Jaka adalah seorang mahasiswa yang cukup terkenal dikampusnya. Bukan terkenal sebagai murid teladan ataupun pintar, akan tetapi karena keunikan yang dia miliki. Tak jarang dia disebut gila oleh orang sekitarnya. Karena acap kali dia berbicara sendiri atau tiba-tiba merasa ketakutan.
Tapi tak sedikit yang meyakini bahwa Jaka memilki kemampuan yang tidak semua orang punya, yaitu Indra keenam.Semua bermula dari kecelakaan yang dia alami semasa awal masuk kuliah, saat mengendarai sepeda motor kesayangannya, Jaka terserempet mobil dan kepalanya membentur gerobak bakso yang terparkir dipinggir jalan.Jaka segera dilarikan kerumah sakit, sayang sekali, kabar buruk yang diberikan dokter kepada orang tua Jaka, mata Jaka mengalami kebutaan permanen.Orang tua Jaka akhirnya memutuskan untuk mencari donor mata, karena Jaka adalah seorang anak tunggal dari konglomerat terkenal di Jakarta, sangatlah mudah mendapatkan donor mata.Butuh waktu lama untuk Jaka kembali pulih dan membiasakan mata barunya itu, setelah pulih, Jaka merasa sedikit aneh dengan penglihatannya. Dia sering kali melihat bayangan bayangan tidak jelas lewat di ujung matanya.Dia sering kali menganggap kalau dia hanya halusinasi semata. Sampai akhirnya sosok berambut panjang dengan muka berlumuran darah muncul tepat didepan mukanya, tanpa sengaja Jaka menyemburkan air yang berada di mulutnya karena sangat terkejut dengan penampakan itu.Sosok itupun menghilang dari pandangannya. Dia merasa aneh karena saat itu matahari masih bersinar terang."Siapa itu ?" Ucap Jaka.Jantung yang berdetak kencang, serta keringat yang bercucuran. Jaka berusaha menenangkan diri sendiri. Sering kali dia berusaha menganggap bahwa itu hanya halusinasinya semata.Akan tetapi dia benar benar yakin bahwa dia melihat sosok seram itu. Tiba-tiba ada suara langkah kaki menuruni tangga, Jaka yang masih dalam keadaan takut, langsung bergerak mundur dan menatap tajam kearah tangga.Benar saja, muncul pakaian putih yang menuruni tangga, tak ada suara lain, hanya suara langkah kaki. Jantung Jaka berdetak begitu kencang. Jaka sangat ingin berteriak, sampai akhirnya dia melihat sosok itu...."Mama...."...........Malam semakin larut, Jaka menatap keluar jendela kamarnya, bulan purnama bersinar terang menyinari malam itu. Dia terus berpikir bagaimana bisa ada hantu dirumahnya.Ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Jaka beranjak dari tempat tidur dan membuka pintu kamarnya. Kosong, tidak ada siapapun disekitar kamarnya, tidak ada orang tuanya, maupun asisten rumah tangga.Dia berfikir bahwa mama mengerjainya karena kejadian siang tadi, diapun turun kelantai bawah untuk mempergoki mama yang sedang mengerjainya.Kamar mama kosong, bahkan papa pun tidak ada. Jaka heran kemana kedua orang tuanya larut malam seperti ini. Jaka segera beranjak kembali ke kamarnya. Sekelebat bayangan hitam berada didalam kamarnya, Jaka langsung berlari masuk ke kamarnya, dia lagi-lagi mengira bahwa mamanya sedang mengerjainya.Tidak ada siapapun dikamarnya, kecuali dia dan bayangannya dicermin. Jaka menoleh kearah cermin dan melihat ada sesuatu yang aneh pada matanya.Mata kirinya berubah menjadi warna biru, padahal pada umumnya orang Asia memiliki warna kecoklatan, setelah dia sadar, ada sosok wanita yang berdiri tepat dibelakangnya, Jaka merasa tidak asing.Sosok wanita