“Bukankah dia Nicole Barayev? Jadi … wanita itu calon istrinya? Sungguh disayangkan bahwa lelaki idaman itu memilih wanita yang tidak begitu cantik bahkan dengan proprosi tubuh yang pendek, tetapi gaun yang dikenakan memang begitu cantik hingga mampu menutupi kekurangannya.”Telinga Kaylee terasa panas mendengar dirinya menjadi bahan ghosip oleh orang lain, yang sepertinya salah satu wanita penggila Nicole yang sungguh disayangkan bahwa lelaki idaman para wanita itu justru memilihnya menjadi istrinya. Kaylee mengalihkan pandangan menatap pantulan dirinya pada cermin seluruh badan, melihat bagaimana gaun berwarna biru laut itu menghiasi tubuh indahnya. Ia tersenyum simpul lalu melihat Nicole yang ternyata memperhatikan dirinya.Kaylee mendekati pria itu. “Bagaimana dengan ini? Aku menyukai warna serta desainnya.”“Bagaimana dia tidak menyukainya? Itu pasti gaun dengan harta tinggi di sini. Terlihat jelas bentuk gaun yang sangat mewah dan berbeda dengan semua yang dipajang.”Lagi, Kayle
“Kapan mereka akan sampai?” tanya Kaylee karena mereka sudah menunggu kedatangan kedua orang tua Nicole setengah jam yang lalu tetapi ia bahkan belum melihat tanda-tanda kedatangan seseorang.“Aku akan meneleppon mereka. tunggulah sebentar lagi.”Nicole segera beranjak dari duduknya dan berjalan keluar dengan Kaylee yang memperhatikan kepergiannya. “Padahal dia bisa menelepon di sini. Kenapa jauh-jauh keluar?” gumam Kaylee lalu mengalihkan pandangan.Matanya menatap sebuah fitting lampu gantung di atasnya yang terpajang sebagai hiasan di restoran tempat Nicole memilih untuk menemukan Kaylee dengan kedua orang tuanya. “Dia tidak pernah salah memilih.” Kaylee berujar untuk memuji bagaimana Nicole benar-benar terbaik dalam setiap pilihan. Bahkan hanya untuk bertemu ia mengambil restoran outdor yang hanya dipersiapkan untuk mereka saja. Tidak ada pengunjung lain yang diperbolehkan atau istilahnya Nicole membooking tempat ini.Kaylee merasa mulai yakin dengan apapun tentang Nicole. Sejauh
Tepat dua bulan sudah sejak pertemuan, dan dimana Nicole benar-benar membuat rencananya itu menjadi kenyataan. Pernikahan antara Kaylee dengan Nicole hari ini tengah dilaksakan dengan ribuan tamu yang hadir, ikut merayakan pernikahan super mewah dari seorang miliarder terkenal di negeri mereka. Tentu saja, lebih banyak dari mereka yang hadir adalah orang-orang dari kalangan atas dan begitu terkenal dikalangan bisnis.Tepukan meriah menyambut kedua insan yang baru saja menyelesaikan ciuman persatuan mereka di hadapan hadirin. Kaylee, gadis itu tersenyum malu dengan Nicole yang terus menatapnya penuh kebahagiaan. Tak hanya Nicole, sebab dirinya juga mulai jatuh cinta dengan apapun tentang Nicole meski terkadang bayang-bayang masalalu tentang Jason hadir. Kebahagiaan menyelimuti keduanya dengan kedua tangan yang saling menggenggam.“Kau masih sama.”Ucapan Nicole tidak membuat perhatian Kaylee teralih dan justru gadis itu mengangguk menyetujui, seolah memang tahu kebenaran dibalik ucapan
