Share

Bab 110 Garda Terdepan

Penulis: Myafa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-03 22:58:25

Kean langsung menangis. Dia memeluk sang nenek. Sejak kecil sang nenek memang begitu bijak menanggapi masalah. Harusnya Kean sadar jika keluarganya pasti tidak akan menyalahkan dirinya atas apa yang dilakukan.

“Sebagai orang tua, saat anak salah memarahi adalah hal lumrah. Setelahnya, mereka hanya ingin anak-anak belajar dan memperbaiki kesalahan. Jadi jangan pernah takut untuk bilang pada orang tua apa pun kesalahanmu.” Grandma Shea membelai lembut punggung cucunya.

Kean mengangguk. Mungkin jika dia mengatakan sejak awal pada keluarganya, kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi. Sayangnya, semua sudah terjadi. Tak perlu disesali lagi.

Grandma Shea melepaskan pelukannya. Menghapus air mata cucunya itu.

Grandpa Bryan menepuk bahu Kean. “Jagalah Kenaya. Jangan pernah meninggalkannya.”

Kean menengadah, menatap sang kakek. “Terima kasih, Grandpa.”

“Jangan bersedih. Setelah ini kamu bisa buat anak lagi.” Granpa Felix menambahkan. Memberikan dukungan pada cucunya.

“Nikah dulu.”
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 111 Ke Makam

    Kean dan Daddy El yang hendak masuk justru dikejutkan dengan apa yang dilakukan Mommy Freya. Mereka hanya saling pandang dengan apa yang baru saja mereka lihat. “Pergi sana. Jangan kembali ke sini!” Mommy Freya setengah berteriak.“Mom, ada apa? Jangan membuat keributan di rumah sakit” Kean langsung menghampiri sang mommy. “Mereka adalah orang tua Kenaya, mereka ingin Kenaya mencabut tuntutan pada suaminya?” Mommy Freya memberitahu Kean. Kean cukup terkejut dengan apa yang didengarnya. “Harusnya mereka datang dan bertanya keadaan Kenaya? Turut berduka atas meninggalnya cucunya. Memberikan dukungan pada anaknya. Tapi, ke ini justru meminta anaknya membebaskan orang yang sudah menyebabkan cucunya meninggal.” Mommy Freya masih menggebu-gebu. Dia benar-benar kesal sekali. “Ayo, sebaiknya kita pergi saja.” Mama Kina mengajak suaminya untuk segera pergi. “Pergi sana. Jangan pernah kembali temui Kenaya lagi.” Mommy Freya masih terlihat begitu kesal sekali. “Mom, tenanglah, ini rumah s

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 112 Polisi Lagi

    Saat sampai, Kenaya langsung disambut oleh Mommy Freya dan Daddy El. Mereka meminta Kenaya untuk beristirahat di kamar yang pernah ditempatinya.Kenaya pun memanfaatkan waktu untuk beristirahat. Tubuhnya belum benar-benar sembuh. Bekas luka prosesi kuret masih terasa sakit sesekali.Di saat Kenaya beristirahat, Kean dan Daddy El mengobrol di ruang keluarga. Mereka membahas apa yang akan mereka lakukan jika proyek ini jadi sasaran walikota. “Mereka tidak akan mengusik sebenarnya karena kita punya surat tanah dan izin yang kuat. Lagi pula sebelum dibangun, kita sudah cek di tata kota. Jadi harusnya mereka tidak akan sejauh itu.” Daddy El memberikan pendapatnya tentang proyek yang sedang dikerjakan anaknya itu.Kean memahami apa yang dikatakan sangat daddy. Dia juga berpikir, jika walikota tidak mungkin bisa mengusik proyeknya. Apalagi dia sudah sangat berhati-hati dengan masalah legalitas. Saat sedang mengobrol, pengacara menghubungi Kean. Dengan segera Kean mengangkat sambungan telep

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 113 Kean Ditangkap

    Kean membaca surat penangkapan atas dirinya itu. Tentu saja itu membuatnya merasa heran. Bagaimana bisa dia dituduh menculik. Apalagi di dalam surat penangkapan tertulis jelas jika korban penculikan adalah Kenaya. “Tuduhan lucu apa ini? Penculikan?” Kean merasa aneh dengan segala tuduhan yang dilayangkan padanya. Jelas ini menggelitik sekali. “Silakan ikut kami. Jelaskan semua di kantor polisi.” “Korban penculikannya saja ada di sini aman dan terjaga. Bagaimana bisa dikatakan penculikan?” Kean masih mengelak. “Sebaiknya, Anda jelaskan saja di kantor polisi.” Polisi yang melihat Kean terus menjawab, akhirnya menangkap paksa Kean. “Lepaskan dia? Saya tidak merasa diculik.” Kenaya yang berada di belakang, menerobos ke depan. Mencegah apa yang dilakukan polisi. Dia menarik tangan Kean. “Silakan melakukan pembelaan di pengadilan.” Polisi tetap tidak peduli dengan apa yang dilakukan Kenaya. “Tenanglah, aku akan keluar. Kamu harus disini dan jangan ke mana-mana. Tetaplah bersama kelua

