Setelah bertarung sengit selama sepuluh menit, Leng Ba terpukul mundur beberapa langkah. Ujung tombak perak merobek udara dengan cara seperti kilat dan berhenti tepat di depan tenggorokannya. Tubuhnya pun menjadi tegang. Dia buru-buru mengangkat tangan untuk mengakui kekalahannya.Melihat wajah kaku lawannya, Ba Shan senang. Dia menarik kembali tombaknya dan memutar kepalanya ke arah Jin Chen. Ketika melihat Xiao Su dan tiga siswa senior tergeletak di tanah, kebanggaan di wajahnya memudar. Rasa iri menerangi matanya. Karakternya yang angkuh, dia tidak suka dilampaui orang lain.Saat di Akademi Luar, Ba Shan adalah siswa paling berbakat dan selalu menerima tatapan hormat para siswa. Semua ini hancur setelah Jin Chen muncul. Alasan inilah yang membuatnya memendam kebencian terhadap Jin Chen. Di hatinya, dia tidak menganggap Jin Chen sebagai pemimpin. Dia sebenarnya hanya memanfaatkan Jin Chen untuk kepentingannya sendiri.Dengan kesal, Ba Shan melangkah maju dan tombak menghantam secara
"Kamu dapat memanggil kami 'Grup Setan'. Aku pemimpin kelompok, Tie Sha," ucap Tie Sha sambil tersenyum lebar memamerkan gigi putihnya yang seperti taring binatang buas. "Ada kabar baik untukmu. Masalah siswa baru yang merampok siswa senior untuk Energi Api sudah sampai di Akademi Batin. Kamu, Jin Chen, sudah memiliki reputasi yang mendalam di Akademi Batin. "Jika kalian semua berhasil keluar dari hutan sambil membawa begitu banyak Energi Api, kamu dan kumpulan siswa baru ini akan terkenal di Akademi Batin."Jin Chen hanya diam tidak menanggapi perkataan Tie Sha."Tujuan kami di sini adalah menjatuhkan semua siswa baru. Serahkan Kartu Energi Api dan aku jamin kalian tidak akan terluka. Bagaimana menurutmu?" Tie Sha tersenyum licik.Jin Chen bertanya dengan acuh tak acuh, "Apakah tidak ada pilihan lain?"Tie Sha menggelengkan kepalanya dan berkata, "Ya, ini pilihan satu-satunya."Jin Chen menyipitkan matanya.Fu Yun, Wu Ha, dan Hu Ji maju selangkah mendekati Jin Chen. Begitu juga deng
Namun, Tie Sha tampak menderita saat menerima serangan api biru. Sebelumnya, tinjunya mungkin akan dipanggang sampai bengkak kalau bukan Qi emas yang melindunginya.Jin Chen sekali lagi datang menerkam. Kali ini, dia mengayunkan tinjunya secara terus menerus.Tie Sha menghindari beberapa serangan yang dia bisa dan membiarkan serangan lainnya mendarat di tubuhnya. Terkadang, dia akan mengayunkan tinjunya yang akan menyebabkan Jin Chen mundur untuk menghindarinya.Di medan pertempuran lainnya, terlihat Qi di tubuh Wu Ha dan Hu Ji mulai redup. Kekuatan yang jauh menurun mengakibatkan mereka berdua ditekan oleh lawannya.Sedangkan Fu Yun, serangannya yang sangat cepat mampu menekan lawannya. Sepertinya, anggota Grup Setan yang melawannya akan menjadi yang pertama dikalahkan.Pertempuran yang paling kacau adalah pertarungan lima belas siswa baru melawan anggota Grup Setan. Hanya dalam beberapa menit, lima siswa baru tersingkir dari pertempuran dan sepuluh sisanya mencoba untuk bertahan.Di
Di tengah hutan, Jin Chen duduk di atas batu. Di depannya ada meja kayu sederhana dan tumpukan Kartu Energi Api yang tertata rapi. Di sekitarnya, ada puluhan siswa baru yang duduk bersila dengan tertib.Di sisi lain tempat itu, ada Tie Sha, Xiao Su, dan beberapa orang lainnya. Mereka beristirahat dengan bersandar di batang pohon. Ekspresi mereka sangat berputus asa dan tatapan kebencian mereka terpaku pada Jin Chen yang duduk di atas batu.Jin Chen dengan acuh tak acuh mengangkat kartu biru pucat menggunakan tangan kirinya, sementara tangan kanannya berulang kali mengambil kartu hitam. Saat dia menggosok keduanya, cahaya dipancarkan. Nomor kartu hitam milik siswa baru yang awalnya angka 2 berubah menjadi 7.Cahaya berulang kali dipancarkan di atas meja.Beberapa saat kemudian, Jin Chen meletakkan kartu hitam terakhir. Dia menoleh ke arah Fu Yun dan Hu Ji. "Berikan kartu ini ke pemiliknya."Fu Yun dan Hu Ji mengangguk. Mereka berdua mengambil tumpukan kartu hitam dan memberikannya kepa