“Kau sudah sembuh?” tanya Nicole dengan suara serak sebab baru bangun dari tidurnya.Kaylee mendekat dengan tubuh yang segar sebab selesai melakukan ritual mandinya. Ia mendekat dan tersenyum menyapa Nicole yang baru saja terbangun. “Sudah tiga hari aku hanya berada di dalam kamar. Kakiku sudah lebih baik dari sebelumnya dan kau tidak lagi perlu khawatir. Aku akan menyapa semua orang di dalam rumah hari ini dan kau … segeralah bangun untuk pergi bekerja.”Nicole tersenyum dan mengucek sebentar matanya. Bukannya menuruti ucapan Kaylee, ia justru menarik pinggang Kaylee hingga jatuh di atas tubuhnya. Beberapa helai rambut basah Kaylee jatuh di wajah Nicole dengan tatapan keduanya yang saling beradu.“Baumu wangi sekali.” Kaylee tersenyum dan ingin beranjak dari posisinya saat Nicole justru menekan pinggangnya dan membuat keduanya semakin terikat. Kaylee terkekeh dan melayangkan kecupan kepada kedua mata Nicole secara bergantian.“Bagaimana kabarmu?” tanya Kaylee deng
Verika, ibu Nicole membawa Kaylee ke ruang tamu dan menaruh keranjang bunga di atas meja dengan gunting dan tali sebagai pengikat yang ia persiapkan sebelumnya. Kaylee mengikuti dengan tenang dan melihat apa yang akan dilakukan oleh ibu mertuanya ini untuknya. Verika berkata bunga itu dipetik untuk Kaylee, jadi Kaylee ingin tahu juga bagaimana ibu mertuanya itu menata sebuah buket bunga untuknya. Ini … mengesankan bukan?“Bagaimana kau tahu aku menyukai dua bunga ini, Ibu?”Verika tampak tersenyum dan mengambil bunga dari dalam keranjang itu untuk dijejer di atas meja. “Entahlah. Saat aku melihat beberapa bunga bermekaran aku hanya teringat denganmu. Jadi, aku mengambilnya dan siapa tahu kau menyukai bunga.”Kaylee tersenyum. Ibu Nicole sebaik ini bahkan dengan Kaylee yang baru dikenalnya. “Kau pandai membuat karangan bunga?”Verika tersenyum lagi. “Mau ku ajari?”Kaylee mengangguk. “Boleh juga. Lagipula aku tidak pandai dibanyak bidang.”Verika memberikan satu batang bunga mawar berw
Jason. Pria itu tersenyum lebih cerah begitu Kaylee memanggil dirinya. “Kau tidak mempersilakan aku masuk ke dalam rumah, hm?”Kaylee menghembuskan napas pelan dan melihat sebentar ke dalam rumah. Mengetahui bahwa ibu Nicole tidak keluar dari dapur, ia segera menarik tangan Jason untuk pergi, tetapi pria itu justru menolak tarikan tangan Kaylee dengan pelan dan tersenyum lebar.“Bagaimana kau memperlakukan seorang tamu, huh? Bukankah tamu adalah raja?”Kaylee merotasi bola matanya. Ia berhenti lalu menatap Jason dengan kedua tangan bersedekap. “Apa urusanmu tiba-tiba datang ke rumah ini? Kau … kita tidak memiliki hubungan apapun Jason hingga kau bisa sesuka hati mendatangiku.”Jason terkekeh melihat ekspresi marah Kaylee yang ditahan. Ia mendekat dan membuat Kaylee otomatis mundur untuk menghindar. “Tidak bisakah kita berteman dan mengunjungi teman juga tidak menjadi masalah bukan? Tetapi … perlu kau tahu aku masih mencintaimu meski kau telah menikah dengan si brengsek Nicole sekalipu
Kaylee menatap khawatir kepada Jason yang mendapatkan pukulan terus menerus dari Nicole. Hal itu mengundang kedatangan Verika yang sempat kembali ke dalam rumah dan menyaksikan bagaimana kedua pria itu bertengkar dan lebih tepatnya Nicole yang meluapkan emosinya kepada Jason dibanding pertengkaran sebanding. Wajah Jason sudah babak belur tetapi Nicole masih tidak mau berhenti. “Nic hentikan!” peringat Verika setelah beberapa saat mencoba memahami apa yang terjadi. Ia menatap Kaylee yang terlihat ketakutan sekaligus kebingungan, padahal sebelumnya wwanita itu mengatakan bahwa lelaki yang datang adalah teman tetapi saat melihat pertengkaran antara putranya dengan lelaki tersebut membuat Verika memiliki pendapat lain. Nicole mendorong tubuh lemah Jason yang sudah berwajah babak belur. Ia menatap tangannya yang lecet lalu menoleh ke belakang, dimana ibu dan Kaylee menunggunya. Ia kembabli menatap Jason yang terkapar karena perbuatannya dengan tatapan tajamnya. “Berani kau menampakkan di
