Share

76. Selamat Dari Apa?

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-27 12:40:15

"Hais!" Carmen menggaruk kening yang tak gatal. Saat ini dia sedang di luar rumah, di sebuah cafe–reflek menjadi ninja demi kabur dari rumah, efek ketahuan mengintip Raymond.

Tak ada yang bisa menghentikannya. Para maid dan bodyguard tak bisa menangkapnya.

Carmen lega setelah berhasil kabur dari rumah itu, akan tetapi dia kembali gugup ketika mengingat dia akan balik lagi ke rumah suaminya. Dia pasti akan berhadapan dengan Raymond, lalu pria itu-- pasti menghukumnya.

"Oke, kesampingkan hukuman. Mari pikirin cara supaya Mas Kaizer bisa berdamai dengan Ayah," gumam Carmen pelan, mencocol kentang goreng yang ia pesan ke es krim. "Ayah, Paman Vior dan Pak Diego sangat percaya padaku. Tapi aku sedikit ragu. Mas Kaizer pasti sangat sensitif jika membahas masa lalunya. Terlebih Ibunya."

"Apa aku sogok dia dengan Chestnut saja yah?" Carmen berpikir keras, berusaha mencari cara agar bisa mengajak Raymond berbicara untuk membahas perihal ibu pria itu, tanpa menyinggung suaminya. "Ck, man
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
raisa regina
Selamat malam mas Kaizer wkwkwk
goodnovel comment avatar
raisa regina
Hhaahhahahah duuuhhh gantung caci, jangan lama2 up nya yaaa, semangat!!!
goodnovel comment avatar
Dii Naa
aduuuh KK buruan lanjut KK lngsung 2 bab,jngan buat nanggung dong penasaran bngeeet
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   77. Isi Paper Bag Carmen

    "Selamat? Kau selamat dari apa, Ura?" Deg'Jantung Carmen terasa akan copot saat mendengar suara bariton milik suaminya dari belakang tubuhnya. Punggung Carmen seketika terasa panas, tubuhnya kaku dan mematung.'Tolong selamatkan aku, Tuhan. Nya-nyawaku dalam bahaya,' batin Carmen, langsung merapalkan doa supaya diberikan keselamatan oleh sang pencipta. Setelah itu, Carmen menoleh secara perjalan ke arah belakang. Tubuhnya bergerak, berputar posisi menghadap pria yang menjulang tinggi–di mana pria itu sekarang ada di hadapannya. "Ti-tidak ada," jawab Carmen gugup dan cepat, menyembunyikan paper bag ke belakang tubuhnya. Dia takut Raymond melihat paper bag tersebut lalu bertanya apa isi dari paper bag nya. "Kau dari mana?" Raymond menatap sejenak ke arah paper bag yang Carmen sembunyikan di belakang tubuhnya. Perlahan dia mendekat pada istrinya, membuat perempuan itu bergerak mundur. Dug'Carmen terus mundur karena Raymond melangkah mendekatinya. Akan tetapi, punggung Carmen telah

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   78. Apa Tujuanmu Menggodaku Ura

    Sialnya! Lingerie yang Raymond angkat, itu lingerie paling ekstrim dan seksi abis. Bukan hanya malu, Carmen rasanya ingin tiada saat itu juga. Wajah Raymond yang awalnya terpasang dingin dan tak bersahabat, seketika full senyum setelah melihat isi paper bag tersebut. Dia menoleh ke arah Carmen, di mana perempuan itu segera masuk dalam selimut–membalut tubuh mungilnya dengan selimut lalu berbaring membelakangi Raymond. 'Apa kubilang?! I-ini bukan ide yang bagus!' batin Carmen, sudah ketakutan bahkan sebelum Raymond melakukan apa-apa padanya. Yang paling Carmen takuti adalah perasaan malu! Dia tak bisa membayangkan dirinya saat mengenakan lingerie seksi tersebut di hadapan suaminya. "Cih." Tiba-tiba saja terdengar menyeru geli, lalu disusul tawa yang merdu dan menyenangkan hati. Sebelumnya tawa itu sangat lembut dan menembus kalbu. Namun, entah kenapa Carmen merinding dan semakin ketakutan mendengar tawa suaminya tersebut. Alarm bahaya dalam kepala sudah berbunyi! "K

