Share

33. Perubahan

Penulis: Cahaya_Perak
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-07 04:05:26
Melihat hal itu, aku pun segera mengambil ancang-ancang untuk berlari. Akan tetapi, kala dia sudah mendekat ke aku. Tubuhnya tiba-tiba menghilang dan tak tertangkap oleh pandangan mata.

"Di mana dia?" tanyaku dengan keringat dingin dan rasa was-was ke sekitar.

The Lord of Fire Goblin bisa muncul dari mana saja. Jadi, aku harus mengantisipasi kemunculannya yang bisa hadir dari mana saja. "Hai, manusia!" persis seperti apa yang sudah aku perkirakan.

Suara The Lord of Fire Goblin tiba-tiba mengalun lembut dari belakangku, dengan nada geram luar biasa. Aku terbelalak dan bergerak spontan untuk menghindar ke depan. Namun, sebuah kaki berotot yang dibalut oleh zirah besi menyentuh punggungku dengan sangat kuat.

Sesaat, napasku seperti dicekat oleh sesuatu. Pikiranku seakan tak lagi berfungsi, dengan tubuh yang terpental dan melaju cepat di udara. Brakk! Tubuh ini langsung menabrak dinding transparan yang membatasi ring pertarungan.

Rasa sakit luar biasa, yang tak akan bisa diungkapkan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jadi Istri Kedua CEO Dunia Monster   34. Konstelasi Yaterar

    "Apa aku bisa menggunakan kekuatan Boss Dungeon?" tanyaku pelan pada diri sendiri. [Notifikasi! Tentu Anda bisa. Semua syarat yang diperlukan telah Anda lakukan!] [Notifikasi! Apakah ingin diaktifkan sekarang?] Aku merasa senyumku mengembang dan ber-getar di saat yang bersamaan. Entah mengapa, udara di sekitar terasa sangat berat. "Tentu saja, aktifkan sekarang!" tuturku dengan nada yang sulit diungkapkan. [Notifikasi! Mengaktifkan kekuatan seorang boss Dungeon!] "Tak usah banyak bicara lagi, langsung saja selesaikan dengan pertarungan!" seru The Lord of Fire Goblin, sebelum dia melesat ke arahku dengan pedang dan palu di masing-masing tangannya. Di saat yang bersamaan ketika The Lord of Fire Goblin itu melesat. Aku merasa bahwa tubuhku seperti dirasuki oleh sesuatu yang sangat asing. Sesuatu itu terasa seperti membuatku lebih kuat. [Notifikasi! Tubuh Anda akan mengalami beberapa bagian perubahan. Kekuatan fisik akan meningkat jauh!] [Notifikasi! Mendata skill baru milik Boss

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-08
  • Jadi Istri Kedua CEO Dunia Monster   35. Evolusi Tingkat Pertama

    Melihat hal itu. Firasatku mengatakan bahwa ini tak bisa dianggap berakhir begitu saja. "Kaukira, aku hanya bisa mengayunkan pedang dan menumbuk dengan palu saja?" kalimat itu tiba-tiba menggema. Nadanya terdengar seperti The Lord of Fire Goblin, tapi lebih rendah dan mendebarkan seperti berisi ancaman kematian.Aku melirik ke sekitar, tak ada orang lain. Lalu kembali memusatkan titik fokus pada asap putih yang menyelimuti tempat The Lord of Fire Goblin berdiri tadi. Siluet mata merah tiba-tiba muncul. Tubuhku pun langsung menegang dengan kedua tangan yang bergetar. Kenapa tubuhku bereaksi seperti ini setelah melihat siluet itu? Pandanganku pun langsung menunduk, seakan tak berani untuk menatap siluet mata itu.[Notifikasi! The Lord of Fire Goblin menggunakan skill evolusi tingkat pertama, dia menggunakan aura intimidasi untuk menekan Anda!]Panel layar muncul menjelaskan kejadian yang sedang terjadi padaku. Aku spontan melihat ke arah siluet mata merah yang muncul di tengah kabut

