mata meski ia bisa mendengar jelas suara Katarina disekitarnya. Matanya begitu berat apalagi sifat hangat yang menjalar dari seluruh bagian tubuhnya membuatnya enggan melihat.“Artur kau harus makan sesuatu.”Artur masih bergerak tidak nyaman yang membuat Katarina mulai khawatir. Wanita itu berusaha menepuk-nepuk pipi Artur dan sesekali menggoyangkan tubuh Artur hanya demi membuat pria itu segera sadar dari tidurnya, tetapi sampai beberapa kali Katarina masih saja tidak kunjung melihat Artur membuka mata.“Hei … jangan bercanda. Ayo buka mata
Selepas kepergian Katarina, apartement Artur sungguh terasa sepi dan kembali senyap seperti semula. Sedangkan pria itu masih duduk dalam kesendiriannya dengan wajah tertunduk. Ia mengakui kesalahannya dan penyesalan tidak dapat ia salahkan. Seperti inilah yang ia takutkan ketika menjalin hubungan dengan wanita yang baru ia kenal. Ketakutan yang selalu saja membuatnya memilih mundur dan mengabaikan perasaan kesepian yang sesekali mengusik, tetapi kehadiran Katarina sungguh mampu menagganggu egonya yang sebelumnya terus mengacuhkan wanita. Wanita itu sungguh menganggu pikirannya bukan karena kesalahan yang Artur katakan tempo lalu, melainkan memang Katarina mampu menggoyahkan ego yang dimiliki Artur sebelumnya.Sejak kepergian Katarina pula, hari-hari Artur terasa hambar dan tidak ada semangat apapun untuk ia mulai dari awal. Ia kehilangan jati dirinya yang selalu mengabaikan wanita sebelumnya dan terus merasa buruk setiap kali. Tidak ada yang dapat ia lakukan. itu keputusan Katarina un
“Kau dimana? Aku menunggumu di luar.”Katarina terus berjalan keluar dengan ponsel di satu telinga sebab sedang bicara dengan Kaylee. Mereka berpisah sebelumnya karena buku yang dicari oleh Kaylee berada di rak yang cuku jauh dengan buku yang ingin dibeli oleh Katarina.“Aku akan segera datang. Tunggu sebentar.”“Baiklah.”Katarina menyimpan ponselnya seraya mengedarkan pandangan untuk melihat apakah ada tempat untuk ia membaca sebentar bukunya seraya menunggu Kaylee keluar. Ia tersenyum tipis dan beranjak menuju ke salah satu kursi kosong yang berada tidak jauh dari toko buku yang kini ia datangi bersama Kaylee.Ya … sejak perpisahannya dengan Artur, Katarina mencoba menyibukkan diri demi bisa melupakan semua tentang Artur. Untungnya Kaylee selalu mengerti dengan keadaannya dan berusaha terus menemani dirinya saat ia membutuhkan. Nicole juga sesekali meluangkan waktu demi menemani mereka pergi meski pada dasarnya kepergian mereka hany untuk berbelanja atau melihat-lihat taman sekalip
“Katty aku sudah mengatakan dengan jelas padamu untuk tidak lagi menggangguku. Kau tahu aku sibuk dan perlu kau ingat bahwa kita tidak lagi memiliki hubungan apapun hingga kau bisa bebas menemuiku.”Katty tersenyum dan kembali mendekap tubuh Artur yang sedang sibuk menggambar desain di atas kertasnya. “Kau lelah maka dari itu terus marah-marah denganku. Istirahatlah. Aku akan membelikanmu makanan enak dan kita makan setelahnya.”Artur menghembuskan napas panjang yang terkesan begitu kesal. Cukup sudah kesabarannya menghadapi Katty yang semakin hari semakin sesuka hati mengganggu dirinya bahkan wanita itu berani datang ke kantornya dan mengatakan kepada semua orang bahwa mereka sudah tunangan hingga para karyawan yang ingin memintanya pergi menjadi enggan sebab takut kepada Artur.“Kau tidak bodoh dengan semua yang ku katakan saat kita di mobil.”“Jangan lagi membahasnya. Aku tidak menyukainya.”“Lalu kau pikir dengan mengabaikannya aku jadi menyukainya?” tanya Artur dengan nada tinggi
Artur melepaskan pagutannya dan menatap Katarina yang mengerjapkan matanya lalu ikut menatapnya. Artur menoleh pada Katty dan tersenyum simpul. “Lihat … aku tidak lagi membutuhkanmu dank u harap kau enyah dari kehidupanku.”Artur kemudian mengambil tangan Katarina dan mengajak pergi wanita itu, sedangkan teman Katarina yang syok melihat bos-nya mencium Katarina tidak tahu harus melakukan apa dan kemudian menatap Katty yang mendengkus dan mengalihkan pandangan. Tunggu … bukankah sebelumnya Katty berkata pada semua orang bahwa hubungannya dengan bos-nya sudah sampai tahap tunangan? Lalu …“Pergi kau, brengsek!” sungut Katty pada teman Katarina yang masih menatap bingung ke arahnya serta beberapa karyawan lain yang juga terlihat penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.Katty mengusap wajahnya dengan kasar. Keyakinannya salah dan Artur justru memperlihatkan dengan jelas semua kepadanya. Sebelumnya Katty hanya ingin memastikan apakah pria itu benar-benar bisa melupakannya atau tidak,
“Kau tahu apa yang terjadi hari ini?”“Melihat wajahmu yang penuh karisma membuatku yakin itu hal yang menyenangkan. Katakan saja apa itu.”Katarina terkikik dengan segera mendekati Kaylee yang sedang menyiapkan makanan tanpa menaruh tasnya lebih dahulu. perasaan bahagia yang menyita perhatiannya membuat Katarina ingin mengatakan kepada semua orang akan apa yang telah terjadi dengannya.“Aku kembali dengan Artur.”“Oh …”Katarina menaikkan satu alis dengan mulut membentuk huruf ‘o’ begitu melihat ekspresi datar yang diperlihatkan Kaylee. “Oh? Hanya oh?” tanya Katarina masih tidak percaya.Kaylee berjalan menuju meja makan dan menaruh dua piring lauk di atas meja sebelum kembali menghampiri Katarina di dapur. “Memangnya apa yang kau harapkan? Aku sudah lama menduganya.”“Tunggu … sudah lama menduganya? Jadi kau berpura-pura ikut bersedih ketika aku sedang patah hati sebelumnya?” tanya Katarina masih tidak percaya seraya mendudukkan diri di kursi dan menatap Kaylee yang kembali berjalan