“Kenapa?” tanya Akbi ketika merasakan mata sang istri menatapnya lekat dari samping.Sepulangnya mereka dari rumah Yudha tadi, Bee memang tidak berhenti menatap Akbi karena mengingat ucapan Inggrid.Di balik sikap menyebalkan dan wajah garangnya ternyata ada luka dan kecewa yang Akbi sembunyikan.“Kita ke apotik dulu, Bi!” “Ngapain?” “Beli pil penunda kehamilan, kamu pengennya keluar di dalem terus ‘kan!” Bee mengalihkan tatapannya ke jendela setelah menjawab pertanyaan suaminya, ia malu.Driver yang mengemudi mobil mewaah sewaan Akbi mencuri pandang lewat kaca spion tengah.“Another forbidden love story,” batin driver bernama Made itu.Ia menganggap Akbi dan Bee adalah pasangan terlarang setelah mencuri dengar ucapan Bee tadi.“Emang lo enggak pengen kasih Papa cucu?” bisik Akbi yang sudah mencondongkan tubuhnya mendekati Bee.Driver tersebut kemudian menghapus prasangka buruknya itu.“Kamu yakin mau punya anak dari aku?” Bee mengembalikan pertanyaan Akbi.Akbi tertohok, wajahnya
Hari berikutnya Akbi dan Bee memilih menghabiskan waktu di area resort, siang hari gazebo berbantal sofa menjadi pilihan mereka untuk menghabiskan waktu sambil bersenda gurau.“Bi?” “Baby?” Akbi merubah posisi hingga kepalanya yang berada di atas pangkuan Bee menengadah menatap wajah sang istri.Menunggu perempuan cantik itu mengucapkan kalimat selanjutnya.“Tato yang ada di belakang ... di bawah leher kamu itu artinya apa?” “Kenapa sih lo jadi kepo gitu? Udah sayang ya sama gue?” Bee memajukan bibir sambil metrotasi bola matanya namun tangan mungilnya masih saja mengusap kepala Akbi lembut.“Dibaca Asha,” balas Akbi dengan tangan terangkat menyelipkan rambut ke belakang telinga Bee.“Artinya?” Bee bertanya lagi, tangannya sudah beralih mengusap pipi Akbi.“Harapan.” Ada jeda cukup lama karena mereka hanya saling menatap.Perlahan Ibu jari Akbi mengusap bibir Bee bagian bawah.“Dan lo adalah harapan gue.” Kode lainnya dari Akbi.Bee hanya mengulas sebuah senyum sebagai tanggapan.
Bee mengerjap ketika sebuah tangan merengkuh tubuhnya.Ia menyipitkan mata untuk menyesuaikan retina dengan lampu tidur yang menempel di atas headboard.“Bi?” panggil Bee dengan suara parau.“Baby,” Akbi membalas dan aroma alkohol yang menyengat yang keluar dari mulutnya membuat Bee menjauhkan kepalanya dari leher Akbi.“Kamu mabuk? Jam berapa ini?” cecarnya bermaksud galak tapi sekali lagi, Bee tidak mempunyai karakter seperti itu dan malah membuatnya nampak menggemaskan.“Enggak! Cuma minum sedikit.” Kening Bee terlipat dalam, matanya memicing menunggu penjelasan berikutnya dari Akbi.Akbi menjawil hidung Bee membuat istrinya semakin mengerucutkan wajah, ia pun terkekeh.“Meetingnya berjalan lancar, perusahaan dari Jepang mau bekerjasama dengan kita dan tadi gue dipaksa ngerayain sama mereka di club malam.” “Syukur laaaaah, aku ikut seneng ya, Bi.” Saking bahagianya Bee langsung memeluk Akbi yang telah mengganti pakaiannya.“Makasih ya do’anya,” bisik Akbi kemudian mengecup punca
