Share

PART - 164

"Ah sial!!!" Umpatnya kesal saat tidak bisa menemukan ponsel di saku celananya. Lalu teringat kalau benda itu ada di dalam tas yang dia tinggalkan di rumah sakit. Mungkin sudah hampir dua jam lebih dia berputar-putar mengikuti mobil dua lelaki yang dia duga, salah satunya Putra. Seperti mengejek atau mempermainkan, mobil yang diikutinya malah berputar-putar ke segala arah. Shine sudah berusaha untuk memperkecil jarak tapi selalu gagal. Benar-benar dipermainkan.

"Mau kemana mereka sebenarnya?" Shine menginjak pedal gas semakin dalam, mobil mengarah ke daerah pingiran Bandung. Menolak untuk mundur karena dia tidak mau kehilangan kesempatan untuk menghajar Putra sampai babak belur.

Di luar, langit sudah menggelap sejak satu jam yang lalu.

Masih sambil fokus mengikuti mobil di depannya, Shine mencoba mengotak-atik interior canggih Zaf yang serba merah, berharap ada sesuatu yang bisa dia gunakan untuk menghubungi Zafier di Jakarta. Tapi nihil, tidak ada.

Dia tidak tahu bagaimana men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status