Home / CEO / JERATAN KONTRAK PEWARIS / Bab 14. Tertangkap basah

Share

Bab 14. Tertangkap basah

Author: YULIAKAYA
last update Last Updated: 2024-01-13 13:36:26
"Aku akan ke kamar," kata Laura menekan tombol kursi roda. Dia memilih mengakhiri pertengkaran tanpa ada penyesaian. Hatinya sangat sakit, dicintai saat sehat dan cantik, dibuang saat sakit dan lumpuh.

Topan menggeram sambil menendang sofa hingga barang mahal itu bergeser beberapa meter ke depan. Rasanya kepala Topan mau pecah, cenat-cenut karena banyaknya beban psikis yang menjadi tanggungan.

Topan duduk kembali di ruang tamu. Kepala Topan baru saja menyandar ketika teleponnya berdering.

"Ya, Kakek."

Topan mendengar perkataan Alex dengan seksama selama pria tua itu bicara dan tanpa menyela.

"Saran Dagna ada benarnya. Bagaimana menurutmu?"

"Akan kupikirkan. Kakek tenang saja. Jangan banyak pikiran. Sampai jumpa."

Topan memutus panggilan telepon. Tak lama berselang, Jeremy masuk dan menatap pintu kamar tidur yang tertutup. Dia menemukan Topan bermata merah ketika berpaling pada Topan, karena mendengar suara isak pelan dari Topan.

Topan melihat pandangan mata Jeremy yang terlihat r
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • JERATAN KONTRAK PEWARIS   Bab 15. Bertengkar lagi

    Sementara sopir mengeluarkan kursi roda yang terlipat dari dalam bagasi, Topan menggendong perempuan itu ke dalam rumah. Emma memperhatikan semua gerakan itu dengan seksama hingga tersentak karena terdorong ke belakang, saat tangannya ditarik oleh Dagna agar menjauh dari sana. "Cepat kembali ke rumah, sebelum dia marah besar karena melihatmu di luar!" bentak Dagna menyeret Emma dengan kasar. Emma menarik tangannya dengan cara yang juga kasar. "Benar 'kan kata saya? Dia berbohong pada saya dan kalian menyembunyikannya dari saya! Kalian semua bersekongkol!""Tidak usah banyak bicara, cepat kembali ke rumahmu. Sebelum Topan melakukan sesuatu padamu!""Dia tidak akan melukai saya, Bibi, karena saya mengand—""Karena itulah kau dilarang keluar demi kesehatanmu dan jan—""Jawab pertanyaan saya, Bibi Dagna. Siapa perempuan itu? Apa dia istri Topan? Katakan saja, ya atau bukan!"

    Last Updated : 2024-01-14
  • JERATAN KONTRAK PEWARIS   Bab 16. Murka Emma dan Topan

    Topan bingung untuk menjawab. Jika dia bertanya apa yang Emma lihat, maka Emma akan curiga karena pertanyaannya menjadi benar. Namun, Topan tidak akan bisa tidur jika tidak bertanya apa saja yang Emma lihat. Topan hanya memandang Emma dalam diam, walau dia merasakan perih di kulit wajah karena cakaran kuku Emma. "Ada apa? Kenapa kamu diam?" Emma mengulangi pertanyaannya, matanya menelisik. Topan perlahan melepas kungkungan, memilih mundur dan mata Topan masih menatap Emma, tetapi sekarang sorot tidak percaya. "Supaya aku tidak bertanya siapa itu Laura?" Suara Emma terdengar biasa saja, tetapi pertanyaan Emma merobek jantung Topan, membuat lelaki itu sontak berhenti dan menegang. "Siapa Laura?" Topan balik bertanya. Sebab ada banyak perempuan bernama Laura, jadi Laura mana yang Emma maksud? "Kamu pernah menyebut nama itu saat sedang mabuk. Sebelum ke Frankfurt tepatnya."