Brak!!! Akbi mendongak dari berkas yang berada di atas meja, tatapannya nyalang ke arah seorang wanita sexy yang saat ini tengah menampilkan wajah garang.Rani tergopoh-gopoh masuk ke ruangan bosnya untuk menyusul perempuan itu.“Ma ... maaf Pak, Bu Anggit me ... maksa,” Rani terbata seraya menunduk setelah mendapat tatapan tajam dari Anggit.Akbi sedikit mengangguk kemudian mengangkat tangan, memberi kode agar Rani segera pergi dari ruangannya.Setelah kepergian Rani, perempuan yang memakai mini skirt dan stiletto itu melangkah cepat ke arah Akbi.“Brengsek kamu Akbi!!” Anggit berseru seraya menggebrak meja, ia membungkuk dengan kedua tangan menumpu di atas meja.Nafas perempuan itu memburu seakan sedang menahan emosi padahal baru saja ia lampiaskan pada meja kerja Akbi yang tidak bersalah.“Kamu ... setega itu kamu biarin aku waktu malam fashion show minggu lalu, kamu lebih milih bersama jalang it—““Anggita!!!” sela Akbi membentak.“Jangan sekali-kali kamu panggil istri ku dengan
Bee sudah mengangkat tangan namun ia turunkan lagi.Di depannya terdapat sebuah pintu menuju kamar sang Ibu mertua yang jahatnya melebihi Ibu tiri.Sejenak Bee ragu namun niat untuk menyelesaikan masalah antara Diana dan sang Bunda begitu dalam tertanam di hatinya.Seharusnya tidak perlu terjadi kesalah pahaman ini karena sudah jelas Miranda dan Beni tidak pernah terlibat hubungan terlarang.Sang Bunda begitu menyayangi Ayahnya dan Beni juga mencintai Diana hingga bersedia mengalah dan menerima sikap juga kebiasaan buruk istrinya.Bee menghirup udara dalam sebelum ia benar-benar mengetuk benda di hadapannya.Tok ...Tok ...Tok...Suara ketukan itu terdengar nyaring padahal Bee yakin sudah menghentak buku jarinya pada pintu secara perlahan.Beberapa saat kemudian pintu tersebut terbuka dengan Diana yang berada di belakangnya.Alis Diana yang tebal karena bantuan pinsil alis juga eyeshadow coklat pekat di kelopak mata membuat matanya nampak galak terlebih saat ini ia sedang menatap Bee
“Sejak kapan Mama yang sosialita jadi bar-bar kaya gini? Mama pernah sekolah kepribadian ‘kan? Apa kelakuan seperti ini pantas dilakukan oleh istri seorang Marthadidjaya? Kampungan Ma! Mama sama aja kaya Anggit!” Akbi berteriak kepada Mamanya, lupa akan durhaka.Bee sampai terkesiap kemudian tubuhnya bergetar hebat dampak dari rasa ketakutannya yang besar.“Akbi!!!” sentak Diana tidak terima, wanita tua itu memelototkan matanya kepada sang anak semata wayang.“Biiii!!” Sekuat tenaga Bee menyerukan nama sang suami.Biarpun Diana telah melukai wajahnya tapi ia tidak setuju dengan sikap Akbi yang membentak Mamanya.“Kamu udah jadi anak durhaka ya, Akbi! Gara-gara perempuan itu kamu jadi berani melawan Mama!” Telunjuk Diana tidak tinggal diam ketika berkata demikian, ia arahkan pada Bee yang setengah tubuhnya ada di belakang punggung Akbi.Tangan Akbi tanpa sadar mencekal tangan istrinya cukup kencang karena diliputi emosi.“Apa Akbi salah, kalau Akbi menegur Mama yang udah nyakitin ist
“Bi?” panggil Bee yang sedang fokus pada cermin kecil di tangannya.“Baby?” jawab sang suami dengan suara bariton yang lembut.Bee menghentikan aktifitas mengaplikasikan lipstiknya pada bibir kemudian menoleh.“Besok aku bawa mobil sendiri aja ya? Biar kamu enggak usah jemput, kamu jadi maksain pulang cepet buat jemput aku.” Akbi hanya melirik tanpa memberi jawaban, beberapa saat kemudian menepikan mobilnya di depan rumah produksi Ibu Aneu, ia juga mematikan mesin mobil membuat Bee mengangkat kedua alisnya.“Kamu mau turun dulu?” Bee bertanya heran karena biasanya Akbi akan membiarkan mesin mobil menyala kemudian langsung menancapkan gas setelah ia pamit dan turun dari mobil.Dengan satu gerakan tiba-tiba kedua tangan Akbi menangkup wajah Bee, menariknya hingga wajah mereka tidak berjarak lalu melumat bibir mungil itu dengan buas membuat lipstik yang tadi mewarnai bibir Bee habis tidak bersisa.“Gue bilang jangan pake lipstik kalau lagi enggak jalan sama gue!” ucapnya tegas dengan ek
