Share

81. Undangan Tanpa Nama

Penulis: Ryoum ei
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Mendapatkan undangan tanpa nama dan hanya tertulis tempat pertemuan membuat Kaylee terus terpikirkan. Ia pikir setelah kembali bersama Nicole, kehidupannya akan jauh lebih tenang dan nyaman, ternyata setiap saat justru lebih banyak ancaman. Banyak sekali hal-hal aneh yang membuatnya selalu terpikirkan dan semuanya tidak menemui jalan yang tepat. Seperti hari ini, pagi tadi ia menerima sebuah undangan yang ditujukan kepadanya, tetapi di dalamnya hanya tertuliskan nama tempat dan waktu pertemuan tanpa ada nama si pengundang?

Kaylee dan Nicole juga lebih terbuka dengan apapun, bahkan hari ini Nicole sengaja tidak masuk ke kantor demi memastikan Kaylee baik-baik saja di rumah. Akan tetapi, waktu kian berputar dan jam sudah hampir menunjukkan waktu dimana pertemuan itu akan dilaksanakan.

“Bagaimana kita tahu siapa pengundangnya jika kita pergi?” Kaylee berusaha tenang meski di dalam hatinya penuh akan kekhawatiran.

Rumah mereka juga sering sekali mendapatkan kiriman-kiriman aneh. Mulai dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jebakan Manis Sang Miliarder   82. Kepalsuan

    “Kau memang brengsek, Kaylee! Sampai kapanpun aku tidak akan memaafkanmu.”Jasmine berbalik, tetapi langkahnya terhenti begitu matanya menangkap sosok Nicole yang berdiri tepat dihadapannya. Menghadang kepergiannya dengan senyuman simpul. Jasmine berbalik, menatap Kaylee yang beranjak dari duduknya, ikut tersenyum kepadanya.“Kalian menjebakku?”Nicole mendekat dan mengikat kedua tangan Jasmine dengan dasi yang ia lepas, membuat wanita itu berusaha melarikan diri, tetapi mendapatkan hasil nihil sebab tangan Nicole lebih kuat menahan pergerakannya.“Lebih tepatnya memastikan, bukan menjebak, Jasmine,” bisik Nicole yang kini menyeret Jasmine keluar dengan Kaylee mengikuti di belakang.“Brengsek kau, Nic!” teriak Jasmine yang tidak digubris oleh Nicole yang fokus menyeretnya keluar dari restoran yang menjadi pertemuan mereka.Kaylee yang berada di belakang sebenarnya tidak tega melihat Jasmine seperti ini, tetapi karena Nicole sudah tidak tahan dengan semua jenis ancaman yang wanita itu

  • Jebakan Manis Sang Miliarder   83. Pria Terbaik

    “Kau serius?” tanya Nicole memastikan bahwa Kaylee tidak salah bicara sebab harapannya sudah melambung tinggi dan tidak mau jika akhirnya harus dikecewakan dengan harapan.Kaylee menatap Nicole lekat-lekat dengan sorot mata pria itu yang juga tengah menatapnya. ia tersenyum tulus lalu mengangguk. “Ya.”Nicole ikut tersenyum lebar dan masih merasa tidak percaya dengan keputusan Kaylee. Ia mengusap wajahnya dan kembali menatap Kaylee lagi. “Kau tidak berbohong, bukan? Tolong jangan membuatku kecewa.”Kaylee terkekeh dan mengangguk. “Aku tidak berbohong. Ku pikir aku harus melakukan sesuatu agar traumaku segera pergi dan keputusanku sudah bulat. Aku ingin hamil dan membesarkan anak denganmu.”Nicole masih belum percaya meski senyuman terus menghiasi bibirnya. Rasanya begitu lega meski otaknya terus saja berputar akan keraguan. Ia terkekeh dan melayangkan kecupan cukup lama ke kening Kaylee. “Terimakasih, Kaylee. Terimakasih, Sayang.”Kaylee ikut tersenyum dan memeluk pria itu. “Bantu aku