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 114 Berita

    “Saya cek tadi ternyata Pak Hendrik-walikota yang merupakan papa Jerick Arkan yang melaporkan hal itu.” Daddy El mengeratkan rahangnya. Ternyata keluarga Jerick Arkan sudah mulai turun tangan. Tentu saja dia tidak akan membiarkan anaknya sendiri.Di dalam kantor polisi, Kean ditanya beberapa pertanyaan. Kean menjelaskan apa adanya. Dia memang tidak menculik Kenaya. Kenaya dengan kesadaran ikut dengannya karena lari dari kejaran suaminya yang memukulinya. Kenaya waktu itu memang benar menabrakkan mobilnya, itu karena melihat Kenaya jatuh dan setelah itu membawa Kenaya ke rumah sakit. Kean memiliki alibi kuat menyangkal tuduhan itu. Sayangnya, tuduhan perselingkuhan tidak bisa dia elakkan. Karena memang ada hubungan di antara mereka. Untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, Kean akhirnya dimasukan ke dalam penjara. Dia akan bermalam di penjara. Pengacara menegaskan akan menjamin Kean tidak akan pergi. Meminta Kean untuk dibebaskan. Namun, sayangnya polisi tidak menyetujui permohonan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 115 Urus Cepat

    “El, apa benar Kean ditangkap?” “Daddy tahu dari mana?” Daddy El di seberang sana begitu terkejut. Dia belum memberitahu siapa pun, tetapi daddy-nya sudah tahu. “Aku lihat di berita. Cucu Adion di penjara.” “Berita?” Daddy El begitu terkejut. Bagaimana bisa kasus ini suda tercium oleh media. Padahal pihaknya belum membocorkan sama sekali. “Iya, Dad, tetapi Daddy tenang saja. Aku sedang mengurusnya. Kean akan segera bebas.”“Baiklah, cepat urus, ini akan berdampak buruk untuk perusahaan juga jika berlarut-larut.” Grandpa Bryan mengingatkan anaknya. “Baiklah.” Daddy El segera mematikan sambungan telepon. Suara ketukan pintu terdengar. Daddy El pun segera membuka pintu untuk melihat siapa yang membuka pintu. Ternyata itu adalah Lean dan Rigel. “Dad, ada berita tentang Kean.” Lean langsung menunjukan ponselnya. Daddy El meraih ponsel Lean. Melihat berita yang ramai di media. Hal itu tentu membuat Daddy El cukup terkejut. Jika berita ini semakin digoreng, tentu saja akan berdampak

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 116 Kenaya Bersaksi

    Daddy El menunggu Kenaya dan sang istri di hotel. Sekaligus membicarakan kasus yang menimpa Kean. Pengacara menjelaskan jika Jerick ternyata tidak bisa lari dari jerat hukum karena bukti-bukti kekerasan dalam rumah tangga jelas. “Apa mereka sengaja memasukkan Kean ke penjara?” Daddy El bertanya pada pengacara. “Bisa jadi, Pak. Mereka mencari celah dengan tuduhan perselingkuhan. Berlindung dari kasus perselingkuhan itu, agar dapat memutar balik fakta. Dengan tuduhan perselingkuhan, mereka akan membuat tuduhan perselingkuhan itu adalah alasan kekerasan rumah tangga yang menimpa Bu Kenaya.” Pengacara mencoba menjelaskan. Daddy El merasa jika apa yang dikatakan pengacara ada benarnya. Mungkin mereka memang sengaja melakukan hal itu. “Lalu apa yang harus kita lakukan saat ini?” “Kita hanya bisa mengandalkan kesaksian Bu Kenaya. Menceritakan semua. Dengan begitu Pak Kean akan bisa bebas dari tuduhan.” Daddy El hanya berharap jika Kenaya akan memberikan kesaksian untuk membebaskan Kean