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   79. Sentuhan Panasmu

    "Aku ingin Mas dan Ayah berdamai," lanjutnya dengan nada pelan dan hati-hati, supaya suaminya tak tersinggung ataupun terpancing kemarahan. Raymond melayangkan tatapan yang menghunus tajam pada Carmen. "Berdamai dengan orang yang telah melenyapkan Ibu dan adikku yang bahkan belum lahir?" dinginnya, sudah mengatupkan rahang dan memancarkan kemarahan dari sorot matanya. "Mas Kaizer salah paham. Ayah memang membunuhnya, tetapi Ayah melakukan itu untuk melindungi Mas …-" "Diam!" Sentak Raymond tiba-tiba, membuat Carmen terdiam seketika. Carmen terlonjak kaget, memejamkan mata rapat ketika Raymond membentaknya. Jantungnya berdebar kencang, kembali dia merasakan takut. Namun kali ini takut yang berbeda! "Jangan ikut campur pada urusanku dan dia!" geram Raymond, bangkit dari ranjang kemudian berniat pergi–tanpa mengenakan baju, topless pada bagian atas. Persetan! Ini rumahnya dan para pria biasa bertelanjang dada. Raymond sadar saat ini dia sedang berbalut emosi–marah dan tak ter

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-28
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   80. Pesanan Pelanggan Setia

    ***"Bagaimana? Trik Tanteku berhasil di kamu nggak?" tanya Teresia, di mana saat ini Carmen sudah di hotel. Dia kembali bekerja seperti biasa. Meskipun tadi malam Raymond sempat baik saat menyentuhnya, akan tetapi paginya pria itu langsung berubah dingin padanya. Sejujurnya Carmen sangat galau, dia bimbang antara ingin melanjutkan misinya untuk mendamaikan suaminya dan ayah mertuanya, atau dia berhenti. Raymond memperingatinya secara keras. 'Aku tidak ingin hubungan kita retak.' Itu perkataan Raymond yang berhasil membuat Carmen cemas. Kalimat itu bahkan menghantuinya hingga ke alam mimpi– di mana dalam mimpinya dia tetap nekat membantu Lennon untuk berdamai dengan Raymond, akan tetapi pada akhirnya Carmen gagal, berakhir Raymond menceraikannya lalu mengusirnya saat tengah malam yang dingin. Itu mimpi yang sangat buruk, Carmen sangat takut jika itu menjadi kenyataan. "Heh!" Teresia menepuk pund

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-28
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   81. Cinta dan Carmen

    "Jamal," gumam pria itu pelan, menatap dingin dan kesal pada Carmen. Itu membuat Carmen mengerutkan kening karena bingung. Dia tak melakukan apa-apa, tapi pria ini menunjukkan wajah kesal padanya. Aneh! "Hai, Pak Harlen. Selamat pagi menjelang siang, Pak," sapa Carmen ramah, meskipun Harlen terlihat menunjukan ekspresi bad mood padanya. Harlen keluar dari lift kemudian berhenti di depan Carmen. Sejujurnya Carmen perempuan yang cantik dan menarik. Hanya saja tingkahnya luar biasa menguji kesabaran! Sampai sekarang dia masih bertanya-tanya, kenapa Raymond mempertahankan perempuan abnormal ini sebagai istrinya? Padahal Raymond terkenal mudah marah. "Untuk apa kau datang ke sini?" tanya Harlen dengan nada ketus. "Loh." Carmen mengerjap beberapa kali, menatap cengang pada Harlen, "ini kan perusahaan suamiku. Terserah aku dong mau datang ke sini untuk apa. Seharusnya aku yang bertanya, Pak Harlen ke sini buat a

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-28
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   82. Sang Chestnut yang Sebenarnya

    Carmen menatap tak percaya pada suaminya, dia senang karena Raymond akhirnya bersedia mendengarkan Carmen–membahas mengenai kematian ibunya. Namun, Carmen cukup ragu karena mimpinya membuatnya takut. Bagaimana jika Raymond marah dan berujung menceraikannya? Meski sudah berjanji tak akan marah, tetapi Carmen tetap tak yakin pada suaminya-- mengingat akan ada banyak keburukan ibu pria ini yang akan Carmen ungkap. Di sisi lain, Carmen juga merasa harus menceritakannya. Miminya bukan hanya tentang Raymond yang menceraikannya, tetapi juga mimpi bertemu dengan seorang perempuan yang mengaku sebagai ibu Raymond. Carmen tak ingat wajahnya, saat dia bangun dia sudah lupa seperti apa wajah perempuan dalam mimpi tersebut. Tetapi dia ingat apa yang perempuan itu katakan padanya. Dia mengatakan jika Raymond tak boleh bahagia, Raymond harus terus mencintainya agar Raymond tak menerima cinta orang-orang yang tulus laganya. Raymond harus menderita seumur hidup–sebagai karma karena Raymond membua

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   83. Ketika Cinta yang Tulus Mengalahkan Kebencian

