Share

Bab 287

Penulis: Musim Gugur
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-02 19:00:01
Celine berkata, “Meski keluarga kita nggak setenar keluarga Herdian, keluarga kita juga bukan keluarga yang nggak dikenal. Hanya selembar kartu undangan, kita antarkan secara terang-terangan. Kalau cari alasan, justru akan terlihat picik.”

Aminah mengangguk pelan, “Kamu juga tahu pikiran kakek dan nenekmu masih konservatif. Lebih baik kita turuti saja.”

Celine hanya tersenyum, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Aminah tertawa pelan dan berkata, “Meskipun ini pesta ulang tahun nenekmu, aku masih berharap kamu bisa undang Reza ke sini. Kalau dia datang, bukankah itu lebih menjelaskan kedudukanmu di Herdian Group?”

Celine tiba-tiba teringat dengan pemandangan yang dia lihat di kantor CEO tadi sore. Pikiran Celine melayang, dia pun agak melamun. Setelah beberapa saat dia baru berkata, “Kakek benar. Nenek yang ulang tahun, yang datang pasti ibu-ibu. Pak Reza yang datang nggak cocok. Lagi pula, aku sudah lama kerja dengan Pak Reza. Sepertinya dia nggak suka hadir dalam acara seperti ini.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Zidan Kasan
baper pula nanti keluarga dikara dikira demi Celine, mudah"an jangan ada gangguan di pernikahan Reza dan Sonia, semoga langgeng dan berakhir bahagia, dan keluarga dikara gigit jari
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 288

    Pada hari Sabtu, Reza bertanya pada Sonia apa yang akan dilakukan perempuan itu hari ini sebelum pergi.Sonia berkata dengan nada biasa, “Nenek teman sekelasku ulang tahun hari ini. Aku mau ke rumahnya meramaikan suasana.”Reza meliriknya, lalu berkata sambil tersenyum, “Kamu mau meramaikan suasana atau mau makan kue?”Sonia mengangkat bahu, “Dua-duanya.”Reza tersenyum lebar, ada sedikit sikap memanjakan di ekspresinya, “Teman kamu tinggal di mana? Aku suruh Robi antar kamu ke sana.”“Nggak usah, aku naik taksi saja,” kata Sonia sambil mengibaskan tangan. “Kamu hari ini mau ke Samuderang, kan? Buruan sana.”“Oke, nanti malam aku ke Kasen jemput kamu. Jangan bandel.” Reza mencubit dagu Sonia lalu mencium bibirnya sebentar. Setelah itu, dia baru membuka pintu dan pergi.Robi sudah memberitahu Reza lebih dulu. Hari ini dia akan mewakili Lysa pergi ke rumah keluarga Dikara untuk mengantarkan hadiah ulang tahun kepada Sutini. Reza tidak peduli. Dia pun membawa Romi ke Kota Samuderang.Soni

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-02
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 289

    Sutini tidak mengerti. Begitu melihat ekspresi semua orang tampak aneh, dia segera bertanya, “Kasen itu tempat apa?”Hani menjawab dengan senyum yang dibuat-buat di wajahnya, “Kasen itu klub malam terbesar di Jembara. Itu benar-benar tempat foya-foya.”Raut wajah Sutini seketika berubah. Dia langsung membanting hadiah dari Sonia ke atas meja dan berteriak, “Nggak tahu malu. Bagaimanapun kamu adalah anak keluarga Dikara. Bagaimana kamu bisa pergi bekerja di tempat seperti itu?”Reviana menatap tajam ke arah Sonia. Wajahnya menjadi merah padam. Dia benci Sonia karena telah mempermalukannya. Dia benci mengapa Sonia adalah anaknya. Dulu dia hanya merasa malu saat melihat Sonia. Namun sekarang, dia benar-benar sudah muak.Ekspresi Sonia tidak berubah. Sorot matanya tetap tenang seperti biasa, “Nenek salah paham. Aku kerja sebagai pelayan di Kasen, pekerjaan yang benar.”Hani mencibir, “Di tempat seperti itu mana ada pekerjaan yang benar?”Hendri segera menjelaskan, “Ma, Sonia bukan gadis se