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-10
  • Jadi Istri Kedua CEO Dunia Monster   36. Tiga Versi Angklung

    [Notifikasi! Ada banyak!][Notifikasi! Tiga kemampuan Angklung yang bisa Anda gunakan itu adalah membuat mereka menjadi Tameng Angklung, pedang Angklung, dan gelombang suara panas. Ini lebih baik, dari versi sebelumnya. Di mana hanya bisa digunakan dengan menggunakan skill.]Setelah aku membaca kalimat di panel ini. Aku langsung menengok ke arah skill yang dimiliki saat ini. Terlihat jelas di situ, tercantum nama-nama skill yang tertulis dalam panel sistem. Hanya saja, penulisannya menggunakan bahasa Inggris. [Notifikasi! Para konstelasi yang menonton mulai mengangkat alis kebingungan. Mereka bertanya-tanya; kapan pertempurannya segera terjadi?]Panel layar baru muncul, menutupi panel sebelumnya yang otomatis menghilang di saat ada panel baru. Kemudian, netraku secara otomatis melirik ke arah The Lord of Fire Goblin yang menatapku sambil mengeluarkan aura intimidasi.Ya, aku bisa merasakan intimidasinya karena udara yang masih terasa agak berat untuk bernapas. Lama dia berdiam sambil

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-11
  • Jadi Istri Kedua CEO Dunia Monster   37. Manusia hanya Bertindak Tanpa Memikirkan Konsekuensi

    Pedang yang berada di tanganku ini langsung saja bergerak spontan untuk menebas dia, atau setidaknya. Dia menjauh dan membuatku bisa menjaga jarak. Rasanya sangat berat dengan aura intimidasi sedekat ini.Sayangnya, semua tidak sesuai dengan apa yang aku pikirkan. The Lord of Fire Goblin di hadapanku ini malah menangkis dan membuat pedang itu terlempar jauh dari genggaman.Prang-prang! Bunyi pedang yang terhampas berkali-kali di pinggir sampai menghentak dinding pembatas. "Manusia hanya bisa menggunakan tanpa berpikir konsekuensinya!" bisik The Lord of Fire Goblin dekat di telingaku.Tangannya menyusuri leherku. Tanpa aba-aba, dia berhenti dan langsung mencengkram bagian leher hingga aku merasa bahwa kaki tak lagi berpijak pada tanah. Sepertinya dia berniat untuk membuat leherku putus dengan cengkraman yang perlahan semakin bertenaga ini. Diam-diam, aku mengulurkan tangan untuk mengambil salah satu Angklung di belakang. Di saat aku merasa bahwa teksturnya mulai berubah seperti gen

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-11
  • Jadi Istri Kedua CEO Dunia Monster   38. Kembali ke Bumi?

    "Kamu tunggu di sini. Aku akan memanggil dokter!" ucapnya melepaskan genggaman tangan, lalu berlari keluar dari ruangan. Di saat dia telah keluar. Aku tersadar tempatku berada saat ini. Aroma obat-obatan yang familiar, selang infus dan kata dokter. Jika kalimat teka-teki itu yang digabungkan menjadi satu, maka akan merujuk pada rumah sakit. "Ini mimpikan? Tapi kenapa terasa nyata?" aku mengedarkan pandangan seraya bergumam dan mengangkat alis kebingungan.Di detik berikutnya, aku langsung teringat, tentang pertarungan dengan The Lord of Fire Goblin. "Sial-sial-sial!" padahal tinggal sedikit lagi sebelum aku mengucapkan kalimat itu, lalu menang telak dan memiliki Dungeon Fire Goblin. Ingin rasanya mengepalkan tanganku dengan erat. Namun rasa lemas masih mendominasi tubuh.Pada akhirnya, aku pun hanya bisa terdiam bersender pada ranjang rumah sakit. "Jika ini hanya mimpi, kenapa harus kembali ke kehidupan di mana

