Home / Romansa / Izinkan Aku Mencintaimu / Insiden Tak Terduga

Share

Insiden Tak Terduga

Author: Park Jun Hye
last update Last Updated: 2022-06-15 03:29:00

Kevin keluar dari perusahaan tersebut dengan terburu-buru, ia seakan berusaha untuk mengejar waktu. Sekali lagi Kevin menerima panggilan dari Dinda, Kevin mengangkatnya. “Ada apa?” tanya Kevin.

“Begini, Pak, tadi ada seseorang yang datang mencari Bapak,” jelas Dinda.

“Mencari saya? Siapa? Saya tidak ada janjian,” cecar Kevin yang memberitahu Dinda.

“Katanya dari Ibu Tania, dia ingin bicara dengan Bapak nanti sore katanya, dia sempat kemari untuk memberitahukan saya hal tersebut kepada Bapak setelah itu dia kembali belum lama, maka itu saya meminta Bapak untuk datang ke restaurant,” jelas Dinda.

Kevin terduduk di atas sepeda motornya, ia terkejut mendengar ucapan pegawainya tersebut. “Ya sudah biarin saja, saya pikir ada apa,” ucap Kevin dengan nada kesal.

“Bukan itu saja Pak Kevin, tadi ada pelanggan yang bertengkar. Makanya saya cepet-cepet hubungin Pak Kevin,” ujar Dinda.

Kevin sedikit terkejut mendengar ucapan Dinda. “Ka..kalian tunggu saya akan ke sana. Kalian masih memintanya di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Kesan yang Mendalam

    “Li…Linda?” kejut Kevin. Wanita bernama Linda tersebut tersenyum dengan bibirnya yang berwarna merah merona. “Se…sedang apa kau di sini?” tanya Kevin.“Lama kita tak jumpa,” sapa Linda.Aditya melihat putranya, Kevin, dengan penasaran. Ia menggidikkan matanya kearah putranya sendiri. Kevin mengigit bibirnya seakan ia sendiri tidak percaya, ia akan bertemu lagi dengan Linda.Kevin memandang kepada ayahnya sendiri dengan harapan ia bisa mengatasi Linda. “Ayah, boleh tinggalkan aku sebentar saja?” tanya Kevin.“Urus masalahmu dengan segera mungkin,” tegur Aditya. Aditya meremas pundak Kevin sendiri, ia tahu bahwa Kevin pasti bisa mengatasi masalahnya sendiri, sementara Aditya berjalan masuk ke dalam restaurant.Kevin memandang kepada Linda. “Ada maksud apa?” tukas Kevin dengan jutek.Linda tersenyum manis memandang Kevin. Malah sebaliknya Kevin masih tidak menerima kehadiran dirinya. “Bagaimana kalau kita mengobrol di tempat kopi tak jauh dari sini?” usul Linda.“Jangan terlalu lama,” se

    Last Updated : 2022-06-16
  • Izinkan Aku Mencintaimu    Cemburu Buta

    Tania kalah satu langkah dari Sandra. Diam-diam Sandra sudah melihat kejadian tersebut, ia mendekati Kevin. “Kevin, siapa dia?” tanya Sandra. Tania gigit jari, ia tidak menyangka bahwa Sandra melihat kejadian tersebut.“Sa…Sandra,” gagap Kevin terkejut melihat kehadiran Sandra.“Siapa dia?” tanya Sandra. “Kau tahu bahwa aku baru saja ingin mengatakan perasaanku kepadamu namun apa yang ku lihat ini!” pekik Sandra. Linda yang mengetahuinya melepas pelukannya.“Sandra, tolong jangan salah paham, kami hanya bertemu sebentar,” ucap Kevin. Sandra meninggalkan Kevin ia tidak ingin melihat Kevin lagi, namun Karen Kevin tahu bahwa posisinya tak salah ia mengejar Sandra yang sudah sedikit menjauh.Kevin meraih tangan Sandra. “Apa?” hentak Sandra, Sandra memandang Kevin dengan tatapan marah. “Kalau bukan lalu apa? Kau ingin berkelit dengan diriku? Aku melihat semuanya, Kevin!” teriak Sandra.“Aku dan Linda tidak punya hubungan apa-apa, aku sudah putus lama. Aku hanya ingin berfokus kepadamu. Ak

