Share

Bab 167

Penulis: Musim Gugur
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-09 19:00:01
Sonia sungguh tidak tahu bagaimana mendeskripsikan betapa malunya dia saat ini. Dia pun berbicara dengan tersenyum, “Nggak, deh. Aku sudah dapat gaji sama bonus dari kamu. Jadi, aku berkewajiban untuk mengajar Tandy. Kalian nggak perlu berterima kasih sama aku.”

“Nggak apa-apa. Mereka hanya ingin bertemu sama kamu. Aku sudah janji untuk membawamu menemui mereka,” balas Reza.

Sonia berpikir sejenak, lalu berkata, “Ya sudah, aku juga kangen sama Tandy.”

“Emm, tidurlah!” Reza mencium kening Sonia, lalu meninggalkan kamar.

Sonia menatap pintu yang perlahan merapat, dan raut wajahnya baru berubah santai. Dia berusaha menenangkan dirinya, dan melanjutkan tidurnya.

Pada hari Sabtu, Reza tidak pergi bekerja, dan Sonia juga tidak perlu pergi ke Kasen. Saat mereka bangun, waktu pun sudah menunjukkan pukul delapan pagi.

Sewaktu Sonia meregangkan tubuhnya di balkon, dia pun mendengar ada suara bel pintu.

Sonia mengira ada yang datang mengantar sarapan. Dia pun segera membukakan pintu, lalu tampa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 168

    Di dalam mobil, Reza menggenggam erat tangan Sonia, lalu berbicara dengan lembut, “Ayahku orangnya agak serius, sedangkan ibuku lebih periang. Kakak dan kakak iparku juga gampang diajak bicara. Kamu nggak usah gugup, kamu hanya perlu jawab pertanyaan mereka saja. Kalau mereka beri kamu hadiah, kamu terima saja.”Dari nada bicara Reza, Sonia malah merasa dirinya akan bertemu dengan calon mertua saja. Dia berusaha mengesampingkan pemikirannya, berlagak tenang dan berkata, “Bukankah hanya ingin berterima kasih? Untuk apa aku merasa gugup?”Reza tersenyum tipis. “Baguslah kalau kamu nggak gugup! Tasya pergi liburan ke Negara Jemadi, jadi dia akan pulang bersama mereka. Nanti kalian bisa mengobrol juga.”Sudah lama Sonia tidak bertemu dengan Tasya. Ketika mendengar Tasya ikut pulang, Sonia pun mengangguk. “Emm.”Tak lama kemudian, akhirnya mereka tiba di Kediaman Herdian. Reza dan Sonia menuruni mobil, lalu berjalan ke dalam vila.Pelayan maju untuk menyambutnya, dan berbicara dengan hormat

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-09
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 169

    Reza yang duduk di hadapan Sonia pun bertanya, “Di mana Ayah dan Kakak?”Diana membalas, “Mereka ada sedikit urusan, lagi bicara di ruang baca. Sepertinya sebentar lagi mereka akan turun!”“Emm.” Reza mengangguk dengan perlahan.Setelah meletakkan gelas teh, Lysa menatap Sonia dengan tersenyum ramah. “Dengar-dengar Sonia masih kuliah tahun ketiga. Kamu begitu cantik dan unggul, ya. Apa kamu orang Jembara?”Sonia membalas, “Aku lahir di Atria.”“Oh!” Lysa tersenyum dengan lembut. “Itu berarti kamu kuliah di luar kampung halamanmu. Kelak kalau kamu ada masalah, kamu bisa datang ke rumah atau minta bantuan Reza. Jangan sungkan-sungkan!”Diana ikut nimbrung, “Kamu jangan mengejutkan Bu Sonia. Lihat saja seberapa galaknya si Reza, mana mungkin Sonia berani bicara sama dia.”Reza melirik Sonia sekilas, lalu berbicara dengan datar, “Aku nggak galakin dia. Coba kalian tanya bagaimana aku memperlakukannya?”Sonia spontan kegugupan. Dia sungguh takut ucapan Reza akan menimbulkan kesalahpahaman o