    "Maaf, Ayah."Deg'Mata Lennon melebar saat mendengar dua kata yang keluar dari bibir istrinya tersebut. Jantungnya berdebar kencang dan hatinya bergetar. Namun, baru saja Lennon ingin membalas pelukan Raymond, tiba-tiba saja Raymond meluruh–bersimpuh, berakhir bertekuk lutut di kaki ayahnya. Lagi-lagi Lennon dibuat terkejut oleh tindakan Raymond, hatinya semakin meringis. Dia terharu tetapi sesak melihat anaknya harus bertekuk lutut di kakinya. Vior dan anak buahnya yang lain yang juga menyaksikan, ikut kaget. Mereka menatap Raymond dengan pandangan berkaca-kaca. Setelah sekian lama, akhirnya mereka bisa menyaksikan Raymond berpelukan dengan ayahnya. Anak yang tersesat dan kehilangan arah ini kembali menemui ayahnya. "Maafkan aku, Ayah. Maaf …." Raymond kembali meminta maaf, bersujud di kaki ayahnya–menjatuhkan air mata, menangis sesak mengingat kekejamannya pada ayahnya. Berapa jahatnya Raymond sebagai seorang anak. Dia membenci ayahnya yang begitu tulus mengasihi serta menyayan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   1. Malam Panas Tak Terlupakan

    "A-aku tidak mengenalmu! Lep-lepaskan aku …." Carmen menjerit pada seorang pria yang saat ini berada di atas tubuhnya. Pria tersebut berniat melepas pakaian yang membungkus tubuh Carmen. "Ti-tidak!" Carmen menggelengkan kepala, suaranya bergetar hebat dan air mata jatuh deras. Dia ketakutan, punggung sudah panas dingin dan tubuh terasa membeku. Pria ini berhasil melepas bajunya–di mana kini Carmen hanya mengenakan bra hitam. Perut mulusnya diraba oleh pria tersebut–menatap Carmen penuh letupan gairah, sembari menyunggingkan smirk yang mengerikan. Tangan pria dewasa tersebut naik ke atas undukan indah Carmen, membuat Carmen semakin takut dan terus menangis. "Ja-jangan … hiks … jangan …." Carmen memohon sembari menyingkirkan tangan pria itu dari atas undukan indahnya. Dia berhasil menjauhkan tangan pria itu akan tetapi tindakan pria tersebut semakin jauh. Pria itu menelusup pada ceruk leher Carmen, lalu mencium kulit leher Carmen secara rakus. Carmen benar-benar geli, jijik dan kot

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   83. Ketika Cinta yang Tulus Mengalahkan Kebencian

    "Maaf, Ayah."Deg'Mata Lennon melebar saat mendengar dua kata yang keluar dari bibir istrinya tersebut. Jantungnya berdebar kencang dan hatinya bergetar. Namun, baru saja Lennon ingin membalas pelukan Raymond, tiba-tiba saja Raymond meluruh–bersimpuh, berakhir bertekuk lutut di kaki ayahnya. Lagi-lagi Lennon dibuat terkejut oleh tindakan Raymond, hatinya semakin meringis. Dia terharu tetapi sesak melihat anaknya harus bertekuk lutut di kakinya. Vior dan anak buahnya yang lain yang juga menyaksikan, ikut kaget. Mereka menatap Raymond dengan pandangan berkaca-kaca. Setelah sekian lama, akhirnya mereka bisa menyaksikan Raymond berpelukan dengan ayahnya. Anak yang tersesat dan kehilangan arah ini kembali menemui ayahnya. "Maafkan aku, Ayah. Maaf …." Raymond kembali meminta maaf, bersujud di kaki ayahnya–menjatuhkan air mata, menangis sesak mengingat kekejamannya pada ayahnya. Berapa jahatnya Raymond sebagai seorang anak. Dia membenci ayahnya yang begitu tulus mengasihi serta menyayan

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   82. Sang Chestnut yang Sebenarnya

    Carmen menatap tak percaya pada suaminya, dia senang karena Raymond akhirnya bersedia mendengarkan Carmen–membahas mengenai kematian ibunya. Namun, Carmen cukup ragu karena mimpinya membuatnya takut. Bagaimana jika Raymond marah dan berujung menceraikannya? Meski sudah berjanji tak akan marah, tetapi Carmen tetap tak yakin pada suaminya-- mengingat akan ada banyak keburukan ibu pria ini yang akan Carmen ungkap. Di sisi lain, Carmen juga merasa harus menceritakannya. Miminya bukan hanya tentang Raymond yang menceraikannya, tetapi juga mimpi bertemu dengan seorang perempuan yang mengaku sebagai ibu Raymond. Carmen tak ingat wajahnya, saat dia bangun dia sudah lupa seperti apa wajah perempuan dalam mimpi tersebut. Tetapi dia ingat apa yang perempuan itu katakan padanya. Dia mengatakan jika Raymond tak boleh bahagia, Raymond harus terus mencintainya agar Raymond tak menerima cinta orang-orang yang tulus laganya. Raymond harus menderita seumur hidup–sebagai karma karena Raymond membua