Perlahan Akbi membuka pintu apartemennya, ia berharap Bee telah tertidur.Sore ini jadwalnya kacau karena Anggit memaksa agar ia mengunjunginya di apartemen dan mengancam akan bunuh diri bila tidak bersedia.Seakan ingin puas menyiksa dirinya, Anggit juga menyita ponselnya tanpa sempat ia mengelak ketika baru saja sampai di sana. Kontan Akbi meluapkan emosinya namun Anggit malah histeris hingga menangis memecahkan barang-barang dan menyalahkannya atas semua tindakkan buruk perempuan itu selama ini kepada Bee.Anggit bilang bahwa ia hanya meminta haknya sebagai seorang kekasih untuk bertemu saat sedang tidak ada kegiatan sama seperti yang selalu mereka lakukan sebelum Akbi menikah dengan Bee.Akbi bisa merasakan bila sang kekasih sedang merencanakan sesuatu, pasalnya Anggit sama sekali tidak berusaha menggoda atau memintanya untuk tidur bersama juga tidak banyak menyinggung mengenai sikapnya yang berubah seperti pertemuan mereka beberapa waktu lalu.Perempuan itu sedang berakting sang
“Sorry, enggak sengaja ... gue buru-buru,” ujar Arsha kepada gadis populer yang baru saja ia senggol tanpa sengaja.“Heh, pendek! Seenaknya aja lo minta maaf ... emang gue segede gini enggak keliatan apa? Dasar pendek ... anak kurcaci!” teriak Devina tepat di depan wajah Arsha.Devina Agni yang sedari SMP sudah sering wara-wiri di layar televisi membintangi iklan maupun sinetron.Karirnya tersebut tidak lepas dari bantuan sang Bunda yang juga merupakan seorang artis pada jamannya meski sampai saat ini masih terkenal dengan semua skandal yang melekat pada dirinya semenjak muda.Devina sendiri masih disanksikan siapa Ayah kandung yang sebenarnya karena tiba-tiba Ibunda dari Devina itu menghilang lalu beberapa tahun kemudian muncul kembali dengan status sebagai janda dan digosipkan menjadi pelakor dalam rumah tangga seorang pengusaha tambang dari Kalimantan.Setelah itu ia di gosipkan memiliki hubungan terlarang dengan produser film untuk bisa ikut berperan di layar lebar meski hanya seb
“Maheswari Arshavina Marthadidjaya!!” Teriak Akbi memanggil putri kecilnya yang berumur lima tahun.Gadis kecil itu sedang asyik menggoreskan paku berkarat pada body mobil mewah seharga lima belas miliar milik sang Daddy.Menggambar gunung dan tumbuhan juga beberapa bentuk abstrack tidak jelas.Telinganya tertutup headphone dengan tanduk unicorn, suara kencang terdengar dari sana hingga Akbi bisa mendengar lagu apa yang sedang di putar headphone canggih tersebut.Akbi menyimpan kedua tangannya di pinggang, ia jengkel bukan karena Arsha melukis mobilnya tapi karena suara kencang di headphone tersebut bisa saja membuat si bungsu tuli.Akbi tarik headphone berwarna pink itu membuat gadis kecil dengan rambut kuncir kuda mendongakan kepala.“Hai Dad, look!” Arsha berseru sambil menunjuk lukisannya.“Bagus ‘kan, Dad?” tanyanya lagi sambil memiringkan kepala dengan senyum manis semanis senyum sang Mommy.Akbi menggendong Arsha lalu mengambil paku berkarat dari tangan mungil itu untuk ia buan
