JANGAN LUPA FOLLOW @littleeva93 UNTUK INFO PO YA
THANK YOU.
STUPID HEART.
HILLARY mengembuskan napasnya perlahan. Senyumnya mengembang saat bel sekolah berdentang nyaring. Ada kebahagiaan yang tidak bisa ia sembunyikan dari siapa pun. Dan tampaknya, kebahagiaan itu juga dirasakan oleh sebagian besar murid di sekolahnya.
Yap, hari ini, adalah hari terakhir ujian di sekolahnya. Setelah melewati serangkaian ujian yang membuatnya disibukkan dengan berbagai kelas dan mata pelajran, akhirnya Hillary bisa bernapas lega. Semuanya sudah dilewatinya dengan sangat baik. Hillary sudah berusaha semaksimal mungkin. Dan menurut perkiraannya, nilainya tidak akan mengecewakan. Sejauh ini, ia berhasil berada di posisi lima besar parallel. Freddy selalu menjadi nomor satu, lalu Axel dan disusul Elsa. Hillary nomor empat, tapi siapa peduli? Ia cukup puas dengan prestasi yang
JANGAN LUPA FOLLOW @littleeva93 UNTUK INFO PO YATHANK YOU.MY BABY.GABRIELLE meletakkan anaknya yang masih berumur satu bulan ke dalam box bayi setelah anak itu kenyang menyusu dan tertidur pulas. Wanita itu lalu berdiri seraya memandangi putranya dengan perasaan haru. Gabrielle tidak menyangka, ia sudah menjadi seorang ibu sekarang. Seroang ibu dari anak yang tidak diakui oleh ayahnya sendiri. Jika mengingat bagaimana dulu ia nyaris menggugurkan kandungannya, sering kali Gabrielle merasa bersalah. Anaknya tidak berdosa, semua yang terjadi adalah murni kesalahannya dan Gabrielle seharusnya malu jika ia menyesali kehadiran anak itu dalam hidupnya.Tanpa ia sadari, senyuman manis tercetak di wajah cantiknya. Gabrielle sekali lagi mengusap pipi bayinya sebelum melangkah keluar, meniggalkan putranya sendiri di dalam kamarnya.Dengan enggan, Gabrielle
JANGAN LUPA FOLLOW @littleeva93 UNTUK INFO PO YATHANK YOU.AUNTY HILL.HILLARY tertegun saat mendengar ucapan Gabrielle. Ia ingin meminta Gabrielle mengulangi kata-katanya, tetapi hal itu hanya akan menambah kecanggungan di antara mereka berdua. Anak ini bukan anak Jullio. Hillary tidak akan melupakan kata-kata itu. Sekali Gabrielle mengucapkannya. Cukup sekali dan berhasil membuatnya merasa jauh lebih baik. Ya, setidaknya itulah yang diharapkan selama beberapa bulan terakhir. Kerap kali Hillary berharap Jullio bukan ayah biologis dari anak yang dikandung oleh Gabrielle sehingga kelak mereka bisa kembali bersama. Karena sampai sejauh ini, Hillary masih sangat mengharapkan Jullio. Namun, fakta baru itu belum tentu mengubah keadaan menjadi jauh lebih baik. Hillary tidak boleh menyimpulkannya terlalu cepat.“Maaf?” Hillary berusaha meng
JANGAN LUPA FOLLOW @littleeva93 UNTUK INFO PO YATHANK YOU.THE PAIN.JULLIO mengembuskan napasnya perlahan. Pria itu menunggu sekian menit setelah mobil yang ditumpanginya berhenti di depan rumah. Seorang supir membuka pintu dan ia bergegas turun. Jullio berjalan perlahan melewati taman dan kolam kecil di depan rumahnya. Satu minggu berlalu sejak terakhir kali ia meninggalkan rumahnya dan situasinya masih sama seperti hari-hari sebelum ia pergi.Sesampainya di dpintu, Jullio melihat Gabrielle datang bersama putranya. Wanita itu menyunggingkan senyum terbaiknya. Meskipun awalnya Jullio mungkin membenci wanita itu, kini perasaannya tidak sama lagi. Jullio sudah memutuskan untuk menyukai Gabrielle dan menganggap wanita itu sebagai saudaranya. Dan bayi kecil dalam gendongan Gabrielle, Jullio bahkan sanggup menganggap anak itu putranya.&