    Last Updated : 2024-01-15
  • JERATAN KONTRAK PEWARIS   Bab 17. Godaan Erica

    Sebelum keluar rumah, Topan memastikan Laura bersama Dagna. Dia menemukan mereka sedang bercengkerama di taman belakang. Angin dingin siang itu dan sedikit sinar matahari, terlihat indah dan mempercantik Laura yang diterpa sinar kuning emas. Sepanjang mendekat pada mereka, Topan tidak beralih pandang dari Laura dengan rambut ditiup angin pelan. Suhu dingin turun sudah mendekati nol derajat. Topan tidak bisa menunggu lagi, sebelum salju turun dan membuat penerbangan banyak ditunda, dia harus segera terbang ke Indonesia. "Aku akan mengantarmu sampai ke mobil," kata Laura memandang penuh cinta. Sejak pulang ke Berlin, kondisi psikis Laura cukup membaik. Pikiran buruk sempat melintas, tetapi tidak mempengaruhinya seperti saat di Frankfurt. "Aku harus pergi. Ada urusan mendadak. Nikmati waktumu bersama Bibi Dagna atau Kakek. Ajak Bibi Dagna kalau kamu ingin berkeliling rumah dan taman. Ingat, Bibi Dagna ditugaskan

    Last Updated : 2024-01-16
  • JERATAN KONTRAK PEWARIS   Bab 18. Curahan hati Emma

    "Di mana ayah saya? Kenapa tokonya tutup? Biasanya jam ini sudah buka toko."Emma memandangi toko tempatnya ayahnya menjaja dagangan. Bisnis kecil yang dibangun sebagai penyambung hidup, kini tidak beroperasi dan terlihat tidak terawat. Emma berulang kali menghubungi ponsel ayahnya karena tidak tersambung. Dia juga mengirim pesan dan juga tidak terkirim sejak tiga hari lalu. Setelah Topan pergi, tanpa sepengetahuan Topan, Emma nekat mendatangi toko ayahnya di bilangan Cilincing. Namun, Emma justru mendapatkan pemandangan tidak biasa. Teras toko ayahnya banyak sampah berserakan, berpasir, dan tidak ada keterangan apa pun yang tertempel di pintu toko. "Kamu ke mana saja, Emma? Aku berkali-kali menghubungimu memberi tahu tentang bapakmu, tapi kamu tidak bisa dihubungi."Kening Emma mengerut karena bingung. "Kenapa dengan ayah saya? Ada apa dengannya? Dan tokonya …." "Bapakmu sud

    Last Updated : 2024-01-17
  • JERATAN KONTRAK PEWARIS   Bab 19. Kabar bahagia

    "Air ketubannya sudah pecah. Sekarang saya di rumah sakit bersama Resti dan perawat."Topan terlompat kaget dari posisi tidurnya, bahkan dia terdiam sesaat dan jantungnya berdebar hebat hingga ke lambung. "Halo … halo, Pak. Bapak di sana?" "I-iya … iya … urus semuanya, pastikan mereka selamat." Tangan Topan bergetar ketika memutus panggilan telepon, dadanya juga bergemuruh hebat, terasa menekan sehingga Topan kesulitan bernapas. Haru tangis Topan karena bahagia, menyeruak dan mendorong air matanya turun. Namun, Topan mengusap air mata ketika menyadari ada Laura bersamanya. Topan gegas keluar kamar menuju kamar Alex. Topan bahkan tidak mengetuk pintu seperti biasanya."Kakek, anakku akan lahir," kata Topan sangat senang, ketika menghampiri Alex di kasur. "Jeremy baru saja mengabarikku, Emma akan melahirkan malam ini. Mereka sudah di rumah sakit sekarang."Sama seperti Topan, Alex jug

