“Mau makanan Jepang?” tanya Jang Han Seo menepis sehelai rambut Lydia yang terjatuh di pipinya. Entah kenapa merasakan sentuhan pria lain selain suaminya terasa aneh sekarang. Jang Han Seo merasakan ketidaknyamanan Lydia, dia segera mundur dna merasa tidak enak hati. Jang Han Seo begitu ingin kembali memiliki Lydia menjadi kekasihnya sehingga lupa memberikan dia waktu.
“Okay, aku ganti baju dulu,” ucap Lydia segera berlari ke kamarnya.
“Astaga Lydia, jangan seperti itu, kamu sudah untung ditolongnya, kalau tidak aku pasti masih terkatung-katung di bandara tidak tahu mau kemana. Dia sudah memberikan tempat tinggal, tidak ada salahnya kamu bersikap sedikit lebih manis dengannya!” perintah suara di dalam kepala Lydia. Dia mendengus sambil mencari baju di kopernya. Dia kembali merengut, semua baj
Jacob mendesah keras dan memukulkan genggamannya ke kaca. Darimana dia harus memulai pencariannya, Sinsa-dong bukan daerah yang kecil. Dia sudah merasa putus asa terlebih dahulu sebelum memulai. Sampai akhirnya dia teringat akan seseorang.“Woi man,apa kabar, congrats for the wedding ya, kemarin gue dah curiga sih sama hubungan kalian. You guys look different, I know something is going on there.” Eric yang ceria mengangkat teleponnya, Pria ini temannya mantan pacar Lydia, dia pasti tahu dimana mantan Lydia itu tinggal.“Kabar gue, nggak begitu baik, gue butuh bantuan lo, ucap Jacob, benci untuk berhutang budi pada seseorang. Terlebih pada Eric, pria ini sama liciknya seperti dirinya.“Lho kenapa? Married life is wonderful, Lydia walau manja tapi
Setelah puas melakukan perawatan tubuh dan mandi dengan puas, Lydia sibuk memilih pakaian yang dia mau pakai, dengan puas dia mengeluarkan belanjaannya kemarin dan memadupadankannya ke tubuhnya. Dia memilih celana panjang longgar dengan atasan pendek sehingga memperlihatkan perutnya yang rata, walau ini musim gugur, Lydia masih mau memamerkan perutnya yang rata. Dia akan menumpuknya dengan cardigan panjang bulu-bulu yang cantik berwarna putih ini. Lydia mengangkat cardigan itu dengan kekaguman, sungguh cardigan yang teramat cantik.Jang Han Seo hampir tidak bisa berkonsentrasi dalam pekerjaannya hari itu, dia ingin cepat-cepat kembali ke apartemennya dan mengajak mantan pacarnya makan siang. Ia ingin segera merubah status itu, dia harus kembali membuat Lydia menjadi pacarnya, itu suatu keharusan. Saat semua urusannya selesai, pria itu segera pulang untuk menjemput Lydia. Betapa terkejutnya di
Pak Kurnia menatap ke jendela rumahnya di Amerika, jalanan depan rumahnya kosong walau daun mulai berjatuhan karena sudah masuk ke musim gugur. Sesaat dia terdiam mengingat istrinya yang pendiam dan rapuh. Walau Pak Kurnia mencintai istrinya dengan sepenuh hatinya, pria itu tak pernah bisa menunjukkannya kepada wanita itu. Akhirnya wanita itu selalu merasa kesepian dan ditinggalkan. Selama ini dia pikir itu karena perjodohan. Tapi ternyata bukan, ini semua karena sifatnya yang tertutup. Karena itu dia sangat berharap pernikahan anaknya dan Jacob akan berhasil, karena sifat Lydia yang apa adanya. Jacob yang bisa mengontrolnya. Mereka pasangan yang sangat serasi.Dia tidak akan mengulangi kesalahan yang telah dia buat pada mamanya Lydia, anaknya itu harus memiliki kehidupan pernikahan yang bahagia. Karena itu iya sangat marah karena kurang dari setahun Lydia sudah melarikan diri ke Korea.
