Share

seperti

Seperti biasa selalu drama yang sama terulang kembali, wanita itu meradang berusaha memasang air mata buayanya di depan Mas Imam agar suamiku turun iba dan berusaha mengambil hatinya. Iya, berhasil Mas Imam dengan penuh kegigihan dan cintanya lantas mengejar dia ke depan sana.

"Sayang, tunggu, aku bisa jelaskan," ucapnya.

Mas Imam menarik tangan wanita itu dan berusaha mencengkeram bahunya untuk memberitahu yang sebenarnya.

"Jangan terburu-buru untuk memutuskan perceraian, terlebih pernikahan bukanlah hal yang mudah diputuskan. Apakah semudah itu kau ingin meninggalkanku? setelah begitu lama kita saling mencintai?"

"Kalau begitu ayo pulang kamu tidak pantas berada di sini setelah memutuskan untuk menceraikan Mbak Yanti!" ucap wanita itu dengan tegasnya.

"Apa?"

"Ya, kemasi barangmu," perintahnya.

Aku tidak bisa mengatakan apa-apa menyaksikan kegiatan dua manusia itu, hanya diam dan memperhatikan saja.

"Tapi aku juga sedang tinggal bersama Yanti." Imam nampak ragu-ragu, dia sepertinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status