Share

Bab 50

Author: Azril
last update Last Updated: 2023-11-20 21:25:10
"Ya sudah Dian, aku mau pulang dulu, aku sebenarnya sedang ada urusan nih, yang belum sempat aku selesaikan. Lain kali kita sambung obrolan ini lagi ya," pamit Alina, wanita yang telah lama mau bersahabat denganku itu melenggang sambil sesekali menoleh ke arahku.

Tatkala melihat wajahnya entah kenapa hatiku tiba-tiba saja melemah, entah karena aku kasihan atau aku merasakan tidak tega, seandainya ia tahu bahwa aku telah bertunangan dengan pria yang sangat dicintainya itu.

"Hati-hati ya," ungkapku ketika langkah Alina mulai menjauh dari kediamanku saat ini.

Aku duduk di kursi bangku yang ada sembari pandangan tengadah ke arah langit yang cerah dengan warna biru tosca dan awan putih, sayangnya hari ini hatiku tidak searah dengan warna langit.

Aku menghela nafasku dengan begitu kasar, dengan harapan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Diri ini benar-benar tidak sanggup jikalau Alina marah atau bahkan membenciku, sudah pasti aku akan merasa bersalah walaupun ini semua bukan hal yang ku ing
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 51

    "Gue punya ide untuk membuat Mama Lo dan Emak gue tidak merestui semua ini," kataku sambil menatap wajah Rojali yang sedang fokus pada benda pipih di tangannya."Rojali! Lo bisa gak dengerin apa kata gue barusan hah?! Gue ini ngomong sama Lo, tapi Lo anggap gue radio butut!" ungkapku berteriak sembari mendekatkan mulut ini pada telinga pria itu.Sontak telinga Jali berdenging tatkala ulahku."Gila Lo! Gak usah deket-deket amat kali! Gue juga bisa denger suara Lo secara jelas! Lo pikir gue budek apa?!" gerutu Jali kesal."Sini gue bisikin ide gue," ungkapku sambil berbisik pada telinga Jali, sengaja ngomongnya di bisikin biar pembaca kagak tau kalau rencana kita apa. Soalnya kalau tau sekarang kagak seru lagi."Bagus juga ide Lo! Gimana kalau kita coba saja sekarang, siapa tau manjur," sahut Jali setuju."Beres bos," kataku sembari mengacungkan jempol tanda setuju.Hujan deras pun mulai terhenti, akhirnya Jali mengantarkanku untuk pulang. "Assalamualaikum Mak," seruku pada Emak ketika

    Last Updated : 2023-11-21
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 52

    "Dian makan bakso dulu yuk, aku lagi pengen nih. Entar aku yang traktir deh," ajak Alina tatkala aku sedang menunggu pelangganku."Tapi Lin gue 'kan sedang jagain gerobak cilok gue, entar kalau ada yang beli gimana?""Lo tinggal titipin dulu aja sama tukang tukang yang di sana, lagian cuma bentar kok. Gue pengen banget bakso gak tau kenapa. Mau ya mau," rengek ya memaksa.Aduh gimana ya, mana mungkin juga aku nolak, perut lumayan paper juga. Apalagi di traktir siapa yang akan berani nolak."Boleh deh, tapi aku mau nitipin dulu gerobak cilok aku sama tukang rujak. Lo bisa tungguin dulu 'kan?" "Beres, aku tunggu disini," ungkap Alina sumringah tatkala aku menyetujuinya.Aku melangkah untuk menghampiri tukang rujak yang berada tak jauh dari gerobak cilok, berencana akan menitipkan gerobak ini beberapa jam kedepan. Semoga gak lama deh."Yuk pergi," ajakku sembari melenggang mencari tukang bakso terdekat.Setelah beberapa menit berlalu akhirnya kami menemukan tukang bakso yang biasa kami

    Last Updated : 2023-11-21
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 53

    "Iya memang gue tunangan Jali, tapi semua itu lantaran keterpaksaan… Bukan mau gue Al," ucapku jelas terdengar di telinga Alina.Kedua bola mata wanita itu terbelalak sembari membekap Mulut dengan kedua tangan. Alina tak percaya dengan keadaan ini, ternyata kecurigaanku selama ini memang benar bahwa Jali telah bertunangan denganku.Alina menggeleng-gelengkan kepala tak percaya,"Terus kenapa kamu tidak jujur padaku selama ini Dia? Kamu sedang menutupi semua itu dariku? Kamu jahat Dian! Kamu jahat!... Mulai dari hari ini kita bukan sahabat lagi," sahut Alina.Air mata sahabat yang kini selalu baik padaku luruh membasahi pipinya yang cantik itu. Matanya yang berbinar berubah menatapku begitu nyalang dengan amarah yang telah meluap-luap."Al gue sudah bilang! Gue terpaksa melakukan ini! Gue terpaksa harus menerima lamaran dari Jali sebab gue…""Bacot! Aku tidak percaya itu. Ku pikir kamu sahabat yang akan selalu berada disampingku untuk selalu membantuku nyatanya apa! Kamu tak lain adalah