    Last Updated : 2022-06-17
  • Izinkan Aku Mencintaimu    Menjelaskan Duduk Perkara

    “Siapa yang mau bicara terlebih dahulu?” desak Kevin sembari memelototi mereka berdua. “Cepat memangnya kalian pikir, aku tidak akan bekerja lagi,” jengkel Kevin.Tania terdiam sejenak, ia juga tidak ingin orang-orang yang ada di hadapannya tersebut merasa bersalah dengan kejadian tersebut. “Sepertinya harusnya kau yang mengatakan kepada kami, ada hubungan apa kau dengan wanita tersebut?” cetus Tania kepada Kevin.Kevin menelan salivanya, ia menghembuskan nafasnya dengan kasar. Kevin sedikit terbawa dengan suasana tersebut. “Memangnya haruskah aku menjelaskan kepadamu?” gusar Kevin.“Tentu karena aku melihatnya dari awal,” sentak Tania kepada Linda.Linda tercengang bahwa Tania melihat perbuatan dirinya kepada Kevin, mata Tania berkilat marah memandang Linda. “Apa maksudmu melakukan hal tersebut? Kau tidak tahu bahwa Kevin dan Sandra saling mencintai sejak lama?” tegur Tania dengan kasar.Linda sendiri berusaha mencari kata-kata namun seakan tidak ada seseorang yang bisa membelanya sa

    Last Updated : 2022-06-19
  • Izinkan Aku Mencintaimu    Mencoba Lagi

    “Terima kasih sudah membantuku untuk mengatakannya,” ucap Sandra kepada Tania.“Tak masalah karena aku tahu bahwa tidak mudah bagimu untuk mengatakan hal tersebut kepadanya,” timpal Tania. Tania membersihkan sisa makanannya dari bibirnya tersebut. “Masakanmu sama enaknya dengan buatan dirimu,” celetuk Tania yang sembari mengunyah.“Hmm,” gumam Kevin, “Setidaknya ayahku bisa untuk membuat penghasilan dari masakan ini,” ucapnya yang memberitahu.Sandra ikut menikmati makanan yang di berikan oleh masakan ayah Kevin, ia juga menganggukkan kepalanya. “Pamanku pernah membeli di sini,” sahut Sandra yang memberitahu.“Ya aku bertemu dengan pamanmu, aku tidak sengaja menggratiskannya beberapa hari yang lalu,” timpal Kevin yang memberitahu.Tania merasa tak menyangka seorang laki-laki seperti Kevin bisa memberikan makanan secara gratis. “Woah, aku tak percaya dengan ucapanmu. Kau menggratiskannya?” bisik Tania.“Aku tidak menanyakannya, namun aku ingat rasanya. Sama dengan masakan ini,” kata Sa

    Last Updated : 2022-06-20
  • Izinkan Aku Mencintaimu    Terkenang Masa Lalu

    Kevin menatap hampa langit-langit di meja kerjanya, ayahnya sendiri mengitil ke atas. “Kau ini kenapa?” cecarnya. “Sebenarnya apa yang terjadi? Katakan kepada ayah,” omel Aditya.“Akulah penyebabnya.” Pikiran Kevin melayang mengingat kejadian tersebut seakan beribu-ribu ucapan maaf tidak ada gunanya untuk melumpuhkan dinding tebal yang di ciptakan sendiri oleh Sandra.Aditya meringis, seakan belum menyadari ucapan anaknya sendiri. “Kau yang menyebabkan hal tersebut?” tebak Aditya.Kevin berdeham sekali lagi. “Aku tidak tahu apa yang salah, aku memang mencintainya ayah tapi yang sudah aku ceritakan bahwa dirinya belum bisa meneriman diriku,” aku Kevin.Aditya menggeleng-gelengkan nestapa. “Wanita memang tidak bisa kita duga.” Ayah Kevin mendesah. “Lihat aku. Aku sendiri saja tidak bisa berkata-kata tapi jika memang ada masalah katakan saja siapa tahu ayah bisa membantumu, lihat umurmu kau sudah seharusnya menikah,” oceh Aditya dengan sikap anaknya tersebut.Kevin teringat akan masa lal