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-02
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 290

    Aminah mencoba mencairkan suasana, “Mungkin Sonia hanya ingin buat Mama senang, tapi dia nggak punya uang sebanyak itu. Wajar saja dia minta sama papanya.”Hani tertawa sinis, “Buat Mama senang? Yang ada buat Mama marah saja.”Sutini menatap Sonia dengan jijik, “Hari ini semua orang merasa senang. Aku juga nggak akan permasalahkan hal ini denganmu. Kamu cepat berhenti dari pekerjaanmu di Kasen. Bagaimana orang tuamu didik kamu, sih? Sama sekali nggak bisa timbang mana yang baik dan mana yang buruk.”“Mama, Mama lupa, ya. Sonia hanya punya kakek di Atria. Dia nggak punya orang tua, tentu saja nggak ada yang didik,” timpal Hani.Sorot mata Sonia menjadi gelap, dia mendongak dan berkata dengan dingin, “Karena kamu lebih tua, aku mengalah kali ini saja.”Hani mendengus dan mencibir, “Mengalah? Apa yang bisa kamu lakukan kalau kamu nggak mau mengalah?”“Sonia!” Hendri menggertak dengan suara pelan, lalu dia menarik Sonia ke belakang dan berkata pada Hani, “Nggak peduli Sonia dulu tumbuh di

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-03
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 291

    Hani berkata dengan nada bercanda, “Orang lain nggak bisa. Tapi Celine karyawan kesayangan Pak Reza di sana. Tinggal ngomong saja, kan.”Cindy mengerutkan kening dan berkata, “Ma, siapa bilang aku mau kerja di Herdian Group? Nggak usah bicara baik-baik dengan orang yang nggak peduli sama kita. Cepat atau lambat aku akan masuk ke Arkava Studio.”Ekspresi Aminah menjadi datar, “Cindy kenapa bicara seperti itu? Siapa yang nggak peduli sama kalian? Kita semua satu keluarga. Kata-katamu sangat enak didengar.”“Dia nggak pandai bicara. Kak Aminah jangan pedulikan dia,” kata Hani.Pada saat ini, Reviana yang hanya diam saja tiba-tiba berkata, “Cindy ingin kerja di Arkava Studio? Kamu bisa minta bantuan Stella.”Semua orang tercengang sejenak, lalu serempak menatap Stella. Sedangkan Stella senyum tertahan, lalu berkata, “Aku baru kerja di sana selama sebulan, masih dalam masa magang. Tapi kalau Kak Cindy mau kerja di sana, aku bisa bantu cari info di bagian HRD dulu.”Hani terkejut, “Stella ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-03
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 292

    Stella berkata dengan kurang jelas, “King jarang datang ke studio. Aku juga hanya pernah lihat dia dari jauh. Dia pria, usianya sekitar 30 tahun.”Stella tahu Arkava Studio didirikan oleh King dan Juno. Karena itu, dia otomatis berpikir kalau King juga seorang pria.Sonia dan Ferdi sedang bertarung seperti api yang mengamuk. Begitu mendengar kata-kata itu, Sonia langsung mendongak dan menatap Stella.“King seorang pria?” Cindy agak terkejut. Desain King begitu halus dan berani. Selama ini orang luar selalu menerka-nerka King pria atau perempuan. Cindy sendiri mengira kalau King seorang perempuan. Namun, hal itu sama sekali tidak memengaruhi kekagumannya pada King. “Stella, lain kali kalau kamu bertemu King, bantu aku minta tanda tangannya,” ujar Cindy.Stella mengerutkan bibirnya dan tersenyum, “Oke. Kalau aku bertemu dengannya, aku akan minta tanda tangannya.”Cindy langsung berdiri dan duduk di sebelah Stella. Dia bahkan menawarkan diri untuk menuangkan segelas jus untuk Stella. Jara