itu, adalah wanita yang tadi berada di dapur. Kali ini wajahnya yang hancur tertutup oleh rambut kusut dan kotor. Baju putih panjang dan lusuh terseret diatas lantai, Jaka terbujur kaku, tidak dapat bergerak maupun berkata kata.Sosok itu semakin mendekat, menjulurkan tangannya kearah leher Jaka, kini terlihat kuku panjang dan tajam. Kepalanya mulai mendengak, wajahnya pun mulai terlihat, wajah hancur dan tak berbentuk itu seperti menyeringai Jaka.Jaka bercucuran keringat melihat sosok itu, sayangnya dia tidak dapat kemana mana, dia terpaku dikamarnya. Sosok itu semakin mendekat, kini dengan tawa yang lirih "hihihihihi"Jaka berteriak begitu kencang, sehingga membangunkan asisten rumah tangganya. Ketika asisten rumah tangganya sampai dikamar Jaka, Jaka terlihat sudah tergeletak dilantai, bermandikan keringat.Butuh waktu sepuluh menit untuk membangunkan Jaka yang pingsan. Jaka tidak ingat apapun, yang dia ingat hanya ada sosok wanita yang ingin mencekiknya dari belakang. Akan tetapi asisten rumah tangganya yang bernama Inah tidak percaya dengan hal seperti itu."Bagaimana bisa mahluk halus menyentuh manusia mas Jaka" ucap Inah."Bener loh bi, dia ada dibelakang saya" ucap Jaka dengan tegas.Inah hanya menggaruk garuk kepala dan meminta Jaka untuk istirahat. Ketika Inah ingin kembali ke kamarnya yang berada di ujung lorong lantai dua, lampu lorong tiba-tiba mati. Inah pun terkejut melihat ada sosok bayangan wanita diujung lorong, tepat berada didepan kamar Inah.Wanita itu menunjuk inah dari kejauhan, wujudnya memang tidak begitu jelas, tapi Inah yakin sosok itu menunjuk kearahnya.Kaki Inah bergemetar, keringat mulai bercucuran dan bulu kuduk Inah berdiri. Sosok itu mulai terbang dan melayang kearah Inah dengan begitu singkat, sosok itu sudah berada didepan Inah."Maneh teu sieun ku aing ?" Ucap sosok itu.Sekita Inah tak sadarkan diri. Esok paginya orang tua Jaka terkejut melihat Inah tergeletak didepan lorong, ketika dibangunkan Inah merasa kepalanya sangat pusing. Orang tua Jaka menyuruh Inah untuk istirahat saja, tetapi Inah merasa tidak enak dan tetap bekerja pada hari itu.Seperti biasa Inah menyiapkan masakan untuk keluarga dirumah. Jaka turun untuk menghampiri meja makan. Sering kali Jaka memperhatikan Inah yang sering sedikit memijat bagian bahu, seperti merasa kelelahan."Kenapa bi ?" Tanya Jaka."Gatau nih mas pegel banget" jawab bi Inah sambil memijat bahu.Jaka mengerutkan dahi dan lanjut menyantap sarapannya. Ketika siang hari Jaka berada dikamar untuk melanjutkan menulis novel horornya. Sambil mencari inspirasi dia duduk menghadap jendela dengan laptop yang berada dipangkuannya.Dibawah terlihat Inah yang sedang menyiram tanaman ditaman. Ketika menatap laptopnya Jaka melihat kembali perubahan warna mata kirinya, warna biru terang layaknya orang Eropa. Seketika kepalanya menoleh kearah Inah, benar saja penyebab dari bahu Inah yang terasa pegal adalah, adanya sosok wanita menakutkan semalam yang bertengger dibahu Inah. Seperti tak percaya tapi itulah nyatanya.Sosok itupun merasa bahwa Jaka bisa melihatnya, kontak matapun terjadi, sosok itu seketika menoleh kearah Jaka yang berada dilantai dua, dengan senyum menyeramkan, sosok itu terbang menghampiri Jaka dan berkata"Maneh kudu bantu aing" ucap sosok itu.Jaka yang tertegun tanpa sengaja mengangguk dari permintaan