  • Jebakan Manis Sang Miliarder   84. Kekasih Hati

    Kaylee menyunggingkan senyumnya, menatap hamparan tanaman yang tumbuh subur dengan perawatan yang selalu ia perhatikan setiap saatnya. Kehidupan tidak seburuk yang ia pikirkan ternyata. Masih banyak hal baik yang terlewati secara tidak terduga dan banyak sekali kejutan lebih indah dari yang tidak pernah ia harapkan sekalipun. Mengalir begitu saja menerpa kehidupannya yang selalu ia pikir membosankan. Sama seperti tumbuhan, akan ada banyak hal baik setelah perjalanan panjang dengan memperhatikan setiap bagiannya.Kaylee mengambil salah satu bunga mawar merah yang baru saja mekar. Ia tersenyum semakin lebar begitu melihat bahwa bunga itu mekar sempurna dengan bau harum yang begitu menenangkan. Kaylee menghirup dalam-dalam bau bunga itu, merasakan sensasi terapi alami dari mawar yang ia ambil.“Kau begitu suka dengan bunga itu, hm?”Kaylee membuka matanya yang sempat terpejam lalu menoleh untuk melihat Nicole yang baru saja bertanya padanya. Ia menampakkan senyumnya lalu mendekat. Menyod

  • Jebakan Manis Sang Miliarder   85. Menjadi Takdir

    “Apakah Katarina sempat ke rumahmu?”Kaylee yang baru saja membuka pintu terkejut dengan sosok serta pertanyaan Artur yang begitu mendadak. Ia menaikkan satu alisnya dan melihat sekujur tubuh Artur yang kotor. “Kau tidak apa?”Artur segera menggeleng. “Jangan pedulikan aku. Jawab pertanyaanku lebih dulu.”Kaylee mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya menjawab, “Ya … dia sedang tidur sekarang.”Artur menghembuskan napas lega setelah mendengar jawaban Kaylee.“Kau sungguh tidak apa?”Artur menggeleng dan menampakkan senyumnya. “Aku tak apa.”“Masuklah lebih dulu. Ganti pakaianmu sebelum pulang atau kau bisa menginap juga di rumahku.”“Tidak, tidak. Aku baik-baik saja dan aku akan pulang. aku tidak mau mengganggu Katarina untuk sekarang.”“Baiklah.”“Kaylee,” panggil Artur sebelum ia benar-benar pergi. “Boleh jika aku minta tolong padamu?”Kaylee tersenyum lalu mengangguk. “Katakan saja.”Artur mendekat dan membisikkan sesuatu kepada Kaylee sebelum akhirnya menampakkan senyu

  • Jebakan Manis Sang Miliarder   86. Berusaha Meyakinkan

    “Artur semalam datang.”Katarina menatap Kaylee sekilas lalu kembali foku meminum susunya. “Aku tidak peduli.”“Salah, harusnya kau sangat peduli tentang hal ini.”Katarina menghembuskan napas panjang lalu menggeleng. Meminum kembali susunya lalu memejamkan mata dengan rasa nikmat yang ia rasakan dalam mulutnya. “Kau tahu kehidupan selalu bercanda? Satu menit sebelumnya kau dibuat bahagia dan dimenit berikutnya kau bahkan tidak bisa menanggung kesedihan.”“Tidak ada yang mengatakan bahwa kehidupan akan terus berjalan mulus tanpa kecurangan, Katarina. Roda terus berputar dan jika kau hanya ingin merasakan kebahagian bukan di sini tempatnya, tapi di surga dan itu belum dapat kau capai jika nyawamu masih menetap dalam tubuhmu.”Katarina mengedikkan bahunya. Menaruh gelas susunya yang sudah kosong di atas meja. “Aku tidak pernah sekalipun menyalahkan roda yang berputar atau bahkan kebahagiaan tanpa kesedihan. Aku hanya memastikan apakah pilihanku benar atau justru salah, dan itu harus dip

