Share

Bab 120 Kasus Semakin Ramai

Penulis: Myafa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-10 21:52:36

“Siapa dia? Kenapa bawa-bawa keluarga Adion?” Grandpa Bryan langsung mengomentari.

“Hendrik Arkan-walikota.” Grandpa Felix membaca nama yang tertera di bagian bawah.

“Apa dia adalah mertua Kenaya?” tanya Grandpa Bryan.

“Sepertinya begitu.”

“Apa dia sengaja mengadakan konferensi pers untuk membangun opini publik?” Grandpa Bryan benar-benar geram sekali.

“Sepertinya dia sengaja menyebut nama Adion.” Grandpa Felix merasa jika yang dilakukan orang yang sedang melakukan konferensi pers sengaja sekali.

Setelah selesai berita tersebut, pembawa acara mengomentari keluarga Adion. Dari mulai siapa keluarga Adion. Apa saja bisnisnya. Tentu saja itu membuat Grandpa Bryan benar-benar geram sekali. Mereka menceritakan kasus yang terjadi beberapa bulan lalu juga. Di mana Lean dan Kean menangkap penyelundupan perusahaan.

Di rumah sebelah, Mommy Ghea mencari keberadaan daddy-nya. Memastikan jika sang daddy tidak akan menonton berita. Namun, saat mencari sang daddy, dia tidak menemukan sang daddy
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 121 Persidangan

    Sepuluh hari sudah Kean di penjara. Daddy El tetap tinggal agar dapat menengok anaknya. Naluri seorang ayah tetaplah tidak akan pernah tega melihat anaknya menderita. Setiap hari Daddy El selalu datang ke penjara. Membawakan makanan untuk Kean. Memastikan jika Kean makan dengan baik. Hari ini Kenaya dan Mommy Freya datang ke penjara. Mereka membawakan makanan untuk Kean. Saat sampai, Kenaya dan Mommy Freya dikejutkan dengan rambut Kean yang botak. Rambut Kean yang biasa gondrong itu seketika habis. “Apa polisi mencukur rambutmu?” Mommy Freya benar-benar merasa begitu sedih ketika melihat apa yang didapatkan oleh Kean. “Kamu belum terbukti bersalah. Kenapa mereka sudah mencukur rambutmu?” Kenaya tak kuasa menahan air matanya. Belum ada keputusan apa-apa, tetapi Kean sudah dipotong botak seperti itu.“Bukan polisi yang minta. Aku sendiri yang mau. Di sini aku susah mandi dan harus keramas. Di sini juga panas. Jadi aku putuskan untuk memotong habis rambutku.” Terbiasa dengan fasilit

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 122 Mencintai

    Pihak Jerick benar-benar tidak menyangka jika Kenaya memiliki bukti itu. Jelas bukti itu akan menggugurkan tuduhan penculikan yang dilayangkan oleh Jerick pada Kean. “Jadi Saudara pergi atas kemauan sendiri?” Hakim kembali bertanya. “Iya, saya pergi atas kemauan sendiri. Tidak ada unsur penculikan seperti yang dituduhkan Jerick Arkan.” “Lalu di mana Saudara tinggal?” “Saya tinggal di apartemen Keandre Marvin. Ada dua kamar di dalam apartemen dan saya menempati satu kamar terpisah dari Keandre Marvin. CCTV di mana setiap malam kami masuk ke kamar masing-masing. Tidak ada kami tinggal satu kamar.” Kenaya kembali menjelaskan. “Apa yang dilakukan Saudara Jerick Arkan waktu Suadara Keandre Marvin menerobos masuk ke dalam rumah dengan menabrakkan gerbang rumah Saudara Arkan?” “Waktu itu, Jerick Arkan menemukan saya di apartemen Keandre Marvin. Dia membawa saya kembali ke rumah. Di sana kembali saya dipukul. Saya berusaha lari, tetapi Jerick mencoba menarik saya.” Tangis Kenaya pecah k

