Sekarang waktu sudah satu jam berlalu, dan mereka berdua sudah selesai menikmati makanannnya dan bersiap untuk pulang. Setelah pergi dari sana, mereka berdua kemudian berpisah dan berpamitan. Alice yang sekarang sedang berjalan di trotoar dan dirinya kemudian membaca pesan sebelumnya dari kerabatnya. Lagi-lagi orang itu mengajaknya untuk bertemu. Alice yang merasa muak itu hanya mengabaikannya saja dan sekarang dirinya hendak pergi ke minimarket untuk membeli sesuatu. Namun, sebelum pergi ke sana Alice mengunjungi taman kota terlebih dahulu dan dirinya sesekali melihat pemandangan di sana. Orang-orang yang berada di tempat tersebut terlihat penuh dengan kegembiraan yang terpancar di wajahnya. Alice kemudian duduk di sebuah kursi dan kali ini dirinya membuka tasnya dan membaca buku. Angin berhembus begitu sejuk di kulit. Di seberang tempat Alice berada terlihat seorang pria muda yang melihat ke arahnya sambil mengenakan earphone di telinganya. Pria tersebut bertubuh tinggi dan memili
Mobil yang ada di dekat rumah Grace itu pun pergi. Sekarang di sebuah taman kota, Alice yang sedang membaca itu pun kemudian dirinya pulang ke rumahnya. Hari sudah semakin sore, dia berjalan menuju ke halte bus dan ketika dirinya hendak pergi menyebrang untuk ke halte bus, dirinya berpapasan dengan seorang pria muda yang sebelumnya melihatnya dari kejauhan ketika masih berada di taman. Matanya tertuju kepada pria tersebut dan tidak lama kemudian dirinya menyebrangi jalan. Ketika Alice sudah berada di seberang, dia tidak melihat pria tersebut dan membuatnya melihat-lihat sekitar namun ternyata tidak dia temukan.‘Apa aku salah lihat? Tadi orang itu, tidak salah lagi,’ batin AliceAlice kemudian melanjutkan perjalanannya dan sekarang dirinya sudah sampai di halte. Sementara itu, pria tadi yang berpapasan dengannya seketika melihat ke belakang dan ternyata Alice sudah pergi berjalan menuju ke arah yang berbeda dengannya. Pria itu kemudian berbalik lagi dan sen
Kali ini, di sebuah kamar milik Alice. Dia sedang mengerjakan beberapa proyeknya dan kemudian teringat akan seasuatu. Alice lalu membuka sebuah kotak yang sudah lama sekali dia simpan di antara tumpukan barang yang berada di dekat lemari. Dengan perlahan, Alice membukanya dan kotak itu ternyata berisi beberapa foto lama keluarganya yang masih terbilang utuh. Mereka terlihat berbahagia berada di suatu tempat yang indah dan berfoto bersama. Di mana dalam foto tersebut Alice terlihat sangat gembira dengan wajah yang terus tersenyum lebar. Di hari itu, ketika Alice masih berumur 5 tahun. Di masa itu mereka berlima berencana untuk pergi ke taman dan dengan senangnya mereka pergi ke sana. Taman yang berada di pinggiran kota memang menjadi primadona untuk di jadikan tempat wisata pada masa itu. mereka sekeluarga pergi ke sana pada hari minggu. Sesampainya di tempat itu, terlihat banyak sekali panorama yang memanjakan mata bahkan mereka tidak pernah berhenti melihat keindahan dan mengabadik
Ke esokan harinya. Alice yang sudah terbangun dari tidurnya itu kemudian beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian, Alice sudah selesai mandi dan dirinya kemudian segera setelah selesai merapikan diri, dia langsung membuat sarapan dan penghuni rumahnya pun sudah berada di ruang makan dan sedang menikmati makanannya itu. Alice yang sudah berangkat dari rumahnya itu, dirinya kemudian menaiki bus yang ternyata tidak perlu lama menunggu. Busnya sudah ada dan dengan cepat dirinya memasukinya. Alice dengan bersemangat mengawali paginya itu dan tidak lama kemudian dirinya sudah sampai di dekat kampus dan pergi menuju ke sana. Alice yang terlihat sedang berjalan menuju ke kelasnya, tiba-tiba saja dirinya bertemu dengan Theresia dan mereka berdua pergi ke sana bersama.“Alice.”“Theresia. Kau baru sampai?”“Iya. Biasanya aku sedikit pagi sekali tapi sekarang sedikit terlambat.”“Tidak.
