Share

PART - 162

Penulis: irma_nur_kumala
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-15 16:04:18

"Well, Gaster Coorporation memang tidak bisa diremehkan." Martin duduk santai di salah satu sofa kantor Zaf seraya mengedarkan pandangan. Di belakangnya, Agam berdiri mengikuti pembicaraan tapi Zaf tahu kalau dia sedang memperhatikan sekitarnya.

"Apa kau lupa kalau aku bukan pemain baru di dunia bisnis. Kita saja yang baru bertatap muka dan memulai semua kegilaan yang tidak ada habis-habisnya ini," balas Zaf santai.

"Tapi mengasyikan bukan?" ucapnya dengan seringaian. "Sejak datang, kau membuat banyak sekali perbedaan. Di luar sana, mungkin kau berjaya tapi tidak di wilayahku."

"Tidak bisa menerima saingan berat rupanya?"

Martin tersenyum miring, "Hanya ada satu orang yang boleh menduduki posisi puncak."

"Aku yakin kedatanganmu ke sini bukan untuk beramah tamah," ucap Zaf to the point.

"Aku tidak tahu apa motif kau mengirimkan informasi itu ke Arsen tapi kau tidak akan mendapatkan apa yang kau inginkan. Keponakanku itu terlalu lembut hatinya terlebih dengan Omnya sendiri."

"Oh
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 163

    "Aku akan segera menyusul ke Bandung. Pastikan mereka dalam keadaan baik-baik saja." Arsen bergegas menuju mobilnya setelah keluar dari lobbi kantor Zafier masih sambil berbicara dengan anak buahnya di telepon. Rambutnya nampak berantakan dan tatapannya begitu gusar. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Omnya setega itu padanya meski hal itu untuk mengancam Zafier. Seharusnya Omnya mengerti kalau Shine juga Tante Melvina, berarti untuknya. "Aku harus mengambil sesuatu lebih dulu." Setelah mengatakanya, Arsen mematikan sambungan telepon, melangkah semakin cepat ke mobil. Mobil Audy hitamnya berkedip dua kali saat dia menekan remote di tangan, berdiri sebentar di samping pintu dengan tatapan fokus ke ponsel berniat menelepon seseorang dan saat akan membuka pintu mobilnya, dia bergeming memandangi pantulan wajah seseorang yang tiba-tiba saja berada di belakangnya dari kaca mobil. Arsen berbalik cepat penuh antisipasi, tapi terlambat, saat dia bisa merasakan lehernya di tusuk dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 164

    "Ah sial!!!" Umpatnya kesal saat tidak bisa menemukan ponsel di saku celananya. Lalu teringat kalau benda itu ada di dalam tas yang dia tinggalkan di rumah sakit. Mungkin sudah hampir dua jam lebih dia berputar-putar mengikuti mobil dua lelaki yang dia duga, salah satunya Putra. Seperti mengejek atau mempermainkan, mobil yang diikutinya malah berputar-putar ke segala arah. Shine sudah berusaha untuk memperkecil jarak tapi selalu gagal. Benar-benar dipermainkan. "Mau kemana mereka sebenarnya?" Shine menginjak pedal gas semakin dalam, mobil mengarah ke daerah pingiran Bandung. Menolak untuk mundur karena dia tidak mau kehilangan kesempatan untuk menghajar Putra sampai babak belur. Di luar, langit sudah menggelap sejak satu jam yang lalu. Masih sambil fokus mengikuti mobil di depannya, Shine mencoba mengotak-atik interior canggih Zaf yang serba merah, berharap ada sesuatu yang bisa dia gunakan untuk menghubungi Zafier di Jakarta. Tapi nihil, tidak ada. Dia tidak tahu bagaimana men

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 165

    Shine mendengus kesal, fokus dengan jalanan ramai di depannya lalu terlihat mencari-cari. "Aku tidak melihat mobil hitam itu lagi?""Simpangan di depan kau belok kanan mengarah ke daerah perkebunan. Sebentar—" Shine melirik Zaf yang nampak fokus dengan sesuatu. "Aku mencoba untuk melihat apa saja yang ada di area sekitar sini. Aku penasaran sebenarnya mereka mau kemana.""Itu juga yang aku pertanyakan sejak tadi. Untung saja mobilmu begitu nyaman untuk kebut-kebutan.""Kau akan tercengang kalau aku ceritakan tentang mobil ini." Shine menoleh heran, belum sempat bertanya, Zaf kembali berbicara. "Aku melihat ada gedung kosong beberapa kilometer dari sini selain villa-villa. Kalau di lihat dari satelit seperti tidak berpenghuni. Mungkin saja mereka menuju ke sana." Shine melihat spion, membanting setirnya ke kanan. "Aku sudah tidak jauh di belakangmu.""Bagaimana caranya kau bisa melakukan semua ini?" tanya Shine, menambahkan kecepatan mobil."Teknologi. Aku hanya memanfaatkan mereka leb