    Last Updated : 2024-01-18
  • JERATAN KONTRAK PEWARIS   Bab 20. Malaikat kecil

    "Semua aman, Pak." Jeremy mengakhiri panggilan telepon setelah mendapat kabar kondisi dan situasi kamar inap Emma. Mereka masuk ke gedung rumah sakit swasta mahal tempat Emma melahirkan. Naik ke lantai lima kamar 107, Topan dan lainnya bergerak cepat menggunakan lift. Jeremy mengetuk pintu ketika mereka tiba di kamar VVIP. Resti membuka pintu kemudian menunduk pada Topan. "Nyonya sedang tidur, Pak." "Di mana bayinya?" Topan bertanya tanpa basa-basi, sangat tidak sabar melihat malaikat kecil yang baru lahir. Dia mendorong kursi roda ke dalam kamar. "Ada di baby box, di sebelah sana, Pak." Feni–perawat sewaan Topan menunjuk tempat tidur mungil berbentuk kotak. Topan tidak bisa menyangkal, matanya tidak bisa menahan mencari bayi mungil itu. Dia juga melihat Emma di kasur sedang tidur saat kakinya melangkah masuk. Topan berhenti di depan kasur Emma, lantas menuju ke tempat tidur bayi di dekat dinding. Tempat tidur bayi itu dihiasi kelambu putih sebagai penutup.Ketika Topan mengang

    Last Updated : 2024-01-19
  • JERATAN KONTRAK PEWARIS   Bab 21. Kegilaan pewaris

    "Jangan dipikirkan. Lebih baik Nyonya nikmati masa-masa bahagia dan peran Nyonya sebagai Ibu. Nyonya harus bahagia agar si bayi juga bahagia."Emma tidak menggubris nasihat Jeremy. Setelah yang Emma alami beberapa hari di rumah sakit, Emma akhirnya membenarkan pikirannya kala Topan memaksanya menandatangani surat perjanjian pernikahan, bahwa pernikahan mereka bukan sekadar pernikahan biasa. Emma harus menyimpan banyak hal, menekan perasaan dan rasa ingin tahu yang begitu besar.  "Pak Topan sudah menyiapkan semuanya, karena dia tahu yang terbaik untuk Nyonya."Jeremy menutup pintu apartemen setelah Resti dan Feni masuk membawa perlengkapan dan Emma di kursi roda memangku bayinya.Sesuai jadwal yang sudah ditentukan, Emma dan bayinya akhirnya pulang ke apartemen. Semua berjalan lancar tanpa ada kendala.  Setelah melayani Emma dan bayinya, Resti kembali bekerja dan Feni mengurus Emma dan bayinya. 

    Last Updated : 2024-01-20
  • JERATAN KONTRAK PEWARIS   Bab 22. Ricuh akibat ceroboh

    "Siapa Anda? Apa maksud Anda berkata suami saya melakukan kesalahan?" Laura bertanya ketus dan mukanya sangat merah karena marah. Topan dan Alex tersentak melihat perempuan itu berdiri di pintu bersama Jeremy. Mereka gelagapan, saling melirik dan sulit menelan ludah. Alex dan Topan juga mencebik dan Topan ingin sekali menendang Jeremy, sebab keputusan Jeremy membawanya ke mansion malah akan memperumit keadaan.Perempuan itu menghampiri Laura dengan senyum ramah. Dia mengulurkan tangan sambil berkata, "Saya Dokter Tresna, spesialis kandungan dan kebidanan yang menangani persalinan Nyonya Emma. Dia pasien saya."Kening Laura mengerut tidak mengerti menatap dokter tersebut. "Siapa Nyonya Emma? Apa hubungannya dengan suami saya?"Dokter Tresna masih tersenyum saat melihat Topan dan Alex sangat tegang menatapnya ketika dia melirik mereka berdua. "Itulah tujuan saya kemari, untuk menjelaskan ap

    Last Updated : 2024-01-21

Latest chapter

  • JERATAN KONTRAK PEWARIS   Bab 70. Tamat.