    Last Updated : 2023-11-22
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 54

    "Lo pikir gampang memutuskan hubungan kita ini, gue rasa sangat susah, apalagi hubungannya dengan Mama… gue cuma mau ngasih tau aja, kalau seandainya satu kali Mama kecewa dengan orang orang itu, maka 1000 cara pun dia tidak akan pernah memaafkannya, jadi Lo pikir-pikir dulu kalau mau memutuskan hubungan ini," ungkap Jali memberitahu. "Bukan maksud gue untuk menakuti, hanya saja memang itulah kenyataannya. Mama gue beda dari yang lain, bisa saja Emak dipecat dari pekerjaannya gara-gara ini… gue hanya kasihan melihat Emak," ulang lagi Rojali.Mendengar ungkapan demi ungkapkan yang dibicarakan oleh Rojali membuat pikiran ini semakin bimbang dan entah harus bagaimana."Terus kita mau gimana lagi, gue gak bisa mempertahankan ini semua kalau Alina marah sama gue. Jujur aja gue merasa bersalah telah mengganggu ketengan Lo dan Alina. Dan menjadi terganggu dengan adanya gue," sahutku sembari tak kuasa menahan air mata yang memaksa turun tanpa permisi.Dunia ku rasanya gelap tatkala diri ini

    Last Updated : 2023-11-22
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 55

    "Ada apa sih Dian, kamu mau nanyain apa? Aku sedang sibuk banget banyak kerjaan," papar Haris tatkala Dian ingin mengajaknya bertemu.Pria itu nampak cemberut dan sepertinya tak ada gurat rindu walaupun telah lama tidak bertemu."Akhir-akhir ini aku merasa ada yang berbeda di antara kita, kamu seperti menjauh begitu saja. Apakah kamu ingin mengakhiri hubungan ini Haris?" tanyaku serius menatap wajah yang tak terdapat senyuman sama sekali."Diandra aku sibuk, aku banyak kerjaan. Bisa gak kamu jangan bahas ini lagi," sahut Haris.Wajah Haris datar sekali, tak ada senyuman ramah bahkan pelukan hangat seperti baru pertama kenal dan bertemu. Jangan-jangan yang di katakan Jali ada benarnya kalau Haris akan menikah dengan Bu Janita. Mungkin kalau aku tanyakan sekarang boleh juga, lagi pula hatiku sudah merinta-ronta dengan rasa penasaran ini."Boleh aku tanya sesuatu?" kataku sembari menatap mata yang sering ku rindukan.Akan tetapi tetap saja matanya beralih pada arah lain, seolah-olah Haris

    Last Updated : 2023-11-23
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 56

    Dian Lo mau ikut gak ke kondangan?! Payah jam 8 pagi Lo masih tidur! Cepet bangun," gerutu Emak sembari menyibakkan selimut yang saat ini masih menggulung tubuhku.Mataku perlahan terbuka, terlalu malam aku tidur jadi sekarang susah untuk bangun."Kondangan siapa Mak?" tanyaku sembari menggeliat dan mengucek mata."Masa Lo lupa sih, sekarang pernikahan Bu Janita, calon mertua Lo."Mataku membulat sembari memandang jam didinding. Oh Tuhan mengapa aku bisa lupa. Langsung saja ku bangkit dari pembaringan dan gegas segera mandi, "Mak tungguin Dian," teriakku sembari mengambil handuk yang tergantung di pintu.Mandi pun telah usai, tak lupa ku mencari baju dalam lemari, walaupun bukan memakai baju brokat atau sejenisnya, akan tetapi aku lebih percaya diri dengan memakai baju alakadarnya yang membuatku nyaman."Ayo Mak kita pergi," ajakku pada Emak yang masih terpaku menatapku begitu heran.Mata Emak melirik ke bawah, lalu melirik juga ke atas, ia memperhatikan baju yang melekat di tubuhku

    Last Updated : 2023-11-24
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 57

