Sudah seminggu semenjak princess Anne memberikan solusi dari masalah yang dihadapi wilayah Cello. Sebuah solusi yang membuat Raja dan para menteri lain menjadi sibuk sekali. Princess Anne juga mendengar kalau idenya sangat luas biasa dan perlahan-lahan berhasil menyelesaikan masalah penyakit menular ini.
Princess Anne mendengar sebuah kabar ini dari pelayannya. Bahkan Isabel berkata kalau semua rakyat sangat bangga dengan kepintaran Anne. Tidak hanya itu, kepintaran Anne telah tersebar ke seluruh negeri Arambella dan membuat nama Princess Anne menjadi terkenal. "Benarkah aku menjadi populer?" Princess Anne bertanya kepada pelayan pribadinya ini."Iya Princess. Semua rakyat mengangumi Anda."Princess Anne senang karena rakyatnya memuji dirinya. Tapi dilain sisi Princess Anne merasa takut karena telah membuat Permaisuri Sofia menjadi marah."Ada apa princess, Anda seperti tidak suka dengan kabar baik ini?" tanya Isabel yang melihat princess Anne melamun saja.Princess Anne menghela nafasnya. Lalu menatap pelayan pribadinya ini. "Sepertinya aku akan mendapatkan masalah yang besar.""Masalah apa princess? Anda sepertinya tidak melakukan kesalahan, yang ada Anda telah melakukan tindakan yang luar biasa.""Karena tindakan aku itu, yang akan membuat aku mengalami masalah besar," jawab Princess Anne.Sedangkan pelayan pribadi princess Anne sama sekali tidak paham dengan maksud perkataan dari princess nya itu."Salam princess. Yang mulai raja memanggil Anda untuk bertemu diruang kerjanya!!"Anne mendengar suara pengawal yang menjaga didepan pintu kamarnya ini. Princess Anne lantas saja berdiri dan sedikit merapihkan penampilannya sebelum bertemu dengan Ayahnya tersebut.Princess Anne barulah keluar dari kamarnya dikit dengan pelayannya menuju ruang kerja Ayahnya, seperti yang dikatakan oleh pengawal. **Princess Anne telah sampai didepan pintu ruang kerja Ayahnya. Masuk ke dalam sendirian saja. Anne merasa cemas, bukan karena cemas bertemu dengan Ayahnya. Melainkan bertemu dengan premeisuri. Princess Anne menundukan kepalanya kepada sang raja negeri ini. "Salam, yang mulia.""Princess Anne, Ayah memanggilmu kesini karena ingin meminta bantuanmu lagi."Anne tidak menjawab apapun. Hanya menatap Ayahnya itu yang duduk dikursi kerjanya tersebut. Anne hanya menunggu perkataan apa yang akan dikatakan oleh Ayahnya ini."Kita berbicara seperti ini bukan sebagai raja dan princess. Melainkan sebagai seorang Ayah dan anak. Ayah ingin kamu membantu adik kamu untuk bisa belajar tentang negeri ini dengan baik. Ayah benar-benar meminta tolong sama kamu. Apa kamu bersedia?" Anne terdiam lama setelah mendengar keinginan Ayahnya itu. "Yang mulia, saya seorang princess tidak berpendidikan. Bahkan saya tidak bersekolah seperti anak-anak bangsawan lainnya. Bagaimana saya bisa mengajarkan putra mahkota. Saya rasa saya tidak mampu, takutnya saya akan membuat putra mahkota menjadi malu. Guru hebat yang ada di negeri banyak sekali, Anda bisa memilih salah satunya untuk bisa mengajarkan putra mahkota banyak hal."Raja terdiam mendengar jawaban princess Anne. Semua yang dikatakan princess Anne memang benar. Kalau Anne tidak bersekolah. Hanya didalam kamar saja dan itu semua karena perintah dirinya. Princess Anne melihat Ayahnya terdiam merenung. "Yang mulia, bukan maksud saya untuk tidak