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-09
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 170

    Sonia terpaksa menerimanya, dia pun berterima kasih terhadap Diana, “Terima kasih, ya!”“Nggak perlu sungkan, malah aku yang seharusnya berterima kasih sama kamu!” Diana tersenyum ramah, sepertinya dia sangat menyukai Sonia.Saat mereka semua sedang mengobrol, kebetulan ayah dan kakaknya Reza menuruni tangga. Mereka semua spontan berdiri.Diana memperkenalkan Sonia kepada ayahnya Reza, Tommy Herdian dan kakaknya Reza, George Herdian. Sonia lalu menyapa mereka berdua dengan sopan.Sama seperti yang dikatakan Reza, Tommy sangat serius dan tidak terlihat sedikit pun senyuman di wajahnya. Tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya sedang dipikirkannya.Sementara itu, wajah George sungguh mirip dengan Reza. Dia mengenakan sebuah kacamata hitam, terlihat seperti seorang peneliti saja. George meninggalkan kesan sangat lembut, ramah, dan gampang untuk didekati baginya.Sonia merasa George sungguh mirip dengan ibunya, sedangkan si Reza sungguh mirip dengan ayahnya.George tersenyum pada Sonia, lal

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-09
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 171

    “Cantik, nggak? Saat aku melihatnya, aku pun merasa gelas ini sangat cocok sama kamu,” ucap Tasya sambil memiringkan kepalanya.“Suka!” Sonia meraba corak bunga di atas gelas. “Terima kasih!”“Nggak usah sungkan!”Mereka berdua mengobrol beberapa saat. Ketika mereka membahas masalah keluarga Tasya, Sonia pun spontan bertanya, “Apa Paman Reza sudah lama nggak pacaran?”“Pamanku yang satu itu, ya?” Tasya bersandar di sofa, lalu berpikir sejenak baru berkata, “Aku hanya tahu dulu dia pernah berhubungan baik dengan Gina.”“Tapi kemudian dia punya perjanjian pernikahan bisnis, dan Kak Gina pergi mengembangkan kariernya di Negara Madani. Tak lama kemudian, Paman pergi ke Negara Madani juga. Aku kira dia pergi cari Gina, ternyata bukan.”Sonia bertanya, “Apa mereka putus gara-gara perjanjian pernikahan itu?”Tasya menggelengkan kepalanya. “Waktu itu aku sedang kuliah dan tinggal di asrama sekolah. Aku nggak begitu jelas dengan masalah mereka.”Sonia mengangguk dan tidak lanjut bertanya lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-09
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 172

    Cahaya di dalam ruang baca mulai meredup, tapi perasaan yang lain malah terasa sangat kentara. Reza membalikkan tubuh Sonia untuk berhadapan dengannya. Kemudian Reza mencondongkan tubuhnya, dan menciumnya.Ketika melihat tingkah penurut Sonia di hadapan anggota keluarganya tadi, Reza pun sudah tidak sabar untuk menindasnya. Padahal sebenarnya Sonia sangat ganas, buktinya Reza masih dapat merasa sakit di bagian dadanya.Tubuh Sonia sedang diselimuti oleh bayangan tubuh si lelaki, dan seluruh indranya juga sedang dikuasai oleh Reza.Kecupan yang diberikan Reza awalnya terasa agak kasar, tapi dia mulai mengurangi tenaganya, berusaha mengecup dengan lembut.Detak jantung Sonia berdegup semakin kencang. Mungkin karena Sonia sedang berada di Kediaman Herdian, makanya dia bisa merasa super gugup.Sonia mulai melebarkan kedua matanya, dan tampak Reza masih memejamkan matanya. Alisnya sangat tebal dan hidungnya sangatlah mancung. Saat ini Sonia merasa Reza sangatlah sempurna.Seolah-olah merasa