    "Auww," jeritku menggelegar. Semua para undangan pandangan yang datang berpusat pada kediamanku yang saat ini masih terbengkalai dengan baju yang Kumal dan kotor."Apa yang terjadi?" tanya Bu Janita sungguh terkejut melihatku.Ia berusaha membantuku untuk membangunkan, "Kamu tidak apa-apa 'kan?" tanyanya sambil mencermati badanku yang saat ini telah kotor."Saya tidak apa-apa Tante."Aku bangkit di bantu oleh Bu Janita, wanita setengah baya itu nampak cantik mengenakan gaun pengantin di hari pernikahannya dengan warna serba putih, menambah kecantikannya semakin terpancar."Kenapa Tante ada disini?" tanyaku.Bu Janita menghela nafasnya begitu lega tatkala melihatku tidak ada yang luka."Suara jeritan kamu sampai terdengar ke depan, Tante takut sekali kamu kenapa-napa… sebenarnya ada apa ini?" tanya Bu Janita mengarah pada kediaman Bude Meri.Kakak perempuannya yang saat ini terpaku, sembari menatapku dengan begitu puas tatkala aku tersungkur di karenakan oleh ulahnya."Bude Meri Tante

    Last Updated : 2023-11-25
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 58

    "Sudah selesai," ucap Mbak Dinda yang telah merias wajahku barusan. Tangannya begitu ajaib dengan lincah mendandaniku dengan begitu cantik, ia merubah wajahku secara sempurna. "Sekarang pakai sepatu kaca ini, dan coba melenggang kangkung, agar langkahnya terlihat cantik," ungkap Mbak Dinda sembari memperagakan."Mbak gak salah apa ngasih sepatu ke sepatu kaca sih, gimana kalau nanti aku jadi sundel bolong.""Loh kok sundel bolong sih, perasaan sepatu kaca yang pake cinderella Mbak," sahut Mbak Dinda sembari mengernyitkan dahi.Kini aku keluar dari kamar Bu Janita dengan mengenakan dres elegan berwarna serba putih dan juga jepit pita di kepala sebelah kiri, tak lupa juga aku menguraikan rambutku yang panjangnya sepinggang. Sesuai dengan arahan Mbak Dinda tadi, aku harus melenggang kangkung, agar langkah kakiku terlihat lebih cantik sama dengan wajahku yang memukau.Beberapa orang memandangku, melihat takjub akan kecantikan yang terpancar."Eh Ceu Odah, itu siapa kok cantik banget ya,

    Last Updated : 2023-11-25

Latest chapter

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 104

    Hati gelisah tak menentu, kemana lagi Jali harus mencari istrinya yang hingga kini belum pulang. Sedangkan setahu Jali, Dian tidak punya sahabat ataupun kerabat lagi selain emaknya sendiri, kalau ke rumah Alina mana mungkin, sudah lama mereka tidak akur disebabkan memperebutkan cinta seorang Rojali. "Dian, Dian Lo di mana?" gumam Jali sembari pikirannya terus mencari. Padahal diluar hujan amat deras ditambah suasana terang pun sebentar lagi akan menjadi gelap. Jali menunggu di teras rumah. Sesekali pria bertubuh tinggi itu melihat ponsel, dan menghubungi istrinya akan tetapi masih tidak ada jawaban."Percuma kamu menunggu wanita itu sampai kapanpun sebab dia tidak akan balik lagi kesini," kata Bu Janita yang hendak menemani Jali."Ma, apa Mama tau Dian kemana? Mana mungkin Mama tidak tau seharian ini Dian dirumah bersama Mama?" tanya Jali dengan tatapan kosong itu. "Mama tidak tau apapun Jali!" selalu itu yang terlontar dari jawaban sang Mama.Sebentar lagi adzan magrib akan berkum

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 103

    Setelah kepulangan Jali dari kantor untuk menggantikan Bu Janita kerja. Lantaran Bu Janita hari ini tidak bisa masuk dikarenakan kepalanya yang terasa pening sebab terlalu memikirkan pernikahan sang anak.Jali melenggang gontai sembari matanya terus melirik ke arah ruangan kamar dan juga semua penjuru ruangan. Disisi lain dia mencari sang istri yang tak terlihat batang hidungnya sama sekali. Hatinya bertanya dimanakah istrinya. Akan tetapi pikirannya langsung menjawab positif bahwa sang istri sedang keluar atau memasak di dapur. Setelah beberapa saat rebahan di kamar, Jali pun merasa terheran. Biasanya kalau Jali baru pulang, jam segini paling istrinya ada di kamar. Akan tetapi kali ini tidak terlihat sama sekali.Dengan rasa penasaran yang memuncak pria berhidung mancung itu melenggang menuju lanttai bawah. Ia mencari di setiap penjuru ruangan dilihatnya secara saksama, namun tak ada sosok sang istri yang terlihat melainkan ada sang Mama yang sedang sibuk dengan ponsel di tangannya.