melaksanakan apa yang Anda inginkan. Saya hanya tidak mampu memberikan pendidikan kepada putra mahkota negeri ini. Saya minta maaf." Princess Anne menundukan kepalanya."Princess Anne!!"Sebuah saura yang sangat Princess Anne kenali. Lantas saja princess Anne menoleh sekilas dan melihat premeisuri memasuki ruang kerja ini dan berdiri disamping sang raja Arambella."Salam yang mulia premeisuri," ucap princess Anne yang kembali menundukan kepalanya sekilas. Tanda hormat kepada premeisuri negeri ini."Princess Anne, seperti yang Ayahmu katakan. Kita sepakat untuk kamu yang mengajarkan putra mahkota. Apa kamu tidak bisa meminta permohonan dari kedua orang tua kamu.""Sepertinya yang tadi saya sudah katakan kepada. Orang yang tidak berpendidikan macam saya, bagaimana bisa mengajarkan putra mahkota."Permeisuri Sofia menatap princess Anne dari atas sampai bawah. "Ayah dan ibumu ini sangat menganggumi dirimu yang hebat. Kejeniusan dirimu membuat seluruh negeri Arambella merasa kagum. Jika kamu mengajarkan putra mahkota, maka Ibu akan meminta Ayahmu untuk kamu bisa masuk sekolah yang sama dengan putra mahkota. Bagaimana Princess Anne? Sebagai ibu dari kalian, ibu memohon bantuan kamu putriku yang cantik dan pintar ini."Princess Anne sangat tergiur dengan tawaran yang diberikan oleh permeisuri Sofia. Anne sangat ingin sekali untuk masuk sekolah bangsawan. Padahal dulu Anne sangat menanti masuk sekolah, tapi sayang sekali Ayahnya memerintahkan dirinya hanya belajar dikamar saja dengan guru yang telah disiapkan. Bahkan guru yang mengajarkan Anne sangat buruk dan membuat princess Anne mau tidak mau harus belajar mandiri saja, tanpa meminta bantuan siapapun.Princess Anne terkejut karena Premeisuri Sofia sudah ada didepan dirinya saja. Bahkan memegang kedua tangannya dengan lembut."Anne, ibu mohon tolong bantu adik kamu. Ibu merasa kalau adikmu hanya bisa dididik oleh kakaknya sendiri. Ayah dan ibu sangat lelah menghadapi kenakalan adikmu itu, bahkan guru diseluruh negeri ini saja sudah tidak kuat menghadapi. Tapi ibu yakin kalau adikmu akan belajar giat jika bersama denganmu. Ibu mohon ya." Pertama kalinya bagi princess Anne mendengar suara premeisuri yang lembut. Biasanya permeisuri selalu meninggikan suaranya jika berbicara kepada dirinya ini."Anne," panggil permeisuri Sofia lagi.Princess Anne menatap Ayahnya sekilas. Kedua mata Ayahnya itu seakan memancarkan sebuah permohonan kepadanya. "Baiklah. Saya akan melakukannya. Tapi dengan janji yang harus ditepati, kalau saya akan memasuki sekolah bangsawan.""Tentu saja Anne. Jangan khawatir akan hal ini, ibu sendiri yang akan mengurusnya. Terima kasih karena kamu ingin membantu adikmu," jawab permohonan Sofia.Princess Anne hanya memberikan senyuman. "Jika tidak ada lagi yang mau dibicarakan. Saya pamit undur diri.""Tidak ada," jawab raja Arambella.Sebelum meninggalkan ruang kerja ini. Princess Anne menundukan kepalanya kepada raja dan premeisuri. Barulah princess Anne keluar dengan perasaan yang sedikit senang karena membayangkan dirinya akan kembali masuk ke sekolah.Sedangkan diruang kerja istana masih terdapat raja dan premeisuri."Yang mulia. Jika Anda sudah selesai dengan pekerjaan Anda sebaiknya Anda segera tidur," ucap permeisuri dengan suara yang lembut."Tidurlah terlebih dahulu permeisuri."Permeisuri