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-10
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 173

    “Paman Reza, ya?” Tasya sedikit terkejut. “Apa Paman nampak Sonia?”Nada bicara Reza terdengar datar. “Sepertinya dia lagi di taman.”“Oh, kalau begitu, aku pergi ke taman dulu,” balas Tasya, lalu berjalan pergi.Sonia mengerutkan keningnya. “Bagaimana sekarang?”“Aku antar kamu ke taman.” Si lelaki tersenyum, dia terlihat tidak khawatir sama sekali.“Bagaimana caranya aku ke taman?” Sonia merasa sangat kaget. Jangan-jangan ada lorong rahasia di vila ini?Tak lama kemudian, Sonia tahu dirinya sudah berpikir kebanyakan. Dia melihat Reza berjalan ke sisi jendela, membuka jendela, lalu menoleh berkata, “Loncat saja, taman ada di bawah sana.”Sonia terdiam membisu.Bagaimana mungkin Sonia bisa loncat ke bawah? Tapi kenapa Reza bisa berbicara seperti ini? Apa dia mengetahui sesuatu?Melihat Sonia terbengong, Reza spontan tersenyum, lalu melambaikan tangan. “Kemari.”Sonia berjalan menghampirinya. Kemudian Reza berbicara dengan datar, “Aku loncat dulu. Nanti aku tangkap kamu dari bawah. Kamu

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-10
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 174

    Ketika melihat keberadaan Sonia, Tasya langsung berjalan menghampirinya dengan keringatan dan terengah-engah. “Kamu ke mana? Aku sudah mencarimu ke mana-mana.”Saat ini Sonia asal menunjuk. “Dari tadi aku lihat bunga anggrek di sana.”“Aku kira kamu pergi ke ruang baca. Kebetulan Paman Reza di sana, dia beri tahu aku kalau kamu ada di sini.” Senyuman Tasya terlihat lugu dan manis.Sonia spontan merasa bersalah. “Maaf sudah buat kamu khawatir!”“Oh ya, kebetulan kita lagi di sini, aku bawa kamu lihat taman bunga nenekku, yuk,” ajak Tasya sambil tersenyum. “Di dalamnya ada berbagai jenis bunga yang dibeli Paman Reza. Aku jamin kamu nggak pernah lihat sebelumnya!”“Oke!”Mereka berdua masuk ke taman bunga yang dikatakan Tasya tadi. Selesai mengunjungi taman, mereka berdua dipanggil untuk makan siang.Di dalam vila.Pelayan sudah menyajikan makanan. Diana pun berkata pada Sonia, “Kata Tandy, kamu suka makan yang pedas-pedas. Jadi aku suruh pelayan untuk masak makanan pedas buat kamu. Coba

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-10
  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 175

    Sonia membalas dengan sopan, “Iya, terima kasih atas jamuan Nenek.”“Iya, tidak usah sungkan!” Ekspresi Lysa terlihat sangat ramah.Diana dan Tasya mengantar mereka, lalu menatap mobil yang bergerak menjauh.Kali ini Sonia baru bisa menghela napas lega. Melihat ekspresi Sonia, Reza yang sedang mengendarai mobil pun tersenyum. “Aku memang mau ke kantor.”Sonia mengangkat-angkat alisnya. “Oh!”Reza diam-diam mengintip wajah wanita di sampingnya, dan da spontan tersenyum.Begitu mobil memasuki Imperial Garden, Reza memarkirkan mobilnya di parkiran bawah tanah. Sonia menuruni mobil, dan beberapa saat kemudian Reza pun ikut menuruni mobil. Alhasil Sonia merasa sedikit terkejut.Bukannya dia hendak ke perusahaan?Reza berjalan mendekati Sonia, lalu menggandengnya ke arah lift, baru menjelaskan, “Aku tiba-tiba kepikiran, aku sudah pesan Robi untuk mengatasi masalah itu.”Sonia hanya bisa terdiam. Reza pasti sengaja!Setelah naik ke lantai atas, mereka memasuki rumah, dan Reza pun mulai berak