  • Jebakan Manis Sang Miliarder   87. Priaku

    Sementara itu, Artur benar-benar beristirahat dengan suhu tubuhnya yang semakin hangat. Wajah pucat dengan seluruh tubuh yang terbungkus selimut sampai dada membuat penampilan Artur saat ini sungguh kasihan. Pria itu juga hanya sendirian di apartement-nya yang membuatnya tidak bisa merepotkan orang lain meski hanya untuk membelikan obat.Suara bel yang terus berbunyi tidak membuat Artur segera sadar dari tidurnya yang kurang nyaman. Sedangkan di luar pintu, Katarina menghembuskan napas lelah karena Artur tidak kunjung membuka pintu untuknya. Pria itu benar-benar menguras energy Katarina hanya untuk memaki dan memarahinya dengan semua tingkah yang dikerjakan.“Artur … sepertinya kau benar-benar tidak peduli denganku dan lebih memilih wanita itu? sialan!”Katarina geleng-geleng kepala dengan bola mata memutar. Berusaha tetap menunggu tetapi dirinya sudah satu jam berdiri di depan pintu dan tidak ada sesiapapun yang membuka. Jadi, Kaylee sepertinya juga membodohinya dengan memberitahu ba

  • Jebakan Manis Sang Miliarder   89. Merelakan Pergi

    “Artur … bangunlah.”Suara Katarina seolah masuk ke dalam mimpi Artur yang membuat pria itu hanya bergerak kecil dan tidak kunjung membuka matanya. Katarina mencoba mengambil kompresan dan menghembuskan napas pelan karena suhu tubuh Artur tidak kunjung menurun. Ia mencoba menepuk-nepuk pipi Artur agar pria itu segera membuka matanya sebab ia sudah selesai membuatkan bubur dan menyiapkan obat untuk pria itu.“Artur.”Artur masih juga belum membuka mata meski ia bisa mendengar jelas suara Katarina disekitarnya. Matanya begitu berat apalagi sifat hangat yang menjalar dari seluruh bagian tubuhnya membuatnya enggan melihat.“Artur kau harus makan sesuatu.”Artur masih bergerak tidak nyaman yang membuat Katarina mulai khawatir. Wanita itu berusaha menepuk-nepuk pipi Artur dan sesekali menggoyangkan tubuh Artur hanya demi membuat pria itu segera sadar dari tidurnya, tetapi sampai beberapa kali Katarina masih saja tidak kunjung melihat Artur membuka mata.“Hei … jangan bercanda. Ayo buka mata

  • Jebakan Manis Sang Miliarder   89. Menemukanmu Dengan Wanita Lain

    Selepas kepergian Katarina, apartement Artur sungguh terasa sepi dan kembali senyap seperti semula. Sedangkan pria itu masih duduk dalam kesendiriannya dengan wajah tertunduk. Ia mengakui kesalahannya dan penyesalan tidak dapat ia salahkan. Seperti inilah yang ia takutkan ketika menjalin hubungan dengan wanita yang baru ia kenal. Ketakutan yang selalu saja membuatnya memilih mundur dan mengabaikan perasaan kesepian yang sesekali mengusik, tetapi kehadiran Katarina sungguh mampu menagganggu egonya yang sebelumnya terus mengacuhkan wanita. Wanita itu sungguh menganggu pikirannya bukan karena kesalahan yang Artur katakan tempo lalu, melainkan memang Katarina mampu menggoyahkan ego yang dimiliki Artur sebelumnya.Sejak kepergian Katarina pula, hari-hari Artur terasa hambar dan tidak ada semangat apapun untuk ia mulai dari awal. Ia kehilangan jati dirinya yang selalu mengabaikan wanita sebelumnya dan terus merasa buruk setiap kali. Tidak ada yang dapat ia lakukan. itu keputusan Katarina un