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 166

    Laki-laki itu berdiri dengan tatapan bengis meski bibirnya menyunggingkan senyuman. Nampak begitu berbahaya dan mematikan. Shine tidak pernah menduga kalau dia adalah laki-laki yang sama yang dulu berhasil merebut perhatiannya karena menampakkan perwujudan kekasih sempurna yang begitu dia idamkan.Percayalah Shine, kalau dulu dia pasti sudah buta.Atau memang laki-laki itu yang bergitu lihai membodohinya sampai terpedaya. Nyatanya, Shine sama sekali tidak melihat jejak Putra yang dulu dikenalnya di mata lelaki itu.Shine mengangkat dagu, menggenggam pistol Zafier erat meski dia sama sekali belum pernah menggunakannya tapi Putra tidak perlu tahu hal itu. Shine jelas menolak terlihat lemah dan dia memang bukanlah wanita yang lemah."Sweety, sejak kapan kamu berani memegang benda seperti itu?" tanyanya, tidak terlihat takut meski mata pistolnya tepat menghadap tubuhnya.Shine menyeringai, "Kamu jelas tidak mengenalku dengan baik, baby."Matanya berkilat takjub tapi ekspresinya meremehka

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 167

    DORR!! Tapi Putra sudah tidak ada di hadapannya. Gantinya suara raungan mobil memaksanya berbalik, terbelalak saat menemukan mobil Fortuner besar melaju ke arahnya seperti ingin melindasnya. Jalan raya masih jauh di depan dan Shine hanya bisa berlari, berinsiatif berbelok dari jalurnya menuju ke arah jalan setapak yang ditumbuhi pohon. CIIITTTTTTT!! BRAAAKKKKKK!!!! Sepersekian detik dia menginjak jalan setapak, bersamaan dengan dia yang terjatuh di tanah dan terhantam pohon besar karena mobil fortuner itu berhasil menyenggolnya meski terdengar bunyi hantaman yang memekakkan telinga setelahnya. "Errrghhhh," erangnya, mencoba bangkit dan bersandar di pohon merasakan nyeri di sikunya yang tergores saat melihat mobil Fortuner itu di dorong menjauh dengan mobil Zafier yang semakin di gas gila-gilaan, menyeret keluar dari jalanan beraspal dan menghantamkannya ke pohon besar. BRUUUMMMMM!! Mobil Zafier mundur menjauh setelah membuat sebelah sisi mobil fortuner itu penyok mengantam po

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 168

    "Mereka nekat mengejar Putra, Pak." Martin menyunggingkan senyum, menggerakkan gelas berisi es batu dan whiskey di tangannya seraya memperhatikan pemandangan kota Jakarta dari kantor yang baru saja direbutnya. Kantor milik Zafier Gaster. "Arsen?" "Dia dalam pengawasan." Martin mengangguk, menyesap minumannya dengan helaan napas panjang. "Biarkan Putra yang menyelesaikannya karena mereka memang memiliki urusan, bukan denganku." Martin bergerak maju, memasukkan satu tangan ke saku celana. "Perusahaan Gaster sudah aku miliki dan ini saatnya aku kembali menduduki apa yang seharusnya tetap menjadi milikku. Martin Allison tetaplah yang menguasai teknologi sebelum kita memperluasnya ke perusahaan Zafier di luar Indonesia." Agam ikut tersenyum, "Saya akan segera menyiapkan acara untuk konferensi pers. Silahkan anda beristirahat lebih dulu. Permisi." Agam mengangguk hormat, keluar dari ruangan Martin dan meninggalkannya tertawa sendirian penuh kemenangan. *** DORRRR BRAAAKK! Zaf terp