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-10

Bab terbaru

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1855

    Begitu Celine tamat kuliah, dia langsung bekerja di Herdian Group. Padahal dia sudah bekerja di sisi Reza dalam waktu lama, Reza malah berhasil direbut oleh putri yang dicampakkan Keluarga Dikara!Sonia memang pintar dalam menggoda pria!Celine menggenggam tangannya dengan geram. Tatapannya terus tertuju pada ciuman panas mereka berdua. Tidak lama kemudian, Sonia mendorong Reza. Setelah mereka berdua saling bergandengan meninggalkan tempat, Celine baru berjalan keluar pot bunga. Dia menarik napas dalam-dalam, kemudian kembali memasuki aula.Setelah kembali ke dalam aula, Sutini segera menyapa, “Celine, ayo kemari!”Sutini sengaja mengosongkan satu tempat untuk Celine. Celine dengan patuh duduk di sampingnya. Tangannya pun digenggam oleh Sutini. “Kenapa kamu kelihatan agak pucat? Apa cuaca di luar sana dingin?”Celine menarik ujung bibirnya. “Aku nggak kenapa-napa!”“Celine memang tidak tahan dingin. Dia akan pucat kalau kedinginan.” Aminah menuangkan teh hangat untuk Celine. “Minum teh

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1854

    Rafael sudah mempersiapkan dirinya untuk dipukul. Meski ditumbuk dua kali, dia juga hanya berani memeluk kepala dengan kedua tangannya saja. “Tuan Melvin, aku bersalah. Aku benar-benar bersalah. Aku tidak berani lagi. Mohon ampuni aku kali ini. Kelak aku pasti akan memperlakukanmu sebagai bosku!”Sebelumnya Rafael juga sudah memikirkannya. Jika dia menyinggung Reza, seluruh anggota keluarganya akan terkena imbasnya. Jika dia menyinggung Melvin, paling-paling dia hanya akan dipukul saja!Melvin sungguh gusar. Dia langsung menendang Rafael. “Awas! Jangan sampai aku melihatmu lagi!”Rafael dipukul hingga kepalanya kliyengan. Saat Melvin sedang menghela napas, dia pun langsung melarikan diri.Melvin bersandar di dinding, lalu mengeluarkan sebatang rokok untuk menyalakannya. Dia mengisap rokok dengan kuat. Saat kepikiran sesuatu, ujung bibirnya langsung melengkung ke atas.Melvin tidak peduli dengan pandangan orang di sekitar. Dia hanya ingin memancing emosi Reza saja!…Setelah Melvin perg

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1853

    Ketika Yahya melihat wajah tampan dan sikap sopan Melvin, dia semakin menyukai sosok anak muda ini. “Melvin, sudah lama kita tidak berjumpa. Kalau ada waktu, kamu main ke rumah.”“Baik!” Melvin tersenyum tipis.Martin menyadari Melvin sudah lebih dewasa daripada sebelumnya. Dia juga merasa gembira. Baru saja dia hendak berbicara, terdengar suara panggilan, “Tuan Melvin!”Usai mendengar, Melvin membalikkan kepalanya. Ketika melihat sosok Rafael, senyuman di wajahnya memudar dalam seketika. Dia mengira Rafael datang untuk minta maaf. Jadi, Melvin bertanya dengan suara dingin, “Ada masalah apa?”Rafael telah mengganti pakaiannya. Hanya saja, tetap terlihat bekas memar di wajahnya dan juga dua buah gigi yang ompong itu. Dia menatap Melvin dengan emosi. Dia tidak berani berbicara, tetapi dia juga tidak berani untuk tidak berbicara.Ancaman Reza masih terngiang-ngiang di telinga Rafael. Jika dia tidak melakukan sesuai dengan perintah Reza, seluruh keluarganya Rafael akan terkena imbasnya.Sa