Bab terbaru

  • Jebakan Manis Sang Miliarder   111. Akhir Kisah

    “Tidurlah. Aku yang akan menjaga mereka.” Kaylee dengan mata sayunya menatap Nicole yang tersenyum lembut padanya. “Kau juga lelah, Nic.” “Aku tertidur saat perjalanan tadi. Aku masih bisa menahan kantuk. Pergilah beristirahat dan percaya padaku.” Meski ingin menolak permintaan Nicole, tetapi Kaylee sungguh tidak kuat untuk terus membuka matanya dengan kedua anaknya yang terbaring sakit di atas ranjang di depannya. Nicole meyakinkan Kaylee dan mengajak wanita itu berpindah ke sofa untuk sejenak beristirahat. Nathan dan Nala, kedua anak yang baru saja lahir dua bulan yang lalu itu terbaring sakit sebab demam tinggi dan harus mendapatkan perawatan khusus sebab demam yang tidak turun selama hampir satu minggu. Kaylee serta Nicole juga terus berjaga dan terus berdoa untuk kesembuhan kedua putra putri mereka dan dua hari ini karena pekerjaan Nicole yang terlalu padat membuat pria itu mau tak mau harus pergi meninggalkan Kaylee dan kedua buah hatinya demi menyelesaikan pekerjaan. Pria it

  • Jebakan Manis Sang Miliarder   110. Hadiah Dari Tuhan

    Suara tangisan bayi yang bersahutan menggema dalam ruangan membuat siapa saja yang tengah menunggu di depan ruang persalinan menghembuskan napas lega. Setelah beberapa jam mereka menunggu proses persalinan, akhirnya membuahkan hasil dan melegakan segala perasaan khawatir sebelumnya. Ketakutan itu sirna bersamaan dengan suara bayi yang akan mereka lihat dan cintai nantinya.“Kaylee berhasil.”Pamela mengangguk dengan wajah harunya. Ia bergenggaman tangan dengan Verika sejak tadi dengan harapan keduanya yang sama-sama menginginkan keselamatan Kaylee beserta anak dalam kandungannya. Pamela tersenyum.Tidak jauh berbeda dengan Pamela serta Verika, Franco dan Fernando saling melempar senyum dengan puas setelah mendengar tangisan dua bayi yang bersahutan di dalam ruangan. Sedangkan di dalam ruangan, Nicole tersenyum dengan napas lega setelah ikut tersakiti melihat Kaylee yang berjuang begitu keras untuk hidup kedua anaknya karena pilihan Kaylee yang menginginkan melahirkan anaknya secara no

  • Jebakan Manis Sang Miliarder   109. Pernikahan Tidak Terlupakan

    Hari itu akhirnya datang, tepat diakhir bulan seperti yang Artur katakan sebelumnya. Restu kedua orang tua masing-masing yang telah mereka dapatkan lalu hingga persiapan pernikahan hari ini yang telah dibantu semua orang, termasuk kedua orang tua Katarina dan Artur.Katarina, wanita itu telah cantik dengan gaun putih tanpa lengan dengan bagian dada yang terbuka dibagian tengahnya. Memperlihatkan kulit seputih susu yang jarang sekali ia perlihatkan dengan bagian bawah gaun yang menyapu lantai sampai beberapa meter ke belakang. Kedua tangannya yang memakai kaus tangan transparan sampai siku juga jari yang tersemat cincin perak dengan berlian berwarna biru laut di atasnya semakin memperlihatkan betapa indahnya hari ini.Artur, pria itu tersenyum begitu melihat sang kekasih berjalan perlahan ke arahnya dengan kedua tangan yang memegang buket bunga pengantin berbentuk round dengan isian bunga mawar, peony serta ranunculus. Wanita itu terlihat begitu cantik dengan rambut disanggul belakang