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-12
  • Jadi Istri Kedua CEO Dunia Monster   39. Aku tak Lagi Bergantung Pada Kalian

    "Hey, bukankah sudah kukatakan sebelumnya. Agar kamu tidak shock saat mendengar jawaban dari Dokter?" suara dingin pria itu kembali mengalun sampai ke telingaku.Lamunanku yang sebelumnya buyar, dan aku menatap ke arah pria itu. Walau masih shock, belum menerima apa yang terjadi pada tubuh asliku. Namun, beberapa saat aku menatap dia, atau lebih tepatnya menatap pada manik mata berwarna hitam itu. Rasa shock yang menyerang ini perlahan memudar. Sebab, aku teringat alasan untuk melakukan percobaan bunuh diri. Tawa kekehan pun keluar dari bibirku dengan suara lirih, bersamaan dengan tetesan air mata yang menumpuk pada pelupuk mata. Aku menundukkan kepala. "Anda benar. Sebelumnya saya sempat shock. Namun sekarang, saya tak lagi shock ketika mengingat alasan saya melakukan ini." Aku membalas kalimatnya sambil mengepalkan kedua tangan.Tidak ada rasa menyesal setelah melakukan hal itu. Kemudian, aku mengangkat kepala. Menatap wajah dari kelua

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-12
  • Jadi Istri Kedua CEO Dunia Monster   40. Rumah Sakit Cahaya

    [Notifikasi! Potion Healing-nya tentu ada! Hanya saja, harga diskonnya berkurang karena semakin dekat dengan waktu habisnya diskon.]Sebelah alis ini terangkat, karena rasa penasaran. "Berapa harganya sekarang?" tanyaku penasaran. Kali ini aku berharap, semoga harga diskonnya yang berkurang itu tidak melebihi jumlah Coin sistem-ku.[Potion Healing rank S.]Deskripsi : [Potion ini terbuat dari beberapa tanaman herbal langka yang sangat sulit ditemukan, dan sangat sulit juga untuk diolah. Memiliki waktu menetralisir tulang selama 10 menit.]Harga asli : [1.000C]Harga Diskon saat ini : [450C]Melihat harga diskon saat ini, aku menghela napas lega sambil mengelus dada. Untunglah harganya tak mahal. Hanya saja, semua Coin yang kumiliki saat ini akan habis ketika digunakan untuk membeli semua itu. Tetapi, tidak ada salahnya untuk melakukan hal itu bukan? Pikirku bertanya-tanya di dalam hati.Lagi pula, nanti akan mend

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-13
  • Jadi Istri Kedua CEO Dunia Monster   41. Meretas Keamanan Sistem

    [Notifikasi! Itu karena Anda meminum Potion Healing rank S. Memulihkan stamina adalah efek dasar dari Potion Healing. Semua penyakit dan organ yang rusak telah dipulihkan karena efek regenerasi dari Potion Healing rank S ini.] "Oooh, sekarang aku paham alasan kenapa tidak seperti yang pernah kurasakan sebelumnya." Aku mengepalkan kedua tangan dan tersenyum. Setidaknya, sekarang aku harus segera bergerak mencari dokter itu. Sebab, misi ini adalah tingkat yang sangat sulit dengan waktu penyelesaian sangat minim. Tidak ada alasan lagi, untuk membuang waktu lebih lama. "Sekarang, yang harus dilakukan hanyalah keluar dari rumah sakit ini dan bergegas menuju Rumah Sakit Cahaya!" Aku bergumam pelan, menyebutkan rencana yang akan kulakukan. Hanya saja. Untuk bisa kabur dari rumah sakit ini tak seperti Rumah Sakit Cahaya. Pengamanannya jauh lebih ketat dari rumah sakit biasa. Level ketatnya serupa dengan keamanan barak militer negara maj