Kehamilan Bee yang kedua ini sungguh berat padahal hanya ada satu janin saja di dalamnya tidak seperti ketika hamil si kembar yang walaupun perutnya sangat besar dan membutuhkan asupan gizi dua kali lipat tapi tidak ada kendala yang berarti.Mual dan susah makan hanya pada trimester pertama setelah itu Bee menjalani aktivitas seperti biasa.Tapi anehnya, kehamilan Bee saat ini berbanding terbalik dengan kehamilan yang sebelumnya.Semakin besar kandungan Bee, semakin sering mengalami muntah dan juga sulit memasukan sesuatu ke dalam mulutnya.Beruntung pekerjaannya yang masih tersisa setelah pesta Gunadhya dapat diselesaikan oleh bantuan Ibu Aneu juga tim dan untuk sementara Bee tidak menerima pesanan kebaya hingga tubuhnya pulih pasca melahirkan.Selama kehamilannya Bee sudah di rawat dua kali di rumah sakit, seperti saat ini ketika kehamilannya sudah sangat besar dan mendekati waktu melahirkan, ia harus terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit.Di sebrang sana, Akbi yang menungguin
“Harusnya mereka dibawa,” Bee menggerutu sambi memajukan bibirnya.Mereka yang dimaksud Bee adalah si kembar dan Akbi sudah langsung tau ketika melihat wajah sang istri yang tampak sendu. Saat ini mereka sudah berada di kapal pesiar menuju Thailand, kamar exclusive itu memiliki balkon, privat pool juga jacuzy.Sambil menikmati matahari terbenam, keduanya bersandar pada daybed.Tidak ada masalah ketika tadi keduanya pergi meninggalkan si kembar, semua telah disiapkan secara matang.Diana akan tinggal di rumah Bee selama perjalanan bulan madu itu.Seperti pasangan yang baru menikah pada umumnya, Akbi dan Bee juga tampak mesra saling rangkul dan banyak tertawa dengan obrolan receh mereka ketika berada di bandara menunggu pesawat sampai menginjakan kaki di kapal pesiar ini.Tapi setelah semua itu, Bee merasa hampa, kosong dan kehilangan.Biasanya sore hari adalah waktunya ia memandikan si kembar kemudian memberi mereka makan sambil menunggu Daddynya pulang kerja.Tidak seperti sekarang,
Gaun pengantin indah rancangan khusus sang Ibunda tercinta yang merupakan designer ternama itu membalut tubuh Bee dengan sempurna.Model gaun mermaid, menampilkan perut Bee yang sudah sedikit buncit. Seakan ingin menunjukan eksistensi anak ke tiga mereka yang berada di dalamnya.Mata Akbi sulit lepas dari tatapannya kepada sang istri, crown dikepalanya dengan surai di pelipis membuat Bee tampak secantik dewi Yunani.Tidak ada heels tinggi untuk membuat tubuh Bee tampak jenjang, Akbi menyembunyikannya lalu menggantinya dengan flatshoes berwarna senada dengan gaun dan memiliki bunga besar sebagai aksen di bagian depannya.“Kamu siap?” Akbi bertanya sebelum mereka keluar.“Bersamamu, aku selalu siap ...,” jawab Bee mantap memunculkan sebuah senyum di bibir Akbi.Sambil menggendong Aarash dan Aarav keduanya melangkah pelan melewati jalan setapak yang dibentuk dari taburan bunga.Semua kamera profesional maupun handphone terarah kepada mereka.Lagu milik Jhon Legend berjudul All Of Me yang
Beberapa minggu terakhir, Akbi maupun Bee disibukan dengan persiapan pernikahan tapi juga tidak sampai membuat keduanya stress karena mereka menyerahkan semuanya kepada Wedding Organizer berpengalaman dan profesional.Mereka berdua juga tidak pernah sulit menentukan pilihan mulai dari tempat acara hingga souvenir untuk para tamu.Bukan bermaksud meremehkan tapi untuk menuju sebuah kebahagiaan kita juga harus menempuhnya dengan suka cita.Bee tidak pernah mengira bila Ibu Aneu ternyata diam-diam telah membuatkannya kebaya dan gaun pengantin yang akan dikenakannya pada resepsi pernikahan.Ibu Aneu yang sudah mengetahui ukuran badan Bee, tiba-tiba saja beliau memintanya untuk melakukan fitting agar bisa memperbaiki kekurangan tapi ternyata sesuatu yang dibuat dengan cinta dan kasih sayang tidak perlu diragukan hasilnya.Semuanya pas tanpa sedikitpun kekurangan, sempurna membalut tubuh Bee seperti saat ini.“Kakak ... adik ... Mommy cantik, enggak?” tanyanya pada si kembar yang asyik berm
