Share

Nama Benar yang Penting

“Kau tidak membunuhnya bukan?” Ryu bertanya pada Yui yang ada di kursi belakang membereskan katananya.

“Tidak. Posisinya tidak pas. Aku tidak ingin dia menyerang saat tanganku lelah.”

Yui bergerak meremas dan menggenggam udara untuk melemaskan otot tangannya. Tangannya benar-benar lelah hanya karena berperang urat dengan Ueda. Keinginannya untuk melepaskan diri memaksa Yui mengeluarkan seluruh tenaganya untuk mempertahankan posisi menyandera

“Dia gila. Aku tidak yakin akan menang darinya jika menghadapi dengan normal." Ryu langsung melirik ke arah kakaknya dari spion. Ia jarang mendengar kakaknya mengakui kekuatan orang lain dengan amat jujur seperti itu. Yui bahkan sering menghina Hide meski jelas mereka seimbang.

“Dia sehebat itu?” tanya Ryu.

“Ya! Dia hebat sekali! T

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status