Share

Despair

Mobil yang ditumpangi Aina berhenti di halaman klinik tempat Galih membuka praktik. Wanita itu segera turun dari mobil sambil menggendong ranselnya, sementara tangan kanan menjinjing tas tangan. Galih ke belakang untuk mengambil koper dari bagasi lalu mengekori Aina masuk ke dalam.

"Maafkan aku jika sudah menganggumu, Kak. Aku tidak tau harus menghubungi siapa. Aku tidak punya saudara, juga belum ada teman dekat yang bisa dimintai tolong. Satu-satunya nama yang terlintas di benakku cuma namamu," ucap Aina panjang lebar seraya mendudukkan diri di sofa ruangan Galih.

Galih mengulum senyum. "Tenang saja. Aku juga tidak sibuk, kok." Dia meletakkan koper Aina di samping meja kemudian ikut duduk di sofa, berhadapan dengan wanita cantik itu. 

"Jadi, apa yang terjadi padamu?"

Aina yang semula tengah menghidupkan laptop seketika tertunduk. Wajahnya nampak sendu dengan mata yang kembali berkaca-kaca. Dia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status