Share

Bab 841

Penulis: Musim Gugur
Kapolres bersikap sangat sungkan terhadap Yandi dan yang lain. Setelah memahami kondisi, dia bertanya pada Tasya, “Nona Tasya, maaf sekali membuatmu mengalami hal seperti ini. Nona tenang saja, Yoko dan yang lain pasti akan diberi ganjaran berat! Hanya saja, masalah bersangkutan dengan keselamatanmu. Kamu perlu menelepon anggota keluargamu.”

“Jangan telepon!” ucap Tasya dengan segera.

Yandi melihat Tasya dengan kaget. Bukankah masalah seperti ini seharusnya diketahui oleh anggota keluarga.

“Emm.” Kapolres merasa serbasalah.

Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan Tasya, sepertinya dia tidak sanggup menanggung akibatnya!

Tasya segera berkata, “Masalah hari ini hanyalah kecelakaan belaka. Sekarang Yoko dan yang lain sudah ditangkap, aku juga nggak terluka. Jadi, begini saja, jangan telepon anggota keluargaku!”

Kapolres terpaksa mengikuti keinginan Tasya. Dia lalu memalingkan kepalanya untuk melihat Yandi. “Kalau begitu, aku akan hubungi kamu jika ada masalah di sini. Kalau ada masalah deng
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 842

    Saat Tasya menyadarkan diri, langit pun hampir gelap. Dia berusaha membuka mata beratnya. Beberapa saat kemudian, dia baru kepikiran dengan apa yang terjadi. Setelah melihat sekeliling, sepertinya Tasya sedang berada di rumah sakit.Bagaimana dengan Yandi? Tasya ingin memanggil suster. Siapa sangka begitu memalingkan kepalanya, tampak Yandi berada di ranjang sampingnya. Dia sama seperti Tasya, sama-sama sedang diinfus. Hanya saja, si lelaki masih belum menyadarkan diri.Cahaya matahari sore menyinari di atas tubuh si lelaki. Saat dia sedang tertidur pulas, kelima indranya terlihat semakin memukau. Setidaknya tidak terlihat ekspresi sinis di wajahnya.Tatapan Tasya terus tertuju pada diri si lelaki. Hingga dia menyadari dirinya terpikat dengan ketampanan si lelaki, wajahnya pun memerah. Tasya sedang demam, sekarang wajahnya semakin panas lagi.“Kamu sudah bangun?” Si polisi wanita masuk, lalu melihat suster di belakang.Suster mengukur suhu tubuh Tasya, lalu berkata dengan tersenyum, “

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 843

    Yandi segera berkata, “Aku baik-baik saja. Untung saja kalian mengantarku tepat waktu. Kalau tidak, sepertinya lukaku sudah sembuh sendiri!”Tasya pun tertawa oleh candaannya. “Maaf, ya. Semalam mereka suruh aku telepon, aku tahu kalian pasti lagi mencariku di sekitar. Jadi, aku beri nomor kamu kepada mereka. Kalau aku tahu kamu akan terluka, aku ….”Tasya pasti akan menghubungi Paman Reza. Dengan begitu, mereka tidak akan melukai Yandi!Yandi membalas dengan tersenyum, “Kamu telah membuat keputusan yang benar. Bukankah kita semua baik-baik saja sekarang?”Lagi pula, Yandi juga merasa beruntung lantaran Tasya bisa menghubunginya. Sebab ketika Yandi menemukan Tasya, pakaiannya pun sudah dilepaskan hanya tersisa pakaian dalam yang tipis saja. Dia juga tidak bodoh, tentu saja dia tahu apa yang ingin dilakukan Kenzi terhadapnya.Seandainya Tasya menghubungi Reza, meski Reza sangat hebat, dia juga membutuhkan waktu untuk menemukan Tasya. Bisa jadi Tasya sudah berhasil dinodai mereka.Tasya

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 844

    Sonia melepaskan perban, lalu tampak kerutan di keningnya. “Preman-preman itu malah bisa melukaimu hingga separah ini? Apa kamu lagi berbaik hati?”Yandi telungkup di atas ranjang sambil tersenyum. “Namanya juga manusia, terkadang bisa lalai juga. Lagi pula, apa kamu lupa dengan slogan kita, asalkan bukan mati, semuanya bukanlah masalah!”Sonia menurunkan pakaiannya, lalu berkata dengan datar, “Telungkup saja, biar lukamu cepat sembuh!”Awalnya dokter juga berpesan agar Yandi bisa telungkup. Hanya saja, Yandi merasa sangat tidak nyaman.Yandi memiringkan tubuhnya, berkata pada Sonia, “Setelah melewati kejadian ini, aku semakin merasa Tasya tidak seharusnya tinggal di restoran lagi. Banyak orang-orang aneh berkeliaran di Gotham. Tidak seharusnya dia tinggal di tempat kacau seperti ini. Dia tidak mendengar bujukanku, coba kamu bujuk dia.”Sonia duduk di bangku, lalu berkata dengan suara datar, “Sebelumnya Tasya nggak bersedia untuk pergi. Kamu juga terluka akibat menyelamatkannya, apa ka