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 123 Turun Dari Jabatan

    Sejak sidang kemari media sosial dipenuhi dengan komentar dari netizen. Banyak yang begitu kagum pada Kean karena menyelamatkan mantan kekasihnya dari kekerasan rumah tangga yang dialami. Para netizen pun juga menaruh iba pada Kenaya. Mereka yang awalnya mencela Kenaya, berbalik membela. Mereka berasumsi jika Kenaya tidak bersalah, karena sejak awal sudah mengatakan jika hamil anak orang lain. Seharusnya keluarga Jerick Arkan membatalkan pernikahan sejak awal. Publik pun geram ketika mendengar jika Hendrik Arkan mengetahui apa yang dilakukan oleh anaknya. Karena beberapa kali Hendrik Arkan turun tangan untuk mengurus laporan yang dilayangkan Kenaya. Publik pun meminta Hendrik Arkan untuk turun dari jabatan sebagai walikota, karena mempermainkan hukum, dan membiarkan kasus kekerasan rumah tangga. Tak sampai di situ, wartawan pun mengulik sumber kekayaan Hendrik Arkan yang begitu fantastis. Sebagai walikota, harta kekayaan Hendrik Arkan terlampau besar. Banyak pihak menduga jika wali

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 124 Putusan

    “Terdakwa Jerick Arkan terbukti melakukan kekerasan rumah tangga. Memukul wajah, menjambak rambut, mencekik leher, dan tanpa sengaja membuat korban Kenaya Audria terjatuh, hingga membuat korban keguguran. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan Tindak Pidana Kekerasan Fisik Dalam Rumah Tangga, sebagaimana dalam dakwaan kesatu subsidiari dan Tindakan Pidana kekerasan Psikis dalam Rumah Tangga sebagai dalam dakwaan kedua. Menjatuhi pidana Terdakwa dengan pidana penjara lima tahun dikurangi selama terdakwa ditahan.” Hakim membacakan putusan pada Jerick. Kenaya menangis mendengar putusan itu. Walaupun mungkin putusan itu baginya kurang, tetapi itu lebih baik dibanding melihat Jerick bebas dari penjara. Mommy Freya memeluk Kenaya. Merasa bersyukur akhirnya Jerick dihukum sesuai dengan perbuatannya. Usaha mereka selama ini paling tidak sia-sia karena Jerick akhirnya di penjara. Jerick pun segera dibawa keluar dari ruang persidangan setelah mendapatkan keputusan dari hakim.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 125 Sampaikan Maaf

    “Baiklah.” Kean akhirnya setuju untuk bertemu dengan Jerick. “Mom, Dad, Naya. Aku pergi dulu.” “Ke, untuk apa kamu menemui pria itu.” Kenaya langsung bereaksi. Dia tidak rela jika Kean bertemu dengan Jerick. Dia takut terjadi apa-apa dengan Kean. “Tenanglah. Aku akan baik-baik saja.” Kean berusaha meyakinkan Kenaya. “Ke, sudahlah lupakan saja. Dari pada kamu kenapa-kenapa.” Mommy Freya pun ikut bereaksi. Benar-benar takut jika Kean kenapa-kenapa. “Jangan khawatir, Mom. Aku baik-baik saja.” Akhirnya Kean menutup kembali pintu mobil. Kemudian ikut dengan pengacara Jerick untuk bertemu dengan Jerick. Mereka ke ruang tunggu pengadilan. Pengacara mempersilakan Kean untuk masuk sendiri. Saat masuk tampak di ruangan hanya Jerick saja. Kean segera duduk tepat di depan Jerick. “Aku tidak menyangka jika kamu adalah mantan kekasih Kenaya.” Jerick masih belum bisa menerima jika Kean adalah mantan Kenaya. Apalagi dia adalah ayah dari anak yang pernah dikandung Kenaya. “Sepertinya memang Tuh

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 126 Mau Apa?

