Tidak membutuhkan waktu lama, Bee sudah kembali keluar dengan mini dress berlengan pendek model balon, sepatu kitten heels dan sling bag.Rambut yang dulu sebahu dan berponi, kini sudah panjang namun poni cantik itu masih ada.Bee tidak seperti seorang wanita beranak dua, tapi lebih mirip seorang mahasiswa.“Bi ... mulutnya jangan mangap terus,” kata Beni menginterupsi Akbi yang sedang menikmati maha karya sang pencipta di depannya.Akbi mendecakan lidah, mendelik tajam kepada sang Papa yang menggodanya.“Yuk, nanti keburu malem ...,” ujar Bee.“Bee, kamu santai aja ya ... pulang malem juga enggak masalah, nanti Tante nginep di sini buat nemenin si kembar.” Diana mencoba membuat Bee tenang agar kencan malam minggu mereka dihantui dengan kekhawatiran mengenai si kembar.“Nanti Papa juga nginep di sini biar kamu enggak usah keburu-buru pulang,” Beni menimpali.“Papa mah emang pengennya, biar bisa berduaan sama Mama,” sindir Akbi membalas Papanya.“Bee enggak akan sampe nginep kok, sebel
Cemberut adalah ekspresi yang tercetak di wajah Bee semenjak bangun pagi ini.Bagaimana tidak, dari beberapa hari lalu seluruh keluarganya mendukung ide Akbi yang ingin mengajaknya beserta si kembar menghabiskan long weekend di Bali.Mereka tidak pernah mau mengerti bila pekerjaan Bee tidak terbatas waktu, bila seluruh orderan kebaya belum selesai di jait itu berarti ia tidak bisa memiliki waktu libur baik itu akhir minggu ataupun tanggal merah.Meski enggan bercampur kesal kepada Daddynya si kembar, akhirnya dengan sangat terpaksa ia harus pergi demi menghargai keinginan Beni, Diana juga Ibu angkatnya.Kali ini mereka pergi bukan hanya berempat tapi dua Baby sitter si kembar juga ikut serta.Aldo, Jessie dan Gio tidak ingin ketinggalan meramaikan liburan yang tidak diharapkan Bee tersebut.“Baby, tolong bibirnya dikondisikan sebelum aku lumat habis bibir kamu di sini ... di depan mereka semua,” ancam Akbi ketika Bee yang wajah dan bibirnya mengerucut hanya duduk mengawasi si kembar y
Bee mengerjap menyesuaikan retinanya dengan sinar matahari yang memaksa masuk melewati kaca jendela.Menegakkan tubuhnya, ia merasa segar mungkin karena tidurnya cukup lama juga nyenyak.Kain tipis jatuh ke lantai membuat kening Bee berkerut, seingatnya ia tertidur tanpa menggunakan selimut lalu menoleh ke arah ranjang karena baru tersadar memiliki dua bayi yang butuh perhatiannya.Bee mengembuskan nafas ketika melihat tiga lelaki sedang tertidur pulas di atas ranjang dengan posisi absurd.Bibirnya melengkungkan sebuah senyum secerah mentari pagi saat sudah berdiri di samping tempat tidur, melipat tangannya di dada mengawasi Akbi dan si kembar yang masih terlelap.Tumben si kembar tidak bangun tengah malam, apa karena tidurnya nyenyak bersama sang Dady atau kelelahan karena Akbi tidak berhenti membuat mereka tertawa.Yang pasti hati Bee seketika dipenuhi oleh rasa bahagia yang tidak terhingga.Tadinya ia khawatir tinggal besama Akbi dalam satu Villa karena pria itu tidak dapat menahan
Seminggu sepulangnya dari Bali, Akbi seakan marathon meluluskan semua rencana yang telah ia susun untuk menjadikan Bee istrinya kembali.Ingin mengganti semua kenangan tidak menyenangkan yang terjadi pada pernikahannya sebelumnya, Akbi berusaha keras untuk mewujudkan pernikahannya dengan Bee menjadi pernikahan impian yang tidak akan pernah wanita itu lupakan.Di halaman rumah Ibu Aneu yang menyambung hingga halaman belakang telah berdiri tenda dengan banyak kursi.Deretan catering tersaji di bagian belakang halaman dekat kolam renang.Hari yang cerah ini adalah hari di mana keluarga Akbi akan datang secara resmi untuk meminta Bee kepada keluarganya setelah sebelumnya pulang dari Bali, Akbi meminta ijin membawa kedua orang tuanya berkunjung ke rumah Ibu Aneu untuk meminang Bee.Bee sudah memohon kepada Akbi agar mereka langsung saja menikah tidak perlu diadakan banyak acara, akan tetapi Akbi tetap pada pendiriannya.Meski ini adalah pernikahannya yang kedua kali bersama wanita yang sam
