Share

SHIT

Author: NUR EVA LAILY
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

halo... selamat membaca hasil karyaku

semoga kalian suka

jangan lupa follow ig @littleeva93 untuk info pembelian buku

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • JULLIO and HILLARY   WHERE IS YOUR MOM?

    halo... selamat membaca hasil karyakusemoga kalian sukajangan lupa follow ig @littleeva93 untuk info pembelian buku

  • JULLIO and HILLARY   SHIT

    JULLIO sudah menunggu sejak satu jam yang lalu di depan rumah Hillary. Hari ini, ia dan Hillary berencana akan membahas mengenai bisnis club malam yang sengaja diberikan ayahnya kepadanya. Satpam rumah Hillary, yang sudah berteman baik dengannya menyuruhnya untuk masuk tapi Jullio menolak. Hari ini ia ingin menunggu Hillary di depan rumah saja. Mungkin saja Hillary pulang lebih cepat meski rasanya itu mustahil. Sebenarnya, selama ini Jullio penasaran, kemana saja Hillary setelah pulang sekolah. Gadis itu selalu pulang terlambat setiap harinya. Jullio ingin sekali bertanya tapi ia tidak mau mengganggu privasi Hillary.Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Jullio mendesah lega. Ia membuang rokoknya ke selokan sebelum Hillary memergokinya merokok. Hillary pernah melarangnya merokok dan Jullio sudah mengatakan kepada Hillary akan berhenti merokok. Hillary mungkin akan marah jika mendapati dirinya merokok lagi.Hillary membuka jendela mobilnya, “

  • JULLIO and HILLARY   WHERE IS YOUR MOM?

    JULLIO tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan Hillary. Selama ini, ia selalu berusaha untuk tidak terlalu jauh menjalin hubungan dengan Hillary. Jullio tahu ia tidak akan bisa menyentuh Hillary lebih dari ini. Ia tidak mau melihat masa depan Hillary rusak karena dirinya. Namun, dengan keadaan, saat Hillary bahkan tidak canggung berdiri di dalam pelukannya tanpa busana, rasanya ia tidak yakin bisa menahan diri lebih lama lagi.Bibir ranum Hillary menyesap bibirnya penuh hasrat. Jullio yakin lima menit lagi Hillary tidak akan selamat dari amukannya. Jullio menggelengkan kepalanya berkali-kali. Membuatnya pagutan bibirnya dan bibir Hillary terlepas begitu saja. “Kumohon…” bisiknuya parau.“Aku tidak mengerti apa maksudmu.” Hillary menyapukan jemari lentiknya di dada bidang Jullio. Rona merah yang menjalar di sekitar leher dan wajah Jullio membuatnya sedikit gugup. Sekaligus bahagia. Jika boleh jujur

  • JULLIO and HILLARY   THE CLUB!

    JULLIO sadar ia tidak seharusnya bertanya kepada Hillary mengenai ibunya. Tapi, mendengar penuturan Hillary yang mengatakan kalau ia tidak punya ibu. Rasa penasaran Jullio semakin besar. “Di mana ibumu?” tanyanya lagi.“Ibuku pergi beberapa tahun setelah aku dan kakakku mulai sekolah.”“Pergi?”“Ya.” Hillary semakin mengeratkan pelukannya pada Jullio.“Kemana?”“Aku tidak tahu. Dia pergi dengan lelaki lain.”Jullio menggeleng, ia tidak menyangka ada ibu yang setega itu dengan anak kandungnya. “Bagaimana kau tahu?”“Aku melihatnya sendiri. Dia memilih lelaki lain di banding ayahku. Di banding aku dan kakakku.”“Apa dia ibu kandungmu? Kau yakin soal itu?”Ingin sekali Hillary memungkiri fakta itu. Namun pada kenyataannya wanita yang telah meninggalkan dirinya dan Harry memang benar ibu kandungnya. Se

  • JULLIO and HILLARY   MARTIN

    HILLARY mengekor di belakang Jullio saat mereka sampai di club malam milik Jullio. Seperti kata Jullio, tempat itu sepi. Tidak terlihat banyak orang di sana. Hanya beberapa petugas yang memang bertugas membersihkan club dan penjaga keamanan. Hillary menghetikan langkahnya saat Jullio berhenti. Ia menatap punggung Jullio dengan rasa penasaran yang tidak bisa ia tutupi. “Ada apa?” pertanyaan itu muncul begitu saja dari bibir Hillary.“Aku harus menemui seseorang.”“Oh.” Hanya itu yang Hillary ucapkan meskipun ia ingin tahu siapa orang yang ditemui oleh Jullio. Mungkinkah Bianca? Memikirkan Bianca, perempuan yang pernah bersama Jullio membuat Hillary merengut.“Aku tidak lama.” Jullio menggenggam tangan Hillary. “Kau bisa menunggu di kantorku.” Kata Jullio lagi.“Di mana kau akan bertemu dengannya?” Tanya Hillary.“Di café d

