Roma yang merasa terkejut begitu mendengar suara dari orang itu seketika membuatnya tersenyum. Rupanya orang yang menghubunginya itu tidak lain adalah detektif yang bernama Alison Beneict. Orang itu merupakan ketua tim investigasi kehajatan yang sebelumnya di tugaskan di kota lain. Sekarang ini, Alison sedang menuju ke suatu tempat yang merupakan rumahnya di kota ini. Dirinya yang sekarang sedang dalam perjalanan menuju ke sana, rupanya sempat-sempatnya menghubungi rekan kerjanya itu. Roma yang terlihat senang mendengar kabar bahwa Alison ada di kota ini membuat dirinya semakin lama semakin berteriak tanpa di sengaja. Beberapa detektif lainnya yang melihatnya seperti itu hanya bisa memandanginya dengan heran. Ternyata tugas yang di berikan oleh pimpinan kepada Alison sudah selesai di laksanakan. Dan alasannya datang kembali ke kota ini tidak lain adalah untuk membantu mereka menangani kasus pembunuhan yang baru-baru ini terjadi di kota ini dan itu sangat membuat mereka kesusahan. Ka
Mendengar ucapan dari Yena, rupanya Gio langsung tersenyum menyerigai dan dirinya kemudian mengatakan sesuatu kepadanya hingga membuatnya merasa terdiam dan kemudian setuju. Gio langsung tersenyum dan tidak lama setelahnya, Mike melihat mereka berdua yang sedang mengobrol di sana dan seketika langsung menghampirinya dengan wajah yang ceria. Mereka berdua yang melihatnya kemudian mulai membicarakan sesuatu dengannya saat itu juga.“Yo, kalian berdua bagaimana dengan dinas malam hari ini?” ucap Mike dengan santai kepada mereka berdua yang sekarang sedang berdiri di sana.“Saya merasa senang karena hari ini terlihat sibuk,” sahut Yena“Apa? anda sungguh mengatakan itu? luar biasa.”“Apa yang kau lakukan?” tanya Gio“Baru saja menangani pasien yang kambuh di ruangan nomor 24.”“Begitu rupanya. Aku pergi dulu.”“Hey, kau akan pergi begitu saja senior?”
Setelah itu, Stella pergi dari ruangan tersebut begitu selesai berpamitan dengan orang yang merupakan tuannya itu. Di balik pintu ruangan itu, Stella terlihat menekan nomor panggilan seseorang dan mulai melakukan panggilan. Sementara saat ini di luar sana, Freya sedang bertemu dengan beberapa temannya di sebuah bar khusus perempuan. Mereka terlihat sedang berbincang dan rupanya pembicaraan mereka cukup membuatnya merasa tertekan. Pasalnya saat ini, berita yang tengah memuncaki saluran televisi merupakan kasus yang masih berlum berakhir dan itu membuat dirinya harus bekerja keras lagi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai perkembangan kasus tersebut. Teman-temannya sekarang sedang mabuk dan mereka mengatakan kata-kata yang tidak seharunya di katakan. Selama beberapa jam di sana, tidak lama setelahnya Freya lansung pergi dan sekarang ini dirinya sedang berjalan sambil menuju ke rumahnya. Di dalam perjalanannya itu, dirinya berpapasan dengan seorang wanita yang terlihat bar
Sementara itu, di luar sana. Hari yang terlihat cukup terik rupanya ini merupakan waktunya untuk para detektif yang tengah menangani kasus ini mencoba untuk mencari semakin banyak bukti demi menangkap pelaku pembunuhan yang sudah menyebabkan banyak korban. Di tengah-tengah rapat tim, rupanya Alison datang menghampiri mereka dan seketika itu membuat mereka yang ada di sana merasa senang karena sekarang kapten mereka sudah kembali. Ketika sebelumnya dirinya di tugaskan ke kota sebelah, posisi kapten di isi oleh salah satu anggotanya untuk sementara waktu. Dan sekarang ini sudah kembali seperti semula. Roma yang melihat Alison datang ke ruang rapat tentu saja membuatnya merasa senang. Tidak lama kemudian, mereka mulai mendiskusikan mengenai kasus yang marak terjadi sekarang ini. Pandangannya mulai berubah serius dan sekarang ini tepat di hadapannya, Roma menjelaskan situasi yang terjadi dan menurut dugaannya ini ada hubungannya satu sama lain. Melihat apa yang di jelaskan oleh Roma, Al
Laporan darurat tersebut membuat mereka yang ada di dalam kantor langsung panik. Menurut orang yang melaporkannya pada hari ini, rupanya di salah satu apartemen tepatnya di kamar nomor 0056 terdapat jenazah korban kekerasan yang sangat mengerikan. Jenazah tersebut terlihat terpotong-potong dan hanya ditemukan bagian kepala hingga torso saja. Salah satu perwakilan penghuni mendatanginya setelah wanita tersebut sudah satu minggu tidak keluar dari rumahnya dan itu membuat mereka curiga pasalnya tidak ada rekaman CCTV yang memperlihatkan bahwa wanita tersebut keluar dari rumahnya itu. Pihak kepolisian yang mendapatkan kabar tersebut langsung pergi menuju ke lokasi dan akan melakukan pemeriksaan. Begitu mereka sampai, ternyata benar saja seperti apa yang sudah di katakan oleh pelapor. Kondisi di dalam apartemen tersebut sangat kacau dan banyak sekali bekas darah yang sudah mengering. Detektif yang ikut ke lokasi tidak lain adalah Alison. Sementara Roma, saat ini sedang sibuk mencari info