    “Baik, Mom.” Kean mengangguk. “Ayo, Kak. Kita ke kamar.” Rigel menatap Kean. Kean mengangguki. Dia akan tinggal satu kamar dengan Rigel. Jadi dia harus pergi bersama Rigel.Mommy Freya dan Daddy El pun segera masuk ke kamar mereka. Disusul dengan keluarga lain. Mereka juga ikut masuk ke dalam kamar masing-masing. Tersisa Kenaya, Kean, Rigel, Anka, dan Gemma. “Kamu tinggal di kamar mana?” Kean menatap Kenaya. “Aku di kamar ini.” Kean mengangguk-anggukkan kepalanya. Kalau begitu istirahatlah.” Kean membelai lembut pipi Kenaya. “Baiklah.” Kenaya mengangguk. Mereka masuk ke kamar masing-masing. Kean yang masuk ke kamar pun segera membersihkan tubuh. Kebetulan keluarganya sudah membawakan pakaian, jadi dia ingin mengganti pakaian tersebut. Kean menjatuhkan tubuhnya ketika selesai mana. Dia merasakan nikmatnya tempat tidur. Sudah sekian lama dia tidak merasakan empuknya kasur. Di penjara dia hanya beralaskan karpet tipis. Dinginnya lantai penjara pun harus ditahannya. “Ternyata kel

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 127 Masuk Kamar

    Kean membulatkan matanya. Tidak menyangka jika ternyata kamar sepupunya itu terhubung dengan kamar Kenaya. Lalu untuk apa dirinya susah payah keluar masuk untuk menghindari orang tuanya. “Kenapa tidak mengatakan sejak tadi?” Kean mendengkus kesal.“Kamu tidak tanya.” Gemma menatap malas. Dengan segera Kean ke kamar sebelah. Menemui sang kekasih hati. “Jangan ganggu aku!” Sebelum menutup pintu kembali, dia memberikan peringatan pada adik-adiknya itu. “Awas, nanti Kak Kenaya hamil lagi!” Anka kembali memberikan peringatan. “Berisik.” Kean segera menutup pintu. “Anka, Gemma.” Kenaya memanggil. Dia yang baru saja dari kamar mandi mendengar suara. Namun, alangkah terkejutnya ketika melihat Kean yang berada di sana. “Kenapa kamu di sini?” tanya Kenaya. Kean tidak menjawab apa-apa. Dia langsung memeluk Kenaya. Ada rindu yang terselip dalam pelukan itu. Rindu yang tidak bisa disalurkan selama di dalam penjara. “Aku merindukanmu.” Berada di dalam pelukan Kenaya, membuat Kean jauh lebih

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 128 Anak Muda

    “Namanya juga anak muda.” Grandpa Bryan dengan entengnya menjawab. Dia menyesap teh yang berada di cangkirnya. “Dad, aku juga pernah muda, tapi aku melakukannya saat sudah menikah.” Mommy Freya masih merasa jika yang dilakukan Kean tidak mencerminkan anak muda. “Sabarlah.” Grandpa Felix mencoba menenangkan anaknya. Grandpa Felix ikut menyesap teh hangat pesanannya. “Aku heran Kean itu sifatnya itu menurun dari siapa. Benar-benar berbeda dengan aku dan El.” Mommy Freya masih meluapkan kekesalannya. “Apa jangan-jangan Daddy dan Papa punya gen nakal yang menurun pada Kean?” Mommy Freya menatap papa dan mertuanya. Grandpa Bryan dan Grandpa Felix seketika langsung tersedak ketika mendapati pertanyaan itu. Grandpa Regan, Grandpa Erix, Grandma Shea, Grandma Chika, Grandma Selly, dan Grandma Lyra tersenyum. Mereka tahu pasti kelakuan dua casanova itu di jaman muda. Bisa jadi memang Kean menurun dari keduanya. Perpaduan keduanya. “Kamu ini, sembarangan saja menuduh.” Grandpa Felix langsu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13

