"lebih cepat!"Jin Chen melarikan diri sekuat tenaga, keringat dingin mengalir di dahinya. Sesaat kemudian, dia menoleh ke belakang hanya untuk melihat Hati Api Neraka akan melahapnya."Haha, posisi pemburu dan yang diburu telah berubah. Selain itu, aku juga gagal membunuh Feng Han. Guru, maafkan aku ...." Jin Chen bergumam sebelum pingsan.Semua orang tidak bisa berbuat apa-apa saat menyaksikan Jin Chen ditelan oleh Hati Api Neraka.Ekspresi Hu Ji, Wu Ha, dan Yan Zi perlahan tenggelam. Sekarang, pemimpin dari Gerbang Kokoh telah dihancurkan oleh api di depan mata mereka.Setelah menelan Jin Chen, Hati Api Neraka mencoba untuk pergi. Namun, dinding energi tiba-tiba muncul di depannya dan memaksanya untuk mundur."Semuanya, pertahankan dinding energi dengan baik. Serahkan segelnya padaku." Energi melingkar segera melonjak keluar dari tubuh Qian Su."Tetua Pertama ...." Beberapa Sesepuh berteriak kaget.Qian Su mengabaikan suara teriakan di sekitarnya. Cahaya di tubuhnya semakin intens
Di lantai kedelapan menara, semua Sesepuh akademi sedang berkumpul bersama pemimpin mereka—seorang Tetua yang duduk di kursi roda."Tetua Pertama, tempat ini telah disegel sesuai intruksi Anda. Pintu menuju lantai terakhir telah ditutup," lapor seorang Tetua sambil membungkuk hormat.Qian Su menatap pintu logam yang menuju lantai terakhir, dia berkata, "Sudahkah kalian menyelidiki latar belakang para ahli dari Wilayah Hitam yang berpartisipasi menyerang akademi?""Kami sudah menyelidikinya," jawab para Sesepuh serempak."Perintahkan semua orang untuk berkumpul dalam waktu satu bulan. Kita akan mencari mereka satu per satu untuk membalas penghinaan terhadap Akademi Nan Ji." Qian Su melambaikan tangannya."Ya!" Semua Sesepuh menanggapi serempak."Menurut kalian semua ... apakah Jin Chen masih hidup?" Qian Su tiba-tiba bertanya.Semua orang terdiam. Setelah ditelan Hati Api Neraka dan diseret jauh ke bawah tanah, sepertinya peluang bertahan hidup sangat tipis.Melihat para Sesepuh hanya
Ratu Mayleen baru saja hendak bergerak saat benang energi transparan tiba-tiba merembes keluar dari dalam tubuhnya."Sialan! Benda ini ... sejak kapan memasuki tubuhku?"Ratu Mayleen menggertakkan giginya. Qi-nya segera melonjak dan melilit api yang muncul di dalam tubuhnya.Jin Chen menatap wajah Ratu Mayleen yang memerah. Sesaat kemudian, dia tampaknya telah mengerti sesuatu. "Ini buruk!"Tiba-tiba, Jin Chen juga merasakan ada sekelompok api transparan yang muncul di dalam tubuhnya. Hanya dalam sekejap, api transparan itu memenuhi setiap bagian dalam tubuhnya."Ini benar-benar akan menjadi akhir!"Jin Chen merasakan sakit yang membakar. Suhunya semakin meningkat. Jika terus berlanjut, semua organ dalam tubuhnya akan meleleh."Argh ... api sialan!"Jin Chen melirik Ratu Mayleen dengan ekspresi suram. Tampak sosok manusia ilusi dan sosok naga setengah inci di atas kepala Ratu Mayleen yang dibakar oleh api transparan."Wanita bodoh ini. Apakah dia tidak tahu bahwa Hati Api Neraka dap
Di wilayah timur, ada tiga sosok pendekar sedang berjalan di hamparan pasir yang luas. Selama berbulan-bulan, mereka berkelana ke setiap wilayah mencari Api Neraka untuk meningkatkan kekuatan.Menjelang malam, mereka mendirikan tenda di padang pasir yang luas, tetapi saat Jin Ding akan memasuki tenda, Ia melihat sebuah gundukan pasir tertiup angin gurun yang secara bertahap mengungkapkan sebuah pintu gua.Melihat gua misterius, sontak membuat Jin Ding memanggil dua sosok yang telah beristirahat lebih dulu di dalam tenda, "Jin Chen, Jin Ding cepat ke sini."Mendengar teriakan, Jin Chen dan Lin Qing bergegas keluar dari tenda dan menghampiri Jin Ding yang sedang berdiri tak bergeming di pintu gua."Tuan Muda, sepertinya ada sesuatu yang aneh di dalam gua ini." Mata Lin Qing menatap lekat ke dalam gua yang merah menyala."Apa?!" Jin Chen dan Jin Ding terkejut bukan main. Mereka segera menyapu pandangan mereka dengan buru-buru ke dalam lorong gua, tetapi tidak menemukan apa-apa kecuali b