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 102

    "Saya beri kamu 2 pilihan, kamu mau pergi dari rumah ini secara diam-diam tanpa sepengetahuan jali atau kamu mau bercerai dengan anak saya? Sebab saya tidak rela anak saya harus bersanding denganmu."Wanita setengah baya itu memberikan dua pilihan yang membuat nafas Diandra sesak. Awalnya Dian sangat enggan dan menolak untuk membuka mulut lantas pilihan tersebut sangat susah untuk dipilih. Bu Janita melangkah mengelilingi kediaman menantunya yang saat ini masih berdiri, mematung dengan pikiran yang melayang jauh entah kemana. "Cepat bicara?! Kesabaran saya sudah habis, saya benar-benar marah dan benci sama kamu Dian, andai saya tau kalau kamu itu wanita miskin yang memang matre mungkin saya tidak akan pernah mau menjodohkan kamu. Nyatanya saya hanya di bohongi oleh wajah polos yang kamu miliki!"Begitu geram Bu Janita memaksa Dian untuk memilih salah satu pilihan yang membuat Dian tidak sanggup untuk memilih. Dian terdiam mematung dengan deraian air mata yang terus saja berlinang mem

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 101

    "Tadinya aku menikahi Dian atas di dasari karena paksaan Mama dan juga aku ingin membuat Haris cemburu, tapi nyatanya malah aku yang mulai menyukai Dian Ma, aku mohon jangan biarkan aku berpisah dengannya lagi Ma," ungkap Jali. Akan tetapi Bu Janita sangat kecewa dengan kedua pasangan itu terutama pada sang menantu yang tega membohonginya dan mau dibayar oleh Jali. Seharusnya Dian tidak harus melakukan itu demi sebuah uang."Tapi Mama sudah terlanjur kecewa sama kamu dan istri kamu! Jangan-jangan sekarang juga kamu membohongi Mama lagi kalau kamu mempunyai perasaan pada Dian. Pokoknya Mama tidak mau percaya dengan kamu Jali. Dan Mama tidak suka melihat Dian, terserah kamu, kalau kamu tidak mau pergi dari sini kamu ceraikan istri kamu yang murahan itu! Mama sangat eneg lihatnya. Masih banyak perempuan di luar sana yang lebih istimewa dan mempunyai harga diri," sahut Bu Janita dengan emosi yang meluap. Ia begitu kecewa saat tau bahwa pernikahan sang anak adalah pernikahan bayaran. Bah

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 100

    "Sayang aku mau ke kamar duluan ya kalau kamu mau disini dulu."Jali melenggang ke lantas 2 menaiki tangga untuk menyimpan tas besar yang saat ini Dian bawa. Kali ini Dian membawa beberapa foto dan juga barang kesayangannya yang sempat ia simpan di rumah Emak.Padahal wanita muda berbulu mata lentik itu masih merasakan betah dirumah masa kecilnya dulu. Akan tetapi Jali memaksanya untuk pulang ikut bersamanya.Aku terpaku di ruangan utama, kaki Dian rasanya pegal sekali walaupun Dian baru saja menaiki mobil saat datang kesini."Berani juga ya kamu datang lagi kesini! Gak tau malah banget! Sudah menjadi pengganggu suami mertuanya, eh malah balik lagi. Kalau aku sih malas banget! Malu banget! Mau ditaruh dimana muka yang cantik ini, Dasar pengganggu suami orang. Eh bukan suami orang lebih tepatnya suami mertua sendiri! Menanti macam apa?!" Ledekan pedas itu sudah sering Dian dengan, dan suara yang meledek Dian pun tak lain adalah wanita yang pernah mewarnai kehidupan suaminya."Eh Rindu