Nicole mencoba berpikir dengan pertanyaan Kaylee. Mungkinkah ini saatnya wanita itu tahu tentang kejadian sebelumnya? Nicole hanya khawatir jika ini bukan waktu yang tepat, tetapi melihat bagaimana Kaylee terlihat kebingungan membuat Nicole merasa bersalah karena terus menyembunyikan rahasia besar ini. Bagaimanapun cepat atau lambat Kaylee akan tahu pada akhirnya. Namun …“Kau berkata pernah bermimpi. Mungkin saja itu juga sebagian dari mimpimu dulu dan terjadi saat ini.”Kaylee merasa ucapan Nicole ada benarnya. Lagipula ingatannya hanya sekilas-kilas dan tidak jelas darimana mendapatkannya. Kaylee menghembuskan napas pelan dan mengangguk saja meski ia masih merasa ada yang janggal dengan kenyataan ini.“Baiklah. Sepertinya memang mimpi-mimpi itu menjadi kenyataan dan aku terlalu banyak berpikir.”Nicole tersenyum dan mengajak Kaylee masuk ke dalam dapur. Melihat ibunya yang mempersiapkan makanan dengan Kaylee yang segera kembali ke dapur bergabung dengan Verika.“Kau juga ingin sara
“Tidurlah. Aku yang akan menjaga mereka.” Kaylee dengan mata sayunya menatap Nicole yang tersenyum lembut padanya. “Kau juga lelah, Nic.” “Aku tertidur saat perjalanan tadi. Aku masih bisa menahan kantuk. Pergilah beristirahat dan percaya padaku.” Meski ingin menolak permintaan Nicole, tetapi Kaylee sungguh tidak kuat untuk terus membuka matanya dengan kedua anaknya yang terbaring sakit di atas ranjang di depannya. Nicole meyakinkan Kaylee dan mengajak wanita itu berpindah ke sofa untuk sejenak beristirahat. Nathan dan Nala, kedua anak yang baru saja lahir dua bulan yang lalu itu terbaring sakit sebab demam tinggi dan harus mendapatkan perawatan khusus sebab demam yang tidak turun selama hampir satu minggu. Kaylee serta Nicole juga terus berjaga dan terus berdoa untuk kesembuhan kedua putra putri mereka dan dua hari ini karena pekerjaan Nicole yang terlalu padat membuat pria itu mau tak mau harus pergi meninggalkan Kaylee dan kedua buah hatinya demi menyelesaikan pekerjaan. Pria it
Suara tangisan bayi yang bersahutan menggema dalam ruangan membuat siapa saja yang tengah menunggu di depan ruang persalinan menghembuskan napas lega. Setelah beberapa jam mereka menunggu proses persalinan, akhirnya membuahkan hasil dan melegakan segala perasaan khawatir sebelumnya. Ketakutan itu sirna bersamaan dengan suara bayi yang akan mereka lihat dan cintai nantinya.“Kaylee berhasil.”Pamela mengangguk dengan wajah harunya. Ia bergenggaman tangan dengan Verika sejak tadi dengan harapan keduanya yang sama-sama menginginkan keselamatan Kaylee beserta anak dalam kandungannya. Pamela tersenyum.Tidak jauh berbeda dengan Pamela serta Verika, Franco dan Fernando saling melempar senyum dengan puas setelah mendengar tangisan dua bayi yang bersahutan di dalam ruangan. Sedangkan di dalam ruangan, Nicole tersenyum dengan napas lega setelah ikut tersakiti melihat Kaylee yang berjuang begitu keras untuk hidup kedua anaknya karena pilihan Kaylee yang menginginkan melahirkan anaknya secara no