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-03
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 293

    Sutini tampak agak kecewa. Ternyata keluarga Herdian sungguh memandang rendah mereka. Namun, meskipun Lysa tidak datang, dia tetap menyuruh seseorang mengantarkan hadiah untuknya. Setidaknya, Lysa masih menghargainya. Keluarga Herdian juga tidak mempermalukan keluarga Dikara di depan para tamu.Sutini tersenyum ramah dan berkata, “Maaf sudah merepotkan. Silakan duduk, minum teh dulu.”Robi berterima kasih kepada Sutini. Kemudian, dia meminta seseorang untuk membawakan hadiah ulang tahun untuk Sutini.Sutini cepat-cepat meminta Bagas untuk mengambilnya. Begitu melihat hadiah itu berupa sebuah lukisan, dia langsung menyuruh Bagas untuk membukanya di depan semua orang.Bagas mengeluarkan gulungan itu dan membukanya pelan-pelan. Mereka yang tahu baik akan lukisan seketika berseru kaget, “Itu lukisan dari zaman Dinasti Seon.”“Itu karya asli, loh. Sungguh terlalu berharga.”“Dengar-dengar lukisan itu muncul di pelelangan beberapa waktu yang lalu. Ternyata sudah dilelang oleh keluarga Herdia

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-03
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 294

    Sonia meminta Ferdi membantunya memainkan game-nya. Kemudian, dia pergi ke ruang tamu utama.Sutini pun mencoba bertanya padanya, “Kamu kenal Pak Reza?”Semua tatapan seketika tertuju pada Sonia. Ada kebingungan, keraguan dan kegelisahan. Terutama Celine, dia bahkan menatap Sonia tanpa berkedip.Mata Stella berkedip cepat. Dia melirik Reviana dengan ujung matanya, lalu pelan-pelan mengepalkan tangannya.Hendri paling tahu, juga yang paling bingung. Dia tahu hubungan antara Sonia dan Reza. Namun, Reza tidak menyukai Sonia. Pernikahan mereka juga telah berakhir. Jadi apa maksud Robi barusan?Tepat ketika Hendri tengah dilema apakah akan memberitahu semua orang tentang hubungan Sonia dan keluarga Herdian atau tidak, tiba-tiba dia mendengar Sonia berkata, “Aku pernah jadi guru privat di rumahnya.”Semua orang menatap Sonia dengan mata terbelalak. Sedangkan Celine diam-diam menghela napas lega. Dia pun menurunkan tatapannya. Sementara itu, wajah Stella yang tegang juga kembali tenang. Sonia

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-04
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 295

    Tentu saja, Sonia tidak mengatakannya. Dia hanya menarik selembar tisu untuk mengeringkan tangannya, lalu keluar dari kamar mandi. Sedangkan Celine hanya menatap punggung perempuan itu sambil mengerutkan keningnya.***Baru saja Reza tiba di Kota Jembara, dia pun menerima telepon dari Jason, “Sudah pulang, belum? Johan sudah pulang, nih. Dia nggak berani telepon kamu sendiri, jadi suruh aku kasih tahu kamu.”Reza yang duduk di dalam mobil tersenyum, “Dia masih takut sama aku?”“Takut, dia cinta sekaligus takut sama kamu,” ujar Jason sambil tertawa berlebihan.“Apa saja yang dia lakukan di luar selama dua tahun ini?” tanya Reza.“Aku sudah tanya padanya, tapi dia nggak mau kasih tahu. Ayo makan malam bareng nanti malam. Kamu tanya saja sendiri,” kata Jason.“Oke, sampai jumpa nanti malam.”Setelah menutup telepon, Reza berpikir sejenak lalu memutuskan untuk menelepon Sonia, “Lagi di mana?”Sonia sudah kembali dari rumah keluarga Dikara. Perempuan itu tertawa pelan dan menjawab, “Baru sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-04

