Setelah Michael mengobrol dengan Jay di telepon, tidak lama setelahnya dia langsung melihat beberapa website yang merupakan tempat anak itu bersenang-senang. Semua yang tercantum di dalam websitenya itu tidak lain adalah transaksi jual beli obat-obatan yang mereka lakukan. Michael yang melihatnya sama sekali tidak merasa terkejut karena anak itu memang salalh satu broker dunia gelap dengan menggunakan nama samaran. Waktu berjalan begitu cepat. sekarang hari sudah pagi. Michael yang kemudian terbangun dan dirinya sedang bersiap untuk pergi ke kampus. beberapa jam yang lalu, di kediaman Theresia. Hari ini dia memutuskan untuk tidak masuk kelas dulu karena ada beberapa hal yang harus di selesaikan olehnya. Karena itu dia memutuskan untuk menitip absen kepada temannya. Theresia yang sekarang ini mendatangi seseorang yang tidak lain adalah kenalannya yang tinggal di daerah pelabuhan pinggiran kota. Di sana dia sudah sampai dan sedang berjalan menuju ke kediamannya itu. sesampainya di seb
“Aku merasakan sesuatu yang buruk. belakangan ini, dia tidak seperti biasanya dan hanya mementingkan dirinya dan temannya selain itu, aku mendengar beberapa hal aneh tentangnya walau aku tidak mempercayainya. Tapi, itu terasa meyakinkan.” “Astaga. Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan.” “Sudahlah. Aku akan melakukan apa yang menurutku benar.” “Baguslah. Lakukan saja aku mendukungmu.” Setelah dia berbincang dengan Grace tidak lama setelahnya ketika Theresia hendak menemuinya, rupanya ponselnya tidak aktif dan justru itu membuatnya sangat kesal seketika dan terus menghubunginya. Ketika dia mulai frustrasi di buatnya bahwa sebelumnya dia mengatakan akan menemuinya di cafe itu dan malah berjam-jam lamanya dia sama sekali tidak datang. selain itu, di hari berikutnya dia mengatakan akan menemuinya di suatu tempat lagi dan semua itu hanya omong kosong. Bukan hanya satu sampai dua kali saja seperti itu dan ternyata selama beberapa hari ke depan masih sama
“Ah, sudahlah. Itu sama sekali tidak penting.”“Apa?”“Kau cukup tidak memberitahukan apa pun kepadanya oke?”“Yasudah jika itu maumu.”‘Bocah ini. Memangnya apa yang dia lakukan?’ batin RukaDi tempat kerjanya Michael yang tidak lain adalah bar di pusat kota. Seseorang datang menghampirinya dan dia adalah rekannya. Orang itu kemudian mengatakan sesuatu kepadanya dan membuatnya harus mengatakan yang tidak perlu.“Apa dia kerabatmu?” tanya Rekannya kepada Michael“Ya.”“Wah, kau sedang dalam masalah ya.”“Apa maksudmu?”“Aku hanya asal bicara saja. Jangan terlalu memepermasalahkan itu. kembali bekerja.”Di malam ini. Semua kemarahan yang ada di dalam diri Theresia itu kemudian di keluarkan olehnya. Grace yang sekarang sudah sampai di dalam rumahnya itu kemudian membuatnya merasa lega untuk
Saat ini, Alice dan Theresia yang sedang berada di rumahnya itu membuatnya merasa terdiam mendengar cerita yang di katakan oleh Theresia. Dia sudah jujur mengatakan semuanya dan sekarang terlihat begitu bahagia akan dirinya yang sekarang ini. Alice yang masih tidak bisa mempercayai hal itu dan kemudian dia sekali lagi bertanya kepada temannya itu mengenai hubungannya dengan orang itu yang membuatnya menjadi sedikit lebih feminis di bandingkan sebelumnya. Theresia dengan santai menjelaskannya lagi dan itu seketika membuat Alice merasa senang akan perubahannya selama ini. Theresia yang mendedikasikan hidupnya untuk kebahagiaan, kini dia bisa merasakan bahagianya hidup seorang diri dan tidak ada yang membuatnya merasa depresi. Alice kemudian menutup laptopnya dan sekarang dia melihat jam yang sudah semakin malam. Theresia yang melihat Alice sepertinya akan pulang membuatnya seketika merasa cemas dan sekarang dia hanya tinggal seorang diri di dalam rumahnya yang besar.“Kau