ONCE AGAINHILLARY memejamkan matanya lagi saat merasakan sentuhan tangan Jullio di kepalanya. Entah sudah berapa lama mereka tertidur. Setelah puas melepas kerinduan, Jullio dan Hillary terlelap begitu saja dengan tubuh masih saling bertautan. Hillary berada di atas tubuh kekar Jullio, salah satu posisi yang membuat keduanya memiliki satu sama lain dan mustahil dipisahkan."Jam berapa sekarang?" gumam Hillaru di dada Jullio."Entah. Apa kau mau pulang?" Jullio balik bertanya. Tangannya mengusap rambut lembut Hillary. Dan meski tubuhnya merasa keram karena harus menahan beban gadis itu, Jullio tidak keberatan sama sekali dengan semua itu.Hillary menggeleng. "Aku bisa mengakan kepada Harry kalau aku menginap di rumah temanku."Senyum Jullio terbit. "Apa kau mau menginap di sini?"Hillary mengangkat wajahnya, memandang Jullio yang masih menyunggingkan senyuman. "Kalau boleh aku mau tinggal di sini lagi.""Rumah ini milikmu, sayang."
A GREAT PLANJULLIO membuka mata perlahan saat mendengar getaran ponsel di nakasnya. Rasanya, sudah lama sekali ia tidak tidur senyenyak ini. Ini kali pertama Jullio merasa seluruh bagian dari dirinya sangat ringan bak kapas sehingga mungkin saja ia terbang saat tertiup angin. Seulas senyum terpancar dari bibi Jullio. Pria itu bergegas mengambil ponsel dan melihat siapa yang menghubunginya sepagi ini.Hillary. Ah, sepagi ini Jullio sudah dibuat bahagia hanya karena melihat nama yang tertera di ponselnya. Jullio mengangkat panggilan dari kekasihnya. Rasanya menyenangkan sekali bisa kembali memanggil Hillary kekasihnya lagi. “Selamat pagi, sayang.” Gumam Jullio dengan suara serak khas bangun tidur.“Selamat pagi, calon suami.” Sahut Hillary dari seberang.Mendengar hal itu, Jullio lantas tertekekeh. Ia tidak menyangka kalau Hillary akan memanggilnya seperti itu. Sama sekali tidak. Rasanya, baru kemarin mereka berbaikan setelah hampir
BYE, ANGKASA.ANGKASA memasuki rumahnya dengan membawa beberapa kotak makanan. Ia sengaja membeli banyak makanan karena ada kakaknya sekaligus Hillary. Hillary mungkin lupa kalau hari ini adalah hari jadi mereka berdua. Selama ini, gadis itu sepertinya terlalu sibuk dengan urusan sekolah dan pendaftaran di universitas sehingga melupakan momen penting itu. Tak lupa, Angkasa juga membeli sebuah kue dengan tulisan happy 1st anniversary Angkasa & Hillary. Dan sebuah lilin angka 1. Sungguh romantic. Angkasa juga menyiapkan kado berupa cincin yang ia beli dari hasil penjualan aplikasi yang ia dirikan bersama teman-temannya.Saat ia sampai di ruang tamu, tempat di mana Hillary menunggunya, Angkasa tidak menemukan gadis itu di sana. Ia meletakkan kue dan makanan yang dipesan oleh kakaknya. “Hill?” Seru Angkasa sedikit keras.Tidak ada sahutan. Kening Angkasa mengkerut, pandangannya kesana kemari, mencari Hillary. Angkasa berjalan menuju kamar mandi lalu
