Malam ini adalah malam dimana Keyna sudah menjadi wanita paling malang dan tidak beruntung didunia. Baginya menikah dengan seorang pria tak berperasaan seperti Ayden adalah mimpi buruk paling fatal dihidupnya. Bahkan Keyna sudah merasa bahwa kesialan terbesarnya adalah menikah dengan Ayden Edelsteen. Pria paling brengsek menurutnya.
Didalam kamar itu Keyna duduk ditepi ranjang. Ia menangis tersedu-sedu meratapi kesialan hidupnya. Air matanya terus menetes membasahi ranjang yang telah dihias dengan bunga mawar. Seperti ranjang para pengantin pada umumnya. Tetatapi Keyna bukan pengantin yang bahagia.
Tok...tok...tok....
Suara hentakan sepatu mendekati kamar. Jantung Keyna mulai berdebar. Ia tau jika itu adalah suara sepatu Ayden yang kini semakin mendekat.
Tak lama kemudian, Ayden benar-benar telah masuk kedalam kamar itu. Saat masuk hal pertama yang ia lakukan adalah melempar sebuah kotak kepada Keyna. Kotak yang begitu indah dengan lilitan pita.
Atas perintah dari Ayden, Keyna membuka kotak itu. Betapa terkejudnya Keyna melihat isi dari kotak itu. Sebuah baju tidur yang sangat seksi. Bukan lagi seksi, tetapi jika dipakai maka seluruh anggota tubuh pasti terlihat. Kainnya sangat sedikit dan tipis.
“Aku tidak mau memakainya,” rintih Keyna tak berani menatap mata Ayden.
Penolakan Keyna tak bisa diterima oleh Ayden. Ia memeras wajah Keyna dengan tangannya. “Berani sekali kau menolak. Pergi dan lakukan apa yang aku perintahkan,” bentak Ayden sembari menghempas wajah Keyna dengan keras.
Dengan kesedihan dan amarah dihatinya, Keyna hanya bisa menuruti perintah Ayden. Ia berjalan kearah kamar mandi sembari membawa pakaian seksi itu. Tetapi tiba-tiba Ayden menghentikan langkah Keyna.
“Mau kemana kau?” tanya Ayden dengan nada dingin dan angkuh. Dengan pelan Keyna membalik tubuhnya menghadap Ayden yang sedang duduk ranjang.
“Ke kamar mandi, meng-, mengganti pakaian,” jawab Keyna gagap.
“Siapa yang menyuruhmu mengganti disana. Ganti disini,” tegas Ayden, sorot mata tajam yang membuat Keyna sedikit takut.
“Tap-” Keyna ingin menolak tetapi ingatan tentang ancaman Ayden kepadanya membuat bibirnya tak bisa bicara lagi.
“Baiklah,” ucap Keyna lagi.
Jantung Keyna mulai berdebar dengan kencang. Perlahan selama ia melepaskan pakaiannya, selama itu tangannya terus bergetar. Sampai seluruh pakaian Keyna telah terlepas termaksud pakaian dalamnya.
Ayden yang melihat Keyna tak berpakaian terseringai sinis. Tubuh Keyna memang sangat indah. Pria manapun pasti tergoda dengan tubuh itu. Tetapi dihati Ayden saat ini, tidak ada rasa ketertarikan sama sekali.
Saat Keyna ingin memakai pakaian tidur yang diberikan oleh Ayden, Ayden beranjak dari ranjang dan langsung memeluk dan melumat bibir Keyna.
“Umh,” berontak Keyna.
Ayden terus menikmati rasa dari bibir Keyna. Terus masuk kedalam mengespor lidah Keyna dengan brutal. Bahkan penolakan yang dilakukan Keyna tak berarti sama sekali bagi Ayden.
Ciuman itu berlanjut sampai diatas ranjang. Ayden tak mau menunggu lagi. Ia melempar tubuh Keyna yang tak berpakaian keatas ranjang. Keyna yang merasa malu menutup buah dada besarnya menggunakan kedua tangannya.