Tiba-tiba saja Jay merasa tersentak dan kemudian dia terdiam untuk sesaat. Michael terus berbicara dalam panggilan telepon itu dan seketika membuatnya merasa kesal. Tidak lama setelahnya, dia langsung mematikan panggilannya dan melanjutkan pencariannya. Michael yang merasa aneh dengan sikapnya yang tiba-tiba saja seperti itu dan itu membuatnya merasa curiga sehingga di mencoba untuk menemuinya. Saat ini, Jay sudah mulai menemukan identitas orang yang baru saja mengirimkan pesan inbox itu dan ternyata orang itu tidak lain adalah Philip. Setelah dia mengetahui semuanya, Jay langsung memutar otaknya dan akan menggunakannya untuk suatu alasan. Tidak sampai di situ saja, Philip yang saat ini sedang berada di kediamannya itu merasa terkejut dengan identitasnya yang ketahuan semudah itu dan seketika membuatnya merasa frustrasi. Namun, rupanya orang itu memberikan sebuah tawaran kepadanya dan tentunya dengan terpaksa Philip harus menerima tawaran tersebut. Identitasnya yang sudah di ketahui
‘Sial. Kenapa ini bisa terjadi?’ batin Jay“Halo? Ini dengan siapa?” tanya seorang wanita yang mengangkat panggilannya itu.“Saya Jay. Teman Michael. Sebenarnya ada yang ingin ku sampaikan padamu. Kerabatmu ini sedang sekarat di rumah sakit Medical Green yang ada di pusat kota karena kecelakaan. Dia menjalani operasi tapi itu semua tidak yakin akan membuatnya kembali sembuh.”“Apa? kau bercanda?”“Aku tidak bercanda. Karena itu sebaiknya kau datang kemari Ruka.”“Aku akan segera ke sana.”“Cepatlah.”‘Setidaknya aku sudah menghubunginya,’ batin Jay yang kemudian kembali dudukRuka yang mendengar kabar itu, kemudian dia dengan cepat bergegas ke tempat yang di sebutkan oleh Jay. Dia dengan cepat mengemudikan mobilnya dan berangkat menuju ke sini. Dalam perjalanannya dia terlihat sangat terkejut dan bahkan rasa khawatir dan takut bercam
Alice kemudian memperhatikan Theresia yang ada bersamanya itu dan kemudian Grace juga ikut memperhatikannya. Tidak lama kemudian, Theresia mengatakan sesuatu kepada mereka berdua dengan tatapan yang masih tidak menyangka. Selama ini dirinya memang lumayan membencinya karena beberapa alasan yang masih membuatnya merasa sakit. Namun, di sisi lain dia juga mengasihaninya karena pergi begitu cepat dan itu sangat mengejutkan. Theresia yang tidak bisa berhenti memperlihatkan ekspresinya yang masih tidak mempercayai kenyataan yang ada di depan matanya. Di saat yang bersmaaan, Alice juga mengatakan sesuatu kepada mereka berdua dan ternyata mereka berdua juga berpikiran yang sama. Selama ini ada beberapa hal yang cukup misteri dari anak itu dan bahkan sepertinya hanya seseorang yang mengetahuinya dan orang itu tidak lain adalah Jay. Di hari terakhir sisa hidupnya, menurut pihak rumah sakit dia terlihat menghubungi temannya yang bernama Jay karena mereka melihat riwayat panggilan yang sebelum
“Halo, Billy ada apa? aku sedang sibuk jangan sekarang,” ucap Adeline“Apa maksudmu jangan sekarang? Aku hanya ingin memberitahumu satu hal.”“Apa?”“Saat ini Marchell sedang berada di kantor polisi dan menuntut pelaku untuk menghukumnya karena sudah membuat nyawa orang lain menghilang.”“Apa kau bilang? Marchell sungguh melakukan itu?”“Iya. Makanya aku memberitahumu. Bukankah kau sedang butuh bahan untuk proyek beritamu itu?”“Aku memang membutuhkannya. Terimakasih.”“Sama-sama. Memang sepantasnya aku membantumu.”“Jangan salah paham. Aku melakukan semua ini hanya untuk kepentinganku saja. Ingat itu.”“Aku sudah tahu. Jadi kau tidak perlu cemas.”Panggilannya pun berakhir. Sekarang ini, Adeline sedang duduk dan seketika mengehentikan dulu pekerjaannya itu dan kemudian dia menghela nafasnya sebe
Hari sudah semakin siang. Tidak di sangaka saat ini Jay sedang berada di suatu tempat yang tidak lain adalah internet cafe dan dia sedang bermain game seorang diri. Begitu dia bermain game menghabiskan waktunya, rupanya dia mendapatkan sebuah pesan dari Philip dan menyuruhnya untuk menemuinya sore ini di suatu tempat. Tanpa berlama-lama dia langsung membalas pesan tersebut dan kemudian melanjutkan kembali permainannya itu. Saat ini, di tempatnya Philip dia terlihat berada di markasnya Noel dan mereka bedua seperti sedang mengawasi sebuah website gelap yang saat ini anggota mereka sedang bergerak melakukan sesuatu.“Kau sudah menghubunginya?” tanya Noel kepada Philip yang ada di sebelahnya itu.“Ya, sudah ku kirimkan pesan agar dia menemuiku di tempat itu.”“Apa yang akan kau lakukan dengan orang itu?”“Entahlah. Kurasa ada yang ingin ku pastikan.”“Sebaiknya kau berhati-hati. Ku dengar orang itu