“Hapus ilernya, segitu sukanya dengan bos sendiri,” ucap Adam menggoda Cleon saat mereka melangkah keluar dari lift.“Hus berisik,” dengus wanita itu melepaskan kaca mata yang dia pakai dan membersihkannya dengan blus yang dia pakai.“Nggal baret tuh dibersihkan dengan baju?” tanya Adam menarik kacamata Cleon dari tangannya. Dia mengarahkan ke arah lampu untuk melihat kaca lensa dari kacamata wanita itu. Karena bertubuh lebih pendek sia-sia usaha Cleon untuk mengambil kacamatanya.“Hanya karena kamu jangkung kamu selamat, kalau saja kamu lebih pendek dan aku lebih tinggi! Sekarang kembalikan kacamataku!” ucap Cleon marah-marah.Hari ini sudah berakhir bagi
“Oh… Dia kan di Korea,” jawab Jacob dengan hati yang pedih. Setiap pertanyaan itu muncul dia selalu merasakan sakit itu. Eric memiringkan kepalanya dengan terkejut. “Jangan katakan kalau selama dia tanya dulu, Lydia masih di korea? Sepertinya mereka bertengkar serius?” tanya Eric dalam hati.“Oh, yang dulu lo tanya itu, lo nggak jadi kesana?” tanya Eric tak bisa menahan rasa ingin tahunya. Jacob tahu temannya itu pasti akan bertanya kesana, dia mendesah dengan penuh kekalahan dan memaki dalam hati“Iya, aku kesana, tapi Lydia mau menyelesaikan sekolahnya dulu,” jawab Jacob, dia juga mendapatkan info itu dari papa mertuanya. Ada rasa bangga saat mengetahuinya, tapi sedih juga karena dia mengetahui itu dari papa mertuanya.
Jacob terbangun saat ada ketokan yang kasar di meja, dia memicingkan matanya dan berharap melihat wajah lydia yang di mimpinya tadi, namun yang terlihat adalah wajah kasar seorang pria yang panik dan wanita berambut dikuncir yang juga panik. Dia kembali menutup matanya yang terasa panas, kepalanya pusing dan belum bisa mencerna apa yang terjadi.“Dia sepertinya mabuk, kalau tidak, mana mungkin dia tidur diatas meja makan?” ucap Cleon tak sabaran, dia kembali menggaruk rambutnya sehingga ikatan rambutnya terlepas ke lantai, sambil mengaduh dia menunduk dan mengambilnya ke lantai.“Pak, bangun pak,” ucap Adam dengan sabar, dia juga pusing dengan kabar yang tiba-tiba muncul di koran. Semua itu baru bagi mereka, semalam perusahaan ditinggal dengan keadaan aman, kenapa kini tiba-tiba muncul penipuan pajak. Ba
Adam berlari dengan cepat menuju ruangan bagian legal, dan hatinya mencelos saat melihat ruangan yang seharusnya berisi 5 orang itu kosong. Di masing-masing meja terdapat sebuah amplop putih yang Adam dapat tebak apa isinya."Haish, bagaimana ini? Mereka semua mengundurkan diri! Lebih tepatnya mereka melarikan diri," pikir Adam bingung saat melihat bangku-bangku kosong itu. Cleon menghampiri Adam yang berdiri mematung di ruangan kosong."Astaga, aku baru mau bertanya," ujar wanita berambut pendek itu saat menyadari ruangan itu kosong."Tanya apa?" Adam mengalihkan perhatiannya ke wanita yang berbibir tebal menggemaskan itu.