    Mereka turun di restoran mahal. Topan memesan menu-menu barat yang belum pernah Emma rasakan. Sambil menunggu pelayan mengantarkan makanan, Topan lanjut berbincang. Memperkenalkan banyak hal pada Emma tentang kehidupan orang-orang kaya, kebiasaan mereka dan lainnya."Aku sering melihatnya di tv. Kalian suka membuang-buang uang untuk barang-barang tidak penting. Sandal untuk ke WC saja harganya tiga juta Rupiah." Topan tidak terima dikatakan buang-buang uang hanya untuk sandal WC. Itu bukan buang-buang uang melainkan kualitas hidup dan prestige. "Emma, karena kamu bicara denganku maka aku masih mengerti. Tapi kalau kamu bicara dengan orang lain seperti tadi kamu akan ditertawakan. Tidak tahu apa-apa tentagn kehidupan orang kaya, kenapa membeli produk mahal hanya untuk dipakai di kamar mandi, kenapa beli tas mahal sampai satu milyar untuk satu tas."Topan mendekatkan dirinya lagi pada Emma. Dia ingin Emma memahami tentang gaya hidup dan cara pandang orang kaya dalam memaknai sesuatu b

  • JERATAN KONTRAK PEWARIS   Bab 69. Orang ganteng

    "Kamu pernah ke sini?" Topan bertanya ketika mobil menginjak rem di Kota Tua. "Belum pernah, hanya sering mendengarnya. Katanya Kota Tua tempat wisata yang banyak nilai sejarah," kata Emma, terpana memandang pemandangan Kota Tua yang menakjubkan. Dengan menggendong Kia, Topan menggandeng tangan Emma masuk ke Kota Tua. Dia terlhat sangat keren dan menjadi pusat perhatian pengunjung di sana. Topan menggunakan kaca mata gelap, memakai pakaian kasual yang sederhana tetapi terlihat mahal.Emma awalnya tidak peduli dengan perhatian para perempuan di sana. Namun, dia menjadi risih pada akhirnya karena mereka turut meliriknya.Aroma parfum Topan juga sangat menggoda. Dia sangat wangi dan membuat perempuan semakin tidak bisa berpaling darinya. Emma tahu risiko menjadi istri orang ganteng dan kaya. Namun, apa mereka tidak bisa menjaga matanya sebentar saja?Entah apa yang membuat Emma mengeratkan jarinya di genggaman Topan, tetapi hatinya tidak suka melihat yang matanya lihat.Topan membawa

  • JERATAN KONTRAK PEWARIS   Bab 68. Permintaan terakhir

    "Kamu tahu apa yang paling diinginkan seseorang yang mencinta?" Emma menoleh ketika pertanyaan Topan terdengar menggelikan di telinganya. Entah kenapa Topan terdengar seperti seorang pujangga kali ini."Aku tidak tahu. Aku tidak mengharapkan mencintai lagi karena itu menyakitkan," sahut Emma membuat Topan tertegun. "Aku hanya ingin bebas dan tenang, bahagia bersama Kia dan mewujudkan cita-citaku." Topan mendadak merasa kecil hati karena tidak dilibatkan dalam hidup Emma. Dia lalu bertanya, "Apa kamu tidak ingin bahagia bersamaku?" Emma menoleh padanya. Hati Emma berdesir dan dia merasa melambung ke awan. Emma merasa gugup dan kikuk, salah tingkah karena emosinya seketika berubah. "Apa aku salah kalau berkata 'mungkin' karena tidak mau terburu-buru?" "Kalau aku tidak mau menerima kata mungkin, bagaimana?" Topan malah membuat Emma terjun ke dasar jurang, tidak memiliki jalan keluar untuk naik lagi ke tebing. Kenapa dia suka sekali membingungkan Emma? Apa itu hobinya, membuat orang

  • JERATAN KONTRAK PEWARIS   Bab 67. Kematian Alex.