    Last Updated : 2022-06-21
  • Izinkan Aku Mencintaimu    Persiapan Menghadapi Dunia Kerja

    Tania membunyikan mobilnya baik Sandra dan Tania masuk ke dalam mobil. Tania tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran Sandra. “Kenapa kau terburu-buru?” ucap Tania yang menstarter mobilnya“Bukan masalah itu memang aku mendapatkan tawaran pekerjaan namun aku tidak tahu dari siapa. Aku memang mengirimkan secara random, tiba-tiba saja di kamar mandi aku menerima telepon tersebut,” cerita Sandra.“Lalu?”“Dia mengatakan kepadaku bahwa ia akan menginterview besok, aku benar-benar tidak tahu itu benar atau tidak, jadi aku minta tolong kepadamu, bisa?” tawar Sandra.“Sebagai apa?” cek Tania.“Dia menawarkan aku bekerja sebagai penjaga toko,” jawab Sandra.Tania menghela nafasnya. “Mudah-mudahan saja kau bisa bertahan,” ucap Tania. Tania mengendarai mobilnya kearah apartemen Sandra. Sementara itu Sandra menceritakan ketika menerima telepon di kamar mandi restaurant.Sandra juga menjelaskan bahwa mereka sedang butuh cepat. Tania yang mendengarnya berusaha untuk tenang. “Kita lihat saja besok,

    Last Updated : 2022-06-21
  • Izinkan Aku Mencintaimu     ‘Sadarlah dengan Segera’

    “Arrggghhh!” teriak Heru dan Sandra secara bersamaan. Sandra lemas mendengar pamannya berteriak sekencang itu. “Kau ini. Darimana saja?” pekik Heru yang terkejut melihat keponakannya baru pulang.“Aku habis bersama dengan Tania,” selorohnya dengan segera.Heru terkejut dengan penampilan baru Sandra, ia melihatnya dari ujung rambut hingga ke ujung kakinya. “Kau berdandan?” ucapnya yang mencari tahu.Sandra salah tingkah dengan penampilannya tersebut, sebenarnya ia juga tidak ingin terlihat seperti ini di hadapan pamannya sendiri. “A…aku akan memperbaikinya,” ujar Sandra yang berusaha menghindari pamannya tersebut.Heru penasaran akan apa yang terjadi, ia mencegat Sandra. “Tunggu, ada apa hingga kau berdandan?” omel Heru.“Tidak ada apa-apa,” bohong Sandra.“Aku tidak akan memberitahu, katakan saja apa yang terjadi?” cecar Heru.Sandra mengesampingkan rambutny ke daun telinga, ia tidak bisa lagi untuk mengelak. “Aku ada panggilan interview besok,” ujarnya yang memberitahu.Heru yang men

    Last Updated : 2022-06-22
  • Izinkan Aku Mencintaimu    Interview

    Sandra yang terbangun melihat jam wekernya, ia terbangun masih cukup pagi dengan dugaan yang tak ia kira. Dirinya mengerjap-ngerjapkan kedua matanya untuk bisa awas dari alam mimpinya sendiri.Dengan langkah gontai ia menuju kamar mandi, ia tahu bahwa hari itu merupakan hari bersejarah dirinya. Anita yang melihatnya berusaha menegurnya, ia juga sudah kesal dengan anak ‘tak tahu di untung’. “Kapan kau akan bekerja? Seenaknya saja menumpang di rumahku,” oceh Anita.Sandra mengigit bibirnya, ia kesal dengan perkataan yang di lemparkan bibinya tersebut. Sandra ingin membalasnya namun ia merasa hal tersebut tidak akan berguna, beruntungnya Heru keluar dari dalam kamarnya. “Kau masak apa?” cekal Heru kepada Anita.“Kau jangan mengalihkan perkataanku, aku hanya sedang berurusan dengan keponakanmu,” ejek Anita.“Sudahlah, Anita, jangan seperti itu,” ucap Heru.Anita mendengus kesal dengan ucapan suaminya tersebut, ia tidak menyangka dengan perkataan yang di utarakan suaminya sendiri. “Jadi, k