Bab terbaru

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 167 Akhir Kebahagiaan

    Kean terus menggenggam erat tangan Kenaya. Begitu berdebar-debar ketika menunggu hasil apa yang dilihat oleh dokter. “Selamat, Bu Kenaya hamil.” Dokter melihat jika ada janin di rahim Kenaya. Kenaya merasa lega karena akhirnya dia benar-benar hamil. Kean yang bahagia langsung mendaratkan kecupan di punggung tangan sang istri. “Kita akan punya anak.” Kean benar-benar merasa bahagia karena akhirnya dapat memiliki anak kembali. “Iya.” Air mata Kenaya kembali menetes. Setelah dia kehilangan anak. Akhirnya dia kembali diberikan kepercayaan memiliki anak secepat ini. Rasanya benar-benar Kenaya merasa dilimpahi berkah yang begitu banyaknya. “Aku akan punya cucu lagi, Mommy.” Mommy Freya langsung memeluk Grandma Shea benar-benar merasa bahagia akhirnya dapat memiliki cucu lagi. “Iya, aku juga akan punya cicit.” Grandma Shea begitu bahagia sekali. Semua yang berada di ruang dokter begitu bahagia sekali. Karena cicit Adion akan hadir lagi setelah anak dari Lean. Dokter men

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 166 Kebahagiaan

    “Kita mampir ke apotek.” Kenaya menatap Kean yang sedang sibuk menyetir. “Kamu mau beli apa? Kamu sakit?” tanya Kean sedikit panik ketika mendengar Kenaya meminta ke apotek. “Tidak. Aku hanya mau beli alat tes kehamilan.” Kenaya menjelaskan apa yang membuatnya ingin ke apotek. “Kamu hamil?” tanya Kean menatap Kenaya. “Belum. Aku baru mau mengecek saja.” Kenaya mencoba menjelaskan. “Memang sudah terlambat datang bulan?” Kean begitu penasaran. “Iya, sudah telat dua minggu, Tadi saat mommy tanya dan aku baru ingat.”“Baiklah, kita beli atas tes kehamilan.” Kean begitu bersemangat sekali ketika mendapatkan kabar istrinya terlambat datang bulan. Dia berharap ada Kean junior di dalam rahim sang istri. Mereka sampai di apotek. Kenaya langsung membeli alat tes kehamilan di temani Kean. Ini bukan pertama kali Kenaya membeli alat tes kehamilan. Karena dulu dia pernah membelinya sebelum pernikahan dengan Jerick. Saat sudah mendapatkan alat tes kehamilan. Mereka segera pulang. Rencananya,

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 165 Pembukaan

    Apa yang dikatakan Kean memang benar. Apa yang dilakukan adalah untuk menyalurkan hobi. Apa yang dilakukannya hanya untuk membuatnya bahagia. Jika pun ada banyak orang yang beli, itu adalah nilai tambah saja. “Baiklah.” Kenaya pun mengangguk. Dia jauh lebih tenang ketika sang suami mengatakan hal itu padanya. “Ayo, kita berangkat.” Kean meraih tangan sang istri. Mengajaknya untuk segera ke toko bunga. Kenaya dengan penuh semangat menerima ajakan Kean. Mereka segera berangkat bersama untuk ke toko bunga. Saat sampai di toko bunga, Kean dan Kenaya begitu terkejut. Ternyata ada banyak orang yang sedang menunggu di depan toko. Mereka semua ingin membeli bunga hidup yang tampak cantik sekali. Apalagi memang ada program diskon yang diberikan Kenaya. “Apa mereka benar-benar datang untuk membeli bunga?” Kenaya tidak menyangka jika pembukaan tokonya akan dihadiri banyak orang. “Banyak orang suka berkebun. Jadi wajar jika mereka antusias untuk membeli bunga.” Kean mengulas senyum. Dia sen