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 1 Pertemuan

    “Masaklah setelah pulang!” Jerick memberikan perintah pada Kenaya ketika dalam perjalanan pulang. “Iya.” Kenaya menjawab singkat. Dia tidak berani membantah sama sekali. Sejujurnya Kenaya lelah sekali. Dari pagi dia sudah beraktivitas. Pagi-pagi sekali suaminya mengajaknya untuk ke pertemuan. Siangnya, suaminya mengajak ke rumah dinas walikota. Karena ingin bertemu dengan tamu mertuanya. Kini dia diminta untuk menyiapkan makan malam lagi. Rasanya, Kenaya ingin merebahkan tubuhnya sebentar. Tubuhnya tentu saja butuh istirahat sebentar. Apalagi kini dia sedang hamil. Jelas dia sangat mudah lelah sekali. Sesampainya di rumah, Kenaya segera menyiapkan makan malam. Meminta asisten rumah tangga membantunya menyiapkan makan malam. Mulai dari makanan pembuka hingga makanan utama disiapkan Kenaya sendiri. Sampai jam enam barulah semua masakan selesai. Tertata di atas meja. “Sudah selesai?” Pertanyaan itu terdengar ketika baru saja Kenaya menyelesaikan masakannya. Kenaya langsu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 2 Kenapa Dia Di Sini

    Kenaya tidak menyangka jika tamu suaminya adalah mantan kekasihnya. Jantungnya berdegup begitu kencang karena melihat orang yang begitu dicintainya di depan mata. Berjanjilah kamu tidak akan muncul di hadapanku dengan alasan apa pun. Kalimat itu terngiang di kepala Kenaya. Permintaan terakhir dari Kean saat dia pergi meninggalkan Kean. Kalimat yang berusaha untuk Kenaya wujudkan. Namun, sepertinya semua gagal. Karena dia bertemu dengan Kean. Melihat Kean yang berada di depan matanya membuat Kenaya yang sedang memberikan kopi tidak fokus. Alas cangkir miring. Membuat cangkir miring, dan kopi tumpah. Mengenai tangannya. “Ach ….” Rasa panas kopi yang mengenai tangannya membuat Kenaya tersadar. “Kamu tidak apa-apa?” Kean seketika panik melihat sang mantan kekasih terluka. Dia segera mengambil cangkir kopi yang berada di tangan Kenaya, Meletakkannya di atas meja. Kean mengecek tangan Kenaya yang terkena panas. Dia mengecek luka yang terdapat di tangan Kenaya. Membalik tela

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02

Bab terbaru

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 116 Kenaya Bersaksi

    Daddy El menunggu Kenaya dan sang istri di hotel. Sekaligus membicarakan kasus yang menimpa Kean. Pengacara menjelaskan jika Jerick ternyata tidak bisa lari dari jerat hukum karena bukti-bukti kekerasan dalam rumah tangga jelas. “Apa mereka sengaja memasukkan Kean ke penjara?” Daddy El bertanya pada pengacara. “Bisa jadi, Pak. Mereka mencari celah dengan tuduhan perselingkuhan. Berlindung dari kasus perselingkuhan itu, agar dapat memutar balik fakta. Dengan tuduhan perselingkuhan, mereka akan membuat tuduhan perselingkuhan itu adalah alasan kekerasan rumah tangga yang menimpa Bu Kenaya.” Pengacara mencoba menjelaskan. Daddy El merasa jika apa yang dikatakan pengacara ada benarnya. Mungkin mereka memang sengaja melakukan hal itu. “Lalu apa yang harus kita lakukan saat ini?” “Kita hanya bisa mengandalkan kesaksian Bu Kenaya. Menceritakan semua. Dengan begitu Pak Kean akan bisa bebas dari tuduhan.” Daddy El hanya berharap jika Kenaya akan memberikan kesaksian untuk membebaskan Kean

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 115 Urus Cepat

    “El, apa benar Kean ditangkap?” “Daddy tahu dari mana?” Daddy El di seberang sana begitu terkejut. Dia belum memberitahu siapa pun, tetapi daddy-nya sudah tahu. “Aku lihat di berita. Cucu Adion di penjara.” “Berita?” Daddy El begitu terkejut. Bagaimana bisa kasus ini suda tercium oleh media. Padahal pihaknya belum membocorkan sama sekali. “Iya, Dad, tetapi Daddy tenang saja. Aku sedang mengurusnya. Kean akan segera bebas.”“Baiklah, cepat urus, ini akan berdampak buruk untuk perusahaan juga jika berlarut-larut.” Grandpa Bryan mengingatkan anaknya. “Baiklah.” Daddy El segera mematikan sambungan telepon. Suara ketukan pintu terdengar. Daddy El pun segera membuka pintu untuk melihat siapa yang membuka pintu. Ternyata itu adalah Lean dan Rigel. “Dad, ada berita tentang Kean.” Lean langsung menunjukan ponselnya. Daddy El meraih ponsel Lean. Melihat berita yang ramai di media. Hal itu tentu membuat Daddy El cukup terkejut. Jika berita ini semakin digoreng, tentu saja akan berdampak