Beberapa saat kemudian, dua puluh sosok manusia berjalan keluar dari hutan, menyebabkan semua orang terkejut dan tertegun."Oh, ini Tie Sha dan yang lainnya—""Apakah mereka sudah menghabisi para siswa baru?"Dua puluh pemuda iti berjalan mendekat ke bebatuan. Saat ini, pemuda yang matanya tertutup juga perlahan membuka matanya. Ekspresinya langsung berubah saat dia berkata, "Kalian semua dikalahkan?"Mendengar ini, semua orang di lereng gunung tercengang. Dua puluh siswa senior yang terkuat di Akademi Batin dikalahkan oleh para siswa baru. Bagaimana mungkin?Tie Sha berkata, "Orang-orang itu sangat kuat. Pengalaman tempur mereka melebihi siswa pada biasanya.""Serahkan masalah ini kepada kami. Aku ingin lihat seberapa hebat mereka." Pemuda yang duduk seperti patung es itu beranjak berdiri. Aura dingin samar merembes dari tubuhnya.Melihat pemuda itu, Tie Sha tersenyum sinis. Elemen es milik orang ini kemungkinan besar akan mengekang suhu panas api biru milik Jin Chen."Hou Luo, sisw
Jin Chen melintas di udara dan mendarat di atas batu besar. Dia mengangkat tatapannya ke arah Hou Luo. Kekuatan pihak lain lebih kuat dari dugaannya. Selain itu, tongkat yang bisa bertahan dan menyerang itu benar-benar menyulitkan mereka berempat untuk mengalahkannya dalam waktu singkat."Apa yang harus kita lakukan?"Fu Yun, Hu Ji, dan Wu Ha melesat ke sisi Jin Chen dengan wajah cemberut.Jin Chen melirik medan pertempuran di belakangnya. Alisnya mengkerut. Kekuatan empat anggota Grup Putih juga melebihi perkiraanya. Kurang dari lima menit setelah pertempuran dimulai, lima siswa baru langsung tergeletak di tanah saat tongkat logam menghantam tubuh mereka.Sepertinya, siswa baru yang berjumlah lebih dari empat puluh orang tidak dapat melakukan apa-apa terhadap empat orang anggota Grup Putih.Pertarungan baru saja dimulai, tetapi situasinya sudah bergeser dari harapan."Sepertinya kita tidak bisa menunda lebih lama lagi." Jin Chen menghela napas panjang, lalu menancapkan pedang hitamny
"Tetua Sue, kami belum kalah!"Hou Luo merasa tidak puas hati. Harga dirinya tidak boleh diinjak-injak oleh seseorang di level Grandmaster."Betul. Kami belum kalah. Kami masih bisa bertarung!"Empat anggota Grup Putih juga tidak bisa menerima kekalahan begitu saja. Sebelumnya, jika mereka diberi waktu, para siswa baru akan kalah."Kalian semua diam!" bentak Tetua Sue dengan dingin.Mereka berlima pun terdiam.Tetua Sue bertanya pada Hou Luo dengan tegas, "Jika aku tidak ikut campur tangan, apakah kamu masih hidup saat ini?"Ekspresi Hou Luo berubah. Dia tidak bisa berkata-kata."Kekalahan adalah kekalahan. Jangan mencari-cari alasan!" Tetua Sue mendengus. "Aku sudah bilang kompetisi ini sudah berakhir. Jika kalian belum puas, kalian bisa menantang mereka setelah satu bulan di akademi. Arena Pertempuran Akademi selalu terbuka kapan saja. Untuk sekarang ini, kalian jangan banyak tingkah!"Setelah mengatakan itu, Tetua Sue melemparkan pandangannya ke arah kelompok Jin Chen. Dia berkata,
Di malam yang larut ini, Jin Chen sedang duduk bersila di kamarnya. Tangannya telah membentuk segel. Setelah mengambil beberapa pernapasan, benang-benang energi muncul di udara dan memasuki tubuhnya tanpa henti.Di samping Jin Chen, seekor naga kecil mengambang di udara. Ketika bergerak, ruang di sekitarnya mulai berfluktuasi. Sebuah energi juga memasuki tubuhnya.Satu jam kemudian, energi mulai menyusut. Sesaat kemudian, Jin Chen membuka matanya dan menghembuskan napas yang tertahan di dadanya."Akhirnya aku pulih. Konsumsi dari Api Buddha Marah benar-benar terlalu besar ... namun, hampir satu minggu di hutan memang memiliki banyak manfaat bagiku."Saat ini, wajah Jin Chen yang pucat kembali memerah.Tidak lama setelah itu, Naga Neraka juga menyelesaikan pelatihan. Dia menjulurkan lidahnya ke arah Jin Chen.Jin Chen hanya menggelengkan kepalanya tanpa daya. Dia mengeluarkan sebotol Air Susu Jiwa, lalu menjentikkan beberapa tetes ke mulut naga kecil.Naga kecil mengerak-gerakkan ekor