“Lagi apa?” tanya suara dari sebrang sana, ekspresi wajah pria dalam panggilan video itu juga tampak tenang tidak mencerminkan suasana hatinya saat ini yang sedang tegang menjelang akad nikah esok hari.“Abis maskeran, biar besok make up-nya nempel sampe malem,” Bee menjawab sama tenangnya.Berbeda dengan Akbi, perasaan Bee malah jauh lebih lega.Tidak seperti pernikahan yang pertama, berniat menodai kesucian mahligai pernikahan—pernikahannya kali ini bersama Akbi memang berniat membangun rumah tangga yang bahagia, untuk menyempurnakan setengah Agamanya.“Besok enggak usah cantik-cantik banget ya, By ... aku suka kesel kalau ada cowok ngeliatin kamu terus-terusan” Bee tersenyum dan senyum itu sangat menarik hati Akbi, begitu cantik luar biasa bila Bee sedang tersenyum tersipu seperti itu.“Meski banyak pria menggoda, tapi hati ini tau harus berlabuh di mana,” ujar Bee berpuitis.Akbi tergelak, biasanya dirinya yang menggoda Bee dengan kata-kata puitis atau lagu yang sesuai dengan per
“Calon istri siapa sih, cantik banget ...,” ujar Akbi setelah memberikan satu kecupan di pipi Bee.Kalimat biasa namun berdampak luar biasa bagi setiap wanita.Apalagi pria itu mengecup pipinya ditengah-tengah kerumunan orang yang sedang menyaksikan akad nikah Zeline.Tapi saat ini Akbi sedang tidak berdusta pasalnya Bee memang berdandan sangat cantik untuk pesta pernikahan Zeline Gunadhya.Pagi sekali Bee datang ke hotel ini untuk mengecek dan memastikan kebaya akad nikah yang akan dikenakan Zeline. Semua sempurna, tidak ada kekurangan apalagi cacat, ingatkan Bee untuk memberi bonus pada krunya yang memperlakukan semua gaun tersebut dengan sangat hati-hati. Zeline tampak puas ketika melihat tubuhnya di cermin terbalut kebaya akad nikah, begitu pula dengan seluruh keluarga Gunadhya.Sungguh suatu kehormatan bagi Bee dipercaya menjadi bagian dalam momen bersejarah bagi keluarga Gunadhya.“Si kembar mana?” Bee bertanya untuk menetralkan persaannya yg sedang tersipu.Kemarin Bee memin
Betapa sulitnya driver mengemudikan mobil untuk bisa melewati kerumunan para pencari berita yang memadati gerbang komplek perumahan kaum jetset dimana rumah Ibu Aneu berada.Undangan pesta pertunangan Akbi dan Bee yang tersebar menjadi berita hangat di kalangan infotainment terlebih foto keduanya yang tertangkap kamera netizen sedang nonton bersama beberapa waktu lalu menjadi pencetus berita tersebut yang menjadi bola liar dan menghasilkan banyak asumsi publik.Beni sengaja meminta aparat keamanan untuk membantu tim sekuriti komplek agar tidak mengijinkan para pencari berita masuk dan mengganggu jalannya acara.Meski Akbi sudah berjanji untuk memberikan klarifikasi ketika pesta pernikahannya nanti akan tetapi mereka seolah tidak sabar ingin mengetahui alasan kenapa di batalkannya pesta pernikahan dengan Anggit.Bukan hanya Akbi dan Bee yang dikejar-kejar wartawan, Anggit pun demikian namun tidak satu patah kata pun keluar dari mulutnya.Saat ini perempuan itu tidak menerima job mengin