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   81. Cinta dan Carmen

    "Jamal," gumam pria itu pelan, menatap dingin dan kesal pada Carmen. Itu membuat Carmen mengerutkan kening karena bingung. Dia tak melakukan apa-apa, tapi pria ini menunjukkan wajah kesal padanya. Aneh! "Hai, Pak Harlen. Selamat pagi menjelang siang, Pak," sapa Carmen ramah, meskipun Harlen terlihat menunjukan ekspresi bad mood padanya. Harlen keluar dari lift kemudian berhenti di depan Carmen. Sejujurnya Carmen perempuan yang cantik dan menarik. Hanya saja tingkahnya luar biasa menguji kesabaran! Sampai sekarang dia masih bertanya-tanya, kenapa Raymond mempertahankan perempuan abnormal ini sebagai istrinya? Padahal Raymond terkenal mudah marah. "Untuk apa kau datang ke sini?" tanya Harlen dengan nada ketus. "Loh." Carmen mengerjap beberapa kali, menatap cengang pada Harlen, "ini kan perusahaan suamiku. Terserah aku dong mau datang ke sini untuk apa. Seharusnya aku yang bertanya, Pak Harlen ke sini buat a

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   80. Pesanan Pelanggan Setia

    ***"Bagaimana? Trik Tanteku berhasil di kamu nggak?" tanya Teresia, di mana saat ini Carmen sudah di hotel. Dia kembali bekerja seperti biasa. Meskipun tadi malam Raymond sempat baik saat menyentuhnya, akan tetapi paginya pria itu langsung berubah dingin padanya. Sejujurnya Carmen sangat galau, dia bimbang antara ingin melanjutkan misinya untuk mendamaikan suaminya dan ayah mertuanya, atau dia berhenti. Raymond memperingatinya secara keras. 'Aku tidak ingin hubungan kita retak.' Itu perkataan Raymond yang berhasil membuat Carmen cemas. Kalimat itu bahkan menghantuinya hingga ke alam mimpi– di mana dalam mimpinya dia tetap nekat membantu Lennon untuk berdamai dengan Raymond, akan tetapi pada akhirnya Carmen gagal, berakhir Raymond menceraikannya lalu mengusirnya saat tengah malam yang dingin. Itu mimpi yang sangat buruk, Carmen sangat takut jika itu menjadi kenyataan. "Heh!" Teresia menepuk pund

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   79. Sentuhan Panasmu

    "Aku ingin Mas dan Ayah berdamai," lanjutnya dengan nada pelan dan hati-hati, supaya suaminya tak tersinggung ataupun terpancing kemarahan. Raymond melayangkan tatapan yang menghunus tajam pada Carmen. "Berdamai dengan orang yang telah melenyapkan Ibu dan adikku yang bahkan belum lahir?" dinginnya, sudah mengatupkan rahang dan memancarkan kemarahan dari sorot matanya. "Mas Kaizer salah paham. Ayah memang membunuhnya, tetapi Ayah melakukan itu untuk melindungi Mas …-" "Diam!" Sentak Raymond tiba-tiba, membuat Carmen terdiam seketika. Carmen terlonjak kaget, memejamkan mata rapat ketika Raymond membentaknya. Jantungnya berdebar kencang, kembali dia merasakan takut. Namun kali ini takut yang berbeda! "Jangan ikut campur pada urusanku dan dia!" geram Raymond, bangkit dari ranjang kemudian berniat pergi–tanpa mengenakan baju, topless pada bagian atas. Persetan! Ini rumahnya dan para pria biasa bertelanjang dada. Raymond sadar saat ini dia sedang berbalut emosi–marah dan tak ter

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   78. Apa Tujuanmu Menggodaku Ura