tersenyum. "Kalau begitu saya permisi yang mulia."Permeisuri Sofia juga meninggalkan ruang kerja dengan bibir yang tersenyum puas."Yang mulia, kenapa Anda meminta untuk princess Anne masuk ke sekolah. Bukankah itu akan menjadi dampak yang luas biasa bagi putra mahkota dimasa depan?" Orang yang berbicara itu adalah pelayan pribadi sang permeisuri.Permeisuri Sofia menatap ke arah pelayan pribadinya tersebut. Wajahnya masih memperlihatkan wajah yang senang. "Benar sekali. Putra Mahkota akan terkena dampak yang luar biasa.""Saya tidak paham yang mulia," ucap pelayan itu."Bersiaplah kita akan keluar istana malam ini!!" perintah permeisuri Sofia."Ini sudah malam yang mulia. Sangat tidak baik yang mulia untuk keluar malam-malam seperti ini. Perintahkan saja saya dan saya akan melakukan apa yang Anda perintahkan.""Saya yang harus menemuinya secara langsung. Agar rencananya ini berhasil," ucap permeisuri Sofia dengan senyuman lebar di bibirnya.Sudah 1 minggu berlalu semenjak princess Anne mengajarkan putra mahkota Albert. "Kakak, apakah ini benar? Apa aku mengerjakan tugasku dengan benar?" tanya sang putra mahkota.Princess Anne membaca buku putra mahkota. "Masih salah.""Sulit sekali soal yang diberikan oleh guru. Kenapa tidak kamu saja yang menyelesaikan Kak? Agar kita sama-sama bisa menyelesaikan acara belajar ini," ucapnya.Princess Anne menatap putra mahkota yang merupakan adik tirinya itu. "Aku sudah berjanji kepada Ayah. Kalau aku akan membantu kamu belajar. Bukan membantu kamu untuk mengerjakan tugasmu yang diberikan oleh guru.""Pelit sekali!""Aku sudah memberikan buku untukmu baca. Disana terdapat jawaban dari soal yang diberikan guru, jadi bacalah putra mahkota. Kamu harus belajar dengan baik karena masa depan Kerajaan Eldoria ada ditanganmu."Putra mahkota menatap kakak perempuannya itu. "Kamu pintar Kak. Kenapa tidak kamu saja yang menjadi penerus Ayah. Aku tidak suka karena terlalu berisik!""Jangan berkata
Hawa dingin terus menyentuh kulit putih bersih dan lembut milik Princess Anne. Keadaan sekeliling yang kotor, bau dan banyak hama membuat Princess Anne semakin takut. "Aku tidak bersalah. Kenapa aku dibawa ke dalam penjara bawah tanah. Pertemukan aku dengan Ayahku!! Agar aku bisa menjelaskan semuanya!" Princess Anne terus berbicara kepada pengawal yang berjaga.Semua ucapan Princess Anne hanya sia-sia saja. Tidak ada yang mendengarkan ucapannya. Malah Anne dibentak oleh salah satu pengawal dan membuat Anne menjadi ketakutan.Princess Anne menangis. Dirinya benar-benar hancur karena tidak ada yang percaya dengan ucapannya, bahkan Ayahnya sendiri. Tidak ada yang membelanya sama sekali kecuali Isabel yang yeeya membelanya."Isabel bagaimana keadaanmu sekarang? Semoga kamu baik-baik saja dan tidak terkena dampak akan fitnah ini," ucap princess Anne.Air mata Anne menghapus air matanya. Berusaha untuk tetap tegar dengan semua masalah yang terjadi."Aku yakin kalau semuanya akan baik-baik