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 845

    Gina kembali melihat ke luar jendela. Tampak Tasya sedang bersenda gurau dengan pelayan restoran lainnya. Hubungan mereka kelihatan sangat akrab.Jangan-jangan Tasya bekerja di Restoran Steamboat Kuat?Apa hubungan Tasya dengan Jeff?Saat Gina sedang berasumsi, Thalia masuk ke ruangan, lalu berkata dengan wajah agak canggung, “Kak Gina, kamu cari aku?”Gina berkata dengan tersenyum, “Apa kamu masih ingat dengan Sutradara Edric yang aku perkenalkan kepadamu waktu itu? Semalam dia telepon aku, katanya dia ingin memberimu peran dalam filmnya. Apa kamu ada waktu?”Thalia segera menjawab, “Ada, ada waktu, kok.”Sekarang film Sutradara Nathan sudah hampir selesai juga.“Kalau begitu, kamu hubungi dia saja. Bilang saja aku yang merekomendasi kamu ke sana.” Gina mengangkat-angkat alisnya.Thalia mengangguk. “Terima kasih, Kak Gina!”“Genggam kesempatan ini dengan baik!” Tiba-tiba Gina tertegun, lalu berkata dengan malu, “Dua hari ini aku nggak bisa fokus dalam mendalami peranku, jadinya kamu t

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 846

    Yandi sedang telungkup sambil bermain gim. Ketika mendengar suara Tasya, dia terkejut spontan menarik selimut untuk menyelimuti pinggangnya. Kemudian, dia menoleh ke sisi Tasya. “Kenapa kamu ke sini? Di mana Bruno?”Tasya sudah membelakangi Yandi. Wajahnya sudah tampak merona. Dia berkata dengan terbata-bata, “Bru … Bruno lagi terima sayur di bawah. Dia suruh aku ganti perbanmu!”“Tidak usah!” jawab Yandi dengan serius. “Kamu sibuk saja sana. Nanti aku akan suruh yang lain untuk ganti perbanku.”“Apa kamu sudah pakai selimut?” tanya Tasya.“Sudah.”Tasya menarik napas dalam-dalam, lalu membalikkan tubuhnya dengan perlahan. Dia tidak berani menatap Yandi, langsung berjalan meletakkan kotak makan di atas meja nakas dan mengambil perban baru.Kemudian, Tasya memalingkan kepalanya untuk melirik belakang punggungnya. “Kamu turunkan selimutmu sedikit. Biar aku oles obat di lukamu.”“Tidak usah!” ujar Yandi dengan mengerutkan keningnya.“Jam segini, mereka semua pada lagi sibuk. Mereka nggak

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 847

    Yandi hanya tersenyum dan tidak berbicara.Selesai membersihkan luka, Tasya mulai mengoleskan obat. Setelah itu, dia mengambil perban baru mulai membalutnya.Kain kasa dibalut dengan melilit bagian pinggang. Jika dilihat dari belakang, kelihatannya seperti Tasya sedang memeluk pinggang Yandi saja.Tiba-tiba terlintas ucapan suster di benak Tasya. ‘Organ vitalnya tidak terluka. Tidak akan berpengaruh terhadap hubungan suami istri.”Wajah Tasya tiba-tiba terasa panas, apalagi ketika kepikiran si lelaki tidak mengenakan apa-apa di bagian bawah tubuhnya. Jantung Tasya mulai berdetak kencang. Dia bahkan kelihatan tidak fokus ketika mengikat perbannya.Setelah selesai, Tasya juga tidak berani tinggal lebih lama lagi. Dia segera berdiri dan berkata, “Aku belikan makan siang untukmu. Kamu makan dulu. Aku kembali bekerja.”“Emm!” Yandi mematikan rokok di asbak. “Terima kasih!”“Nggak usah sungkan!” balas Tasya, lalu meletakkan perban dan obat kembali di tempatnya. Tanpa melihat si lelaki, dia l

