Home / Pernikahan / JERAT CINTA ISTRI KETIGA / 86. LEBIH MEMBELA BUNGA

Share

86. LEBIH MEMBELA BUNGA

Author: YATI CAHAYA HATI
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Aku tahu kamu sudah sembuh total sejak dua tahun lalu! Dan aku juga sudah berkonsultasi dengan dokter yang menanganimu, tanpa sepengetahuanmu! Dokter mengatakan kamu masih tetap bisa melayaniku dengan sedikit terapy! Tapi kamu berbohong kepadaku kalau dokter bilang kamu tidak boleh berhubungan! Aku diam saja, karena aku mencintai kamu! Aku tidak ingin membebani hidupmu, walaupun aku harus gigit jari saat menginginkanmu! Apa kamu tau, betapa tersiksanya seorang suami yang harus menahan selama bertahun-tahun! Bahkan aku harus mengeluarkan sendiri padahal aku punya istri!” Erlangga menumpahkan semua kekesalannya kepada Aini. Semua yang dirasakan oleh Erlangga tertumpah dalam balutan emosi.

Aini terdiam, Ia tidak menyangka kalau suaminya tahu tentang rahasia yang selama ini Ia sembunyikan. Namun Aini kembali dengan lantang berkata didepan suaminya. “Kamu tidak tau apa-apa Mas! Seorang pasien cancer yang pernah menjalani kemoterapy dan radioteraphy itu tidak boleh berhubungan!”

“Jangan bo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   87. AINI MEMUTUSKAN UNTUK PERGI

    “Jangan sentuh saya dengan tangan kotormu! dan jangan panggil aku istrimu, karena kamu bukan suamiku lagi! Aku bisa keluar sendiri!” Aini melangkah keluar dengan tergesa dan membanting pintu sangat keras.Erlangga terdiam, Ia memikirkan kata-kata Aini yang terakhir dan bergegas menuju pintu mencari Aini. Erlangga menatap wajah pilu Aini yang tengah menangis dengan menelungkupkan wajahnya di sudut ruangan. Erlangga mencoba mendekat dan berdiri dihadapannya tanpa Aini menyadarinya. Erlangga menghela nafas panjang, “Aini, aku tidak akan pernah memaksamu, tapi coba kamu pikirkan lagi, demi kebaikan semuanya. Terimalah Bunga sebagai madumu yang sesungguhnya. Aku janji akan berusaha adil pada kalian.”Aini menatap wajah suaminya, terbayang semua hinaannya. Aini tersenyum sinis, lalu meludahi wajah Erlangga. “Cuih!” dan berlari menuju lift sambil menutup kedua telinganya tanpa memperdulikan panggilan suaminya.Aini terduduk lemas didalam lift. Hatinya bagai disayat pisau yang sangat tajam, m

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   88. ERLANGGA MEMBELA DIRI

    “Aini mau pergi Kak. Aku mau cerai dari Mas Erlangga.” Aini memeluk Marta dan menumpahkan tangisnya dibahu kakak tersayangnya.“Jangan cepat mengambil keputusan, sebelum semuanya jelas.”Aini melepas pelukannya,“Aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri. Kalau Mereka sedang ....” Aini menutp wajahnya dengan kedua tangannya. Ia tak sanggup meneruskan ucapannya. “Sudahlah Kak, Aku harus pergi. Aku titip pesan, tolong sampaikan kepada suami Kakak, aku tinggalkan semua perhiasan, atm, buku tabungan dan juga handphone. Tak secuilpun aku membawa harta miliknya. Tas koper ini juga milikku, aku yang membawanya saat pengantin baru. Aku akan berusaha mulai dari nol Kak.”“Aini tolong fikirkan baik-baik, bagaimana dengan Adel, dan kamu mau kemana? Kasian Mamah kalau tahu kamu pulang dalam keadaan bersedih. Mamah bisa sakit.”“Jangan khawatir Kak, aku enggak akan pulang ke rumah Mamah. Dan untuk sementara, aku titip Adel Kak, nanti kalau aku sudah punya tempat tinggal, aku akan membawa dia.”“