Bibir Anne tersenyum lebar saat mendengar ucapan tersebut. "Terima kasih premeisuri karena telah mempercayai saya. Bisakah saya bertemu dengan Ayah saya? Tolong belasan saya dari penjara bawah tanah ini dan berikan saya kesempatan untuk membuktikan kalau saya tidak bersalah.""Anne, saya percaya kalau kau tidak bersalah. Tapi mereka semua tidak percaya dan menganggap dirimu bersalah karena bukti sudah ada ditangan pengadilan. Ayahmu juga tidak ingin melihat wajah putrinya yang berniat membunuh putra kesayangannya tersebut. Saya tidak bisa membantumu karena Ayahmu sendiri yang tidak ingin bertemu dengan dirimu dan malah memberikan perintah untuk menghukum dirimu."Princess Anne mulai menangis saja mendengar ucapan ibu tirinya tersebut. "Oleh karena itu bantu aku keluar dari penjara ini. Aku akan membuktikan kepada semua orang kalau tuduhan ini adalah salah besar.""Saya datang kesini ingin memberitahukan kepada dirimu. Kalau Ayahmu sudah mengumumkan untuk menghukum dirimu."Princess An
Istana Arambella.Princess Anne seperti biasanya sedang membaca buku didalam kamarnya. Menikmati waktunya hanya dengan membaca buku saja dan tidak peduli dengan kehidupan istana yang penuh intrik. Princess ingin sekali hidup damai didalam istana ini, tapi ibu tirinya yaitu permeisuri consort selalu saja menganggu ketenangan Anne. Jujur saja Anne sama sekali tidak mengerti kenapa permeisuri bertindak kejam kepada dirinya. Padahal Princess Anne tidak pernah menganggu permeisuri Consort dan juga putra mahkota. Princess Anne ingin sekali melaporkan semua tindakan yang dilakukan permeisuri kepada Ayahnya, tapi itu semua hanya sia-sia saja. Pasti akan berakhir seperti dulu yaitu dirinya yang akan mendapatkan hukuman."Anne!! Anne!!"Mendengar suara teriakan itu. Hanya bisa membuat Princess Anne menghela nafasnya saja. Anne sudah tahu jelas siapa orang yang memanggil dirinya ini.Brak. Suara pintu terbuka dengan keras dan membuat Anne yang lagi berbaring diranjang lantas saja berdiri dan tid
Bibir Anne tersenyum lebar saat mendengar ucapan tersebut. "Terima kasih premeisuri karena telah mempercayai saya. Bisakah saya bertemu dengan Ayah saya? Tolong belasan saya dari penjara bawah tanah ini dan berikan saya kesempatan untuk membuktikan kalau saya tidak bersalah.""Anne, saya percaya kalau kau tidak bersalah. Tapi mereka semua tidak percaya dan menganggap dirimu bersalah karena bukti sudah ada ditangan pengadilan. Ayahmu juga tidak ingin melihat wajah putrinya yang berniat membunuh putra kesayangannya tersebut. Saya tidak bisa membantumu karena Ayahmu sendiri yang tidak ingin bertemu dengan dirimu dan malah memberikan perintah untuk menghukum dirimu."Princess Anne mulai menangis saja mendengar ucapan ibu tirinya tersebut. "Oleh karena itu bantu aku keluar dari penjara ini. Aku akan membuktikan kepada semua orang kalau tuduhan ini adalah salah besar.""Saya datang kesini ingin memberitahukan kepada dirimu. Kalau Ayahmu sudah mengumumkan untuk menghukum dirimu."Princess An
Hawa dingin terus menyentuh kulit putih bersih dan lembut milik Princess Anne. Keadaan sekeliling yang kotor, bau dan banyak hama membuat Princess Anne semakin takut. "Aku tidak bersalah. Kenapa aku dibawa ke dalam penjara bawah tanah. Pertemukan aku dengan Ayahku!! Agar aku bisa menjelaskan semuanya!" Princess Anne terus berbicara kepada pengawal yang berjaga.Semua ucapan Princess Anne hanya sia-sia saja. Tidak ada yang mendengarkan ucapannya. Malah Anne dibentak oleh salah satu pengawal dan membuat Anne menjadi ketakutan.Princess Anne menangis. Dirinya benar-benar hancur karena tidak ada yang percaya dengan ucapannya, bahkan Ayahnya sendiri. Tidak ada yang membelanya sama sekali kecuali Isabel yang yeeya membelanya."Isabel bagaimana keadaanmu sekarang? Semoga kamu baik-baik saja dan tidak terkena dampak akan fitnah ini," ucap princess Anne.Air mata Anne menghapus air matanya. Berusaha untuk tetap tegar dengan semua masalah yang terjadi."Aku yakin kalau semuanya akan baik-baik