Suhu tinggi yang muncul menyebabkan pakaian di punggung Jin Chen berubah menjadi abu dalam sekejap, dan kulit aslinya yang sawo matang langsung berubah memerah."Dasar sialan ...!" Suhu panas menyebabkan kepala Jin Chen menjadi pusing. Dia melesat terbang dengan sekuat tenaga, namun saat sudut matanya melirik ke belakang dia terkejut menemukan pilar api besar telah sepenuhnya mengelilingi area sekitar. Sekarang, ia tidak mungkin bisa melarikan diri.Jin Chen menyipitkan matanya menjadi seukuran lubang jarum. Setelah gagal kabur, meskipun menggunakan seluruh Kekuatannya. Ia hanya bisa mengaum tergesa-gesa menggunakan telepatinya, "Guru, jika Anda berdiam diri. Aku akan mati!""Haha, apakah kamu sudah mencapai batasmu?"Ketika Sang Guru mengalirkan kekuatannya ke Meridians Jin Chen, muncul energi aneh berwarna ungu samar-samar menyelimuti tubuhnya. Setelah itu, dia melesat keluar dari kobaran api dengan cara seperti kilat.Booom!Serangan bola api meleset dan mengenai dinding gua sehin
Jin Chen berdiri dengan acuh tak acuh di udara. Ada lapisan tipis Qi berwarna putih menyelimuti tubuhnya. Sedangkan Qi warna merah benar-benar telah dikonsumsi oleh Qi putih."Tidak buruk! Sudah lama aku tidak merasakan suguhan yang begitu lezat ..." Jin Chen tersenyum sambil meregangkan punggung malasnya. "Sudah berakhir ...!" Jin Chen secara perlahan mengulurkan lengannya ke bawah dengan lembut. Mengikuti gerakan tangannya, kekuatan tak berbentuk langsung melesat seperti kilat, dan dengan keras menghantam tubuh besar naga berkepala dua. Beberapa sisik merah hancur dan tubuh naga terlempar menabrak dinding dengan keras.Naga itu mengangkat kepalanya dan mendesis tajam saat merasakan kesakitan. Matanya yang besar langsung berubah merah darah—membuka dan menutup secara berulang. Naga itu kemudian membalas serangan dengan menembakkan bola api ke arah Jin Chen secara acak. Namun, setiap bagian bola api yang menyentuh tubuh Jin Chen, itu langsung di serap oleh aura Qi warna putih yang
"Tuan Muda, dia tahu dimana letak Api Neraka berada." Lin Qing tersenyum sambil menunjuk ke arah naga di depannya.Jin Chen terdiam sejenak dalam kebingungan. Setelah menjilat bibirnya dia bertanya, "Dimana?"Lin Qing langsung memejamkan matanya dan berfikir sejenak. Setelah beberapa saat, dia membuka matanya dan memindai ke sekeliling. Akhirnya, ia menunjuk ke arah ruang bawah tanah dengan berkata, "Ada di bawah sana!"Sudut mulut Jin Chen bergerak-gerak saat tatapannya terfokus ke arah yang ditunjuk Lin Qing. Tak disangka Api Neraka tersembunyi disana. Tapi… haruskah dia kesana untuk mencarinya? Bukankah itu terlalu berbahaya?"Jadi itu alasannya. Tidak heran saya tidak merasakan jejak Api Neraka sedikitpun. Ternyata itu benar-benar tertutup oleh ruang bawah tanah." Jin Chen menelan ludahnya. Sudut matanya melirik ke ruang bawah tanah yang merah menyala, berkali-kali jakunnya naik turun dan ekspresinya berubah cukup cepat.Lin Qing memperhatikan Jin Chen di sampingnya. Dia tidak ber
Jin Chen menutup bibirnya yang agak kering dengan erat, mengatupkan giginya dan mengambil langkah lebih cepat saat tubuhnya memasuki cahaya berwarna hijau. Dia menyadari api itu tidak sepanas yang dibayangkan. Sebaliknya, suhu di sekitarnya secara aneh menurun drastis.Mengenai fenomena aneh ini, Jin Chen benar-benar tercengang. Sesaat kemudian, dia berhenti dan tatapannya buru-buru menyapu sekelilingnya—dia melihat wadah api warna biru di tengahnya.Pada bagian bawah wadah api berwarna biru, terdapat ratusan akar pohon yang sangat panjang dan sempit. Saat akar pohon itu bergoyang, Jin Chen jelas merasakan keserakahan mereka yang tanpa terkendali menyerap energi api di sekitarnya."Hati-hati! Jangan sampai tertangkap oleh akar pohon itu, energi Qi di dalam tubuhmu akan terserap dalam sekejap!" ucap Yin Lao memperingatkan.Jin Chen menelan ludahnya. kemudian, dia perlahan terbang menuju wadah api berwarna biru. Saat jaraknya dengan wadah api berwarna biru sudah dekat, Jin Chen bisa mer