sosok itu, Jaka langsung memejamkan mata karena ketakutan melihat rupa sosok itu, ketika mata Jaka kembali terbuka, sosok itu sudah tidak ada dihadapan Jaka.Ada sepucuk kembang kantil yang berada di atas laptop Jaka, wanginya begitu khas, tetapi Jaka heran dari mana kembang kantil itu. Apakah itu pertanda ?....Ini adalah hari pertama Jaka masuk ke universitas, salah satu universitas swasta terkenal di Bandung. Sekolah disini tidaklah murah, akan tetapi untuk keluarga Jaka ini sangatlah kecil.Seperti kampus kebanyakan, setiap mahasiswa baru akan diperkenalkan lingkungan kampus oleh senior mereka. Hal ini tidak luput dari perpeloncoan yang sudah ada turun menurun tiap angkatan.Semua mahasiswa baru menggunakan seragam hitam putih, layaknya peserta magang. Menggunakan nama panggilan yang aneh, Jaka mendapatkan nama panggilan beruk. Agak kasar memang tapi seperti inilah adat turun menurun itu.Mereka disuruh jalan jongkok untuk sampai kelapangan, setelah itu mereka duduk ditengah lapangan dengan panas terik matahari. Kevin, senior sekaligus ketua himpunan mahasiswa program studi hukum, dia yang memimpin acara ini. Menggunakan megaphone dan almamater kebanggaan.Kevin menginformasikan bahwa besok akan ada kegiatan malam keakraban, dan semua mahasiswa baru wajib mengikuti kegiatan tersebut. Bagi
Sudah satu Minggu berlalu, kejadian yang menewaskan seorang mahasiswa bernama Kevin menjadi trending topik. Polisi menetapkan Lestari sebagai tersangka menurut bukti yang ditemukan pada TKP.Dari hasil penyidikan terdapat bekas cakaran pada leher korban, dan bekas darah yang terdapat pada pakaian Lestari. Walaupun hasil cctv tidak memperlihatkan jika Lestari yang melempar Kevin keluar jendela.Kali ini ada pembukaan pendaftaran anggota UMKM baru. Jaka yang merasa ingin mencoba tantangan baru, akhirnya memilih mapala sebagai kegiatan eksternal. Banyak sekali yang mendaftar mapala, setelah pendaftaran berakhir, setiap mahasiswa yang mendaftar diminta untuk berkumpul di lapangan basket gedung C.Ada sekitar 20 mahasiswa baru yang mendaftar mapala, mereka diberikan informasi tentang adanya pengukuhan anggota baru, akan tetapi sebelum itu mereka harus mengikuti pelatihan fisik untuk membiasakan diri saat pengukuhan nanti di sebuah gunung yang berada di Jawa Barat.Perencanaan pengukuhan pa
Kejadian menyeramkan terus dialami oleh Jaka, karena kejadian tersebut Jaka menjadi teringat kenangannya 5 tahun yang lalu. Kenangan buruk yang ia alami ketika berlibur kerumah nenek.Rumah nenek Jaka berada disalah satu kota besar yang berada di provinsi Sumatera Utara, daerah yang masih hijau karena banyaknya perkebunan warga.Berkebun menjadi salah satu mata pencaharian didaerah tersebut, Jaka sangat senang tiap kali diajak oleh orang tuanya untuk berlibur disana.Dia bisa bermain dengan saudaranya yang sebaya ataupun dengan kawan lainnya. Saat itu Jaka mendapati cerita dari neneknya, untuk tidak bermain dikebun jagung Pak Siat.Jaka heran kenapa neneknya melarang ia untuk main bersama teman-temannya disana, padahal kata saudaranya yang bernama Riki, disana adalah tempat bermain petak umpet paling menyenangkan karena wilayahnya yang cukup luas dan sangat sulit untuk dicari ketika bermain.Tanpa penjelasan yang cukup dari nenek, Jaka sedikit menghiraukan himbauan neneknya, mungkin ne