    Laura mengulur waktu untuk menjawab pertanyaan Topan agar mantan suaminya itu terpancing amarah dan keceplosan mengatakan kebenaran tentang Erica."Saat dia disekap, aku juga ada di sana 'kan? Apa kamu lupa itu,Topan? Jadi sudah pasti aku tahu apa yang terjadi padanya.""Apa yang terjadi padanya?" serang Topan mulai mengikuti alur permainan Laura."Kamu suruh dia keluar menemui seseorang."Topan sempat menegang saat Laura mengatakan tentang perjanjiannya dengan Erica pada hari itu. Ekspresi itu sempat tertangkap oleh Laura meski sekilas. Perempuan itu tersenyum miring dan sinis melihat Topan masuk dalam permainannya. "Kamu dengar sendiri apa yang kukatakan padanya, lalu dia tewas bunuh diri meninggalkan surat permintaan maaf. Siapa yang menduga dia akan berakhir seperti itu? Mengenaskan. Aku tidak menyangka nekat yang dia miliki bisa sejauh itu."Laura memerhatikan Topan dengan ekspresi tajam. Mimik muka Topan ketika berbicara tampak sangat serius dan meyakinkan. Gerakan tubuhnya da

  • JERATAN KONTRAK PEWARIS   Bab 66. Pembunuh Erica

    Topan terdiam kaku di depan ranjang Alex dengan perasaan sakit entah bagaimana mengatakannya. Dia menangis diam, tetapi tangannya menggenggam erat dan geram ketika memegang ujung besi ranjang tersebut. Setelah dokter mengatakan yang terjadi dan penyebab terjadinya penyakit tersebut, Topan sontak dihantui rasa takut. Dia bahkan melupakan Emma dan Kia yang menunggunya di luar. Dia ditemani Dagna menemui Alex. Topan tidak mempunyai kata-kata untuk dikatakan. Namun, di kepalanya bergelayut banyak hal yang membuat sesak dan penat. Satu-satunya orang yang dia miliki, temannya bermain, dan tempatnya berkeluh kesah, Alex akan menjadi mimpi buruk bagi Topan jika pria tua itu pergi. "Kita hanya bisa berdoa buat kakekmu," ujar Dagna mengusap punggung Topan untuk menenangkannya. "Maafkan Bibi karena lalai menjaga kakekmu."Dagna mengatakannya dengan suara dan bibir bergetar. Matanya belum berhenti meneteskan air matas sejak Topan mengajaknya masuk ke kamar Alex. "Kakek tidak boleh mati. Tid

  • JERATAN KONTRAK PEWARIS   Bab 65. Penyakit Alex.

    "Tidak perlu, aku tahu kamu mengambil kesempatan." Emma memalingkan muka. Entah apa yang membuatnya kikuk dan pipinya merona.Emma juga tidak bisa menjabarkan bagaimana jantungnya berdetak tidak karuan dan sekujut tubuhnya mulai terasa gemetar."Kenapa kamu bilang begitu? Aku punya hak untuk melakukan itu. Kita suami istri. Jadi, apanya yang salah?"Emma tidak menggubris komentar Topan, melainkan beranjak menuju ke kasur, mengambil posisi di sebelah Kia. Topan juga melakukan hal serupa. Sebelumnya, dia mengirim pesan pada Jeremy untuk mengabarinya bila pesawat sudah tiba di bandara.Topan membelai pipi Kia. Dia merasa penat dan beban di bahu luruh ketika jarinya yang kasar dan besar menyentuh kulit Kia yang halus. Lelahnya pun menjadi hilang melihat Kia tidur lelap dengan polosnya."Ceritakan padaku, bagaimana masa kecilmu? Aku ingat kita tidak pernah membahas topik ini sebelumnya," kata Topan memandang Emma."Aku suka bermain layangan. Dulu aku sering bermain di lapangan dekat rumah