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 114 Berita

    “Saya cek tadi ternyata Pak Hendrik-walikota yang merupakan papa Jerick Arkan yang melaporkan hal itu.” Daddy El mengeratkan rahangnya. Ternyata keluarga Jerick Arkan sudah mulai turun tangan. Tentu saja dia tidak akan membiarkan anaknya sendiri.Di dalam kantor polisi, Kean ditanya beberapa pertanyaan. Kean menjelaskan apa adanya. Dia memang tidak menculik Kenaya. Kenaya dengan kesadaran ikut dengannya karena lari dari kejaran suaminya yang memukulinya. Kenaya waktu itu memang benar menabrakkan mobilnya, itu karena melihat Kenaya jatuh dan setelah itu membawa Kenaya ke rumah sakit. Kean memiliki alibi kuat menyangkal tuduhan itu. Sayangnya, tuduhan perselingkuhan tidak bisa dia elakkan. Karena memang ada hubungan di antara mereka. Untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, Kean akhirnya dimasukan ke dalam penjara. Dia akan bermalam di penjara. Pengacara menegaskan akan menjamin Kean tidak akan pergi. Meminta Kean untuk dibebaskan. Namun, sayangnya polisi tidak menyetujui permohonan

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 113 Kean Ditangkap

    Kean membaca surat penangkapan atas dirinya itu. Tentu saja itu membuatnya merasa heran. Bagaimana bisa dia dituduh menculik. Apalagi di dalam surat penangkapan tertulis jelas jika korban penculikan adalah Kenaya. “Tuduhan lucu apa ini? Penculikan?” Kean merasa aneh dengan segala tuduhan yang dilayangkan padanya. Jelas ini menggelitik sekali. “Silakan ikut kami. Jelaskan semua di kantor polisi.” “Korban penculikannya saja ada di sini aman dan terjaga. Bagaimana bisa dikatakan penculikan?” Kean masih mengelak. “Sebaiknya, Anda jelaskan saja di kantor polisi.” Polisi yang melihat Kean terus menjawab, akhirnya menangkap paksa Kean. “Lepaskan dia? Saya tidak merasa diculik.” Kenaya yang berada di belakang, menerobos ke depan. Mencegah apa yang dilakukan polisi. Dia menarik tangan Kean. “Silakan melakukan pembelaan di pengadilan.” Polisi tetap tidak peduli dengan apa yang dilakukan Kenaya. “Tenanglah, aku akan keluar. Kamu harus disini dan jangan ke mana-mana. Tetaplah bersama kelua

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 112 Polisi Lagi

    Saat sampai, Kenaya langsung disambut oleh Mommy Freya dan Daddy El. Mereka meminta Kenaya untuk beristirahat di kamar yang pernah ditempatinya.Kenaya pun memanfaatkan waktu untuk beristirahat. Tubuhnya belum benar-benar sembuh. Bekas luka prosesi kuret masih terasa sakit sesekali.Di saat Kenaya beristirahat, Kean dan Daddy El mengobrol di ruang keluarga. Mereka membahas apa yang akan mereka lakukan jika proyek ini jadi sasaran walikota. “Mereka tidak akan mengusik sebenarnya karena kita punya surat tanah dan izin yang kuat. Lagi pula sebelum dibangun, kita sudah cek di tata kota. Jadi harusnya mereka tidak akan sejauh itu.” Daddy El memberikan pendapatnya tentang proyek yang sedang dikerjakan anaknya itu.Kean memahami apa yang dikatakan sangat daddy. Dia juga berpikir, jika walikota tidak mungkin bisa mengusik proyeknya. Apalagi dia sudah sangat berhati-hati dengan masalah legalitas. Saat sedang mengobrol, pengacara menghubungi Kean. Dengan segera Kean mengangkat sambungan telep