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1867

    Saskia tahu apa maksud Jason. Dia tidak segera memberi jawaban pasti, melainkan langsung mengalihkan topik pembicaraan. “Sebenarnya boleh tidak aku bawa Yana ke rumah? Tadi ayahmu baru berpesan sama aku. Dia bahkan sudah menghafal cerita dongeng untuk diceritakan kepada Yana.”Jason berpikir sejenak, lalu mengangguk. “Oke, bawa Yana pulang saja. Aku akan bicara dengan Kelly.”Saskia langsung merasa gembira. Dia menggendong Yana sembari berkata, “Ayo pulang bersama Nenek. Ucapkan sampai jumpa kepada Ayah!”“Di mana Ibu?” tanya Yana.Jason memiringkan kepalanya untuk mencium pipi Kelly. “Aku pergi cari Ibu dulu. Kamu pulang dengan Nenek sana. Nanti malam kita lakukan panggilan video.”“Emm!” Yana mengangguk dengan patuhnya. “Sampai jumpa, Ayah!”“Sampai jumpa!”Jason sungguh merasa gembira. Dia menggendong Yana berjalan keluar. “Kakek suruh orang untuk bawa seekor koala dan dua ekor kelinci dari luar negeri. Semuanya cantik-cantik. Apa kamu mau melihatnya?”“Nenek!” Kening Yana berkerut.

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1866

    Celine malah memperhatikan Reza dan Sonia. Pada acara seperti ini, Reza malah memilih untuk berdiri di samping Sonia. Apa hubungan mereka berdua sudah diresmikan?Hati Celine terasa panik. Dia merasa waktu yang tersisa sangatlah sedikit. Namun, dengan sikap arogan Celine, dia tidak bisa menjilat pria seperti yang dilakukan Sonia!Ketika kepikiran hal ini, Celine semakin meremehkan Sonia!…Jemmy menghadiahkan sebuah hadiah berharga untuk Ranty. Sebelum pergi, dia berpesan kepada Ranty, “Sekarang kamu sudah menikah, kamu pun sudah dewasa. Ke depannya kamu tidak boleh bersikap kekanak-kanakan lagi dan mesti jaga temperamenmu. Lewatilah hidupmu bersama Matias dengan baik!”Ranty memeluk Jemmy dengan perlahan. “Kakek, terima kasih sudah kemari hari ini. Aku pasti akan dengar ucapanmu!”“Kamu memang patuh!” Jemmy menepuk pundak Ranty. “Kamu tidak usah antar lagi. Aku pulang saja!”Kedua mata Ranty menjadi basah. Dia melambaikan tangannya. “Sampai jumpa, Kakek!”Reza dan Sonia mengantar Jemm

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1865

    “Iya! Iya!” Orang yang berbicara segera menimpali, “Anak muda punya pemikirannya sendiri. Pikiran kita juga tidak boleh terlalu konservatif. Yang penting mereka gembira saja!”Saskia tersenyum, lalu mengambil tisu untuk menyeka krim di ujung bibir Yana dengan lembut.Lysa berkata, “Reza masih belum mengadakan resepsi pernikahan. Nanti keluarga kita diskusikan tanggal, kemudian kita adakan bersama saja, lebih ramai juga. Lagi pula, hubungan Reza dan Jason juga cukup bagus.”Kedua mata Saskia langsung berkilauan. Dia berpikir sejenak, lalu mengangkat kepalanya. “Oke, nanti biarkan Jason dan Reza ambil keputusan saja!”Lysa mengangguk dengan tersenyum lembut. Dia berpikir seandainya mereka berdua bisa menikah bersama, sepertinya akan lebih cepat lagi. Dia sudah tidak sabaran ingin Sonia memanggilnya dengan sebutan “Ibu”.…Setelah acara bubar, mobil sudah berhenti di depan untuk mengantar Jemmy dan Aska pulang.Sonia, Reza, Ranty, dan yang lain mengantar kedua senior ke luar gedung.Orang