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 164 Toko Bunga

    Bulan madu yang sudah berakhir mengantarkan Kenaya dan Kean kembali. Tentu saja tempat yang mereka tuju adalah rumah baru mereka. Mereka langsung menempati rumah mereka sesuai dengan keinginan mereka berdua. Hari ini Kean sudah mulai bekerja. Karena itu Kenaya bangun lebih awal untuk mempersiapkan semuanya. Kemarin, Kenaya sudah berbelanja. Jadi pagi ini dia bisa memasak untuk suaminya.Kenaya sibuk di dapur membuat masakan. Pagi ini dia ingin membuat scramble egg. Makanan simple yang pas untuk sarapan. Kenaya memasak sambil mendengarkan musik. Membuatnya semakin bersemangat. Kean yang bangun melihat Kenaya yang asyik memasak dan menggoyangkan tubuhnya. Hal itu membuat senyum manis menghiasi wajahnya. Ternyata tidak ada asisten rumah tangga membuat lebih nyaman. Buktinya sang istri begitu leluasa keluar hanya dengan menggunakan baju tidur pendek dengan tali spageti. Kenaya yang selesai segera berbalik untuk meletakkan scramble egg yang dibuatnya. Namun, alangkah terkejutnya ketika

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 163 Bulan Madu Part 4

    Seminggu Kean dan Kenaya berada di London. Mereka menikmati banyak tempat di London. Menikmati kuliner di negeri ratu Elisabet tersebut. Keduanya begitu bahagia sekali. Karena akhirnya mimpi mereka untuk ke London sudah terwujud. Hari ini rencananya mereka akan kembali. Naik pesawat pada siang hari. “Kenapa tujuan kita tidak ke Indonesia?” Kenaya menatap suaminya ketika melihat tiket pesawat yang dipegangnya. Tujuan pesawat justru adalah Male. Kota yang berada di Maladewa. Kota dengan laut dan pantai yang begitu indah. “Bulan madu kita belum berakhir.” Kean tersenyum. Kean sengaja mengubah rute. Dia masih ingin menikmati waktu dengan Kenaya. Sengaja memilih pantai karena sejatinya Kean menyukai pantai. Apalagi ketika melihat pantai saat alam hari. Namun, karena janjinya pada Kenaya, dia membawa Kenaya ke London lebih dulu. Kenaya mengulas senyum. Jika ditanya apakah dia suka jika bulan madunya diperpanjang, tentu saja jawabannya iya. Jadi dia tidak menolak ketika sang suami mengaj

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 162 Bulan Madu Part 3

    “Bukan apa-apa.” Kenaya menggeleng. “Aku tadi melihat jaring ikan di dalam kopermu.” Kean hanya melihat sekilas. Jadi dia mengatakan apa yang dilihatnya saja. Jaring ikan? Kenaya tak habis pikir ucapan Kean. Namun, jika dipikir-pikir memang baju tadi seperti jaring ikan. “Coba lihat.” Kean menghampiri sang istri. Memaksa sang istri membuka koper. “Tidak mau.” Kenaya masih berusaha untuk menutup kopernya. Kean yang melihat hal itu langsung menggelitik tubuh sang istri. Alhasil Kenaya melepaskan pegangannya pada koper. Melihat celah itu, Kean segera membuka koper. Dia langsung mengambil baju yang disembunyikan oleh Kenaya. Kemudian merentangkannya agar dapat melihat baju apa itu. Kean membulatkan matanya ketika melihat jika baju yang disembunyikan Kenaya adalah baju tidur seksi. “Itu dari mommy. Aku baru membukanya tadi.” Kenaya menjelaskan dari mana baju itu berasal. Kean tidak menyangka jika sang mommy memberikan Kenaya baju seperti ini pada istrinya. Sang mommy benar-benar pa