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   89. ERLANGGA MENYESAL

    “Marta, aku tidak salah, Bunga istriku, hak kami untuk memadu asmara!”“Iya tapi tidak dengan cara seperti itu!”“Jaga sikap kamu Marta! Aku suamimu! Kamu itu cemburu kan kepada Bunga?! dia istriku dan dia separuh nyawaku! Jangan ada yang berani menyakitinya! Jika ada yang berani menyakitinya, akan berhadapan denganku!”Plakk. Satu tamparan telak mendarat dipipi Erlangga. “Aku tidak cemburu Erlangga, tapi sikap kamu yang arogan membuat aku muak terhadapmu!” Marta benar-benar kesal dengan keangkuhan suaminya.Plaak, satu tamparan lagi mendarat dipipi Erlangga dari papanya. “ Dasar matamu wis ketutup nganune Bunga! Wis angel diomongi! (susah dibilangi) Leg wae sisan! ( telan aja sekalian) Tak uleg sisan cangkemmu!” Hadi wijaya merasa begitu kesal dengan putranya yang susah dibilangi.“Cukup! Ini rumah tanggaku! kalian tidak berhak mencampurinya! dan kamu Aini, satu langkah kamu keluar dari rumah ini, aku jatuhkan talak satu padamu! Pilihan ada ditangan kamu! Jangan sampai kamu menyesal!

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   9O. DATANG KE PANTI

    Aini terus menangis didalam mobil. Airmatanya deras mengucur dikedua sisi pipinya. Semua penghinaan dan caci maki suaminya terus bergelut di memory otaknya membuat hatinya begitu sakit melebihi rasa sakit dari sebuah penghianatan. Perkataan suaminya lebih tajam dari sebuah pedang yang mampu menusuk hingga mengoyak tulang rusuknya. Sepanjang perjalanan Aini lebih banyak beristighfar hingga membuat hatinya lebih tenang.Sopir Taxi mengerem mobil dengan mendadak, hingga membuat kening Aini terbentuk jok mobil bagian depan. “Hati-hati dong pak.” Aini menegur sopir dengan sopan.“Maaf bu, itu didepan ada mobil yang menghalangi jalan.” Sopir menunjuk mobil yang berhenti persis didepan mereka.Aini mengamati mobil yang ada didepan. Sepertinya Ia tidak asing dengan mobil itu. Belum terjawab pertanyaan Aini, ada orang yang mengetuk kaca mobil disampingnya. Aini mengamati dengan teliti dan mengernyitkan kening saat tau orang yang berada diluar, “Kak Marta?” Aini segera membuka kaca mobil.“Aini

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   91. CURAHAN HATI AINI

    Hadi wijaya terkesiap, Ia sangat terkejut melihat wanita berhijab yang tengah menenangkan Aini. Ia tak menyangka wanita yang pernah menjadi bagian dari masa lalunya masih hidup dan berada dihadapannya saat ini.Wajahnya pucat dan jantungnya berdetak begitu kencang. Dadanya terasa panas mengingat peristiwa hampir empat puluh tahun lalu. Hadi wijaya melirik istrinya dan segera menarik lengannya menuju mobil dan berlalu meninggalkan panti. Ia tidak menghiraukan suara menantunya yang memanggilnya. Istrinya yang terus protes sepanjang jalanpun tak dihiraukan olehnya.Hadi wijaya begitu cepat mengendarai mobil seperti dikejar hantu. Ia tak ingin mengingat masalalu yang kelam. Namun keadaan yang memaksa untuk menghadapi kembali. Akankah rahasia puluhan tahun itu terbongkar. ‘Risma, cinta pertamaku, aku merindukanmu.’ Pria paruh baya itu menyesali kejadian yang memaksa wanita belia itu untuk berpisah dari buah cinta mereka. Sesak menyelimuti pria berhati baja ini.***Ponsel Marta berbunyi, s

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   92. RAHASIA TENTANG ERLANGGA

    “Katakan ada apa Aini?”“Mas Erlangga itu mengalami Azoospermia.”“Apa itu?”“Azoospermia adalah, keadaan seoran pria dengan sperma nol dan sulit mendapatkan keturunan, karena tidak dapat membuahi sel telur.”“Apa?!, maksud kamu, Erlangga sebenarnya mandul?!” Marta begitu terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Aini.“Iya, orang-orang biasa menyebutnya dengan kemandulan atau infertilitas., tapi masih ada harapan dengan menjalani program bayi tabung. Mas Erlangga akan menjalani pembedahan untuk dicari spermanya atau dicari penyebab ketiadaan sperma tersebut. Makanya aku ngotot dengan program itu, karena hanya itulah satu-satunya jalan untuk Mas Erlangga mempunyai keturunan. Aku sudah fikirkan semua ini dengan matang, walaupun aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya.”“Apa sudah di cek secara medis?”“Sudah Kak, lima tahun setelah pernikahan kami. Dan saat itu keadaanku normal.”“Apa Erlangga tau tentang hal ini?”“Tidak Kak, aku berusaha menutupinya, karena aku tidak ingin Mas Erl