  • Jebakan Manis Sang Miliarder   108. Detik Berhenti

    Sudah hampir dua puluh tiga jam Kaylee dan Nicole menunggu perubahan tubuh Jasmine dan sejauh waktu itu berjalan juga keduanya tidak berhenti berharap akan keadaan baik untuk Jasmine yang bibirnya semakin berubah membiru beserta pucat pasi. Kaylee mulai merasakan tubuh Jasmine yang perlahan dingin, tetapi ia masih menyangkal dan berusaha yakin wanita itu akan bertahan.Nicole mendekat dan melihat jam. Tersisa satu jam lagi sebelum dokter menyatakan gagal untuk kehidupan Jasmine. Nicole mencoba tenang meski perasaan dan otaknya berhenti mencerna. Mereka berada disisi berbeda untuk memastikan Jasmine memiliki kesempatan bertemu kembali dengan mereka.Dua jam sebelumnya dokter mengatakan Jasmine keracunan salah satu bahan masakan yang dikonsumsi. Racun dalam tubuh Jasmine sudah menyebar dan menyebabkan ketidaksadaran serta racun terus menyebar hingga beberapa organ dalamnya terinfeksi parah. Jika dalam dua puluh empat jam tidak ada reaksi apapun itu berarti racun sudah menyebar ke seluru

  • Jebakan Manis Sang Miliarder   107. Harapan Terakhir

    “Mau bagaimanapun hukuman tetap berjalan, Kaylee. Jangan khawatir. Aku sudah meminta pada pihak kepolisian untuk membawa Jasmine ke rumah sakit yang lebih baik penanganannya. Kita cukup menunggu kabar saja.”Nicole berusaha menenangkan Kaylee yang begitu syok dan marah ketika mendengar keadaan Jasmine sakit parah bahkan pihak kepolisian hanya memberikan obat ala kadarnya tanpa tahu penyakitnya. Kaylee sudah tidak akan mentolerir jika sesuatu yang buruk terjadi pada Jasmine. Mau bagaimanapun juga, meski mereka pernah berseteru tetapi Kaylee dan Jasmine semakin berhubungan baik setelahnya dan mulai melupakan semua masalalu. Sejak Jasmine berada di penjara juga Kaylee sering menemuinya dan membawakan berbagai makanan demi menyenangkan wanita tersebut, tetapi saat ia tidak datang dalam seminggu ini ia langsung mendengar kabar buruk dari kepolisian tentang keadaa Jasmine.“Sampai kapan akan menunggu kabar, Nic? Kau tidak mendengar Jasmine sampai muntah darah? Apalagi pihak kepolisian tidak

  • Jebakan Manis Sang Miliarder   106. Menemukan Cara

    Suara ketukan pintu membuat Katarina yang ketiduran mulai tersadar. Ia mengucek matanya dan mengedarkan pandangan. Masih di dalam kamar. Katarina membulatkan mata begitu teringat niatnya untuk keluar dari kamar hingga kelelahan sendiri lalu tertidur dengan posisi duduk meringkuk di depan pintu. Katarina segera beranjak dan menunggu pintu terbuka.“Ibu?”Tidak ada suara selain ketukan lagi.“Ayah?”Katarina masih berusaha menebak siapa orang yang datang ke kamarnya bahkan tidak kunjung membuka pintu dan malah terus mengetuk. Alisnya menukik dengan segala rasa penasarannya. Sampai kemudian pintu terbuka dan menampakkan sosok Artur yang berdiri dengan menyunggingkan senyuman.“Hai,” sapa Artur melihat kekasihnya seraya terus menyunggingkan senyuman.Katarina tidak merespon sebab masih begitu terkejut sekaligus bingung apakah dia mimpi atau memang Artur berada di depannya. Sedangkan Artur mengernyitkan kening, melihat seluruh tubuh Katarina yang tidak serapi yang selalu ia lihat apalagi d