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 848

    Ruangan telah dibersihkan. Tidak ada debu di atas rak, meja tamu, bahkan lantai. Sofa di ruang tamu juga terlihat bagai diganti baru saja. Di depan balkon sana dijemur pakaian Leon dan lainnya yang sudah ditumpuk selama tiga hari.Yandi melirik ruang tamu, lalu masuk ke kamar mandi.Tasya menyuruh tukang bersih-bersih untuk membereskan kamar Yandi.Dari semua kamar di lantai dua, kamar Yandi paling bersih. Hanya saja, bau rokoknya agak berat saja. Jadi, mereka membuka penyaring udara untuk mengisap bau asap itu.Saat salah satu orang pergi mengambil air di wastafel, kebetulan tampak Yandi sedang cuci tangan.Tukang bersih-bersih itu adalah seorang wanita yang berusia 40-an tahun. Dia melihat Tasya yang sedang telepon di ruang tamu, lalu berkata dengan tersenyum, “Nak!”Yandi terbengong. Nak? Apa wanita ini sedang memanggilnya?“Nak!” Wanita itu sangatlah ramah. “Kekasihmu sangat bagus. Bukan hanya memiliki wajah cantik, temperamennya juga sangat baik!”Akhirnya Yandi mengerti. Ternyata

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 849

    “Oke!”Si Bibi membawa ember keluar kamar mandi dengan kegirangan.“Apa yang terjadi? Kenapa jadi ngobrol sama dia?” tanya Tasya.Yandi berkata, “Aku beli pisau cukur.”“Hah?” Tasya merasa kaget. “Pisau cukur apa?”Yandi mengangkat-angkat tangannya, lalu berkata dengan bercanda, “Pisau cukur merek makcomblang!”“Merek makcombang? Aku nggak pernah dengar merek itu sebelumnya. Jangan-jangan kamu dibohongi sama dia? Kenapa tukang bersih-bersih malah merangkap jadi sales? Aku cari dia dulu!” Tasya membalikkan tubuhnya hendak pergi mencari bibi tadi.“Sudahlah! Lagi pula juga tidak mahal!” Yandi tidak berharap wanita itu mengulangi ucapannya kepada Tasya. Jadi, dia segera menghalangi Tasya. “Berapa biaya bersih-bersihnya? Biar aku transfer!”“Nggak usah!” Selesai berbicara, Tasya langsung berjalan pergi. Dia berjalan beberapa langkah, lalu menoleh untuk memelototi Yandi. “Kalau kamu berani transfer aku, aku nggak bakal hirauin kamu lagi!”Baru saja Yandi mencari nomor rekening Tasya, malah

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1913

    Jelas sekali, Kase sudah tidak ingin melanjutkan pembicaraan dengan Winston. Setiap malam, Sonia mengantar camilan tetapi dia belum berhasil menemukan orang yang dia cari. Apakah mungkin orang itu begitu disiplin hingga bahkan tidak makan camilan?Sonia juga sudah mencoba pergi ke lantai bawah tanah ke-11, tetapi tetap tidak mendapatkan hasil apa pun. Namun, tidak menemukan apa pun juga merupakan kabar baik. Setidaknya itu berarti kakaknya tidak termasuk dalam kelompok orang yang dijadikan subjek eksperimen.Sonia memutuskan untuk beristirahat selama dua hari. Bagaimanapun, pelayan yang setiap hari dia samarkan identitasnya itu, sering bangun dengan keluhan leher yang sakit dan bahkan sudah memutuskan untuk pergi ke dokter.Malam itu, Sonia dan Kase duduk berdampingan di bar. Mereka mengobrol santai sambil menikmati suasana.Hallie datang mengenakan seragam pelayan yang dirancang khusus untuk bar itu. Dia menyerahkan dua gelas minuman pada Sonia dan Kase, lalu berujar sambil tersenyum

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1912

    Begitu pintu lift terbuka, Sonia melangkah keluar. Di hadapannya, terbentang lorong panjang dengan lampu neon putih yang dingin dan suram menggantung di atas kepala.Sonia keluar dari lift dan melangkah ke koridor. Di kedua sisi koridor, terdapat laboratorium dan ruang penyimpanan. Melalui pintu-pintu kaca, dia bisa melihat berbagai macam alat yang aneh dan rumit. Dia terus berjalan lebih dalam.Suasana di sekitarnya begitu sunyi hingga terasa mencekam. Tiba-tiba, telinganya menangkap suara aneh, seperti kuku yang menggores kaca, bercampur dengan suara geraman liar yang menyerupai auman binatang buas.Sonia mengikuti arah suara itu. Tak jauh di depan, sebuah pintu besar terlihat berdiri kokoh. Pintu itu terlihat sangat kuat dan dilengkapi dengan sistem pengamanan berbasis sandi. Dia segera mengirim perintah ke Frida.Dalam waktu 30 detik, Frida berhasil membobol sistem pengamanan tersebut. Setelah memasukkan kode yang diberikan, pintu itu perlahan terbuka secara otomatis. Ketika Sonia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1911