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 169

    Putra tersenyum miring. Sampai di atas, Zaf baru menyadari kalau disekitarnya ada banyak tumpukan drum berisi cairan yang mudah terbakar. Pistol miliknya tergeletak begitu saja di lantai tidak jauh darinya. "ZAF, DIBELAKANGMU!" teriak Shine, menggerang saat lehernya di tekan lagi. BUUKKK!! "Shit!!" Umpat Zaf, seseorang memukul pundaknya sebelum dia berhasil menghindar hingga jatuh bersimpuh dan merasakan sesuatu menekan kepalanya dari belakang. Putra makin menyeringai, "Kalau begitu, kalian mungkin bisa bersama di neraka sana. Menyenangkan bukan?" Zaf menatap Putra tajam, tidak bisa bergerak karena dia tahu mata pistol tepat di belakang kepalanya. "Apa yang diberikan Martin sebagai imbalannya?" tanya Zaf. "Apa itu sepadan dengan hukuman atau mungkin kematianmu jika saat ini kau kurang beruntung sementara di luar sana Martin berkuasa." "Aku tidak peduli selama dia memenuhi bayaran yang aku inginkan. Aku tidak menetap di satu tempat yang sama, karena aku begitu sibuk—" Zaf balik

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 170

    Arsen tidak menyangka kalau wanita yang ada di depannya ini pengkhianat. Arsen baru saja sadarkan diri di salah satu rumah yang entah berada di mana."Kamu—""Kenapa terkejut begitu?" ucapnya santai, duduk di sofa merah maroon."Zafier akan membunuhmu!!" desis Arsen"I know," ucapnya dengan seringaian. "Kalaupun dia masih hidup."Arsen terdiam cukup lama, "Apa maksudmu?"Wanita itu menatapnya prihatin, memperlihatkan foto-foto kondisi rumah yang sudah ludes terbakar entah dimana menggunakan iPad miliknya dan mendapati kenyataan kalau Shine dan Zafier ada di sana."Sayang sekali, mereka tidak selamat."Arsen bagai disiram air dingin, membuat tangannya yang terikat mengepal erat. Hidupnya seperti terenggut saat itu juga.***intu Ballroom terbuka lebar saat Martin menerima ucapan selamat dari beberapa kenalannya. Suara terkesiap kaget dan gumaman beberapa orang yang terdengar membuatnya mengalihkan tatapan ke arah pintu dan sama seperti yang lainnya ikut tertegun melihat siapa yang berd

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17

Bab terbaru

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 215

    Setelah hari itu, hidup Lize sepenuhnya berubah. Dia sama sekali tidak pernah membayangkan suatu saat nanti, dia akan merindukan sinar matahari yang menyengat seperti panasnya Florida. Yang bisa dia lakukan saat ini ketika melihat sinar matahari hanyalah tersenyum tanpa ekspresi, berdiri di balik kaca transparan kamarnya yang tidak bisa ditembus matahari dan mencoba menerima keadaannya dengan lapang dada. Hari itu, saat mereka pergi liburan ke Florida yang seharusnya dua minggu menjadi dua hari, Lize divonis menderita penyakit langka Polymorphous light eruption (PMLE) yang menyebabkan kulit seperti terbakar jika terkena sinar matahari. Intinya, hidupnya terancam bahaya jika dia berada di bawah sinar matahari terlalu lama. Bahkan sekarang, sedikit saja bersentuhan langsung dengan sinar matahari, kulitnya akan mulai melepuh seperti terbakar. Sungguh ironis hidupnya saat ini. Terkurung dalam dinding kaca saat siang dan melakukan semua kegiatan di luar rumah saat malam. Selama setahun d

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 214

    Florida, Amerika SerikatLize mengangkat pandangannya ke atas, satu tangannya memegangi topi pantai yang menghalau pandangannya dari teriknya matahari yang menyengat meski angin pantai di sekitarnya mengibarkan rambut hitam panjangnya.“Lize—”Lize berbalik saat mendengar panggilan itu, menemukan Papinya yang sudah siap membaur bersama laut yang membentang luas tidak jauh di depannya.“Ya Pap?”“Apa yang kau pandangin sayang?”Lize menunjuk ke ujung cakrawala, ke arah matahari yang bersinar teriķ.“Terlalu panas.”Papinya tersenyum, “Sebaiknya kau bersenang-senang sementara kita berada di sini.”Lize menggelengkan kepala, “Meskipun ingin tapi aku tidak tertarik. Mana Mami?”“Berjemur.”Lize menoleh ke belakang, melihat Maminya yang sedang hamil adik kembarnya memasuki usia kandungan tujuh bulan menikmati teriknya matahari yang langsung menyengat kulitnya. Di sampingnya, Omanya melakukan hal yang sama sembari bermain pasir dengan Lucia.“Pap—”Entah kenapa, Lize merasa tubuhnya tidak e