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-13

Bab terbaru

  • Jadi Istri Kedua CEO Dunia Monster   58. Sekali Dayung, Dua-Tiga Pulau terlampaui

    Entah ini sekadar kebetulan atau memangnya ada di sana. Seekor Tupai kemudian terlihat meloncat-loncat dari pohon yang cukup jauh itu. "Woah! Tatapan Nona Cantik tajam! Itu betul-betul Tupaai! Ini pertama kalinya Leon liat Tupai langsung!" seru Leon dengan nada kegirangan. Hufft! Aku hanya bisa menghela napas lega secara diam-diam ketika mereka percaya kalimatku barusan. Aku melirik panel yang menampilkan 'Dual Mission' tadi. Tidak ada jalan lain selain menerima-nya.Aku tak ingin ada Meqsesa lain di dunia ini. Cukup biarkan dunia modern ini berjalan dengan semestinya tanpa ada gangguan. Jariku pun bergerak menyentuh tombol 'iya' yang melayang di udara.[Notifikasi! Anda menerima 'Dual Mission'!]"Apa kau benar-benar yakin ingin pergi sendiri-an? Ini sudah mau malam. Rasanya, tidak baik bagi perempuan sepertimu yang masih gadis untuk keluyuran," tanya Roland memastikan sekali lagi.Aku tersenyum dan mengangguk dengan tegas sambil berkata, "Iya. Lagi pula, aku memiliki sesuatu yang pe

  • Jadi Istri Kedua CEO Dunia Monster   56. Keluarga Fero (57)

    Secara otomatis, ingatan-ingatanku menerawang pada masa di mana kami masih bermain dan berseko-lah di SMA. Ah iya, SMA. Tiba-tiba aku teringat dengan SMA yang sebelumnya aku tempati untuk belajar dan menuntut ilmu. Aku masih belum lulus dari SMA. Bisa dibilang hampir lulus. Malam ketika aku dan Fero ditabrak oleh mobil. Itu adalah malam perpisahan. Tak terkira kalau kami akan benar-benar berpisah sampai beda dunia. "Kenangan yang menyakitkan, sekaligus menye-nangkan untuk diingat. Fero," gumamku mendongkak ke atas sambil terkekeh pelan.Langit mulai berwarna jingga kegelapan, tanda malam akan menghiasi cakrawala. Aku segera berdiri. "Aku tak bisa berlama-lama di sini, ini waktunya aku pergi," ungkapku tersenyum dan berbalik menatap Roland dan Leon yang hanya menunggu di pintu masuk makam.Mendekat ke arah mereka, aku membungkukkan badan sedikit. "Sebelumnya, terima kasih karena telah mengantar saya sampai di sini. Sekarang saya tak lagi ikut dengan kalian, sebab ada yang harus say

  • Jadi Istri Kedua CEO Dunia Monster   55. Malam Fero

    "Papa memang mengenal Nona ini. Nama nonanya adalah Lania. Tapi, Nona ini adalah pasien Papa yang diceritakan setiap malam itu. Pasien yang kabur dari rumah sakit," jelasnya membuatku melototkan mata malu ke arahnya. Bagaimana bisa dia menceritakan kebohongan besar seperti itu!"Itu bohong! Hei Dokter, sejak kapan aku kabur dari rumah sa–kit." Semakin mendekati akhir, kalimatku semakin nadanya terdengar ragu-ragu karena aku mengetahui alasannya. Waktu itu, setelah menangis dan meminta waktu untuk berdua saja bersama Fero yang telah tidak bernyawa. Aku berlari keluar dari rumah sakit. "Kaumengingatnya bukan? Waktu itu kauberlari sangat cepat, hingga para satpam tak mampu mengejarmu," jelas Roland diakhiri dengan kekehan pelan.Pipiku langsung terasa panas, seakan sedang dikukus di tempat tertutup dengan suhu tinggi. "Sete-lah dia berlari keluar. Nona cantik ini hanya kembali dengan keadaan koma, sebelum dibawa ke Rumah Sakit Mi ...." Direktur Roland tak melanjutkan kalimatnya, dia m