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1864

    Nelson mengangkat-angkat alisnya. “Ternyata kamu sudah mengundurkan diri. Apa karena kamu bertengkar sama Bos Yandi?”Ketika melihat sikap mereka berdua tadi, sepertinya mereka sedang tidak akur.Tasya menunduk, lalu membalas dengan suara pelan, “Nggak ada yang perlu dipertengkarkan. Aku … semua salahku. Aku nggak ingin tambah masalah buat dia. Lagi pula, aku pergi bekerja atau nggak, semuanya juga nggak ada hubungannya sama dia!”Nelson bertanya dengan bingung, “Kesalahan apa yang kamu perbuat?”Tasya tidak berbicara.Nelson tersenyum. “Kalau tidak mau kerja, ya tidak usah. Kamu memang tidak seharusnya ke sana!”“Iya.” Tasya tersenyum menyindir sembari bergumam, “Memang nggak seharusnya aku ke sana!”“Kalau begitu, kamu akan punya waktu yang lebih banyak di akhir pekan. Nanti kita pergi daki gunung bersama atau nonton film di bioskop.” Tersimpan amarah di dalam mata Nelson. Dia menatap Tasya dengan sedikit harapan.Tasya mengangguk dengan tidak fokus. “Oke!”“Kalau begitu, sepakat, ya

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1863

    Ketika Reza mendengar suara tawa Sonia, dia langsung menarik Sonia ke dalam pelukannya. Dada lebar Reza bisa membuat Sonia bersandar dengan nyamannya. Dia berkata dengan suara rendah, “Sonia, aku benar-benar sangat beruntung!”“Emm?” Sonia mengangkat kelopak matanya untuk menatap Reza.Reza menatap Sonia dengan tatapan membara. “Beruntung sekali!”Ujung bibir Sonia melengkung ke atas. “Aku juga merasa seperti itu!”Hati Reza terasa lembut. Dia menunduk untuk mengecup kening Sonia, lalu beralih ke ujung hidung mancung, kemudian berakhir di bibirnya.…Setelah Yandi meninggalkan tempat, dia berjalan ke area parkiran. Dari kejauhan, terlihat dua sosok orang sedang berjalan menghampirinya. Suara yang familier juga terdengar.“Oscar, yang cepat. Kue tarnya sudah meleleh, nih!”Suara Tasya terdengar sedikit manis dan imut.Oscar segera mengikuti langkah Tasya, lalu mengambil kue tar dari tangan Tasya. Suaranya terdengar tidak berdaya dan santai. “Padahal semuanya sudah tersedia di acara, kam

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1862

    Reza berdiri di kegelapan untuk sejenak. Kemudian, dia baru membalikkan tubuhnya berjalan menuruni tangga.Saat ini, Sonia dan Yandi masih duduk di anak tangga sembari mengobrol sesuatu. Saat mendengar ada suara langkah kaki dari atas, Sonia mengangkat kepalanya melihat ke arah datangnya suara. Terlintas sedikit kelembutan di dalam tatapan dinginnya.Reza melepaskan jaketnya untuk membungkus tubuh Sonia. Dia menatap Yandi, lalu bertanya, “Kenapa tidak minum di dalam?”Yandi berdiri, lalu membalas dengan tersenyum datar, “Tadi aku sudah minum bersama Ranty.” Pada saat ini, Yandi melihat jam tangannya. “Leon masih menungguku di luar. Aku pulang dulu.”Reza mengangguk. “Hati-hati di jalan!”Yandi mengangguk dengan perlahan, kemudian berkata pada Sonia, “Ranty sibuk sekali. Aku tidak masuk untuk pamitan sama dia. Bantu aku sampaikan kepadanya, ya.”“Oke!” balas Sonia.“Ayo!” Yandi tersenyum, lalu meninggalkan tempat.Setelah Yandi pergi, Reza duduk di samping Sonia. Angin malam berembus me