  • JULLIO and HILLARY   CONFUSION

    HILLARY menyibak selimut yang menutup tubuh polosnya. Salah satu tangan Jullio masih memeluk perutnya erat. Sementara tangan lainnya berada di bawah kepala. Hillary terbangun karena kantong kemihnya penuh, ia ingin segera menguras kantong kemihnya dan membuang urine di toilet. Dengan hati-hati, Hillary memindahkan tangan Jullio dan beranjak dari tempat tidur. Sekilas ia melihat jam di dinding. Pukul lima sore. Hillary segera masuk ke kamar mandi dan bergegas mandi. Untungnya ia menemukan handuk bersih di lemari, jadi dia memakai handuk tersebut untuk membungkus tubuhnya saat keluar dari kamar mandi.Jullio sudah bangun, entah sejak kapan. Pria itu berdiri menjulang di depan kamar mandi. “Kau sudah mandi?” tanyanya.“Seperti yang kau lihat.”“Kenapa tidak membangunkanku?” tanya Jullio lagi.“Tidak.” Hillary berjalan melewati Jullio. “Aku tidak mau mengganggumu.”

  • JULLIO and HILLARY   I LOVE YOU

    I LOVE YOUHARI ini Jullio mengantar Hillary ke rumahnya sebelum jam makan siang. Seharusnya, mereka bisa kembali saat petang atau kembali menginap di club seperti yang mereka lakukan semalam. Namun Jullio memilih mengantar Hillary pulang. Menurut cerita satpam rumah Hillary yang sekarang menjadi sahabat Jullio, sejauh ini gadis itu belum pernah keluyuran saat malam apalagi menginap dengan seorang pria. Dalam posisi sekarang, Jullio merasa ia memiliki tanggung jawab mengembalikan gadis itu ke rumahnya tanpa harus diminta lebih dulu.“Hati-hati di jalan.” Hillary keluar dari mobil setelah Jullio membukakan pintu untuknya.“Aku akan datang besok.” Jullio mengecup kening Hillary singkat.“See you.” Hillary melambaikan tangan saat mobil Jullio mulai menjauh. Gadis enam belas tahun itu segera berjalan menuju pintu gerbang dan menekan bel.Selang beberap

  • JULLIO and HILLARY   THIS POTITION

    THIS POTITIONHARRY tersenyum lebar mendengar jawaban Hillary. Ia hanya ingin menggoda adiknya saja. Sudah lama sekali sejak mereka masih sama-sama bocah dan sering kali menghabiskan waktu untuk tidur berdua. Itu adalah masa-masa yang paling menyenangkan bagi mereka. Karena memiliki satu sama lain. Keretakan, bukan, lebih tepatnya kehancuran keluarga menreka mengubah segalanya. Ibu mereka pergi meninggalkan dua anak yang masih terlalu kecil. Itulah alasan Haryy dan Hillary menjadi sangat dekat sekarang.Lagipula akhir-akhir ini Harry memiliki teman tidur yang-“Ngomong-ngomong, apa aku harus kuliah di luar negeri juga setelah lulus sekolah?” tanya Hillary yang langsung memotong imajinasi Harry mengenai seseorang.“Kalau itu terserah padamu. Kenapa memang?” tanya Harry penasaran.“Tidak apa-apa. Aku hanya meminta pendapatmu.”“Menurutku sebaiknya kau tet

Latest chapter

  • JULLIO and HILLARY   MARTIN AND BIANCA

    INI ADALAH SERI KEDUA DARI #STOKES SERIES.UNTUK KE DEPANNYA AKAN AKU PUBLISH DI WORK INI KARENA JIKA DI WORK YANG BERBEDA AKAN SANGAT LAMA PROSESNYA.SELAMAT MEMBACASEMOGA KALIAN SUKA :)MARTIN AND BIANCABLURBBagi Bianca, Martin hanyalah objek fantasy seksual yang ia gunakan untuk melampiaskan hasratnya kepada laki-laki bernama Jullio yang mustahil ia miliki. Bianca sengaja memanfaatkan Martin agar ia bisa dekat dengan Jullio. Namun kedekatan mereka justru diartikan lain oleh keluarganya. Hingga suatu hari, saat keluarganya terpuruk, mereka memutuskan untuk menjodohkannya dengan Martin. Bianca tidak mencintai Martin, ia tidak mau menikah dengan pria itu meski mereka adalah pasangan yang sangat cocok di atas ranjang.Bagi Martin, Bianca adalah segalanya. Martin mencintai Bianca sejak pertama kali melihat gadis itu. Dan ketika gadis itu menawarkan tubuhnya untuk menjadi objek fantasi seksual, Martin dengan sen