Sudah 1 minggu berlalu semenjak princess Anne mengajarkan putra mahkota Albert. "Kakak, apakah ini benar? Apa aku mengerjakan tugasku dengan benar?" tanya sang putra mahkota.Princess Anne membaca buku putra mahkota. "Masih salah.""Sulit sekali soal yang diberikan oleh guru. Kenapa tidak kamu saja yang menyelesaikan Kak? Agar kita sama-sama bisa menyelesaikan acara belajar ini," ucapnya.Princess Anne menatap putra mahkota yang merupakan adik tirinya itu. "Aku sudah berjanji kepada Ayah. Kalau aku akan membantu kamu belajar. Bukan membantu kamu untuk mengerjakan tugasmu yang diberikan oleh guru.""Pelit sekali!""Aku sudah memberikan buku untukmu baca. Disana terdapat jawaban dari soal yang diberikan guru, jadi bacalah putra mahkota. Kamu harus belajar dengan baik karena masa depan Kerajaan Eldoria ada ditanganmu."Putra mahkota menatap kakak perempuannya itu. "Kamu pintar Kak. Kenapa tidak kamu saja yang menjadi penerus Ayah. Aku tidak suka karena terlalu berisik!""Jangan berkata
Sudah seminggu semenjak princess Anne memberikan solusi dari masalah yang dihadapi wilayah Cello. Sebuah solusi yang membuat Raja dan para menteri lain menjadi sibuk sekali. Princess Anne juga mendengar kalau idenya sangat luas biasa dan perlahan-lahan berhasil menyelesaikan masalah penyakit menular ini.Princess Anne mendengar sebuah kabar ini dari pelayannya. Bahkan Isabel berkata kalau semua rakyat sangat bangga dengan kepintaran Anne. Tidak hanya itu, kepintaran Anne telah tersebar ke seluruh negeri Arambella dan membuat nama Princess Anne menjadi terkenal. "Benarkah aku menjadi populer?" Princess Anne bertanya kepada pelayan pribadinya ini."Iya Princess. Semua rakyat mengangumi Anda."Princess Anne senang karena rakyatnya memuji dirinya. Tapi dilain sisi Princess Anne merasa takut karena telah membuat Permaisuri Sofia menjadi marah."Ada apa princess, Anda seperti tidak suka dengan kabar baik ini?" tanya Isabel yang melihat princess Anne melamun saja.Princess Anne menghela na
Istana Arambella.Princess Anne seperti biasanya sedang membaca buku didalam kamarnya. Menikmati waktunya hanya dengan membaca buku saja dan tidak peduli dengan kehidupan istana yang penuh intrik. Princess ingin sekali hidup damai didalam istana ini, tapi ibu tirinya yaitu permeisuri consort selalu saja menganggu ketenangan Anne. Jujur saja Anne sama sekali tidak mengerti kenapa permeisuri bertindak kejam kepada dirinya. Padahal Princess Anne tidak pernah menganggu permeisuri Consort dan juga putra mahkota. Princess Anne ingin sekali melaporkan semua tindakan yang dilakukan permeisuri kepada Ayahnya, tapi itu semua hanya sia-sia saja. Pasti akan berakhir seperti dulu yaitu dirinya yang akan mendapatkan hukuman."Anne!! Anne!!"Mendengar suara teriakan itu. Hanya bisa membuat Princess Anne menghela nafasnya saja. Anne sudah tahu jelas siapa orang yang memanggil dirinya ini.Brak. Suara pintu terbuka dengan keras dan membuat Anne yang lagi berbaring diranjang lantas saja berdiri dan tid