MARRIAGE PROPOSAL 2HARRY membawa mobilnya memasuki sebuah kawasan elit perumahan yang bisa dibilang terlampau luas. Kawasan itu nyaris kosong, hanya ada beberapa rumah yang berdiri di sana. Harry mengira salah satu dari rumah itu miliki Jullio.Jullio. Sejak semalam, Harry tidak bisa berhenti memikirkan pria itu. Harry terus bertanya-tanya, sejak kapan Jullio dan adiknya menjalin hubungan? Dan bagaimana mereka bisa bertemu? Apakah selama ini Harry terlalu sibuk dengan Gabe sehingga melupakan kepentingan adiknya sendiri? Dan jika benar Jullio dan Hillary menjalin hubungan, kenapa selama ini justru Angkasa, adik kandung Jullio yang sering terlihat bersama Hillary?Sejujurnya, sejak semalam, Harry tidak bisa tidur atau melakukan pekerjaannya dengan benar. Harry terus memikirkan semua kata-kata Hillary. Selain hubungan adiknya dengan Jullio, ia juga tidak bisa terus-menerus memikirkan Gabrielle. Bagaimana wanita itu menghabiskan sepanjang masa kehamilannya dengan J
INI ADALAH SERI KEDUA DARI #STOKES SERIES.UNTUK KE DEPANNYA AKAN AKU PUBLISH DI WORK INI KARENA JIKA DI WORK YANG BERBEDA AKAN SANGAT LAMA PROSESNYA.SELAMAT MEMBACASEMOGA KALIAN SUKA :)MARTIN AND BIANCABLURBBagi Bianca, Martin hanyalah objek fantasy seksual yang ia gunakan untuk melampiaskan hasratnya kepada laki-laki bernama Jullio yang mustahil ia miliki. Bianca sengaja memanfaatkan Martin agar ia bisa dekat dengan Jullio. Namun kedekatan mereka justru diartikan lain oleh keluarganya. Hingga suatu hari, saat keluarganya terpuruk, mereka memutuskan untuk menjodohkannya dengan Martin. Bianca tidak mencintai Martin, ia tidak mau menikah dengan pria itu meski mereka adalah pasangan yang sangat cocok di atas ranjang.Bagi Martin, Bianca adalah segalanya. Martin mencintai Bianca sejak pertama kali melihat gadis itu. Dan ketika gadis itu menawarkan tubuhnya untuk menjadi objek fantasi seksual, Martin dengan sen
INI ADALAH SERI KEDUA DARI #STOKES SERIES.UNTUK KE DEPANNYA AKAN AKU PUBLISH DI WORK INI KARENA JIKA DI WORK YANG BERBEDA AKAN SANGAT LAMA PROSESNYA.SELAMAT MEMBACASEMOGA KALIAN SUKA :)MARTIN AND BIANCABLURBBagi Bianca, Martin hanyalah objek fantasy seksual yang ia gunakan untuk melampiaskan hasratnya kepada laki-laki bernama Jullio yang mustahil ia miliki. Bianca sengaja memanfaatkan Martin agar ia bisa dekat dengan Jullio. Namun kedekatan mereka justru diartikan lain oleh keluarganya. Hingga suatu hari, saat keluarganya terpuruk, mereka memutuskan untuk menjodohkannya dengan Martin. Bianca tidak mencintai Martin, ia tidak mau menikah dengan pria itu meski mereka adalah pasangan yang sangat cocok di atas ranjang.Bagi Martin, Bianca adalah segalanya. Martin mencintai Bianca sejak pertama kali melihat gadis itu. Dan ketika gadis itu menawarkan tubuhnya untuk menjadi objek fantasi seksual, Martin dengan sen
MARRIAGE PROPOSAL 2HARRY membawa mobilnya memasuki sebuah kawasan elit perumahan yang bisa dibilang terlampau luas. Kawasan itu nyaris kosong, hanya ada beberapa rumah yang berdiri di sana. Harry mengira salah satu dari rumah itu miliki Jullio.Jullio. Sejak semalam, Harry tidak bisa berhenti memikirkan pria itu. Harry terus bertanya-tanya, sejak kapan Jullio dan adiknya menjalin hubungan? Dan bagaimana mereka bisa bertemu? Apakah selama ini Harry terlalu sibuk dengan Gabe sehingga melupakan kepentingan adiknya sendiri? Dan jika benar Jullio dan Hillary menjalin hubungan, kenapa selama ini justru Angkasa, adik kandung Jullio yang sering terlihat bersama Hillary?Sejujurnya, sejak semalam, Harry tidak bisa tidur atau melakukan pekerjaannya dengan benar. Harry terus memikirkan semua kata-kata Hillary. Selain hubungan adiknya dengan Jullio, ia juga tidak bisa terus-menerus memikirkan Gabrielle. Bagaimana wanita itu menghabiskan sepanjang masa kehamilannya dengan J