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 93

    “Bunga, aku bodoh, aku tidak mau kehilangan Aini, aku tidak mau. Aku sangat mencintainya.” Erlangga menangis dalam dekapan Bunga dan terus menyesali kebodohannya.“Aini meninggalkan semuanya, dia tidak bawa uang sepeserpun. Bagaimana mungkin dia bisa hidup diluar sana tanpa aku. Aini tidak pernah bekerja seumur hidupnya. Bahkan dia rela berhenti kuliah demi menjadi istri yang baik untukku, demi melayaniku sebagai suaminya.”“Tenang Pak Er, Tante Aini orang yang kuat, Ia pasti akan kembali.”Erlangga melepas pelukannya, “Bunga, ayo kita cari Aini.”“Tapi kemana?” kita kerumah orangtua Marta, dia pasti ada disana.”“Ayo.”Bunga menggandeng lengan suaminya menuruni anak tangga. Tubuh suaminya begitu lemah. Dengan penuh kasih sayang, Ia membimbing suaminya menuruni anak tangga.Sesampainya di ruang tamu, Erlangga menghentikan langkahnya. Ia melihat papa dan mamanya pulang tanpa Marta dan Aini. Erlangga langsung berlari kearah mereka.“Pa, Aini dimana pa, tolong katakan, Erlangga harus men

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 94

    “Diam Adel! Kamu tidak tau apa-apa! Dan hargai Bunga sebagai istri papa!.. dan kamu Marta! Apa yang kamu lakukan?! Kamu sudah mencekoki anak-anak untuk membenciku dan Bunga!”“Mama Marta tidak mencekoki kami pa, tapi papa dan Bunga yang salah! Jangan menangis kamu Bunga! kamu penyebab semua ini! Kamu sudah menghancurkan hidup keluargaku!” Adel begitu emosi. Ia bahkan tidak punya belas kasih dengan tangisan Bunga.“Jangan berani melawan papa! dan jangan pernah menghina Bunga, atau mau seluruh fasilitas kamu papa tarik?!”Adel terdiam, Hanya isak tangisnya saja yang terdengar lirih.“Adel, ratih masuk ke kamar kalian! dan jangan ikut campur urusan orangtua!” perintah Erlangga kepada kedua putrinya. Adel dan Ratih menurut, mereka keluar dan menuju kamar masing-masing.“Bunga, maaf aku mau bicara dengan Marta sebentar, bisa tolong tinggalkan kami?”“Iya.” Bunga berlalu menuju kamarnya.Erlangga mengunci pintu dari dalam, lalu menghampiri Marta yang berdiri di dekat jendela kamar. Wajahnya

Latest chapter

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 118. TAMAT

    Aini menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang dan menutup mulutnya dengan bantal. Buliran bening membasahi pipinya. Sakit sekali rasanya. Terasa ada luka dalam dadanya. Walau berusaha untuk ikhlas tapi tetap saja sangat sulit menjalaninya. Mencoba mematikan rasa cinta juga tak semudah membalik telapak tangan. Pernikahan yang di jalani hampir separuh dari usianya. Tak mudah untuk melupakan kenangan indah begitu saja. Rasanya jijik kalau tubuh ini harus tersentuh oleh pria yang pernah merendahkan harga dirinya. Tangisan Aini semakin keras dan diapun berusaha untuk meredamnya.Terdengar pintu di buka dari luar. Aini buru-buru menghapus airmatanya dan berpura-oura tidur. Dia tahu pasti suaminya yang mendatanginya. Rasa kesal dalam hati masih belum bisa terlupakan. Seandainya bisa memilih, Aini tak mau kembali bersama suaminya. Namun rasa tanggung jawabnya sebagai orang yang telah menghancurkan rumah tangganya sendiri, Aini memilih untuk bertahan walau tak mudah. Ia akan mencoba memperbaiki s

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 117

    Erlangga lalu beranjak dan mendekati ibu Aini, lalu mencium punggung tangan wanita yang seumuran dengan ayahnya. “Ibu, tolong restui kami.”“Iya Nak, ibu merestui kalian. Tolong, jangan sakiti lagi putriku lagi.”“Iya bu, saya janji.” Erlangga lalu memeluk ibu mertuanya.Warga yang berkumpul juga menjadi saksi penyatuan kembali dua hati yang pernah terpisah. Kebahagiaan tengah menyelimuti hati mereka. Duka lara telah lenyap dan berganti dengan kebahagiaan yang membayang di pelupuk mata.****Erlangga duduk santai bersama ketiga istrinya di ruang keluarga. Hatinya begitu lega. Masalah rumit yang menghampiri sedikit terurai. Istri pertama yang begitu dicintai telah menyatu kembali dalam bingkai suci. Erlangga begitu bahagia. Tak sedetikpun tatapan matanya lepas dari pandangannya.“Aini.”“Ya.”“Seperti yang telah aku katakan, Marta dan Bunga akan menempati rumah mereka masing-masing. Dan rumah itu masih di renovasi. Sebelum rumah itu jadi, aku mohon, tolong ijinkan mereka untuk tinggal