Betapa sulitnya driver mengemudikan mobil untuk bisa melewati kerumunan para pencari berita yang memadati gerbang komplek perumahan kaum jetset dimana rumah Ibu Aneu berada.Undangan pesta pertunangan Akbi dan Bee yang tersebar menjadi berita hangat di kalangan infotainment terlebih foto keduanya yang tertangkap kamera netizen sedang nonton bersama beberapa waktu lalu menjadi pencetus berita tersebut yang menjadi bola liar dan menghasilkan banyak asumsi publik.Beni sengaja meminta aparat keamanan untuk membantu tim sekuriti komplek agar tidak mengijinkan para pencari berita masuk dan mengganggu jalannya acara.Meski Akbi sudah berjanji untuk memberikan klarifikasi ketika pesta pernikahannya nanti akan tetapi mereka seolah tidak sabar ingin mengetahui alasan kenapa di batalkannya pesta pernikahan dengan Anggit.Bukan hanya Akbi dan Bee yang dikejar-kejar wartawan, Anggit pun demikian namun tidak satu patah kata pun keluar dari mulutnya.Saat ini perempuan itu tidak menerima job mengin
“Calon istri siapa sih, cantik banget ...,” ujar Akbi setelah memberikan satu kecupan di pipi Bee.Kalimat biasa namun berdampak luar biasa bagi setiap wanita.Apalagi pria itu mengecup pipinya ditengah-tengah kerumunan orang yang sedang menyaksikan akad nikah Zeline.Tapi saat ini Akbi sedang tidak berdusta pasalnya Bee memang berdandan sangat cantik untuk pesta pernikahan Zeline Gunadhya.Pagi sekali Bee datang ke hotel ini untuk mengecek dan memastikan kebaya akad nikah yang akan dikenakan Zeline. Semua sempurna, tidak ada kekurangan apalagi cacat, ingatkan Bee untuk memberi bonus pada krunya yang memperlakukan semua gaun tersebut dengan sangat hati-hati. Zeline tampak puas ketika melihat tubuhnya di cermin terbalut kebaya akad nikah, begitu pula dengan seluruh keluarga Gunadhya.Sungguh suatu kehormatan bagi Bee dipercaya menjadi bagian dalam momen bersejarah bagi keluarga Gunadhya.“Si kembar mana?” Bee bertanya untuk menetralkan persaannya yg sedang tersipu.Kemarin Bee memin
“Lagi apa?” tanya suara dari sebrang sana, ekspresi wajah pria dalam panggilan video itu juga tampak tenang tidak mencerminkan suasana hatinya saat ini yang sedang tegang menjelang akad nikah esok hari.“Abis maskeran, biar besok make up-nya nempel sampe malem,” Bee menjawab sama tenangnya.Berbeda dengan Akbi, perasaan Bee malah jauh lebih lega.Tidak seperti pernikahan yang pertama, berniat menodai kesucian mahligai pernikahan—pernikahannya kali ini bersama Akbi memang berniat membangun rumah tangga yang bahagia, untuk menyempurnakan setengah Agamanya.“Besok enggak usah cantik-cantik banget ya, By ... aku suka kesel kalau ada cowok ngeliatin kamu terus-terusan” Bee tersenyum dan senyum itu sangat menarik hati Akbi, begitu cantik luar biasa bila Bee sedang tersenyum tersipu seperti itu.“Meski banyak pria menggoda, tapi hati ini tau harus berlabuh di mana,” ujar Bee berpuitis.Akbi tergelak, biasanya dirinya yang menggoda Bee dengan kata-kata puitis atau lagu yang sesuai dengan per
Beberapa minggu terakhir, Akbi maupun Bee disibukan dengan persiapan pernikahan tapi juga tidak sampai membuat keduanya stress karena mereka menyerahkan semuanya kepada Wedding Organizer berpengalaman dan profesional.Mereka berdua juga tidak pernah sulit menentukan pilihan mulai dari tempat acara hingga souvenir untuk para tamu.Bukan bermaksud meremehkan tapi untuk menuju sebuah kebahagiaan kita juga harus menempuhnya dengan suka cita.Bee tidak pernah mengira bila Ibu Aneu ternyata diam-diam telah membuatkannya kebaya dan gaun pengantin yang akan dikenakannya pada resepsi pernikahan.Ibu Aneu yang sudah mengetahui ukuran badan Bee, tiba-tiba saja beliau memintanya untuk melakukan fitting agar bisa memperbaiki kekurangan tapi ternyata sesuatu yang dibuat dengan cinta dan kasih sayang tidak perlu diragukan hasilnya.Semuanya pas tanpa sedikitpun kekurangan, sempurna membalut tubuh Bee seperti saat ini.“Kakak ... adik ... Mommy cantik, enggak?” tanyanya pada si kembar yang asyik berm