Share

CERITA SEBESEK KUE RANGIN!

Sebesek Kue Rangin!

"Setidaknya aku sedikit lega mendengar ucapan ini darimu, Fahmi. Aku akan mengatakan pada istriku dan aku akan menemui Laras bersamanya. Siapa tahu Dinda bisa menjelaskan dengan perlahan, dia cukup ahli untuk melobi dan melunakkan hati wanita," kata Hasan.

"Itu ide yang bagus. Karena jika kita yang menjelaskannya maka kita tak akan mengerti perasaan wanita. Bukankah wanita itu sulit di mengerti. Hahaha," ujar Fahmi.

"Benar apa katamu! Apakah ini tandanya kau sudah menaklukkan hati Ifah?" tanya Hasan.

"Em..."

"Dengan jawabanmu yang mengambang seperti itu, rasanya kau masih ragu ya?" tanya Hasan. Fahmi terlihat menghela nafasnya panjang.

"Bukannya ragu, tapi ada sesuatu hal yang membuatku berpikir ulang untuk mendekati Ifah, San. Bukan karena dia tak cantik atau karena nasab dan sebagainya. Bukan karena itu, namun aku lebih memiliki masalah kepada diriku sendiri. Apakah pantas aku mendapatkannya? Bisakah aku menafkahinya? Dapatkah dia menerima keluargaku? Mengingat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status