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 99

    "Jangan sebut istriku murahan Ma. Dian kamu yakin 'kan tidak bermaksud menggoda Haris? Sekarang kamu katakan di hadapan kami semua kalau kamu tidak bersalah," titah Jali sembari memandang sang istri penuh rasa bersalah sebab sebelumnya ia septa tak percaya."Iya, aku sama sekali tak mencintai siapapun terkecuali suamiku sendiri," ungkap Dian.Wanita muda cantik terkejut tatkala sang suami kini mulai mempercayainya, dengan senang hati Dian memeluk Jali di hadapan semua anggota keluarganya membuat Emak Jamilah seketika terharu melihat adegan sepasang sejoli yang tak ingin dipisahkan itu.Dian pun tak menyangka kalau akhirnya dia bisa lagi memeluk tubuh sang suami dengan erat setelah permasalahan yang hampir saja membuat dirinya dan Jali berpisah untuk selamanya.Mak Jamilah tersenyum penuh kebahagiaan yang tiada Tara, ia ikut senang dengan kehadiran Jali yang datang disaat waktu begitu tepat."Sayang pokoknya aku gak mau tau, Jali dan Dian harus bercerai, mereka tidak boleh disatukan, s

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 98

    Pagi ini langit amatlah mendung ditemani rintikan hujan membasahi genting dan juga halaman semuanya nampak basah. Dian yang kala itu sedang termenung, berharap hadirnya kedatangan seseorang, tapi mungkin semuanya hanya bayangan semata. Mata mungkin suaminya datang kesini."Dian ayo makan," titah Mak Jamilah tatkala sang cucu malah tak bergeming sama sekali. Mak Jamilah pun mengambil tindakan dengan mengambilkan nasi pada piring kosong milik Dian. "Mak, gak usah repot-repot, Dian sedang malas makan, nanti saja makannya ya," sahut Dian sembari menolak sepiring nasi putih yang disodorkan Mak Jamilah."Dian kamu kemana?" seru Mak Jamilah pada sang cucu yang tiba-tiba saja gegas bangkit meninggalkan meja makan.Mak Jamilah pun nampak bingun dengan keadaan semua ini. Dian kembali duduk di ruang utama sembari matanya terus saja memandangi air hujan yang semakin siang semakin deras. Percikan kerinduan mulai terasa, nyatanya jauh dari sang suami membuatnya sangat terpuruk. Padahal baru saj

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 97

    "Dian, kamu kenapa Nak, kenapa harus menangis? Apa yang sedang terjadi? Kenapa kamu kesini sendiri? Suamimu mana?" Pertanyaan demi pertanyaan keluar dari mulut nenek tua yang telah keriput dimakan usia. Emak Jamila begitu kaget saat melihat keadaan sang cucu yang telah menangis tersedu-sedu. Mata lentik Dian kini berubah menjadi bengkak disertai warna merah."Mak Dian di fitnah oleh Haris dan bude Meri, mereka menuduh Dian berselingkuh, padahal aku sama sekali tidak melakukan hal keji itu, apalagi saat ini statusku istri orang. Mana berani aku melakukan itu," tak hentinya wanita muda itu menangis.Dian memeluk tubuh sang nenek, walaupun air matanya tak henti terus saja luruh. Dengan perlahan Mak Jamilah mengelus bahu Dian dengan telapak tangan begitu lembut."Kita masuk Nak, bicarakan di dalam saja, tidak enak kalau orang lain melihat kamu sedang menangis begini," sahut Mak Jamilah sembari memapah tubuh Dian yang nampak lemas itu.Mak Jamila membawa cucunya masuk kedalam rumah dan me

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 96

    "Apa maksud kalian dengan semua ini?!" tiba-tiba saja Bu Janita bersama Jali datang sembari melotot.Bagi Janita hari ini adalah hari yang terburuk, rasanya seperti si sambar gledek disiang bolong. Menantu kesayangannya berselingkuh dengan suami muda yang amat dicintainya.Janita memperlihatkan sebuah gambar, yang memang mambuat Dian dan Haris tentu saja terlonjak kaget, gambar yang di perlihatkan Janita, yakni gambar saat Haris mencium Diandra tadi.Mata Dian melirik bergantian pada kediaman bude Meri, wanita berparas cantik itu yakin bahwa Foto itu pemberian dari bude Meri, pantas saja ia merasa bahwa ada sinar Blige ponsel pada saat Haris hampir saja menodainya."Ma, tadi Haris mau melukai aku makannya dia menciumi secara paksa, tadi aku sudah coba melawan akan tetapi tanganku tak bisa melawan dan memberontak," ungkapku tergopoh menjelaskan pada sang mertua.Akan tetapi sepertinya Bu Janita tak percaya sama sekali sebab ia membaca pesan dari bude Meri bahwa Diandra menggoda Haris -

DMCA.com Protection Status