Hari itu akhirnya datang, tepat diakhir bulan seperti yang Artur katakan sebelumnya. Restu kedua orang tua masing-masing yang telah mereka dapatkan lalu hingga persiapan pernikahan hari ini yang telah dibantu semua orang, termasuk kedua orang tua Katarina dan Artur.Katarina, wanita itu telah cantik dengan gaun putih tanpa lengan dengan bagian dada yang terbuka dibagian tengahnya. Memperlihatkan kulit seputih susu yang jarang sekali ia perlihatkan dengan bagian bawah gaun yang menyapu lantai sampai beberapa meter ke belakang. Kedua tangannya yang memakai kaus tangan transparan sampai siku juga jari yang tersemat cincin perak dengan berlian berwarna biru laut di atasnya semakin memperlihatkan betapa indahnya hari ini.Artur, pria itu tersenyum begitu melihat sang kekasih berjalan perlahan ke arahnya dengan kedua tangan yang memegang buket bunga pengantin berbentuk round dengan isian bunga mawar, peony serta ranunculus. Wanita itu terlihat begitu cantik dengan rambut disanggul belakang
Sudah hampir dua puluh tiga jam Kaylee dan Nicole menunggu perubahan tubuh Jasmine dan sejauh waktu itu berjalan juga keduanya tidak berhenti berharap akan keadaan baik untuk Jasmine yang bibirnya semakin berubah membiru beserta pucat pasi. Kaylee mulai merasakan tubuh Jasmine yang perlahan dingin, tetapi ia masih menyangkal dan berusaha yakin wanita itu akan bertahan.Nicole mendekat dan melihat jam. Tersisa satu jam lagi sebelum dokter menyatakan gagal untuk kehidupan Jasmine. Nicole mencoba tenang meski perasaan dan otaknya berhenti mencerna. Mereka berada disisi berbeda untuk memastikan Jasmine memiliki kesempatan bertemu kembali dengan mereka.Dua jam sebelumnya dokter mengatakan Jasmine keracunan salah satu bahan masakan yang dikonsumsi. Racun dalam tubuh Jasmine sudah menyebar dan menyebabkan ketidaksadaran serta racun terus menyebar hingga beberapa organ dalamnya terinfeksi parah. Jika dalam dua puluh empat jam tidak ada reaksi apapun itu berarti racun sudah menyebar ke seluru
“Mau bagaimanapun hukuman tetap berjalan, Kaylee. Jangan khawatir. Aku sudah meminta pada pihak kepolisian untuk membawa Jasmine ke rumah sakit yang lebih baik penanganannya. Kita cukup menunggu kabar saja.”Nicole berusaha menenangkan Kaylee yang begitu syok dan marah ketika mendengar keadaan Jasmine sakit parah bahkan pihak kepolisian hanya memberikan obat ala kadarnya tanpa tahu penyakitnya. Kaylee sudah tidak akan mentolerir jika sesuatu yang buruk terjadi pada Jasmine. Mau bagaimanapun juga, meski mereka pernah berseteru tetapi Kaylee dan Jasmine semakin berhubungan baik setelahnya dan mulai melupakan semua masalalu. Sejak Jasmine berada di penjara juga Kaylee sering menemuinya dan membawakan berbagai makanan demi menyenangkan wanita tersebut, tetapi saat ia tidak datang dalam seminggu ini ia langsung mendengar kabar buruk dari kepolisian tentang keadaa Jasmine.“Sampai kapan akan menunggu kabar, Nic? Kau tidak mendengar Jasmine sampai muntah darah? Apalagi pihak kepolisian tidak
Suara ketukan pintu membuat Katarina yang ketiduran mulai tersadar. Ia mengucek matanya dan mengedarkan pandangan. Masih di dalam kamar. Katarina membulatkan mata begitu teringat niatnya untuk keluar dari kamar hingga kelelahan sendiri lalu tertidur dengan posisi duduk meringkuk di depan pintu. Katarina segera beranjak dan menunggu pintu terbuka.“Ibu?”Tidak ada suara selain ketukan lagi.“Ayah?”Katarina masih berusaha menebak siapa orang yang datang ke kamarnya bahkan tidak kunjung membuka pintu dan malah terus mengetuk. Alisnya menukik dengan segala rasa penasarannya. Sampai kemudian pintu terbuka dan menampakkan sosok Artur yang berdiri dengan menyunggingkan senyuman.“Hai,” sapa Artur melihat kekasihnya seraya terus menyunggingkan senyuman.Katarina tidak merespon sebab masih begitu terkejut sekaligus bingung apakah dia mimpi atau memang Artur berada di depannya. Sedangkan Artur mengernyitkan kening, melihat seluruh tubuh Katarina yang tidak serapi yang selalu ia lihat apalagi d