    Sonia menggigit kue cokelat di depannya, lalu bertanya, "Apa kamu sudah tanya, kapan Rayden akan kembali?"Kase menatapnya tajam sembari balik bertanya, "Kamu sangat suka cokelat?"Sonia mengangkat alis dengan tenang. Dia membalas, "Hampir semua wanita menyukainya."Senyum Kase penuh pesona ketika menimpali, "Kupikir, kamu berbeda dari yang lain."Sonia mengulang pertanyaannya, "Jadi, kapan Rayden akan kembali?"Kase mendekatkan tubuhnya ke arah Sonia, menatap matanya dengan intens, lalu berucap pelan, "Aku curiga Rayden sebenarnya masih ada di Istana Fers.""Lho?" Sonia mengangkat kepala. Dia jelas sangat terkejut.Mata Kase bertemu langsung dengan tatapan Sonia dan memancarkan kesan yang menggoda. Dia menjelaskan, "Winston adalah perwakilan Rayden, tapi untuk proyek sebesar ini, dia nggak mungkin mengambil keputusan sendiri.""Aku rasa Rayden sebenarnya nggak meninggalkan Istana Fers. Dia cuma nggak mau menemui orang." Dugaan Kase memang sangat sesuai dengan karakter Rayden yang dike

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1910

    Kase mengangkat lengannya dan menoleh ke arah Sonia. Di balik kerudung sutra tipis itu, Sonia mengangkat tangan dan merangkul lengan Kase, lalu berjalan bersamanya menuju ruangan.Saat mereka masuk, di balik meja kerja besar, duduk seorang pria yang bukan Rayden. Melihat hal ini, Kase bertanya sambil tersenyum. "Kenapa bukan Rayden?"Pria di belakang meja itu berdiri. Dia terlihat seperti penduduk asli Benua Delta, dengan rambut agak keriting dan mengenakan setelan jas hitam. Dia menjawab dengan sopan, "Maaf sekali, Pak Rayden menerima pesan yang sangat mendesak pagi ini.""Satu jam yang lalu, dia sudah meninggalkan Istana Fers. Dia memintaku untuk menyambut Pak Kase dan melanjutkan pembahasan kerja sama. Perkenalkan, aku adalah sekretaris Pak Rayden. Namaku Winston," lanjut pria itu.Sonia merasa sedikit kecewa. Dia sempat berharap bisa bertemu Rayden secara langsung dan mungkin bisa mengenali suaranya atau postur tubuhnya untuk memastikan apakah dia adalah orang yang dia kenal. Namun

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1909

    Hallie harus mencari tahu apa yang sebenarnya dilakukan Regan di tempat ini. Itu adalah urusan pribadi Hallie. Sonia tentu saja tidak bisa mencampuri.Apalagi, meski saat ini belum ada kepastian apakah Hallie adalah cucu dari gurunya, sekalipun sudah pasti, Sonia tetap tidak akan mengambil keputusan untuk gadis itu.Sonia membalas sambil mengangguk. "Apa pun yang ingin kamu lakukan, keputusan ada di tanganmu. Tapi, tempat ini sangat berbahaya. Aku yakin kamu sudah merasakannya semalam."Hallie menjawab dengan tegas, "Aku akan mencari cara untuk melindungi diriku sendiri."Kase mengeluarkan suara tawa kecil yang mencemooh. Ketika dia mendapati Hallie menatapnya dengan kening berkerut, dia segera berucap sambil tersenyum, "Jangan salah paham, Nona. Aku bukan lagi mengejekmu. Aku cuma tiba-tiba merasa ingin tertawa."Hallie merasa canggung mendengar itu. Sonia melirik sekilas ke arah Kase, lalu berucap, "Bantu dia."Kase mengangkat alis dan tersenyum penuh arti. Dia bertanya, "Apa keuntun