  • Jadi Istri Kedua CEO Dunia Monster   54. Roland

    Lagi dan lagi, aku kembali menahan rasa gemas luar biasa agar tidak membuat pipi itu menjadi korban dari keegoisan jari-jemariku. "Mau Nona gendong atau jalan sendiri?" tawarku tersenyum lembut."Leon mau digendong!" serunya dengan mata berbinar yang lucu, dan tangan yang melebar seakan sudah siap untuk digendong. Di dalam hati aku mengeluh, sampai kapan akan menahan rasa gemas ini setiap melihat tingkah Leon yang imut ini? Kemudian, aku segera mengambil dia ke dalam gendonganku dan berjalan menuju lift menuju lantai empat, tempat direktur rumah sakit berada. Sampai di lantai empat. Tak seperti yang kuperkirakan sebelumnya, tempat ini cukup sepi. Mengikuti arahan seperti yang dikatakan oleh resepsionis tadi. Aku berhenti melangkah di depan pintu yang memiliki papan nama 'Direktur'. "Leon, jangan nakal ya di dalam. Nanti kena marah sama orang yang duduk di dalam. Nanti kamu gak dibolehin masuk rumah sakit lagi," pesanku mengusap kepala dan mencium pipinya.Aaakk! Akhirnya bisa j

  • Jadi Istri Kedua CEO Dunia Monster   53. Leon

    Menarik napas dalam dan mengembuskannya pelan, aku menguatkan diri untuk melangkah mengi-tari bangunan, menuju bagian depan tempat pintu masuk terpasang. Di depan pintu rumah sakit, beberapa orang terus menerus menatapku tanpa henti. Itu membuatku merasa sedikit risih. "Apakah ada yang salah dengan penampilanku?" Aku bertanya pelan pada diri sendiri sambil mendo-rong pintu untuk masuk. [Notifikasi! Bisa dibilang seperti itu. Kecantikan Anda saat ini berada di level Siren, yang berada di bawah tingkatan Dewi Cariella sendiri. Jika di Bumi ada alat untuk mengukur kecantikan, maka Anda adalah pemenangnya!]Aku tersentak ketika membacanya, lalu melihat ke sekeliling. Semuanya masih menatapku dengan tatapan itu. Mau tak mau, aku sedikit bergegas mendorong pintu rumah sakit dan masuk ke dalamnya. Mempercepat langkah mendekat ke arah resep-sionis, aku mengedarkan pandangan. Beberapa orang di dalam sini juga sama. Mereka menghentikan kegiatan dan terus menatapku. Aku kembali menatap si

  • Jadi Istri Kedua CEO Dunia Monster   52. Kembali

    "Ta–tapi ini tugas kami Queen," tolak salah satu prajurit secara halus. Aku langsung menatapnya, begitu juga dengan Queen of Siren yang berada di sampingku. Melirik ke arah wajahnya, dia tersenyum lembut. "Baiklah. Buka Palatium Maris-nya, aku hanya akan membantu kalian," usulnya menawarkan cara lain. "Seperti yang Anda pinta, wahai Queen kami!" tutur para prajurit Siren dengan nada riang. Diam-diam aku tersenyum tipis melihat mereka. Terlukis jelas ekspresi bahagia mereka, saat Queen mau memahami dan memberikan usul yang adil. Bersamaan dengan itu, aku juga miris melihat-nya. Bagaimana tidak? Queen sebelumnya menjelas-kan padaku secara langsung, bahwa hidupnya tak lagi lama. Makanya dia mencari seorang pewaris atau sebutannya Heres agar tak khawatir lagi, jika nanti dia pergi secara mendadak. Alunan mantra dengan bahasa yang tidak ku-pahami mengalun. Lingkaran sihir muncul di per-mukaan gerbang besar berwarna putih bersih ini. Gerbang yang diberi nama Palatium Maris atau Gerbang