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 116

    Bunga memegang tangan Aini, “Tidak tante, Pak Er suami tante, surga tante ada bersamanya. Tante yang harus kembali padanya, menjadi satu-satunya permaisuri. Bunga tidak punya hak apapun, biarkan Bunga yang pergi.” Ucap Bunga disela tangisnya. Ia melepas tangan Aini dan hendak berlari. Namun Aini menghentikannya dengan memegang lengan Bunga.“Jangan pergi, kamu juga punya hak terhadap suamimu. Hanya kamu yang bisa membuat Mas Erlangga bahagia. Percayalah pada tante. Jangan pernah meninggalkan suamimu.”“Tidak Aini, Kalau kamu bersikeras untuk bercerai, kami juga memilih untuk bercerai. Itu baru namanya adil!” ucap Marta tegas.“Tante Marta benar.”Erlangga melangkah mendekati ketiga istrinya. “Aini, aku janji akan berbuat adil kepada kalian. Aku akan memisahkan kalian. Rumah yang kita tempati akan menjadi milikmu, beserta separuh harta bersama yang kita peroleh saat hanya ada kita berdua. Aku akan segera mengurusnya ke notaris. Aku juga akan membelikan rumah kepada Bunga dan Marta, wala

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 115

    “Tidak bisa begitu Aini! Erlangga tidak menghianati siapapun! Bunga juga istrinya. Dan jangan lupa, semua terjadi karena kebodohanmu yang membawanya masuk kedalam kehidupan rumah tanggamu, termasuk juga diriku! Apa artinya aku juga menghianatimu?!” Marta berusaha mengingatkan kesalahan fatal yang Aini lakukan.Aini terkejut dengan kehadiran Marta. Ia menggelengkan kepala lalu menunduk lebih dalam dan makin larut dalam tangis. Tubuh Aini terasa lemas lalu duduk dikursi kayu.Marta berlutut dihadapan Aini dan menggenggam kedua tangannya erat.“Aini, ingat, semua ide dari kamu. Dan saat itu Erlangga sudah menolak mentah-mentah keinginanmu. Dia manusia biasa yang pasti punya khilaf. Dia menolak, untuk menjaga hatinya hanya untukmu. Namun kamu mengabaikan dan terus mendorong suamimu untuk menikahiku dan juga Bunga. Tolong berfikirlah, Erlangga tidak pernah berkhianat. Hatinya hanya milikmu.”“Apa yang di lakukan bersama Bunga itu adalah kewajibannya sebagai suami dan juga memenuhi kebutuh

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 114

    Rombongan para dermawan telah datang, Mereka mengendarai dua mobil mewah yang membuat berdecak kagum warga yang tengah menanti kehadirannya. Apalagi setelah rombongan turun dari mobil, benar-benar seperti melihat para bidadari yang sangat cantik dan seorang malaikat yang sangat tampan walaupun sudah cukup umur tapi penuh kharisma. Kulit mereka putih bersih bak mutiara. Benar-benar keluarga sempurna.Warga mengira-ngira tiga orang gadis yang seumuran dan berambut sama panjang itu kemungkinan anak dari pria tampan dan wanita berhijab yang teramat cantik. Namun aneh, satu dari tiga gadis itu menggandeng mesra lengan pria yang pantas menjadi ayahnya itu. Entahlah, mereka tidak peduli. Yang mereka inginkan adalah pembagian kotak nasi yang sudah membuat perut keroncongan.Setelah berbasa basi menyapa warga, para dermawan segera membagikan nasi kotak kepada warga yang mengelilingi mereka. Ada yang berpencar membagikan ke rumah warga yang tidak ikut berkumpul.Aini tersenyum menyaksikan warga