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 111 Ke Makam

    Kean dan Daddy El yang hendak masuk justru dikejutkan dengan apa yang dilakukan Mommy Freya. Mereka hanya saling pandang dengan apa yang baru saja mereka lihat. “Pergi sana. Jangan kembali ke sini!” Mommy Freya setengah berteriak.“Mom, ada apa? Jangan membuat keributan di rumah sakit” Kean langsung menghampiri sang mommy. “Mereka adalah orang tua Kenaya, mereka ingin Kenaya mencabut tuntutan pada suaminya?” Mommy Freya memberitahu Kean. Kean cukup terkejut dengan apa yang didengarnya. “Harusnya mereka datang dan bertanya keadaan Kenaya? Turut berduka atas meninggalnya cucunya. Memberikan dukungan pada anaknya. Tapi, ke ini justru meminta anaknya membebaskan orang yang sudah menyebabkan cucunya meninggal.” Mommy Freya masih menggebu-gebu. Dia benar-benar kesal sekali. “Ayo, sebaiknya kita pergi saja.” Mama Kina mengajak suaminya untuk segera pergi. “Pergi sana. Jangan pernah kembali temui Kenaya lagi.” Mommy Freya masih terlihat begitu kesal sekali. “Mom, tenanglah, ini rumah s

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 110 Garda Terdepan

    Kean langsung menangis. Dia memeluk sang nenek. Sejak kecil sang nenek memang begitu bijak menanggapi masalah. Harusnya Kean sadar jika keluarganya pasti tidak akan menyalahkan dirinya atas apa yang dilakukan. “Sebagai orang tua, saat anak salah memarahi adalah hal lumrah. Setelahnya, mereka hanya ingin anak-anak belajar dan memperbaiki kesalahan. Jadi jangan pernah takut untuk bilang pada orang tua apa pun kesalahanmu.” Grandma Shea membelai lembut punggung cucunya. Kean mengangguk. Mungkin jika dia mengatakan sejak awal pada keluarganya, kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi. Sayangnya, semua sudah terjadi. Tak perlu disesali lagi. Grandma Shea melepaskan pelukannya. Menghapus air mata cucunya itu. Grandpa Bryan menepuk bahu Kean. “Jagalah Kenaya. Jangan pernah meninggalkannya.” Kean menengadah, menatap sang kakek. “Terima kasih, Grandpa.”“Jangan bersedih. Setelah ini kamu bisa buat anak lagi.” Granpa Felix menambahkan. Memberikan dukungan pada cucunya. “Nikah dulu.”

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 109 Ditangkap

    “Pak, Pak Jerick ditangkap polisi.” Hendrix membulatkan matanya ketika mendengar kabar dari sekretarisnya. Mengetahui anaknya ditangkap oleh polisi, dia merasa ini adalah masalah baginya. Sebagai walikota, namanya akan buruk sekali jika anaknya berada dalam penjara. “Atas kasus apa dia ditangkap?” “Atas kasus kekerasan dalam rumah tangga hingga mengakibatkan kematian, Pak.” “Siapa yang mati? Apa Kenaya?” Hendrix begitu penasaran sekali. Bagaimana bisa ada kematian. “Bukan, Pak. Tapi, anak dari Bu Kenaya.” Mendengar anak Kenaya yang meninggal tentu membuat Hendrix cukup terkejut. Namun, mengingat anak yang dikandung Kenaya bukan cucunya, bukan perkara besar untuk Hendrix. “Hubungi pengacara. Minta urus semua. Aku akan hubungi Kapolres di sana.” Hendrix jelas akan menggunakan segala cara agar anaknya tidak di penjara. “Baik, Pak.” Pengacara yang ditunjuk Hendrix pun langsung ke kantor polisi. Mengurus semua pembebasan Jerick. Sayangnya, bukti yang kuat membuat Jerick sulit lep

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 108 Menabuh Genderang Perang

    “Kenaya akan menuntut perceraian dan tindakan kekerasan yang dialaminya.” Di depan ruang perawatan, Kean menyampaikan niatnya pada Daddy El, Daddy Al, Daddy Bian, Daddy Rowan, Daddy Dean, Lean, dan Rigel. Dia tiak mau tinggal diam begitu saja. “Kamu tahu resiko yang akan terjadi ‘kan?” tanya Daddy El memastikan. Kean menatap sang daddy. Dia tahu jika dia berada di belakang Kenaya, artinya pertaruhan terbesar ada proyek yang sedang berjalan. Apalagi papa Jerick adalah walikota.“Apa Daddy yakin aku bisa mengganti kerugian itu dengan proyek lain?” Kean menatap sang daddy. Meyakinkan sang daddy. “Jika kamu yakin kelak bisa mengganti proyek itu jika sampai proyek itu gagal, maka aku akan mengizinkanmu.” Daddy El pun setuju. “Jika kamu sudah berniat begitu. Maka aku akan menghubungi pengacara keluarga Adion. Biar dia yang membantu.” Daddy Bian langsung ikut bertindak.“Baik, Dad, tolong bantuannya.” Kean memang tidak bisa pergi meninggalkan Kenaya. Apalagi Kenaya masih begitu terpukul

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status