Marchell kemudian pergi dari sana menuju ke ruangan rekaman berita. Rona yang memandanginya dengan bahagia kemudian mendapatkan teguran oleh temannya yang bersama dengannya hari ini.“Kau sungguh menyukainya?” tanya temannya kepada Rona.“Iya. Aku sangat menyukainya.”“Kenapa kau menyukainya?”“Apa? bukankah sudah jelas dia tampan, tinggi dan keren.”“Ah, begitu rupanya.”“Memangnya kenapa?”“Tidak. Aku hanya bertanya saja.”“Oh iya, kau sudah dengar berita itu?”“Berita apa?”“Kau sungguh tidak tahu?”“Kalau akut tahu, aku tidak akan bertanya.”“Ini memang terdengar klise.”“Apa?”Dalam perjalanannya itu, Rona menjelaskan berita yang saat ini sedang ramai di kalanngan mereka. Melihat reaksi temannya yang terlihat biasa saja membuat
Grace kemudian terdiam dan dirinya beranjak dari tempat duduknya tersebut setelah dokter selesai mewawancarainya. Tidak lama setelahnya, dokter kemudian memberikan sebuah nasihat lagi kepadanya dan sekarang dirinya mulai merasa jauh lebih baik dari sebelumnya dan berniat untuk melakukan apa yang baru saja di sarankan oleh dokter. Beberapa saat kemudian, dia mulai merasa ada yang aneh dengan dirinya dan itu memang sering kali terjadi dan hanya dirinya yang tidak menyadaria apa-apa. di samping itu, Grace juga mengingat ingatan yang selalu membuatnya merasa terbayang-bayang akan ketakutan dan mencoba untuk menghentikannya seorang diri walau sebenarnya dia tidak mampu untuk melakukannya. Semua yang di alaminya selalu membuatnya merasa tidak nyaman dan kali ini dirinya mulai memberanikan diri mendatangi dokter di rumah sakit untuk memeriksa keadaannya yang ternyata itu juga memperngaruhi aktivitasnya sehari-hari. Grace yang sedang berjalan di koridor rumah sakit itu kemudian dirinya tida
Setelah Alice selesai berbincang-bincang dengannya, kemudian dirinya mulai pergi dari tempat tersebut setelah selesai berpamitan dengannya. Sejauh ini, mereka tidak pernah bertemu seperti ini sebelumnya dan tentu saja itu membuat Alice merasa canggung setelah bertemu dengannya dan mengobrol. Sesampainya di depan rumahnya, Alice kemudian memasuki rumahnya dan tidak lama setelahnya dirinya pergi ke kamar untuk beristirahat karena semua yang di lakukannya hari ini begitu melelahkan. Ketika dirinya sudah berada di dalam rumahnya, tiba-tiba saja Alice teringat akan sesuatu dan membuatnya beranjak dari tempat tidurnya dan sekarang dirinya menyalakan monitor komputer yang ada di hadapannya itu dengan cepat. Alice teringat karena ada pekerjaan yang belum di selesaikan olehnya dan itu membuatnya merasa tidak tenang ketika dirinya mulai beristirahat. Alice kemudian mengerjakan pekerjaannya itu dan dia terlihat serius mengerjakan seperti biasaya dia memang selalu seperti itu. saat ini, baginya
Berbeda dengan orang lain, dirinya selalu melakukan apa pun seorang diri dan sering kali mereka selalu memberikan tanggapan yang membuat orang lain salah paham. Jauh di lubuh hatinya, dia menginginkan hal yang sama dengan apa yang di alami oleh orang lain dalam hidupnya dan merasakan bagaimana rasanya apresiasi dari sebuah keluarga. Mimpi yang selama ini terkubur maka akan menjadi kenyataaan jika dirinya mencoba untuk mewujudkannya dan kerja keras serta kesabaraan yang menyertainya. Itulah ungkapan yang di katakan oleh seseorang kepadanya demi menguatkan dirinya yang sebenarnya sangatlah rapuh. Grace bersama dengan Nina yang merupakan pelayan kelurga tersebut berjalan dengan perlahan di penuhi kegembiraan dalam hatinya menuju ke ruang makan yang ada di lantai bawah rumahnya. Sesampainya di depan ruangan tersebut, mereka kemudian memasukinya dan di sana sudah banyak sekali orang. Mereka terlihat duduk dan kemudian Grace duduk di depan kursi orang tuanya. Di sana ada beberapa kerabatn
Di mulai pada hari itu, Grace tumbuh menjadi anak yang dewasa sebelum menginjak usianya. Semuanya terjadi begitu saja tanpa di sadari olehnya dan sekarang, dia hanya perlu menghadapi semuanya seorang diri seperti biasanya. Malam hari di dalam rumah sakit. Lagi-lagi dirinya hanya di temani oleh pelayannya dan mereka tidak pernah datang ke sana hanya menerima laporan dari dokter dan terus fokus dengan pekerjaannya itu. Grace yang masih belum tertidur, dia telihat duduk di tempat tidurnya dan membaca beberapa buku yang sebelumnya di bawa oleh pelayannya agar dirinya tidak merasa bosan karena dokter masih mengatakan bahwa perawatannya masih lama dan itu membuatnya merasa kesepian. Di tempat berbeda, yang tidak lain adalah kediaman kerabatnya di sana lah sepupunya tinggal bersama dengan kedua orang tuanya dan sepupunya itu menanyakan sesuatu mengenai Grace kepada mereka berdua. Begitu mendengar ucapannya yang membuat sepupunya itu tidak dapat menahan terkejut karena mendengar kenyataanya