Seluruh keluarga besar Katarina mulai berdatangan, mulai dari paman pertama dari ayahnya beserta keluarganya, lalu paman kedua dari ayahnya dengan keluarga, disusul oleh keluarga dari ibunya dan terakhir adalah paman dari ibunya yang datang sendirian sebab belum memiliki keluarga sendiri. Semua orang sudah datang tetapi Katarina sudah memutuskan untuk tidak ikut dan memilih tetap dikurung di dalam kamarnya. Ia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya lagi dengan berusaha keluar dari kamar dan mengambil kesempatan seperti yang dikatakan oleh ibunya semalam.“Semua baik-baik saja tanpaku? Menyebalkan sekali menjadi anak satu-satunya dalam keluarga. Tidak memiliki saudara yang bisa diajak kompromi atau paling tidak menemaniku agar tidak bosan di dalam kamar.”Katarina bicara sendiri dan kembali melihat ke suasana luar rumahnya lewat balkon yang tertutup. Untung saja balkonnya menggunakan pintu kaca, jadi ia bisa melihat suasana di luar kamarnya meski sedang bersedih di dalam kamar yang
Artur segera beranjak dari duduknya begitu melihat Brad keluar. “Selamat sore, Tuan Bradson. Bisakah Anda meluangkan waktu sebentar untuk saya? Mengenai hari sebelumnya, saya ingin meminta maaf karena ada keperluan yang mendadak hingga tidak bisa menunggu Anda sampai selesai.”Brad tetap berjalan dengan Artur yang mengikuti di sampingnya. “Maaf tidak bisa. Saya ada rapat.”Brad menampakkan senyuman tipis terkesan mengejek lalu meninggalkan Artur. Artur kembali fokus dan kembali mengejar pria baya itu. “Lalu … bisakah kita bertemu pekan depan? Saya menghormati Anda dan berharap kita bisa bicara.”Brad menghentikan langkahnya lalu menatap Artur dari atas sampai bawah. “Apa yang kamu inginkan dengan pertemuan kita meski sekarang atau pekan depan?”Artur diam dan menatap Brad lurus. “Tidak ada. Saya hanya ingin mengenal Anda lebih dalam dan membicarakan rencana masa depan yang telah saya pikirkan sebelumnya.”Brad tersenyum mengejek. “Sombong sekali, baru bertemu dan bahkan tidak saling m
“Sampai kapan kau terus menciumi perutku, hum?”Nicole mendudukkan kembali tubuhnya dengan tegak setelah melakukan ritual menyayangi calon anaknya di dalam perut Kaylee. Ia menatap Kaylee lalu terkekeh. “Lama sekali dia keluarnya. Aku sudah ingin melihat wajah menggemaskan mereka berdua.”Kaylee tersenyum kecil. “Sabar, Sayang. Masih beberapa bulan lagi dan kau bisa melihat mereka.”Nicole membaringkan tubuh lalu menyamping dan menyangga kepalanya dengan satu tangan menatap Kaylee. “Aku tidak memiliki keturunan yang pernah menghasilkan anak kembar, tetapi mengapa kau kini justru mengandung anak kembar? Apakah kau memiliki keturunan dari orang kembar?”Kaylee menggeleng. “Tidak juga. Memangnya harus memiliki keturunan kembar baru akan tumbuh kembar lagi? Lucu sekali.”“Memang tidak harus seperti keturunan, tetapi kebanyakan orang yang hamil anak kembar sebelumnya salah satu dari keluarga mereka pasti memiliki anak kembar. Jadi, tanaman yang sudah tua lalu seperti tumbuh lagi dari ketur