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 213

    Semenjak memiliki keluarga, Shine mendedikasikan seluruh perhatiannya untuk merawat kedua putrinya meski sesekali dia menerima tawaran iklan juga model. Meskipun Zafier dengan gaya angkuhnya berulang kali mengatakan kalau uangnya tidak akan habis sekalipun dia membelanjakannya terus menerus tapi Shine ingin tetap bisa melakukan sesuatu yang disukainya. Meski berat namun Zaf menyetujuinya dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati. Suaminya itu bahkan membelikannya pesawat pribadi yang bisa dia gunakan sesuka hati. Meski terlihat agak berlebihan namun Shine mengalah dan menerimanya dari pada Zaf melarangnya menjadi model lagi. Lelah selama perjalanan panjang dari Indonesia akan menghilang saat dia sampai di rumah seperti saat ini. Alih-alih menggunakan mobil untuk menjemputnya, Zaf malah mengirim helikopter yang saat ini mendarat sempurna di belakang mansion keluarga Gaster tidak jauh dari tamannya yang asri. Melintasi kebun mawar merah, Shine berjalan mengarah ke gazebo yang

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 212

    “Kenapa kalian tidak bisa akur?”“Kenapa kami harus akur?” Zaf bertanya balik.Shine mendengkus, melipat lengan di dada sembari rebahan di tempat tidur saat Zaf bergabung dengannya.“Kalian sudah sama-sama tua dan seharusnya bisa berdamai.”“Kau terlalu berlebihan mengkhawatirkannya.”Shine menghela napas, memiringkan tubuhnya ke arah Zaf dan menatapnya serius. “Dia seharusnya sudah memiliki kehidupan yang lebih baik. Memiliki istri dan anak lalu hidup bahagia bukannya malah menjadi orang tua tunggal karena kesalahan satu malam seperti ini. Aku benar-benar sedih Zaf.” “Seperti yang kau katakan, dia sudah tua dan pastinya tahu bagaimana harus bersikap. Aku yakin dia sedang menata hidupnya lagi jadi kau harus mempercayainya.”“Semoga saja.”Shine membiarkan saja Zaf menariknya dalam pelukan dan membisikkan sesuatu.“Aku juga berharap dia bisa bahagia.” Shine tersenyum. “Agar berhenti mengangguku seperti ini.”Shine melotot membuat Zaf sontak tertawa. Sikap menyebalkan suaminya memang s

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 211

    “Kau sengaja melakukannya ya,” desis Zaf saat menemukan Arsen sedang menjaga Lize yang asyik dengan es krimnya sementara Lucia tidur di kereta dorongnya di salah satu restoran yang ada di Seattle. Duduk di samping Lize yang langsung tersenyum menyambutnya dan mendaratkan kecupan di pipi. “Tetap tidak berubah,” jawab Arsen entang, mengelus rambut Lize yang tertiup angin. “Tidak bisa membiarkan kami sedikit saja menghabiskan waktu bersama.” “Tidak akan!” ujar Zaf datar, mengalihkan tatapan ke Lize dengan ekspresi berbeda, tersenyum lembut. “Lize, mau Papi suapin makan es krimnya?” Lize sontak menggelengkan kepala membuat Arsen menahan senyumannya di sudut bibir. “Sama uncle Arsen aja.” “Good girl,” ujar Arsen, menyuapi sesendok besar es krim strawberry ke Lize di bawah tatapan kesal Zaf yang melipat lengannya di dada, kalah telak. “Shine bilang kau sedang meeting dan tidak bisa diganggu.” “Karena itu kau sengaja melakukan hal ini kan?” “Tidak. Aku hanya ingin kau tahu kalau ak