  • Jadi Istri Kedua CEO Dunia Monster   51. Pergi

    "Untuk Portal Antar Dimensi, beritahu Siren Bangsawan Secundus Locus, dan Tertio Loco untuk menyusulku ke tempat Portal Antar Dimensi itu muncul." Queen of Siren mengeluarkan sebuah emas tipis berbentuk kertas.Si prajurit menerima emas tipis berbentuk kertas itu. "Siap, saya akan melaksanakan seperti apa yang Anda perintahkan, Queen!" balas si prajurit dengan tegas. Queen of Siren pun membalas respon si prajurit itu dengan anggukan kecil. Setelah menerima balasan dari Queen of Siren. Prajurit itu langsung pergi dan melesat layaknya speedboat. "Cepat!" gumamku yang kagum dengan mata berbinar. Apa aku bisa secepat itu? Kuharap iya! Pikirku dalam hati.Tawa kecil pun terdengar. Aku menoleh ke arah Queen of Siren. "Kecepatan berenang seperti itu sudah biasa di antara para Siren," ungkapnya tersenyum. Senyum itu hanya bertahan beberapa saat, sebelum ekspresinya runtuh."Maaf, aku hanya bisa mengantarmu sampai sini. Sebagai penggantiku, ikutilah ikan-ikan ini," ungkap Queen. Dia menu

  • Jadi Istri Kedua CEO Dunia Monster   50. Magia Wall

    Walau diliputi cahaya, aku masih bisa melihat kalau wajahnya sedang merekahkan senyum indah. "Ini adalah Cahaya Ilahi. Setiap Dewa atau Dewi yang memperlihatkan wujud mereka di hadapan makhluk fana, akan terlihat seperti ini. Itulah aturan Surga. Jika kedua matamu tak kuberikan berkah, pasti dua bola mata itu akan hancur," jelas Dewi Maris. Tangannya terulur mengelus rambutku. [Notifikasi! Anda menerima Berkah Dewi Penguasa Lautan!][Notifikasi! Skill Penglihatan Normal dalam air menjadi permanen. Mencatat level skill ....][Notifikasi! Berhasil, rank Skill Penglihatan Normal Dalam Air memiliki rank S plus!][Notifikasi! Pesona Anda meningkat sebanyak +20!][Notifikasi! Kecantikan Anda meningkat sebanyak +20!][Notifikasi! Ke-sexy-an Anda meningkat sebanyak +20!][Notifikasi! Rank Skill Breathing Underwater ditingkatkan menjadi S plus!][Notifikasi! Rank Skill Fire Resistance diti

  • Jadi Istri Kedua CEO Dunia Monster   49. Dewi Maris

    "Tentu, rasanya semakin ke sini semakin berat," balasku menetralkan napas. Tawa Queen of Siren pun mengalun dengan nada khas dan indahnya. "Wajar saja kalau kamu kelelahan. Level kepadatan air dan arus di sini lebih padat. Jika kamu mengerti soal sihir, pasti mengetahuinya," jelas Queen of Siren melirikku sambil tersenyum. Sebelah alis pun kuangkat karena penasaran dengan kalimat yang dia lontarkan barusan. Keheningan pun datang, saat Queen of Siren hanya memandangi lantai tengah altar. "Apa kau membawa Permata yang kemarin kuberikan?" Queen of Siren tiba-tiba berhenti melamun dan melirik ke arahku. Raut wajahnya begitu serius. Aku mengangguk sebagai jawaban iya. Dia pun kembali menatap lantai tengah altar. "Pada umur 12 tahun, para Siren perempuan maupun laki-laki akan melakukan ritual di sini. Tak seperti manusia, setiap Siren diwajibkan untuk memiliki kekuatan dari berkah Dewi. Ini sebagai perlindungan diri,

DMCA.com Protection Status