    Last Updated : 2022-06-23

Latest chapter

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Melakukan Bersama

    Mendengar perkataan Bram membuat hati Kevin bergetar, ia akhirnya juga menguatkan hatinya untuk bisa tegar dalam menghadapi masalahnya satu per satu. Kevin akhirnya bergegas untuk melakukan hal yang bisa ia lakukan pada saat itu juga.Kaki Kevin berlari meninggalkan kantor kepolisian dan menuju rumah sakit. Kevin mencegah taksi yang lewat tengah malam tersebut dan memintanya untuk mengantarkan dirinya ke rumah sakit.Kring..Kring…Handphone yang ia bawa selama kurang lebih dua jam tidak berbunyi pada akhirnya berbunyi juga. Kevin mengambil handphonenya dan melihat layar LCD, di tangkapan layar ia bisa melihat bahwa Lia menghubunginya. “Halo,” sapa Kevin.“Hei, dimana?”“Aku dalam perjalanan,” ucapnya.Lia melihat kepada ayahnya yang meminta untuk menelepon Kevin. Lia sendiri mengigit bibirnya ragu untuk memberitahu kepada kakaknya sendiri sementara Aditya berusaha membujuk Lia untuk memintanya datang.Lia sendiri tidak bisa berkata-kata lagi. Sementara di ujung telepon Kevin sudah hen

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Perasaan Masing-Masing

    Johana yang sedikit lega dengan pemberitahuan mereka berdua dengan mantap masuk bersama ke dalam kantor kepolisian. Erick yang di tugaskan kembali ke TKP, akhirnya memberanikan diri untuk menyerahkan bukti.Erick yang baru pertama kali bertemu dengan Johana, tergagap bahkan ia sendiri salah tingkah. “Aku baru dari TKP. Kami meminta salinan sebagai bukti,” cakapnya berbasa-basi. “Kau bisa melihatnya di atas,” senyum Erick.Johana yang mendengarnya melongo. “Woah. Kerja bagus. Mana?” tanya Johana sembari memuji tindakan Erick.“Akan aku berikan diatas, jika disini bisa saja nantinya dikira hal apa,” cetusnya.“Baiklah.”Johana, Erick dan Kevin masuk ke dalam ruangan yang dapat mereka akses masuk ke dalam ruangan secara leluasa. Erick sendiri bahkan memberikan jalan terlebih dahulu kepada Johana.Kevin merasa aneh dengan sikap Erick yang seolah-olah baru saja jatuh cinta pada pandangan pertama. Bahkan Erick juga mengarahkan jalan kepada Johana. “Lewat sini,” cakapnya. Johana dan Kevin me

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Terungkapnya Motif Utama

    Heru yang sudah tahu kebiasaan Sandra akhirnya menerobos masuk di ikuti dengan Anita dan Agus bahkan di susul Tania. “Kau ini! Kenapa sih tidak pernah memberitahu aku? Sudah aku bilang, anggap aku ayahmu,” ceramahnya.Heru membuka selimut Sandra yang menutupi dirinya tersebut. “Bagaimana, Paman, menemukanku?” cakapnya yang memberengut kesal kepada pamannya sendiri.Tak!Heru saking kesalnya akhirnya menjitak kepala keponakannya sendiri. “Argh, sakit,” erang Sandra. Lia yang melihatnya tertawa kecil, ia tahu bahwa perbuatan Sandra barusan di balas oleh pamannya sendiri.Lia perlahan keluar bersama dengan ayahnya membiarkan mereka untuk ikut ambil bagian. Dari luar pintu Lia menutup pintu tersebut secara perlahan. Aditya yang sudah berumur memandang putrinya yang masih memegang di sampingnya.Dari kejauhan mulai terdengar derap langkah kaki yang berlarian di selasar ruangan menuju ruangan Sandra di rawat. “Pak Ketua, Anda kemana saja?” tanya suster kepala yang memegang kening kepalanya