  • JULLIO and HILLARY   MARRIAGE PROPOSAL 2

    MARRIAGE PROPOSAL 2HARRY membawa mobilnya memasuki sebuah kawasan elit perumahan yang bisa dibilang terlampau luas. Kawasan itu nyaris kosong, hanya ada beberapa rumah yang berdiri di sana. Harry mengira salah satu dari rumah itu miliki Jullio.Jullio. Sejak semalam, Harry tidak bisa berhenti memikirkan pria itu. Harry terus bertanya-tanya, sejak kapan Jullio dan adiknya menjalin hubungan? Dan bagaimana mereka bisa bertemu? Apakah selama ini Harry terlalu sibuk dengan Gabe sehingga melupakan kepentingan adiknya sendiri? Dan jika benar Jullio dan Hillary menjalin hubungan, kenapa selama ini justru Angkasa, adik kandung Jullio yang sering terlihat bersama Hillary?Sejujurnya, sejak semalam, Harry tidak bisa tidur atau melakukan pekerjaannya dengan benar. Harry terus memikirkan semua kata-kata Hillary. Selain hubungan adiknya dengan Jullio, ia juga tidak bisa terus-menerus memikirkan Gabrielle. Bagaimana wanita itu menghabiskan sepanjang masa kehamilannya dengan J

  • JULLIO and HILLARY   BYE, ANGKASA.

    BYE, ANGKASA.ANGKASA memasuki rumahnya dengan membawa beberapa kotak makanan. Ia sengaja membeli banyak makanan karena ada kakaknya sekaligus Hillary. Hillary mungkin lupa kalau hari ini adalah hari jadi mereka berdua. Selama ini, gadis itu sepertinya terlalu sibuk dengan urusan sekolah dan pendaftaran di universitas sehingga melupakan momen penting itu. Tak lupa, Angkasa juga membeli sebuah kue dengan tulisan happy 1st anniversary Angkasa & Hillary. Dan sebuah lilin angka 1. Sungguh romantic. Angkasa juga menyiapkan kado berupa cincin yang ia beli dari hasil penjualan aplikasi yang ia dirikan bersama teman-temannya.Saat ia sampai di ruang tamu, tempat di mana Hillary menunggunya, Angkasa tidak menemukan gadis itu di sana. Ia meletakkan kue dan makanan yang dipesan oleh kakaknya. “Hill?” Seru Angkasa sedikit keras.Tidak ada sahutan. Kening Angkasa mengkerut, pandangannya kesana kemari, mencari Hillary. Angkasa berjalan menuju kamar mandi lalu

  • JULLIO and HILLARY   A GREAT PLAN

    A GREAT PLANJULLIO membuka mata perlahan saat mendengar getaran ponsel di nakasnya. Rasanya, sudah lama sekali ia tidak tidur senyenyak ini. Ini kali pertama Jullio merasa seluruh bagian dari dirinya sangat ringan bak kapas sehingga mungkin saja ia terbang saat tertiup angin. Seulas senyum terpancar dari bibi Jullio. Pria itu bergegas mengambil ponsel dan melihat siapa yang menghubunginya sepagi ini.Hillary. Ah, sepagi ini Jullio sudah dibuat bahagia hanya karena melihat nama yang tertera di ponselnya. Jullio mengangkat panggilan dari kekasihnya. Rasanya menyenangkan sekali bisa kembali memanggil Hillary kekasihnya lagi. “Selamat pagi, sayang.” Gumam Jullio dengan suara serak khas bangun tidur.“Selamat pagi, calon suami.” Sahut Hillary dari seberang.Mendengar hal itu, Jullio lantas tertekekeh. Ia tidak menyangka kalau Hillary akan memanggilnya seperti itu. Sama sekali tidak. Rasanya, baru kemarin mereka berbaikan setelah hampir

  • JULLIO and HILLARY   ONCE AGAIN

    ONCE AGAINHILLARY memejamkan matanya lagi saat merasakan sentuhan tangan Jullio di kepalanya. Entah sudah berapa lama mereka tertidur. Setelah puas melepas kerinduan, Jullio dan Hillary terlelap begitu saja dengan tubuh masih saling bertautan. Hillary berada di atas tubuh kekar Jullio, salah satu posisi yang membuat keduanya memiliki satu sama lain dan mustahil dipisahkan."Jam berapa sekarang?" gumam Hillaru di dada Jullio."Entah. Apa kau mau pulang?" Jullio balik bertanya. Tangannya mengusap rambut lembut Hillary. Dan meski tubuhnya merasa keram karena harus menahan beban gadis itu, Jullio tidak keberatan sama sekali dengan semua itu.Hillary menggeleng. "Aku bisa mengakan kepada Harry kalau aku menginap di rumah temanku."Senyum Jullio terbit. "Apa kau mau menginap di sini?"Hillary mengangkat wajahnya, memandang Jullio yang masih menyunggingkan senyuman. "Kalau boleh aku mau tinggal di sini lagi.""Rumah ini milikmu, sayang."