  • Jebakan Manis Sang Miliarder   105. Acara Keluarga

    Seluruh keluarga besar Katarina mulai berdatangan, mulai dari paman pertama dari ayahnya beserta keluarganya, lalu paman kedua dari ayahnya dengan keluarga, disusul oleh keluarga dari ibunya dan terakhir adalah paman dari ibunya yang datang sendirian sebab belum memiliki keluarga sendiri. Semua orang sudah datang tetapi Katarina sudah memutuskan untuk tidak ikut dan memilih tetap dikurung di dalam kamarnya. Ia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya lagi dengan berusaha keluar dari kamar dan mengambil kesempatan seperti yang dikatakan oleh ibunya semalam.“Semua baik-baik saja tanpaku? Menyebalkan sekali menjadi anak satu-satunya dalam keluarga. Tidak memiliki saudara yang bisa diajak kompromi atau paling tidak menemaniku agar tidak bosan di dalam kamar.”Katarina bicara sendiri dan kembali melihat ke suasana luar rumahnya lewat balkon yang tertutup. Untung saja balkonnya menggunakan pintu kaca, jadi ia bisa melihat suasana di luar kamarnya meski sedang bersedih di dalam kamar yang

  • Jebakan Manis Sang Miliarder   104. Kembali Menemui

    Artur segera beranjak dari duduknya begitu melihat Brad keluar. “Selamat sore, Tuan Bradson. Bisakah Anda meluangkan waktu sebentar untuk saya? Mengenai hari sebelumnya, saya ingin meminta maaf karena ada keperluan yang mendadak hingga tidak bisa menunggu Anda sampai selesai.”Brad tetap berjalan dengan Artur yang mengikuti di sampingnya. “Maaf tidak bisa. Saya ada rapat.”Brad menampakkan senyuman tipis terkesan mengejek lalu meninggalkan Artur. Artur kembali fokus dan kembali mengejar pria baya itu. “Lalu … bisakah kita bertemu pekan depan? Saya menghormati Anda dan berharap kita bisa bicara.”Brad menghentikan langkahnya lalu menatap Artur dari atas sampai bawah. “Apa yang kamu inginkan dengan pertemuan kita meski sekarang atau pekan depan?”Artur diam dan menatap Brad lurus. “Tidak ada. Saya hanya ingin mengenal Anda lebih dalam dan membicarakan rencana masa depan yang telah saya pikirkan sebelumnya.”Brad tersenyum mengejek. “Sombong sekali, baru bertemu dan bahkan tidak saling m

  • Jebakan Manis Sang Miliarder   103. Malam Hangat

    “Sampai kapan kau terus menciumi perutku, hum?”Nicole mendudukkan kembali tubuhnya dengan tegak setelah melakukan ritual menyayangi calon anaknya di dalam perut Kaylee. Ia menatap Kaylee lalu terkekeh. “Lama sekali dia keluarnya. Aku sudah ingin melihat wajah menggemaskan mereka berdua.”Kaylee tersenyum kecil. “Sabar, Sayang. Masih beberapa bulan lagi dan kau bisa melihat mereka.”Nicole membaringkan tubuh lalu menyamping dan menyangga kepalanya dengan satu tangan menatap Kaylee. “Aku tidak memiliki keturunan yang pernah menghasilkan anak kembar, tetapi mengapa kau kini justru mengandung anak kembar? Apakah kau memiliki keturunan dari orang kembar?”Kaylee menggeleng. “Tidak juga. Memangnya harus memiliki keturunan kembar baru akan tumbuh kembar lagi? Lucu sekali.”“Memang tidak harus seperti keturunan, tetapi kebanyakan orang yang hamil anak kembar sebelumnya salah satu dari keluarga mereka pasti memiliki anak kembar. Jadi, tanaman yang sudah tua lalu seperti tumbuh lagi dari ketur

DMCA.com Protection Status