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Pertemuan yang Mengharu Biru

    Mereka yang memandangi tidak tahu lagi suasan jelas menengangkan. “Ada apa?” tanya Kevin yang mencairkan suasana di ruangan.Dokter tersebut enggan untuk memberitahunya, ia juga tidak tega harus mengatakannya. Dokter tersebut menatap lama kepada Kevin dan bergantian ke sekeliling ruangan. “Katakan saja,” desak Kevin yang tidak sabaran.Bram sendiri mengernyitkan dahinya, ia juga belum memahami situasi yang terjadi. Dirinya baru mendengar dari Kevin. “Sebenarnya apa yang terjadi?” ucap Bram yang membutuhkan klarifikasi kepada Kevin.Kevin menelan salivnya. “Pak Bram, kami sebenarnya sedang menyelidiki suntikan apa yang di berikan oleh ibuku. Dan, aku tidak tahu bahwa hasilnya akan secepat yang tidak aku pikirkan,” oceh Kevin dengan sendirinya.“Jadi kau berusaha menyelidikinya?” tanya balik Bram.“Ya.”Bram menatap kepada dokter tersebut. “Katakan saja apa isi dari suntikan yang di berikan si ‘viper’,” ejek Bram yang melirik kepada Indy.“Kalian tidak apa-apa jika aku memberitahunya?”

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Indy di Tangkap

    Dengan tegap dan mantap Kevin akhirnya menuju pos keamanan bersama dengan Felix,. Baik Kevin dan Felix berjalan hingga langkah kaki tersebut sampai di depan pos keamanan. Beberapa kali Felix mengetuk pintu untuk mengunjungi penjahat yang akhirnya tertangkap basah.Clek!Petugas keamanan membukakan pintu, ia memberi salam kepada Felix. “Permisi, Pak,” balas sapa Felix. “Boleh masuk?” tanyanya dengan sopan.“Silakan,” sahutnya yang memberikan jawaban kepada Felix.Felix dan Kevin masuk melangkah ke dalam kantor keamanan rumah sakit. Dari kejauhan Kevin sudah bisa melihat bahwa ibunya sudah ada di dalam kantor keamanan. Kevin menyenggol Felix untuk menanyakannya. “Sudah berapa lama ibuku di sini?” tanya Kevin.Felix terdiam sejenak memikirkan setelah kejadian yang terjadi di ruangan, ia bergumam, “Mungkin hampir dua jam,” jawabnya memberi tahu.Kevin meringsek maju ke depan berupaya untuk melihat kondisi Ibunya sendiri yang sudah mulai menatap dirinya. Kevin berjongkong di hadapan Ibunya

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Hal yang Memalukan

    Kevin yang mengamuk akhirnya hanya bisa keluar dari kantor polisi. Bram mengejarnya untuk bisa menenangkan Kevin. “Kevin!” panggil Bram namun Kevin tidak menggubrisnya.Sekali lagi Bram mencegah kegilaan Kevin, kakinya berderap mendekati Kevin. “Hei! Tatap aku!” kesal Bram.Dengan marah Kevin menyentak tangan Bram yang memegangnya. “Apa lagi?” tanya Kevin dengan setengah berteriak.“Apa yang akan kau lakukan? Kau memikirkannya secara matang, Kevin,” ucapnya.Kevin terhenyak perkataan Bram ada benarnya ia harus memikirkan semua rencananya harus dengan matang-matang jika tidak ibunya sendiri tidak akan tertangkap dan akan terus menerus lepas kendali sama seperti ular yang dengan mudahnya lepas dari toples jika tidak di ikat dengan kencang.Perumpaan yang di katakan oleh Bram ketika mereka bertemu jelas membuat Kevin teringat. Ibunya saat ini sudah seperti ular yang lepas dari toples. “Aku marah kepada diriku.” Cakap Kevin.“Lalu, apa hubungannya dengan kasusmu?” tanya Bram kepada Kevin.