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1852

    Aska tidak bersikap selembut biasanya. Dia malah menunjukkan wajah serius. “Tidak usah. Kamu cukup perlakukan Sonia dengan baik saja. Jangan abaikan dia lagi. Semuanya lebih penting daripada kunjunganmu.”Reza tertegun sejenak. Dalam sesaat, dia tidak kepikiran kapan dia telah menelantarkan Sonia. Jemmy berkata di samping, “Dasar tua bangka! Cucu menantuku sudah menyuguhkan teh buat kamu, kamu malah tidak mengambilnya! Sok sekali!”Aska memelototinya. “Gimana kalau kamu minum sendiri?”Tommy pun berdiri. “Kalau Reza sudah melakukan kesalahan, aku wakili dia untuk minta maaf sama Pak Aska. Bagaimana kalau aku bersulang denganmu?”Sonia langsung berjalan ke hadapan Aska dan menarik-narik ujung lengan pakaiannya. “Pak Guru!”Aska berkata dengan datar, “Kakekmu memang tidak tinggal di Kota Jembara, tapi aku tinggal di sini. Meski aku sudah tua, tapi kami tetap akan membelamu. Kalau ada yang membuatmu sedih, aku pasti tidak akan mengampuninya!”Selama ini Reza selalu berada di posisi atas.

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1851

    “Bagaimana dengan urusanmu di sana?”Reza mengangguk. “Sudah hampir selesai. Aku langsung kemari setelah turun dari pesawat. Untung saja keburu.”“Reza ….” Sonia membenamkan kepala ke dalam pelukan Reza, lalu berkata, “Aku merindukanmu!”Napas Reza terasa berat. Ketika mendengar Sonia merindukannya, semua amarah di hati langsung menghilang dalam sesaat.Sonia selalu saja memiliki kekuatan untuk bisa menenangkan Reza dengan ucapannya. Reza menunduk untuk mencium kening Sonia, lalu membalas, “Aku juga merindukanmu … sangat merindukanmu!”Bibir yang panas itu mencium wajah Sonia, lalu beralih ke bagian bawah. Dia sedang mencari bibir Sonia, lalu menciumnya dengan hasrat mendalam.Sonia dipaksa untuk mengangkat kepalanya, lalu bersandar di dinding. Dia juga membalas ciuman hangat Reza.Langit mulai menggelap. Cahaya lampu di istana malah mulai terang. Suasana di taman bunga semakin ramai lagi.Di bawah bayangan istana, keduanya berciuman lama, seolah-olah segala hal di dunia ini tidak ada

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1850

    Jantung Sintha berdetak kencang. Terlintas kisah cerita romantis para pengiring pengantin di dalam benaknya. Dalam seketika, Sintha langsung melupakan masalah merebut bunga pengantin. Hanya ada Melvin di dalam matanya.…Lantaran tidak ada yang berebut, buket bunga pun jatuh di tangan Sonia. Semua orang berkerumun bersorak sembari mengelilingi Sonia. Kamerawan segera mengarahkan kamera ke sosok Sonia yang sedang menunduk sembari tersenyum. Sonia yang memegang buket bunga terasa berbunga-bunga. Dia spontan mencari prianya di dalam kerumunan. Namun, dia tidak berhasil menemukannya karena terlalu banyak orang di sekitar.Ranty menoleh, lalu segera berjalan ke hadapan Sonia. Dia berkata dengan gembira, “Sekarang kamu sudah mengambil buket bunga. Selanjutnya, giliran kamu yang menikah!”Sonia tersenyum. “Oke!”Ranty berkata dengan tersenyum, “Aku lihat si Reza sudah datang. Kamu nggak usah temani aku lagi. Aku pergi cari dia sana!”Tatapan Sonia seketika berkilauan. “Kalau begitu, aku su