Kuliah terus berlanjut, kali ini Jaka mendapatkan tugas penelitian untuk terjun langsung ke desa yang belum terjamah oleh teknologi. Saat pembagian kelompok, Jaka mendapatkan salah satu desa yang berada di Kalimantan.Dalam kelompok itu Jaka bersama Bunga, Rara, Brian dan Aji. Mereka berkumpul disalah satu bandara yang ada di Jakarta. Mereka menaiki maskapai yang sudah ditentukan oleh pihak kampus serta tiket yang sudah dibayarkan oleh pihak kampus.Perjalanan hanya memakan waktu beberapa jam saja untuk sampai di bandara yang ada di Kalimantan. Setelah itu mereka berlima lanjut menaiki mobil untuk sampai diperbatasan desa, perjalanan itu menempuh waktu kurang lebih dua jam.Sesampainya diperbatasan desa, kini mereka harus melanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih satu jam untuk sampai di desa. Mereka melewati hutan dan perkebunan warga. Tentunya mereka telah ditemani oleh salah satu penduduk asli desa tersebut, yang kebetulan sudah sering menghantarkan mahasiswa yang ingin melakuk
Aji langsung berlari tunggang langgang kearah pedesaan akan tetapi mahluk itu terus terbang mengejar dibelakangnya, seketika ada suara keras yang berteriak meminta Aji untuk menunduk.Seikat daun kelor dilemparkan ke arah mahluk itu, seketika mahluk itu pergi menghilang tanpa ada jejak. Ternyata orang yang menyelamatkan Aji adalah pak Tamsik."ini sudah gelap kenapa kamu tidak kembali ke desa" ucap pak Tamsik yang sedikit kesal.Aji yang masih ketakutan melihat kuyang hanya terdiam dengan muka pucat nya, pak Tamsik langsung membawa Aji ke balai desa dan memanggil rekan yang lainnya. Jaka, Brian, Rara dan Bunga langsung tergesa-gesa menuju balai desa setelah mendengar bahwa Aji dikejar oleh mahluk yang aneh.Mereka berempat terpaku dan terdiam melihat wajah Aji yang pucat serta tangannya yang gemetaran. Setelah mereka berempat mendengar cerita dari pak Tamsik, Brian berfikir bahwa kemungkinan mahluk yang ia lihat tadi itu sama dengan mahluk yang mengejar Aji, dengan ciri yang tadi dise
Jaka, Brian, Rara dan Bunga kembali pulang ke kota mereka tanpa Aji. Karena Aji memilih untuk tinggal di Kalimantan bersama ibunya, dan membantu ibunya agar bisa aman dari penduduk desa.Mereka berempat hanya bisa menunggu kepulangan Aji, dengan adanya insiden ini membuat pihak kampus harus mencutikan Aji dari perkuliahan. Jaka selalu berusaha menghubungi Aji dan memintanya untuk segera kembali, tapi Aji selalu menolak meninggalkan ibunya.Jaka yang penasaran tentang asal usul Aji mencari data mahasiswa yang bisa dicari secara umum, ternyata Aji memang berasal dari salah satu kota besar yang ada di Kalimantan. Dahulu Aji memang pernah bercerita bahwa dia merantau ke pulau Jawa untuk melanjutkan pendidikan.Karena dalam keadaan apapun laporan penelitian harus tetap dibuat, Jaka memutuskan untuk mengerjakan laporan itu dirumah Bunga. Mereka sepakat nanti malam pukul tujuh akan berkumpul dirumah Bunga untuk menyusun laporan.Saat perjalanan menuju kerumah Bunga, Jaka melihat adanya cahay