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Pengakuan Ferdiansyah

    Dengan perlahan Kevin mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan direktur rumah sakit. Dari dalam ruangan terdengar suara sapaan yang tidak asing di telinganya yang meminta untuk masuk. Perasaan gugup bercampur dengan ketakutan menusuk hati di dalam hati Kevin.Tring!Suara pintu terbuka Kevin melangkah masuk ke dalam dengan perasaan bercampur, ia tidak yakin sanggup untuk mengatakan yang sebenarnya. Kehidupannya sudah hancur berkeping-keping dengan masalah keluarga dari pihak ibunya sendiri.Kevin bisa melihat pamannya sendiri dan Bram yang menunggunya. “Duduk,” pinta Bram. Kevin tak lagi bisa berkutik, ia menuruti perintah Bram ketika menyadari bahwa Frederick berusaha untuk meledeknya.Frederick yang masih dalam pengaruh obat terlarang tertawa kecil, ia seperti kegirangan melihat keponakannya berada di depannya. “Hai, keponakanku,” kekeh Frederick. Kevin hampir saja menjotos laki-laki paruh baya tersebut jika Bram tidak mencegahnya.“Kalau bukan karena Bram, aku sudah memukulmu hin

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Warisan yang Di Anugerahkan

    Kevin yang setelah mendengar berita bahwa pamannya di tangkap oleh Bram dengan segera menuju rumah sakit untuk meminta keterangannya dan bagaimana ia bisa menangkapnya secepat mungkin.Miranti hanya bisa melihat kelakuan Kevin sembari tertawa kecil beberapa kali hingga membuat Kevin salah tingkah. “Tante, sudahlah,” rajuk Kevin.“Tante, tidak tertawa namun tante tertawa akan sikapmu yang masih sama seperti dahulu,” kenang Miranti yang masih ingat akan kenangan lama itu.“Pak, tolong percepat,” kilah Kevin.Supir taksi dengan segera menancapkan gasnya, ia berfokus ke jalanan yang tengah hampir padat menuju kantor kepolisian. Jarak tempuh yang harus di lalui mereka tidak memakan waktu cukup lama.Baik Kevin dan Miranti hanya bisa bertahan di tengah jalanan yang padat dengan harapan bahwa setidaknya pihak kepolisian menahan Frederick. Mereka yang sudah ketakutan hanya menunggu dengan cemas memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.Hingga akhirnya mereka semua sampai di depan rumah sa

  • Izinkan Aku Mencintaimu    Menangkap Si Kepala Ular 2

    Bram menyeringai lebar melihat Ferdiansyah yang tertangkap. “Kau ingin kabur tapi tidak melihat tempatnya. Bagaimana bisa kau lolos dari gedung ini?” tanyanya dengan cengegesan.Ferdiansyah tidak bisa berkutik lagi. “Ya. Itu salahku karena aku tidak melihat tempatnya bahwa aku ada di gedung ini,” katanya yang menghela napas secara kasar.Bram melihat kepada masing-masing petugas yang menangkapnya. “Dia mencuri apa?” tanya Bram kepada salah satu petugas.“Dia mencuri obat-obat milik rumah sakit,” ulangnya lagi dengan nada kesal.“Maksudku jenisnya. Maaf,” kata Bram yang mengklarifikasi pertanyaannya kepada mereka. “Apa sudah di cari tahu?” sambung Bram.“Kami sedang mencari tahunya jenis obat apa yang di curinya,”“Baiklah.” Ferdiansyah yang tertangkap basah akhirnya hanya bisa berdiam diri bahkan lidahnya kelu. “Bawa dia ke ruang interogasi satu,” lanjut Bram yang memberikan perintah kepada petugas polisi.“Baik, Pak,” jawab mereka. Kedua petugas tersebut akhirnya membawa Ferdiansya

DMCA.com Protection Status