BYE, ANGKASA.ANGKASA memasuki rumahnya dengan membawa beberapa kotak makanan. Ia sengaja membeli banyak makanan karena ada kakaknya sekaligus Hillary. Hillary mungkin lupa kalau hari ini adalah hari jadi mereka berdua. Selama ini, gadis itu sepertinya terlalu sibuk dengan urusan sekolah dan pendaftaran di universitas sehingga melupakan momen penting itu. Tak lupa, Angkasa juga membeli sebuah kue dengan tulisan happy 1st anniversary Angkasa & Hillary. Dan sebuah lilin angka 1. Sungguh romantic. Angkasa juga menyiapkan kado berupa cincin yang ia beli dari hasil penjualan aplikasi yang ia dirikan bersama teman-temannya.Saat ia sampai di ruang tamu, tempat di mana Hillary menunggunya, Angkasa tidak menemukan gadis itu di sana. Ia meletakkan kue dan makanan yang dipesan oleh kakaknya. “Hill?” Seru Angkasa sedikit keras.Tidak ada sahutan. Kening Angkasa mengkerut, pandangannya kesana kemari, mencari Hillary. Angkasa berjalan menuju kamar mandi lalu
A GREAT PLANJULLIO membuka mata perlahan saat mendengar getaran ponsel di nakasnya. Rasanya, sudah lama sekali ia tidak tidur senyenyak ini. Ini kali pertama Jullio merasa seluruh bagian dari dirinya sangat ringan bak kapas sehingga mungkin saja ia terbang saat tertiup angin. Seulas senyum terpancar dari bibi Jullio. Pria itu bergegas mengambil ponsel dan melihat siapa yang menghubunginya sepagi ini.Hillary. Ah, sepagi ini Jullio sudah dibuat bahagia hanya karena melihat nama yang tertera di ponselnya. Jullio mengangkat panggilan dari kekasihnya. Rasanya menyenangkan sekali bisa kembali memanggil Hillary kekasihnya lagi. “Selamat pagi, sayang.” Gumam Jullio dengan suara serak khas bangun tidur.“Selamat pagi, calon suami.” Sahut Hillary dari seberang.Mendengar hal itu, Jullio lantas tertekekeh. Ia tidak menyangka kalau Hillary akan memanggilnya seperti itu. Sama sekali tidak. Rasanya, baru kemarin mereka berbaikan setelah hampir
ONCE AGAINHILLARY memejamkan matanya lagi saat merasakan sentuhan tangan Jullio di kepalanya. Entah sudah berapa lama mereka tertidur. Setelah puas melepas kerinduan, Jullio dan Hillary terlelap begitu saja dengan tubuh masih saling bertautan. Hillary berada di atas tubuh kekar Jullio, salah satu posisi yang membuat keduanya memiliki satu sama lain dan mustahil dipisahkan."Jam berapa sekarang?" gumam Hillaru di dada Jullio."Entah. Apa kau mau pulang?" Jullio balik bertanya. Tangannya mengusap rambut lembut Hillary. Dan meski tubuhnya merasa keram karena harus menahan beban gadis itu, Jullio tidak keberatan sama sekali dengan semua itu.Hillary menggeleng. "Aku bisa mengakan kepada Harry kalau aku menginap di rumah temanku."Senyum Jullio terbit. "Apa kau mau menginap di sini?"Hillary mengangkat wajahnya, memandang Jullio yang masih menyunggingkan senyuman. "Kalau boleh aku mau tinggal di sini lagi.""Rumah ini milikmu, sayang."