    Sialnya! Lingerie yang Raymond angkat, itu lingerie paling ekstrim dan seksi abis. Bukan hanya malu, Carmen rasanya ingin tiada saat itu juga. Wajah Raymond yang awalnya terpasang dingin dan tak bersahabat, seketika full senyum setelah melihat isi paper bag tersebut. Dia menoleh ke arah Carmen, di mana perempuan itu segera masuk dalam selimut–membalut tubuh mungilnya dengan selimut lalu berbaring membelakangi Raymond. 'Apa kubilang?! I-ini bukan ide yang bagus!' batin Carmen, sudah ketakutan bahkan sebelum Raymond melakukan apa-apa padanya. Yang paling Carmen takuti adalah perasaan malu! Dia tak bisa membayangkan dirinya saat mengenakan lingerie seksi tersebut di hadapan suaminya. "Cih." Tiba-tiba saja terdengar menyeru geli, lalu disusul tawa yang merdu dan menyenangkan hati. Sebelumnya tawa itu sangat lembut dan menembus kalbu. Namun, entah kenapa Carmen merinding dan semakin ketakutan mendengar tawa suaminya tersebut. Alarm bahaya dalam kepala sudah berbunyi! "K

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   77. Isi Paper Bag Carmen

    "Selamat? Kau selamat dari apa, Ura?" Deg'Jantung Carmen terasa akan copot saat mendengar suara bariton milik suaminya dari belakang tubuhnya. Punggung Carmen seketika terasa panas, tubuhnya kaku dan mematung.'Tolong selamatkan aku, Tuhan. Nya-nyawaku dalam bahaya,' batin Carmen, langsung merapalkan doa supaya diberikan keselamatan oleh sang pencipta. Setelah itu, Carmen menoleh secara perjalan ke arah belakang. Tubuhnya bergerak, berputar posisi menghadap pria yang menjulang tinggi–di mana pria itu sekarang ada di hadapannya. "Ti-tidak ada," jawab Carmen gugup dan cepat, menyembunyikan paper bag ke belakang tubuhnya. Dia takut Raymond melihat paper bag tersebut lalu bertanya apa isi dari paper bag nya. "Kau dari mana?" Raymond menatap sejenak ke arah paper bag yang Carmen sembunyikan di belakang tubuhnya. Perlahan dia mendekat pada istrinya, membuat perempuan itu bergerak mundur. Dug'Carmen terus mundur karena Raymond melangkah mendekatinya. Akan tetapi, punggung Carmen telah

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   76. Selamat Dari Apa?

    "Hais!" Carmen menggaruk kening yang tak gatal. Saat ini dia sedang di luar rumah, di sebuah cafe–reflek menjadi ninja demi kabur dari rumah, efek ketahuan mengintip Raymond. Tak ada yang bisa menghentikannya. Para maid dan bodyguard tak bisa menangkapnya. Carmen lega setelah berhasil kabur dari rumah itu, akan tetapi dia kembali gugup ketika mengingat dia akan balik lagi ke rumah suaminya. Dia pasti akan berhadapan dengan Raymond, lalu pria itu-- pasti menghukumnya. "Oke, kesampingkan hukuman. Mari pikirin cara supaya Mas Kaizer bisa berdamai dengan Ayah," gumam Carmen pelan, mencocol kentang goreng yang ia pesan ke es krim. "Ayah, Paman Vior dan Pak Diego sangat percaya padaku. Tapi aku sedikit ragu. Mas Kaizer pasti sangat sensitif jika membahas masa lalunya. Terlebih Ibunya." "Apa aku sogok dia dengan Chestnut saja yah?" Carmen berpikir keras, berusaha mencari cara agar bisa mengajak Raymond berbicara untuk membahas perihal ibu pria itu, tanpa menyinggung suaminya. "Ck, man

  • Jatuh Cinta Setelah One Night Stand   75. Mengintip

    "Untuk apa dia datang kemari?" ucap Raymond dengan nada datar, melirik tak berselera ada chestnut ditangan istrinya. "Ayah datang untuk melihat tembok di belakang. Catnya luntur," jawab Carmen asalan, mendapat tatapan datar dari Raymond. Tiba-tiba saja pria itu merampas paper bag di tangan Carmen lalu menyerahkannya pada seorang maid. "Bawa ini pergi. Tak ada yang membutuhkannya," ucap Raymond dengan nada dingin, setelah itu menarik Carmen secepatnya dari saja. Carmen menatap paper bag berisi chestnut tersebut. Awalnya dia senang karena tanpa memberitahu Raymond, suaminya tahu sendiri jika itu pemberian ayahnya. Namun, perasaan senang itu berganti menjadi kesedihan ketika Raymond menyerahkan chestnut tersebut pada maid. Itu makanan kesukaan Raymond saat kecil, akan tetapi karena yang memberinya adalah ayahnya, Raymond menolaknya. Apakah hati suaminya tak tersentuh karena ayahnya masih mengingat makanan kesukaannya?! "Aku ingin tidur. Jangan kemana-mana dan tetap di si

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status