“Aku takut kamu lupa,” ucap Adam cepat sambil memberikan senyumnya yang menawan lalu segera keluar. Hati Cleon bergetar, ternyata Adam tidak seperti pria yang lain. Sambil tersenyum dia mengikuti Adam kembali ke ruangan Jacob.“Pak, bagian Audit menemukan adanya data ganda pak.” Adam memberikan sebuah file di flash disk dan memberikannya pada Jacob. Pria yang wajahnya acak-acakan itu.Jacob segera memasukkan beda kecil itu ke laptopnya dan membaca, Cleon ingin juga melihat, tapi pada saat dia melihatnya dia tak mengerti apa-apa. Beda dengan Jacob yang segera menutup wajahnya dengan kedua tangannya usai memperhatikan data dengan seksama.Adam menarik Cleon dengan cemburu, saat Cleon ingin menepuk punggung pria itu. "Jangan macam
Lydia menatap perutnya yang datar lalu menatap foto hitam yang dokter itu berikan kepadanya. Dokter itu malah menatap Jacob dan Lydia dengan bingung.“Lho, kenapa? Kalian tidak mau anak ini, usianya sudah 6 minggu, sudah 1 bulan 2 minggu umurnya. Dia bayi yang sehat, walau mungil.” Lydia menatap Jacob dengan tidak percaya. “Dia hamil. Dia sungguh hamil!” pikirnya dalam hati.Jacob segera menarik Lydia dan menciumnya di seluruh wajahnya, sampai dokter ikut tertawa.“Saya pikir kalian sudah tahu?” ujarnya tertawa melihat reaksi Jacob.“Bayinya perempuan kan dok ?” Dokter tertawa lagi,“Tunggu ya, di bulan ke-4 bar
"Papa terus menunggu kalian kembali bersama, tapi kalian tak pernah kembali, karena itu, papa harus membuat ini.""Ini apa?" Lydia bingung."ANZ tidak mengalami penipuan pajak, semua itu hanya buatan," jawab Adam pelan, sambil menunduk meminta maaf pada Jacob.Lydia dan Jacob segera berpandangan dengan bingung."Maksudnya bagaimana, Adam?" tanya Jacob meminta penjelasan. Papa Kurnia kembali menepuk pundak Jacob."Papa yang meminta Adam melakukan ini semua,— semua penggelapan pajak, itu hanya rekayasa, penangkapan papa semua itu hanya buatan, agar Lydia kembali ke Jakarta. Sebenarnya, papa pikir papa haru
“Kenapa, mau coba lagi?” tanya Jacob bersemangat, yang langsung ditimpuk bantal oleh istrinya. Jacob tertawa menangkap bantal itu lalu menarik Lydia dalam pelukannya.“Kenapa, kamu tidak mau?” Jacob kembali memainkan jarinya di perut Lydia yang rata. Wanita itu bangkit miring ke arah suaminya, rambutnya yang panjang jatuh cantik di pundaknya sebelah kanan. Jacob kembali terpesona akan kecantikan alami istrinya.“Walau badanmu berubah aku akan tetap mencintaimu,” guman Jacob mendongak dan mengecup ujung hidung istrinya. Wanita itu mendengus kesal, “Apakah dia serius berpikir aku sedangkal itu?” sungut Lydia dalam hati.“Bukannya tak mau, tapi apakah aku bisa menjadi ibu yang baik, mengurus anak, membesa
Mata Lydia dan Jacob serempak membulat karena kaget. Papa Kurnia segera melenggang keluar dari pintu tahanan dengan seenaknya. Dia hanya melambai pada penjaga dan pria itu membuka pintu sehingga pria tua itu bisa mendekati anaknya. Dia menarik Lydia dalam pelukannya. Lalu Jacob juga. Karena terlalu bingung mereka hanya bisa terdiam dalam pelukan pria itu. “Ah papa kangen sekali dengan kalian,” ucapnya sambil menatap Lydia lalu Jacob. “Mana salad roll papa? Papa mau makan.” Lydia dengan bingung memberikan kantong plastik itu ke papanya, dan pria itu segera mengeluarkan salad rollnya dan membuka bungkusnya. “Ayo kita ke ruangan Pak Rangga,” ucapnya dengan mulut penuh salad. Pria itu berjalan dengan santai seakan kantor
Lydia tidak dapat menahan amarahnya lagi, dia bukan lagi menampar mulut tidak beradab itu tapi mengepalkan tangannya dan menonjok wajah jelek di hadapannya dengan sekuat tenaga. "TUTUP MULUTMU JELEK!" jeritnya dengan sekuat tenaga, Ava terpelanting tersungkur jatuh di kaki Lydia, dia kembali maju dan saat Lydia mau menendang Ava, Cleon masuk dan menahannya. "Biarkan aku, Cleon, mulutnya mau aku kasih sabun!" teriaknya memberontak. Tapi Cleon menariknya segera dan membawanya ke keluar dari toilet. Jacob berlari keluar saat mendengar suara istrinya memekik. Dengan panik dia mencari Lydia yang sedang memberontak dalam pelukan Cleon.