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1849

    Orang yang berada di samping berkata dengan takjub, “Tuan Matias dan Nona Ranty memang serasi sekali. Mereka bagai membawa cerita dongeng ke dunia nyata saja.”Orang yang lain berkata, “Siapa pengiring pengantin itu? Ganteng dan cantik sekali. Apa mereka itu artis?”“Bukan, deh? Sepertinya cowok itu putra dari Keluarga Santoso. Kalau ceweknya, aku nggak kenal!”“Cantik sekali. Mereka kelihatan sangat serasi!”Raut wajah Reza semakin muram lagi. Jason diam-diam menahan tawanya, lalu membawa Reza untuk duduk di bangku tamu.Setelah acara tukar cincin selesai dan memberi hormat kepada orang tua, Ranty dan Matias berpamitan kepada para tamu. Upacara pernikahan pun akhirnya berakhir.Matias membawa Ranty meninggalkan tempat dari pintu belakang. Mereka pergi mengambil foto di taman bunga. Resepsi pernikahan pun dimulai.Melvin menggendong Yana meninggalkan aula. Jason yang sudah menunggu dari tadi itu pergi menggendong Yana, lalu tersenyum datar. “Tuan Melvin!”Melvin berkata dengan terseny

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1848

    “Tidak bersedia?” Reza mengerutkan keningnya.“Ber … bersedia!” Rafael segera mengangguk dengan panik.“Ingat ungkapkan perasaanmu sama dia. Kalau sampai aku tidak kedengaran, kelak kamu tidak usah menyentuh wanita lagi. Cukup fokus dalam melayani pria saja!” Tidak terdengar perubahan dari nada bicara Reza. Suaranya masih kedengaran sangat dingin.Sekujur tubuh Rafael gemetar. Dia spontan mengapit kedua pahanya. “Oke, aku akan ungkapkan perasaanku!”Reza lebih tinggi hampir satu kepala dari Rafael. Tatapan Reza masih tertuju pada diri Rafael. “Apa kamu kenal dengan wanita yang berbicara dengan Melvin?”Rafael segera menggeleng. “Tidak kenal!”“Kalau kamu ketemu dia lagi, jauhi dia. Kalau ketahuan kamu mendekatinya, aku akan beri tahu ayahmu. Nanti aku akan pesan kuburan untuk semua anggota keluargamu!”Raut wajah Rafael berubah pucat. “Pergi!”Rafael menahan rasa sakit berjalan keluar ruangan. Dia ingin segera menjauhi Reza. Sepertinya Rafael memang sudah gila, makanya dia berani menyi

  • Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama   Bab 1847

    Rafael tidak berani duduk. Dia mengeluarkan ponselnya, lalu membuka rekaman suara untuk Reza.Tidak lama kemudian, terdengar suara Melvin di dalam ruangan yang hening ini.“Biarkan aku peluk sebentar!”“Sudah selama ini, apa kamu tidak merindukanku?”“Aku bahkan sudah kurus karena terus memikirkanmu!”“Kali ini, aku tidak pergi lagi!”“Maksud ayahku, kalau aku bisa menemukan kekasih, dia setuju agar aku tidak usah ke sana lagi!”“Semuanya gampang bagi aku. Aku cukup perkenalkan kamu ke ayahku!”Semua itu adalah suara Melvin. Suaranya terdengar riang dan penuh kasmaran. Dia mengangkat-angkat alisnya dengan serius. Meskipun hanya dari suara saja, dia juga bisa merasakan betapa cintanya Melvin terhadap wanita itu.Reza menurunkan kelopak matanya. Aura yang dipancarkan tubuhnya semakin dingin, bahkan terasa aura membunuh juga.Rafael menatap raut wajah pria itu, lalu berkata dengan penuh hati-hati, “Kemudian, Melvin memukulku. Setelah aku jatuh pingsan, aku pun tidak tahu apa yang terjadi

DMCA.com Protection Status