  • JULLIO and HILLARY   THE PAIN.

    JANGAN LUPA FOLLOW @littleeva93 UNTUK INFO PO YATHANK YOU.THE PAIN.JULLIO mengembuskan napasnya perlahan. Pria itu menunggu sekian menit setelah mobil yang ditumpanginya berhenti di depan rumah. Seorang supir membuka pintu dan ia bergegas turun. Jullio berjalan perlahan melewati taman dan kolam kecil di depan rumahnya. Satu minggu berlalu sejak terakhir kali ia meninggalkan rumahnya dan situasinya masih sama seperti hari-hari sebelum ia pergi.Sesampainya di dpintu, Jullio melihat Gabrielle datang bersama putranya. Wanita itu menyunggingkan senyum terbaiknya. Meskipun awalnya Jullio mungkin membenci wanita itu, kini perasaannya tidak sama lagi. Jullio sudah memutuskan untuk menyukai Gabrielle dan menganggap wanita itu sebagai saudaranya. Dan bayi kecil dalam gendongan Gabrielle, Jullio bahkan sanggup menganggap anak itu putranya.&

  • JULLIO and HILLARY   AUNTY HILL.

    JANGAN LUPA FOLLOW @littleeva93 UNTUK INFO PO YATHANK YOU.AUNTY HILL.HILLARY tertegun saat mendengar ucapan Gabrielle. Ia ingin meminta Gabrielle mengulangi kata-katanya, tetapi hal itu hanya akan menambah kecanggungan di antara mereka berdua. Anak ini bukan anak Jullio. Hillary tidak akan melupakan kata-kata itu. Sekali Gabrielle mengucapkannya. Cukup sekali dan berhasil membuatnya merasa jauh lebih baik. Ya, setidaknya itulah yang diharapkan selama beberapa bulan terakhir. Kerap kali Hillary berharap Jullio bukan ayah biologis dari anak yang dikandung oleh Gabrielle sehingga kelak mereka bisa kembali bersama. Karena sampai sejauh ini, Hillary masih sangat mengharapkan Jullio. Namun, fakta baru itu belum tentu mengubah keadaan menjadi jauh lebih baik. Hillary tidak boleh menyimpulkannya terlalu cepat.“Maaf?” Hillary berusaha meng

  • JULLIO and HILLARY   MY BABY.

    JANGAN LUPA FOLLOW @littleeva93 UNTUK INFO PO YATHANK YOU.MY BABY.GABRIELLE meletakkan anaknya yang masih berumur satu bulan ke dalam box bayi setelah anak itu kenyang menyusu dan tertidur pulas. Wanita itu lalu berdiri seraya memandangi putranya dengan perasaan haru. Gabrielle tidak menyangka, ia sudah menjadi seorang ibu sekarang. Seroang ibu dari anak yang tidak diakui oleh ayahnya sendiri. Jika mengingat bagaimana dulu ia nyaris menggugurkan kandungannya, sering kali Gabrielle merasa bersalah. Anaknya tidak berdosa, semua yang terjadi adalah murni kesalahannya dan Gabrielle seharusnya malu jika ia menyesali kehadiran anak itu dalam hidupnya.Tanpa ia sadari, senyuman manis tercetak di wajah cantiknya. Gabrielle sekali lagi mengusap pipi bayinya sebelum melangkah keluar, meniggalkan putranya sendiri di dalam kamarnya.Dengan enggan, Gabrielle

  • JULLIO and HILLARY   STUPID HEART.

    JANGAN LUPA FOLLOW @littleeva93 UNTUK INFO PO YATHANK YOU.STUPID HEART.HILLARY mengembuskan napasnya perlahan. Senyumnya mengembang saat bel sekolah berdentang nyaring. Ada kebahagiaan yang tidak bisa ia sembunyikan dari siapa pun. Dan tampaknya, kebahagiaan itu juga dirasakan oleh sebagian besar murid di sekolahnya.Yap, hari ini, adalah hari terakhir ujian di sekolahnya. Setelah melewati serangkaian ujian yang membuatnya disibukkan dengan berbagai kelas dan mata pelajran, akhirnya Hillary bisa bernapas lega. Semuanya sudah dilewatinya dengan sangat baik. Hillary sudah berusaha semaksimal mungkin. Dan menurut perkiraannya, nilainya tidak akan mengecewakan. Sejauh ini, ia berhasil berada di posisi lima besar parallel. Freddy selalu menjadi nomor satu, lalu Axel dan disusul Elsa. Hillary nomor empat, tapi siapa peduli? Ia cukup puas dengan prestasi yang

DMCA.com Protection Status