JANGAN LUPA FOLLOW @littleeva93 UNTUK INFO PO YATHANK YOU.THE PAIN.JULLIO mengembuskan napasnya perlahan. Pria itu menunggu sekian menit setelah mobil yang ditumpanginya berhenti di depan rumah. Seorang supir membuka pintu dan ia bergegas turun. Jullio berjalan perlahan melewati taman dan kolam kecil di depan rumahnya. Satu minggu berlalu sejak terakhir kali ia meninggalkan rumahnya dan situasinya masih sama seperti hari-hari sebelum ia pergi.Sesampainya di dpintu, Jullio melihat Gabrielle datang bersama putranya. Wanita itu menyunggingkan senyum terbaiknya. Meskipun awalnya Jullio mungkin membenci wanita itu, kini perasaannya tidak sama lagi. Jullio sudah memutuskan untuk menyukai Gabrielle dan menganggap wanita itu sebagai saudaranya. Dan bayi kecil dalam gendongan Gabrielle, Jullio bahkan sanggup menganggap anak itu putranya.&
JANGAN LUPA FOLLOW @littleeva93 UNTUK INFO PO YATHANK YOU.AUNTY HILL.HILLARY tertegun saat mendengar ucapan Gabrielle. Ia ingin meminta Gabrielle mengulangi kata-katanya, tetapi hal itu hanya akan menambah kecanggungan di antara mereka berdua. Anak ini bukan anak Jullio. Hillary tidak akan melupakan kata-kata itu. Sekali Gabrielle mengucapkannya. Cukup sekali dan berhasil membuatnya merasa jauh lebih baik. Ya, setidaknya itulah yang diharapkan selama beberapa bulan terakhir. Kerap kali Hillary berharap Jullio bukan ayah biologis dari anak yang dikandung oleh Gabrielle sehingga kelak mereka bisa kembali bersama. Karena sampai sejauh ini, Hillary masih sangat mengharapkan Jullio. Namun, fakta baru itu belum tentu mengubah keadaan menjadi jauh lebih baik. Hillary tidak boleh menyimpulkannya terlalu cepat.“Maaf?” Hillary berusaha meng
JANGAN LUPA FOLLOW @littleeva93 UNTUK INFO PO YATHANK YOU.MY BABY.GABRIELLE meletakkan anaknya yang masih berumur satu bulan ke dalam box bayi setelah anak itu kenyang menyusu dan tertidur pulas. Wanita itu lalu berdiri seraya memandangi putranya dengan perasaan haru. Gabrielle tidak menyangka, ia sudah menjadi seorang ibu sekarang. Seroang ibu dari anak yang tidak diakui oleh ayahnya sendiri. Jika mengingat bagaimana dulu ia nyaris menggugurkan kandungannya, sering kali Gabrielle merasa bersalah. Anaknya tidak berdosa, semua yang terjadi adalah murni kesalahannya dan Gabrielle seharusnya malu jika ia menyesali kehadiran anak itu dalam hidupnya.Tanpa ia sadari, senyuman manis tercetak di wajah cantiknya. Gabrielle sekali lagi mengusap pipi bayinya sebelum melangkah keluar, meniggalkan putranya sendiri di dalam kamarnya.Dengan enggan, Gabrielle
JANGAN LUPA FOLLOW @littleeva93 UNTUK INFO PO YATHANK YOU.STUPID HEART.HILLARY mengembuskan napasnya perlahan. Senyumnya mengembang saat bel sekolah berdentang nyaring. Ada kebahagiaan yang tidak bisa ia sembunyikan dari siapa pun. Dan tampaknya, kebahagiaan itu juga dirasakan oleh sebagian besar murid di sekolahnya.Yap, hari ini, adalah hari terakhir ujian di sekolahnya. Setelah melewati serangkaian ujian yang membuatnya disibukkan dengan berbagai kelas dan mata pelajran, akhirnya Hillary bisa bernapas lega. Semuanya sudah dilewatinya dengan sangat baik. Hillary sudah berusaha semaksimal mungkin. Dan menurut perkiraannya, nilainya tidak akan mengecewakan. Sejauh ini, ia berhasil berada di posisi lima besar parallel. Freddy selalu menjadi nomor satu, lalu Axel dan disusul Elsa. Hillary nomor empat, tapi siapa peduli? Ia cukup puas dengan prestasi yang