Jaka, Brian, Rara dan Bunga kembali pulang ke kota mereka tanpa Aji. Karena Aji memilih untuk tinggal di Kalimantan bersama ibunya, dan membantu ibunya agar bisa aman dari penduduk desa.Mereka berempat hanya bisa menunggu kepulangan Aji, dengan adanya insiden ini membuat pihak kampus harus mencutikan Aji dari perkuliahan. Jaka selalu berusaha menghubungi Aji dan memintanya untuk segera kembali, tapi Aji selalu menolak meninggalkan ibunya.Jaka yang penasaran tentang asal usul Aji mencari data mahasiswa yang bisa dicari secara umum, ternyata Aji memang berasal dari salah satu kota besar yang ada di Kalimantan. Dahulu Aji memang pernah bercerita bahwa dia merantau ke pulau Jawa untuk melanjutkan pendidikan.Karena dalam keadaan apapun laporan penelitian harus tetap dibuat, Jaka memutuskan untuk mengerjakan laporan itu dirumah Bunga. Mereka sepakat nanti malam pukul tujuh akan berkumpul dirumah Bunga untuk menyusun laporan.Saat perjalanan menuju kerumah Bunga, Jaka melihat adanya cahay
Aji langsung berlari tunggang langgang kearah pedesaan akan tetapi mahluk itu terus terbang mengejar dibelakangnya, seketika ada suara keras yang berteriak meminta Aji untuk menunduk.Seikat daun kelor dilemparkan ke arah mahluk itu, seketika mahluk itu pergi menghilang tanpa ada jejak. Ternyata orang yang menyelamatkan Aji adalah pak Tamsik."ini sudah gelap kenapa kamu tidak kembali ke desa" ucap pak Tamsik yang sedikit kesal.Aji yang masih ketakutan melihat kuyang hanya terdiam dengan muka pucat nya, pak Tamsik langsung membawa Aji ke balai desa dan memanggil rekan yang lainnya. Jaka, Brian, Rara dan Bunga langsung tergesa-gesa menuju balai desa setelah mendengar bahwa Aji dikejar oleh mahluk yang aneh.Mereka berempat terpaku dan terdiam melihat wajah Aji yang pucat serta tangannya yang gemetaran. Setelah mereka berempat mendengar cerita dari pak Tamsik, Brian berfikir bahwa kemungkinan mahluk yang ia lihat tadi itu sama dengan mahluk yang mengejar Aji, dengan ciri yang tadi dise
Kuliah terus berlanjut, kali ini Jaka mendapatkan tugas penelitian untuk terjun langsung ke desa yang belum terjamah oleh teknologi. Saat pembagian kelompok, Jaka mendapatkan salah satu desa yang berada di Kalimantan.Dalam kelompok itu Jaka bersama Bunga, Rara, Brian dan Aji. Mereka berkumpul disalah satu bandara yang ada di Jakarta. Mereka menaiki maskapai yang sudah ditentukan oleh pihak kampus serta tiket yang sudah dibayarkan oleh pihak kampus.Perjalanan hanya memakan waktu beberapa jam saja untuk sampai di bandara yang ada di Kalimantan. Setelah itu mereka berlima lanjut menaiki mobil untuk sampai diperbatasan desa, perjalanan itu menempuh waktu kurang lebih dua jam.Sesampainya diperbatasan desa, kini mereka harus melanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih satu jam untuk sampai di desa. Mereka melewati hutan dan perkebunan warga. Tentunya mereka telah ditemani oleh salah satu penduduk asli desa tersebut, yang kebetulan sudah sering menghantarkan mahasiswa yang ingin melakuk
Kejadian menyeramkan terus dialami oleh Jaka, karena kejadian tersebut Jaka menjadi teringat kenangannya 5 tahun yang lalu. Kenangan buruk yang ia alami ketika berlibur kerumah nenek.Rumah nenek Jaka berada disalah satu kota besar yang berada di provinsi Sumatera Utara, daerah yang masih hijau karena banyaknya perkebunan warga.Berkebun menjadi salah satu mata pencaharian didaerah tersebut, Jaka sangat senang tiap kali diajak oleh orang tuanya untuk berlibur disana.Dia bisa bermain dengan saudaranya yang sebaya ataupun dengan kawan lainnya. Saat itu Jaka mendapati cerita dari neneknya, untuk tidak bermain dikebun jagung Pak Siat.Jaka heran kenapa neneknya melarang ia untuk main bersama teman-temannya disana, padahal kata saudaranya yang bernama Riki, disana adalah tempat bermain petak umpet paling menyenangkan karena wilayahnya yang cukup luas dan sangat sulit untuk dicari ketika bermain.Tanpa penjelasan yang cukup dari nenek, Jaka sedikit menghiraukan himbauan neneknya, mungkin ne