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1861

    Reza berdiri di lantai atas. Ketika melihat mereka berdua sedang duduk di anak tangga sembari mengobrol, tatapannya kelihatan tajam.Beberapa saat kemudian, Reza berjalan menuruni tangga. Menyusuri lorong panjang yang klasik dan sunyi, Melvin kebetulan berjalan ke arah yang sama. Tujuan mereka berdua adalah Sonia. Ketika saling melihat satu sama lain, mereka serempak berhenti.Di bawah lorong, lentera besi hitam bergaya istana berkelip dengan cahaya dingin yang redup. Di luar sana, kembang api sedang dinyalakan, percikan cahaya yang gemerlap menerangi dan meredupkan wajah tampan keduanya secara bergantian.Sosok Reza sebagian bersembunyi dalam bayangan gelap. Garis wajahnya menjadi lebih tegas dan tajam. Tekanan kuat yang dia pancarkan membuat udara dingin malam ini terasa semakin tipis.Mengenai Melvin, dia tetap menunjukkan gaya santainya. Anting dengan batu berlian hitam menghiasi daun telinganya. Rompi hitam dipadukan dengan kemeja putih. Sementara, kedua tangannya dimasukkan ke da

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1860

    Kelihatan sekali pria itu sudah mabuk. Dia menindih Sintha, lalu mencium wajah si wanita. Sintha yang mabuk itu juga tidak memiliki tenaga untuk meronta. Dia hanya bisa memejamkan matanya sembari menangis saja.Saat Sonia hendak membalikkan tubuhnya dan berjalan pergi, tiba-tiba terdengar suara “sret”, gaun Sintha sudah dilepaskan.“So … Sonia!” jerit Sintha dengan menangis terisak-isak. Hanya saja, suara itu sangat kecil. Di tempat yang ramai ini, tidak akan kedengaran sama sekali.Sonia menarik napas dalam-dalam, lalu membalikkan tubuhnya untuk berjalan mendekat. Dia berkata kepada si pria, “Lepaskan dia!”Sintha berusaha untuk melihat ke sisi Sonia dengan tatapan penuh rasa takut. Dia juga sedang mengisyaratkan Sonia untuk memelasnya.Pria itu memiliki perawakan yang sangat tinggi. Dia menatap Sonia dengan galak, lalu membalas dengan nada sinis, “Bukannya pengiring pengantin wanita memang untuk dipermainkan tamu!”Sepertinya pria itu bersikap lancang bukan karena di bawah pengaruh

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1859

    Sintha segera berkata, “Terserah Tuan Jason mau minum berapa gelas, aku akan temani kamu!”“Hebat sekali?” Jason tertawa, lalu melihat ke sisi Bondan. “Ambil beberapa gelas besar. Tuang alkohol sampai penuh untuk Nona Sintha.”Bondan dan yang lainnya juga tidak takut untuk memperbesar masalah. Mereka segera mengambil tiga gelas kosong yang bisa mengisi dua sampai tiga botol alkohol. Semuanya dituang hingga penuh, lalu disusun di hadapan Sintha.Jason mengangkat-angkat alisnya untuk menatap wanita itu. “Ayo, diminum! Biar aku lihat seberapa tulusnya Nona Sintha!”Sintha tersenyum. “Tuan Jason lagi bercanda, ‘kan?”Bondan langsung berkata, “Tadi Nona Sintha sendiri yang bilang akan temani aku minum berapa gelas pun. Ternyata kamu lagi bercanda?”Selain Reza, suara para pria di ruangan ini terdengar lembut. Senyuman juga merekah di wajah mereka. Jantung Sintha pun berdebar ketika melihatnya. Jadi, Sintha sendiri juga tidak tahu apa yang sedang mereka pikirkan.Sintha menatap Ranty untuk m

DMCA.com Protection Status