Ava tidak percaya kalau Jacob sudah dipecat dengan semudah itu. Dan menurut informannya, pria itu bahkan tidak melakukan perlawanan. Ava akan membantunya, Dia akan membantu Jacob kembali menjadi CEO, dengan itu akhirnya pria itu menyadari betapa besarnya cintanya kepada pria itu dan mereka akhirnya bisa kembali bersatu.Tapi betapa kagetnya saat pintu lift terbuka, dia melihat wanita brengsek itu ada lagi di hadapannya, bukankah wanita itu sudah disingkirkan kemarin, kenapa dia bisa muncul kembali? Ava mendesis kesal dalam hatinya.“Ah Ava, apa kabar? Kamu terlihat cantik,” puji Lydia menatap Ava yang mengenakan baju persis Lydia dulu. Wanita itu mengkopi bajunya persis. Sejak kembali ke Korea lalu kembali ke Jakarta sekarang, gaya Lydia berubah. Dia lebih dewasa dan bijaksana memilih baju. Dia menghilangkan kegilaannya a
“Sayang? Lydia?” panggilnya lagi, kembali masuk ke dalam kamar tidurnya. Dia teringat akan teleponnya, tapi saat dia memanggil telepon Lydia, deringnya terdengar di kamar mandi. Dengan heran dia langsung menuju kamar mandi. Istrinya dengan bingung menatapnya. Wanita itu berdiri hendak mengangkat handphonenya yang berdering.“Kamu ngapain telepon aku?” tanyanya bingung, badannya masih penuh sabun. Wanita itu kembali meletakkan handphonenya di lemari handuk lalu dia segera kembali berjalan ke arah Jacuzzi. Tapi Jacob segera menariknya dan memeluknya erat-erat.“Aku pikir aku kehilanganmu!” ucapnya dengan penuh emosi, dia memeluk tubuh Lydia yang basah tanpa peduli lalu menciumnya dengan sepenuh hati.“Jacob, ada apa sih?&rd
Jacob tiba-tiba saja sudah kembali di atas Lydia, menidihnya sehingga Lydia memekik kegirangan. Hanya 1 hari Lydia dapat bertahan, konyol sekali, Dia memandang wajah tampan suaminya dengan susah payah, karena hentakan demi hentakan yang Jacob berikan membuat Lydia tidak dapat berkonsentrasi, dia tadi sedang berpikir apa? Tapi inti tubuhnya terus memberikannya sensasi yang luar biasa, entahlah apa yang dia pikirkan tadi, dia hanya ingin selalu bersama suaminya, setelah mendengar pengakuannya tadi, Lydia tidak mau lagi berpura-pura. “Aku mencintai pria ini, sangat mencintainya,” pikirnya sambil menggigit bibir bawahnya, menahan desahan yang mau keluar, tapi dia tak dapat menahannya lagi.“Ja...cob,” pekiknya saat Jacob menyentuh bagian atas dirinya dan memuntirnya dengan tanpa ampun.“Sakit? Ta
“Kamu luar biasa sayang, aku merindukanmu, sangat merindukanmu,” ucap Jacob mendesah sambil mulai mengelusnya di sana. Lydia terkesiap dan membuka matanya. Mereka kembali bertatapan, Jacob mengelus pipi Lydia lagi sambil menundukan wajahnya. Saat bibir mereka bertemu, erangan yang dari tadi Lydia coba tahan akhirnya terlepas. Mereka terjatuh di atas tempat tidur di belakang mereka. Jacob langsung mengambil posisi dan melepaskan bra yang sudah terbuka tadi ke lantai.Lydia tersenyum manja lalu mulai melepaskan kancing demi kancing kemeja suaminya, dasinya entah di mana, dia kah yang membukanya? Atau suaminya kah? Dia sudah tidak ingat, karena kecupan pria itu sangat nyata membuat tubuhnya menggeliat dengan nikmat di atas tempat tidur. Jemarinya dengan susah payah melepaskan kemeja itu dari tubuh suaminya. Saat akhirnya terlepas, Lydia meletakkan tangannya di perut suaminya ya