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1908

    Kase balik bertanya sambil tersenyum, "Kamu bahkan nggak mengenali penyelamatmu?"Hallie tertegun menatapnya dan terlihat bingung. Di sisi lain, Sonia berucap, "Masih ada beberapa jam sebelum matahari terbit. Lebih baik kamu naik ke atas dan beristirahat dulu. Kita bicarakan hal lainnya besok."Hallie mengangguk dengan cemas, lalu mengikuti Sonia menuju lantai atas. Sonia menunjukkan kamar di sebelah kamarnya sendiri, lalu berucap, "Di dalam lemari, ada piama dan baju ganti. Kamu bisa memakainya sesukamu."Hallie memandang Sonia dengan penuh rasa terima kasih, lalu berujar, "Makasih banyak. Kamu sudah menyelamatkanku dua kali!""Jangan berterima kasih padaku. Kali ini, orang yang menyelamatkanmu adalah pria yang tadi di bawah," ujar Sonia.Hallie tertegun sebelum bertanya, "Dia yang menyelamatkanku? Apa tadi aku bersikap nggak sopan?"Suasana di bar tadi terlalu kacau. Hallie begitu ketakutan hingga tak tahu apa yang terjadi. Saat dibawa ke vila ini, dia masih merasa ketakutan bahkan s

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1907

    Sonia menoleh ke arah Kase, lalu bertanya, "Bisakah kamu membantuku?""Kamu berbicara padaku sambil mengenakan baju seperti itu, tentu saja aku nggak akan menolak." Kase menyerahkan gelas minuman yang dipegangnya kepada Sonia, lalu menambahkan, "Minum ini dulu!"Sonia mengambilnya dan langsung menghabiskannya dalam satu tegukan. Mata Kase yang indah makin bersinar. Dia pun bertanya, "Katakan, apa yang harus aku lakukan untuk membantumu?""Tolong bantu aku menyelamatkan gadis itu. Bisakah kamu melakukannya?" tanya Sonia.Kase melirik ke arah panggung, lalu bertanya, "Itu gadis yang kamu selamatkan kemarin?" Dia mengernyit sebelum menambahkan, "Biar kuperingatkan, kamu sudah menyelamatkannya sekali."Bagi Kase, menyelamatkan seseorang untuk pertama kalinya masih bisa dimaklumi sebagai bentuk belas kasihan. Namun jika orang tersebut kembali terjebak dalam bahaya, itu berarti dia bodoh dan tak perlu diselamatkan lagi.Kase mengangkat alis, lalu menatap Sonia sambil melanjutkan, "Aku nggak

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1906

    "Ivy, lihat! Itu gadis dari Cendania!" Gadis pirang di sebelah Sonia menggenggam tangannya dengan penuh semangat.Sonia dengan halus menghindari genggamannya, tetapi dia tertegun sejenak ketika melihat gadis di atas panggung. Itu ternyata gadis yang kemarin dia temui di luar toserba, Hallie. Dia telah ditangkap, lalu dijual ke tempat ini.Di Hondura, seorang gadis cantik bisa dijual hingga 5.000 dolar Amwrika. Sonia terlihat mengernyit. Sepertinya Hallie sama sekali tidak mendengarkan nasihatnya dan tetap keras kepala mencari pacarnya.Hallie terbangun di atas panggung. Melihat orang-orang di sekelilingnya yang memandangnya seperti serigala, dia sangat terkejut.Dengan ketakutan, Hallie berusaha bangkit untuk melarikan diri, tetapi setelah itu dia menyadari bahwa dirinya hanya mengenakan bikini. Dalam sekejap, dia memeluk tubuhnya erat-erat dan duduk kembali dengan cemas.Juru lelang mulai menyebutkan harga awal. Wajah Hallie kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba, dia

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1905

    "Baiklah!" Sonia membawa kotak camilan ke dalam, diikuti oleh pria kulit putih itu. Selama waktu ini, Sonia mendengar suara percakapan pria dan wanita dari arah ruang tamu.Ekspresi Sonia tetap tenang. Setelah meletakkan makanan di atas meja, dia berbalik dan berjalan keluar. Pria itu mengikutinya dari belakang dan menutup pintu.Sonia kembali mendorong troli menuju lantai atas. Setelah mengantarkan 12 porsi camilan, dia tetap tidak menemukan orang yang sedang dia cari.Namun, Sonia tidak terburu-buru. Ini baru hari pertama. Saat dia hendak membawa troli kembali ke lantai satu, tiba-tiba seorang gadis lain yang juga mengenakan seragam pelayan berlari menghampirinya.Gadis itu menarik tangannya dengan penuh semangat, lalu berucap, "Jangan sibuk lagi. Malam ini ada lelang, sebentar lagi bakal dimulai!"Gadis itu menarik Sonia menuju lift. Mereka naik ke lantai 32 yang ternyata adalah sebuah bar. Istana Fers yang terlihat sunyi dan tak berpenghuni di siang hari, berubah menjadi tempat yan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status