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 113

    Marta turun dari mobil memakai pakaian kantor dan terlihat begitu cantik dan elegan. Benar-benar pantas menjadi seorang wanita karier yang sukses dalam pekerjaan dan urusan rumah tangga. Bukan hal yang baru bagi Marta, saat menjadi istri Yudi, Ia pun sudah sering menggantikan posisi suaminya saat sibuk dengan urusan pribadinya.Di tangan Marta, hotel milik Yudi makin ramai pengunjung. Gedung yang ada didalam hotelpun tidak pernah sepi dari penyewa. Marta melakukan pembenahan diseluruh aspek. Mulai dari perawatan kamar dengan menambahkan bunga hidup dan juga pemasangan wallpaper di dinding kamar, dengan tujuan membuat tamu betah berlama-lama menginap. Namun sayangnya, begitu hotel ramai, Yudi mengambil alih dan menyuruh Marta kembali menjadi ibu rumah tangga saja. Ia tidak suka dikalahkan oleh istrinya dalam segala hal.Marta masuk ke dalam rumah dengan pintu yang sudah terbuka. Ia melihat Erlangga tengah termenung disofa tamu. Marta mengecup punggung tangan suaminya lalu menghempaska

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 112

    “Cari lebih teliti lagi. Sisir setiap sudut rumah yang ada disini! Tunjukan foto istriku! Siapa tau mereka ada yang pernah melihatnya! Kalau perlu tambah personil lagi! Kerja begitu saja tidak becus!” Erlangga begitu kesal. Rasa takut kehilangan Aini semakin mengikat bathinnya.“Baik pak, akan saya tambah personil lagi.”“Jangan hanya disatu titik saja! Perkampungan pemulung itu banyak! Sisir di setiap tempat, jangan sampai ada yang terlewat satupun! Aku tunggu di mobil, nafasku bisa sesak berada lebih lama disini!” tanpa menanti jawaban, Erlangga membalikkan badan dan melangkah meninggalkan Roni menuju mobil. Dia tidak kuat kalau harus menahan nafas lebih lama lagi.Erlangga duduk dibelakang kemudi. Sudah hampir satu jam dia menunggu tapi belum ada kabar juga. Berkali-kali Ia menelpon Roni, tapi masih nihil. Erlangga menepuk-nepuk setir. Sesekali Ia memukul kemudi dengan kesal dan menyugar rambutnya lalu menghela nafas dan menghembuskannya kasar. Rasanya sudah tidak sabar dengan semu

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 111

    Erlangga dan Marta datang ke panti asuhan begitu mendengar kabar dari ibunya kalau Aini pergi dari panti asuhan untuk tinggal bersama keluarga kandungnya. Hati Erlangga tak tenang, semalaman matanya tak mampu terpejam. Kesedihan dan rasa takut kehilangan Aini benar-benar mengguncang jiwanya. Tak henti-hentinya Erlangga mengutuk dirinya sendiri yang sudah menyakiti Aini. Karena perbuatannya, kini Ia harus kehilangan jejak wanita yang sangat dicintai.Erlangga turun dari mobil dan berlari menuju ibu kandungnya yang tengah mondar-mandir di teras. Erlangga langsung memeluk ibunya dan menangis dibahunya. “Ibu, kenapa ibu tidak mencegah Aini pergi?”Risma melepas pelukan putranya. “Ibu sudah berusaha Nak, bahkan seluruh penghuni panti juga sudah berusaha mencegahnya, tapi Aini bersikeras untuk tinggal bersama keluarganya. Dan itu sudah menjadi haknya.”“Terus, dimana dia sekarang?”“Ibu juga tidak tau Nak. Aini sama sekali tidak mau memberitau ibu, dimana orangtuanya tinggal. Dia hanya bila

  • JERAT CINTA ISTRI KETIGA   BAB 110

    Aini tiba dirumah orantuanya disambut oleh keenam adik dan juga seorang kakak yang semuanya perempuan. Kakaknya hanya selisih satu setengah tahun dari usianya, Ia belum menikah. Saat Aini bertanya kepada Kakaknya kenapa belum menikah, Kakaknya hanya menjawab, bagaimana ada lelaki yang mau sama orang miskin seperti kakak. Yang ada hanya orang-orang kaya yang mau menikahinya secara kontrak, dan dia tidak mau.Walaupun mereka orang miskin, tapi kedua orantua mereka selalu mengajarkan nilai-nilai luhur dan juga menjaga martabat dan harga diri. Wajahnya memang cantik, tapi sayang belum bertemu dengan jodohnya.Adik-adik Ainipun sama belum ada yang menikah, mereka berumur 37, 32, 28, 25, 20 dan 16 tahun. Mereka rata-rata menjadi pemulung membantu ibunya dan juga ada yang bekerja sebagai buruh cuci di laundry.Keterbatas pendidikan mereka yang rata-rata hanya lulusan SLTP membuat mereka susah untuk mencari pekerjaan. Hanya si bungsu yang masih menempuh pendidikan di salah satu SLTA negeri. G

DMCA.com Protection Status