  • JERATAN KONTRAK PEWARIS   Bab 64. Jawaban Emma

    "Wahhh … ini indah sekali." Emma terkagum-kagum melihat keindahan Kahlenberg. Salah satu wisata paling populer di Wina. Pengunjung bisa menikmati keindahan kota dan alam Wina dari atas bukit. Topan membawa Emma ke bukit tersebut, sekaligus untuk bersenang-senang di alam terbuka yang lebih bebas. "Kamu suka?" Topan bertanya dengan senyum semringah. Usahanya membawa Emma dan Kia jalan-jalan dan berlibur membuatnya senang. "Tentu saja aku suka. Semuanya sangat indah. Ah, aku tidak bisa mengatakannya seperti apa. Tapi ini benar-benar luar biasa," ujar Emma terkesima memandangi kota dari atas bukit. Topan mengusap kepala Emma ketika angin menerbangkan rambut Emma yang panjang. Dia memindahkan segumpal rambut yang jatuh di wajah Emma dengan tatap terpana. Emma terlihat sangat cantik dan menawan. Entah kenapa. Namun, Topan sulit memindahkan tatap matanya dari Emma. Perempuan itu sedang sangat gembira menikmati pemandangan ditembus angin Kohlenberg. Topan memberi Emma waktu untuk menik

  • JERATAN KONTRAK PEWARIS   Bab 63. Skandal baru

    "Dari mana kalian? Aku mencari-cari sejak tadi. Kamu bahkan tidak membawa ponsel," kata Topan ketika melihat Emma dan Kia dari lorong kamar lantai satu. "Aku baru saja bertemu Nyonya Laura." "Apa? Laura? Sedang apa dia di sini?" Kening Topan samar-samar mengerut. "Katanya ada pertemuan bisnis denganmu." Emma berkata tanpa menghentikan langkah. "Ada-ada saja, tidak ada pertemuan di hotel ini. Jeremy harus ikut denganku jika menyangkut bisnis." Topan terkekeh. "Dia menginap di hotel sini juga?" "Dia mengatakan itu padaku. Aku tidak peduli karena aku tidak mengerti bisnis." "Dan kamu percaya?" Topan mengikuti Emma berjalan menuju lift. "Aku tidak peduli kalaupun itu benar. Setahuku bisnis bisa dilakukan di mana saja." Topan menaruh curiga pada kedatangan Laura di hotel itu. Dia mengambil ponsel dan menghubungi Jeremy untuk mencari informasi tentang Laura. "Tunggu!" Topan menahan pintu lift, ketika Emma akan masuk. "Mau ke mana?" "Kembali ke kamar," sahut Emma bermuka datar. Ent

  • JERATAN KONTRAK PEWARIS   Bab 62. Bertemu di Wina

    Entah kenapa Topan menanyakan hal itu di situasi bahagia seperti ini. Dia seperti tidak memiliki waktu lain dan kesempatan untuk mengetahui jawaban Emma yang terakhir. Topan ingin mencuci otak Emma untuk tetap bersamanya dan Kia."Tidak, tidak, anggap saja aku tidak pernah bertanya. Lupakan."Emma mengerutkan kening ketika tipan mengatakan hal itu. Dia tidak mengerti apa yang Topan katakan, sebab saat itu terjadi Emma sedang menyesuaikan posisi berdiri Kia. Dia tidak mendengar apa yang Topan katakan. Topan jadi salah tingkah sekarang. Dia menyandarkan kepala sambil menarik napas agar bisa lega. "Kamu bicara sesuatu?" tanya Emma heran melihat Topan seperti maling tertangkap basah. Topan langsung menoleh dan terdiam memandangi Emma. "Tadi kamu ada mengatakan sesuatu atau tidak?" ulang emma melihat Topan tidak juga menjawab pertanyaannya. Bingung Emma semakin bertambah ketika menemukan ekspresi bingung juga muncul di wajah suaminya."E-tidak-tidak, aku hanya bilang jangan terlalu lam

DMCA.com Protection Status