Sudah satu Minggu berlalu, kejadian yang menewaskan seorang mahasiswa bernama Kevin menjadi trending topik. Polisi menetapkan Lestari sebagai tersangka menurut bukti yang ditemukan pada TKP.Dari hasil penyidikan terdapat bekas cakaran pada leher korban, dan bekas darah yang terdapat pada pakaian Lestari. Walaupun hasil cctv tidak memperlihatkan jika Lestari yang melempar Kevin keluar jendela.Kali ini ada pembukaan pendaftaran anggota UMKM baru. Jaka yang merasa ingin mencoba tantangan baru, akhirnya memilih mapala sebagai kegiatan eksternal. Banyak sekali yang mendaftar mapala, setelah pendaftaran berakhir, setiap mahasiswa yang mendaftar diminta untuk berkumpul di lapangan basket gedung C.Ada sekitar 20 mahasiswa baru yang mendaftar mapala, mereka diberikan informasi tentang adanya pengukuhan anggota baru, akan tetapi sebelum itu mereka harus mengikuti pelatihan fisik untuk membiasakan diri saat pengukuhan nanti di sebuah gunung yang berada di Jawa Barat.Perencanaan pengukuhan pa
Ini adalah hari pertama Jaka masuk ke universitas, salah satu universitas swasta terkenal di Bandung. Sekolah disini tidaklah murah, akan tetapi untuk keluarga Jaka ini sangatlah kecil.Seperti kampus kebanyakan, setiap mahasiswa baru akan diperkenalkan lingkungan kampus oleh senior mereka. Hal ini tidak luput dari perpeloncoan yang sudah ada turun menurun tiap angkatan.Semua mahasiswa baru menggunakan seragam hitam putih, layaknya peserta magang. Menggunakan nama panggilan yang aneh, Jaka mendapatkan nama panggilan beruk. Agak kasar memang tapi seperti inilah adat turun menurun itu.Mereka disuruh jalan jongkok untuk sampai kelapangan, setelah itu mereka duduk ditengah lapangan dengan panas terik matahari. Kevin, senior sekaligus ketua himpunan mahasiswa program studi hukum, dia yang memimpin acara ini. Menggunakan megaphone dan almamater kebanggaan.Kevin menginformasikan bahwa besok akan ada kegiatan malam keakraban, dan semua mahasiswa baru wajib mengikuti kegiatan tersebut. Bagi
Jaka adalah seorang mahasiswa yang cukup terkenal dikampusnya. Bukan terkenal sebagai murid teladan ataupun pintar, akan tetapi karena keunikan yang dia miliki. Tak jarang dia disebut gila oleh orang sekitarnya. Karena acap kali dia berbicara sendiri atau tiba-tiba merasa ketakutan.Tapi tak sedikit yang meyakini bahwa Jaka memilki kemampuan yang tidak semua orang punya, yaitu Indra keenam.Semua bermula dari kecelakaan yang dia alami semasa awal masuk kuliah, saat mengendarai sepeda motor kesayangannya, Jaka terserempet mobil dan kepalanya membentur gerobak bakso yang terparkir dipinggir jalan.Jaka segera dilarikan kerumah sakit, sayang sekali, kabar buruk yang diberikan dokter kepada orang tua Jaka, mata Jaka mengalami kebutaan permanen.Orang tua Jaka akhirnya memutuskan untuk mencari donor mata, karena Jaka adalah seorang anak tunggal dari konglomerat terkenal di Jakarta, sangatlah mudah mendapatkan donor mata.Butuh waktu lama untuk Jaka kembali pulih dan membiasakan mata baruny