Tiba-tiba saja pria tua itu terdiam setelah mendengar apa yang baru saja di katakan oleh Roma. Wajahnya mencoba untuk menyembunyikan sesuatu darinya dan itu terlihat sangat jelas di mata Roma. Tidak lama setelahnya, pria itu mengatakannya karena merasa terancam akan tatapan Roma yang terlihat sangat dingin. Begitu pria tersebut selesai mengatakan apa yang diinginkan oleh Roma, akhirnya dengan terpaksa dirinya harus mengakui semuanya semudah itu di hadapannya. Melihat reaksi pria yang ada di hadapannya itu, Roma hanya terdiam saja sebelum akhirnya dirinya pergi dari sana dan meninggalkan tempat itu untuk kembali menyelidiki orang yang diduga mencurigakan. Pria itu memang terlihat sangat jujur setelah berhasil di sudutkan. Saat ini, Roma sudah pergi dan menuju ke suatu tempat yang menurutnya ada sesuatu yang mencurigakan. Kematian dari pengemudi tersebut memang mengandung banyak misteri dan itu membuatnya merasa semakin penasaran hingga akhirnya mencoba menyelidikiny
Roma yang mulai merasa kesal karena lagi-lagi pria yang ada di hadapannya itu tidak menjawab pertanyaan yang memang sangat penting dan berkaitan dengan pria itu. Berdasarkan apa yang sebelumnya dikatakan oleh pria tua ditempat sebelumnya, dirinya mengatakan bahwa pria yang sekarang ini ada dihadapan Roma mengetahui apa yang sebenarnya terjadi kepada orang itu karena memang merupakan temannya dan bahkan sering kali bertemu dengannya. Entah siapa yang berbohong di sini, Roma tentu berniat untuk membuka rahasia semuanya dan itulah yang sekarang ini sedang dilakukan olehnya. Pria yang terlihat cukup tenang walau pertanyaan terus dilontarkan dan sama sekali dirinya tidak menunjukan tanda-tanda sedang dalam kondisi yang tidak baik. Roma yang terus menerus bertanya kepadanya, akhirnya dirinya mulai menyimpulkan sesuatu dan itu membuatnya merasa cukup tenang.“Kalau begitu, saya permisi dulu.”“Tentu saja. Silahkan.”Roma langsung meninggalkan lo
Sekarang ini, Gio sedang sibuk dengan pekerjaannya sebagai psikiater dan tengah melakukan terapi kepada pasien di dalam ruangan khusus untuk terapi. Pasien yang kali ini sedang melakukan terapinya tidak lain adalah pasien yang berada di ruangan nomor 45. Selama proses terapi, ternyata Gio menemukan sesuatu yang cukup membuatnya terkejut. Pasien tersebut mengalami gangguan kepribadian menghindar dan kondisinya sungguh parah. Selain itu, pasien tersebut juga mengalami halusinasi penglihatan sehingga membuatnya komplikasi. Karena hal itulah, keluarganya menyuruhnya untuk menjalani perawatan rawat inap di klinik ini. Meski awalnya Gio tidak menanyakan hal itu, namun mereka tetap saja bersikeras dan itu membuatnya tidak memiliki pilihan lain selain menuruti apa yang dikatakan oleh keluarga pasien. Tidak lama setelahnya, akhirnya terapi selesai dan langsung pergi dari ruangan tersebut meninggalkan Gio seorang diri. Gio juga mencatat beberapa perkembangan yang terjadi kepada pasien tersebu
Pasien itu langsung pergi. Ruddy yang merasa kerepotan akhirnya dirinya pergi juga dari sana dan menuju ke ruang kerjanya. Dalam perjalanan menuju ke ruang kerja, rupanya dirinya melihat Mike yang tengah memeriksa beberapa pasien. Orang itu terlihat professional hingga seketika membuatnya merasa kagum. Di ruangan tadi, Gio masih berdiskusi dengan anak itu dan rupanya secara tidak sadar, Gio tengah melakukan terapi kepadanya dengan metode wawancara. Anak tersebut memang masih duduk dibangku sekolah dan sekarang kelas 11. Dari apa yang dilihat Gio, anak itu memang memiliki gangguan pada dirinya sehingga membuatnya merasa sedikit berbeda dengan anak normal pada umumnya. Halusinasi pendengaran yang dialaminya bukan tanpa sebab. Berdasarkan apa yang sebelumnya dikatakan oleh temannya, rupanya anak ini memang mengalami halusinasi semenjak kejadian yang menimpanya di kota dulu yang merupakan tempat tinggalnya. Pada waktu itu terjadi kebakaran yang membuatnya harus panik untuk menyelamatkan