Share

Mobil dan Bensin

"Ucok, sini mamak bilang dulu, Nak," tiba-tiba terdengar suara mamak dari dalam rumah.

Ternyata mamak menguping pembicaraan kami, aku lalu masuk rumah, duduk di dekat mamak.

"Ucok, ini hubungi si Karen pake HP mamak," kata mamak seraya menyodorkan HP -nya.

"Aku harus bilang apa, Mak?"

"Terserah Ucok," kata mamak lagi.

Aku lalu menerima HP mamak tersebut, mencatat nomor fari HP -ku, lalu...

"Ini siapa?" tanyanya dari seberang.

"Ini aku Ucok,"

"Aki tak mau bicara, satu saja yang mau kubilang, air susu kau balas air tuba," kata Karen dari seberang. Panggilan telepon pun terputus.

Aku mulai kesal, kuketik pesan lewat HP mamak.

"Terserah kamu, jangan coba-coba datang ke rumahku lagi, jangan pernah telepon aku lagi," begitu pesan yang kuketik dan kirim.

Ceklis biru dua, akan tetapi tak ada balasan. Biarlah, ini mungkin cara aku bisa lepas dari perempuan tersebut.

Libur kuliah ini bertepatan dengan hari raya kurban. Butet memberikan satu sapinya untuk kurban kami sekeluarga. Sapi Limosin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (12)
goodnovel comment avatar
Davit Jf
si ucok jahat sudah bikin si karen tergila-gila karna doa ..setelah tergila-gila dicampakan !!?
goodnovel comment avatar
carsun18106
dan balikin aja kata2 karen ke butet yg bilang bahwa karen mengurus ucok itu berdasarkan hubungan dokter dan pasien, terima kasih atas kebaikanny selama ini, tp maaf saya tdk mau berbuat dosa lagi, saya ingin tobat
goodnovel comment avatar
carsun18106
klo memang ucok sdh sadar dan mengerti knp dia ngga boleh berhubungan lg dgn karen, maupun perempuan lainnya, ucok jelaskan ttg adab pergaulan dgn lawan jenis, mohon maaf atas sikap ucok dulu yg terkesan memberi harapan krn ucok pun dulu lg khilaf, skrg udh sadar
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status