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 210

    “Berapa lama kau akan meeting?”Zaf berjalan ke ruang rapat bersama Nick, sekretarisnya dan beberapa orang penting di perusahaannya yang mengikuti di belakang sembari mengangkat panggilan telepon dari Shine.“Mungkin tiga jam. Ada banyak hal yang harus dibicarakan.”“Oke baiklah. Kami sedang berbelanja saat ini jadi mungkin setelah selesai kau bisa menemui kami untuk makan siang bersama. Lize bilang dia ingin es krim pisang.”Zaf menghentikan langkah kakinya dan semua bawahannya ikut berhenti.“Bagaimana kalau aku tunda rapatnya dan menemani kalian?”Nick ingin menyahut namun terhenti saat Zaf melotot membuatnya langsung mengatupkan bibir.“Tidak perlu!” tolak Shine. “Kau tidak boleh mempermainkan bawahanmu seenaknya.”“Mereka tidak akan protes.” Zaf menoleh ke belakang, menatap satu persatu bawahannya yang hanya diam saja. “Begitulah enaknya jadi bos.”“Dasar bos setan memang!” umpat Shine. “Kau selesaikan saja pekerjaanmu lalu susul kami. Jangan membuatku marah!”Zaf mendesah, kemba

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 209

    Zaf bangkit membuat Alva langsung kaget, berjalan menghampiri putrinya yang menunggu anak lelaki itu membukakan permen bentuk bunga matahari itu dengan sabar. Zaf menyimpitkan mata, mencoba mengabaikan tatapan Shine yang sesaat tadi beradu dengannya dan menaikkan alis penuh curiga. Zaf mengabaikannya karena yang terpenting saat ini menyelamatkan putrinya dari penggoda yang hanya bermodalkan permen itu. Zaf berdiri di belakang Lize dengan tatapan tajam membuat anak lelaki itu reflek menatapnya dan tertegun. Zaf menarik senyum ke sudut bibirnya menakuti membuatnya langsung mengerjapkan mata. Saat Lize berbalik, Zaf sontak tersenyum. “Papi—“ Ucap Lize dengan senyuman lebar. “Hai sayang, kau sedang apa?” “Mau makan permen,” ujarnya seraya menunjuk permen bunga di tangan anak lelaki itu. “Ah begitu.” Zaf mendekat, melipat satu kakinya agar sejajar dengan Lize sembari tangannya mengambil permen lain di meja dan membukanya. “Rasa strawberry lebih enak. Ini Papi bukakan.” Mengabaikan an

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART - 208

    Seattle, Amerika Gaster Coorporation semakin berkembang pesat. Setelah berhasil memperjuangkan cintanya, memperistri Shine dan mendapatkan malaikat secantik Lize juga Lucia yang kedatangannya benar-benar tidak terduga, Zaf memboyong anggota keluarganya menetap permanen di Seattle dan menjalankan bisnisnya yang tersebar di berbagai belahan dunia dari sana. Sebagai kepala keluarga, pebisnis dan suami yang saat ini tengah bahagia menjalankan perannya, Zaf benar-benar merasa sedang berada di momen terbaik hidupnya. Pada akhirnya dia menemukan tempat untuk pulang bukan lagi persinggahan, diberi kesempatan menjadi hot Daddy untuk kedua putrinya. Suatu keberkahan yang diberikan Tuhan padanya. “Bukankah mereka terlalu cepat besar,” gumam Zaf di samping sepupunya, Alva Alexander memperhatikan gadis mereka masing-masing yang sedang asyik bermain bersama teman-teman sepantaran mereka dalam acara ulang tahun Angela, putri Alva yang berumur tujuh tahun di taman kediaman keluarga Alexander di Ne

  • JEBAKAN CINTA CEO PLAYBOY   PART -207

    Teriakan itu membuat Zaf reflek menoleh ke atas tebing dan ternganga saat melihat Shine sudah berdiri di atas sana sembari berkacak pinggang. Bagaimana bisa dia sudah ada di atas sana? “Ngapain kau di situ?” “Hmm, entahlah. Enaknya ngapain ya.” Zaf mengeryit, “Kalau begitu ayo turun.” Meski tebingnya tidak terlalu tinggi dan kalaupun Shine jatuh ke bawah dia akan masuk ke dalam air tetap saja Zaf tidak mau istrinya itu kenapa-napa. “Look at me Zaf.” Zaf yang tadinya sudah berniat menyusul Shine langsung terhenti. Dilihatnya Shine tersenyum menatapnya membuatnya terpaku. Istrinyalah yang tercantik di dunia selain Maminya dan Lize, tentu saja. “Terima kasih banyak untuk semua yang kau lakukan.” Disela suara air, Zaf tidak mengerti kenapa Shine tiba-tiba bersikap sok terharu. “Seharusnya sejak awal kau mengatakannya agar aku senang.” “Dasar menyebalkan!!” dengus Shine. “Sekarang waktunya pertunjukan.” Zaf mengeryit tidak mengerti. Tercengang saat Shine dengan tatapan nakal mul

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status