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 161 Bulan Madu Part 2

    Sesuai janji Kean, sore ini Kean membawa Kenaya ke London Eye. Mereka menuju ke London Eye untuk menikmati melihat kota London. Kean sengaja memesan tempat khusus. Jadi hanya mereka berdua isinya. Jangan ditanya berapa uang yang harus dikeluarkan Kean untuk memesan tempat privat. Pastinya cukup besar. Namun, jika dibanding dengan yang terisi dengan beberapa orang. Kean dan Kenaya masuk ke dalam kapsul. Saat baru masuk, Kenaya dikejutkan dengan meja makan yang terdapat di dalamnya. Tadi dia melihat kapsul lain, tetapi tidak ada meja makan seperti yang dipesan Kean. “Kamu memesannya khusus?” tanya Kenaya memastikan. “Tentu saja. Ini adalah bulan madu kita. Jadi aku ingin yang spesial.” Kean mengulas senyum di wajahnya. Kenaya merasa beruntung sekali karena Kean menyiapkan bulan madu mereka dengan sempurna. Tentu saja ini akan diingatnya sampai kapan pun. “Ayo, masuk.” Kean mengulurkan tangan, mengajak Kenaya untuk masuk ke dalam kapsul tersebut. Kenaya segera masuk.

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 160 Bulan Madu Part 1

    Waktu sudah menunjukan jam dua belas, tetapi dua insan manusia itu masih asyik saling memeluk di bawah selimut. Kegiatan semalam yang menguras tenaga membuat keduanya begitu lelah sekali. Hingga sesiang ini mereka masih belum mau bangun. Kenaya yang membuka mata lebih dulu melihat Kean yang masih tertidur pulas. Melihat Kean membuat Kenaya membelai lembut wajah Kean. Kenaya merasa bersyukur sekali karena ada Kean di hidupnya. Apalagi kini mereka sudah menjadi pasangan suami dan istri. Tangan halus Kenaya yang membelai lembut wajah Kean membuat Kean yang tidur terbangun. Hal pertama yang dilihat saat membuka mata adalah wajah cantik Kenaya. Senyum manis dari Kenaya menyambutnya, hingga menularkan senyum di wajahnya. “Apa aku sedang bermimpi?” tanya Kean. “Kamu tidak sedang bermimpi. Memangnya kenapa?” Kenaya begitu penasaran sekali.“Karena aku melihat bidadari di depanku. Jadi aku pikir aku bermimpi.” Kenaya langsung tersenyum mendengar ucapan Kean. “Coba aku cek dulu.” Kean men

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 159 Malam Panas

    Kenaya membenarkan apa yang dikatakan oleh Kean. Kamar mandi begitu tampak romantis. Apalagi tampak begitu indah dengan pemandangan kota yang terlihat dari atas. “Kaca itu transparan?” tanya Kenaya ketika menyadari pemandangan kota terlihat dari dalam. “Kaca itu memang memperlihatkan pemandangan dari luar, tetapi ketika melihat dari luar, pemandangan dari sini tidak terlihat.” Kean mencoba menjelaskan pada Kenaya. Kenaya mengangguk mengerti. “Tapi, aku tetap tidak nyaman.” Kenaya merasa tidak leluasa. “Aku akan menutupnya.” Kean tidak mau sampai Kenaya tidak nyaman. Karena itu, dia segera mengambil remote dan menutup jendela tersebut. Kenaya lebih lega ketika melihat kaca kini tertutup. Paling tidak dia akan lebih nyaman. Kean segera beralih kembali pada sang istri. Memutar tubuh sang istri untuk dapat meraih ritsleting gaun yang dipakai. Perlahan Kean menurunkan ritsleting gaun tersebut. Kenaya memejamkan matanya ketika tangan Kean terasa menurunkan ritsleting gaunnya. Jantung

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status