Sementara itu Ayden sedang melepas kemeja yang ia kenakan, melepaskan ikat pinggang, dan melonggarkan celana hitamnya. Setelah selesai, ia melemparkan dirinya diatas tubuh Keyna.
“Aku belum memakai pakaian itu,” rintih Keyna dengan suara gemetar.
“Untuk apa dipakai jika akan dilepaskan lagi,” bisik Ayden.
Ayden mulai melakukan niatnya. Ia mencium kembali bibir Keyna. Melumat bibir Keyna dengan brutal. Sementara tangannya terus menjelajahi tubuh Keyna. Menyentuhnya sampai tak ada yang terlewat seincipun. Bahkan dada besar Keyna menjadi korban penelusuran tangan Ayden. Meremasnya dengan kuat sampai membuat desahan kuat dari bibir Keyna.
Tak hanya bibir, leher dan tubuh Keyna lainnya pun tak dilepaskan oleh Ayden. Menciumnya hingga meninggalkan tanda cinta disana. Rintihan Keyna terus terdengar memenuhi ruangan yang semakin panas itu.
Kini tangan Ayden sedang berada ditulang selangkang Keyna. Membuatnya lebih terbuka sebagai jalan bagi juniornya untuk masuk. Dengan hentakan kuat Ayden mulai memasuki tubuh Keyna. Tetapi tak bisa dengan satu hentakan saja, melainkan dua hentakan kuat baru Ayden bisa memasuki tubub Keyna.
“Eumh,” rintihan Keyna dengan nafas panas.
Desahan yang keluar terus menerus tanpa henti dari bibir Keyna membuat Ayden terus melancarkan aksinya. Ia merasa kenikmatan tubuh Keyna membuat jiwanya terangsang. Dan ingin terus menikmati tubuh Keyna sampai titik penghabisan. Tubuh Keyna sangat nikmat dan memabukan bagi Ayden saat ini.
Pergelutan diatas ranjang itu dilakukan tanpa adanya cinta. Tetapi Ayden sangat menikmatinya, dan Keyna larut dalam sentuhan dan buaian Ayden. Membuatnya tak berdaya dan hanya bisa menuruti kemauan Ayden. Menyerahkan tubuhnya sebagai alat pemuas hasrat bagi Ayden.
Permainan panas dan memabukkan yang memuaskan jiwa itu terus berlanjut sampai tengah malam. Sampai Keyna tak sanggup lagi melanjutkannya. Keyna tak sadarkan diri ditengah permainan panas antara dirinya dan Ayden.
Ayden sebenarnya masih ingin melanjutkan hubungan intim itu, tetapi ia tak bisa melakukannya lagi karena Keyna telah kelelahan akibat tenaga Ayden yang sangat kuat. Dengan terpaksa Ayden mengeluarkan juniornya dari tubuh Keyna.
“Sangat lemah,” ucap Ayden kepada Keyna yang tak sadarkan diri. Dengan terpaksa Ayden kemudian tidur disebelah Keyna.
Pagi hari esoknya. Ayden bangun lebih dulu dari Keyna. Setelah bangun Ayden ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap ke perusahaan. Setelah mandi ia keluar dari sana dan melihat Keyna yang telah bangun dari tidurnya.
Rambut Keyna sangat berantakan, dan tubuhnya dipenuhi tanda cinta dari Ayden. Keyna yang tak berpakaian menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Padahal ia juga tau jika Ayden telah melihat setiap inci kulitnya, bahkan telah menelusuti hingga kedalam.
Ayden menatap Keyna dengan tatapan tajam. Kemudian Ayden masuk keruang ganti untuk menggunakan jas karena akan berangkat kerja. Setelah siap ia keluar dan melihat Keyna pada posisi yang sama. Tak berubah sama sekali.
“Sebelum aku memasuki kamar ini pada malam hari, kau harus sudah menggunakan pakaian tidur yang aku siapkan, aku akan membelikanmu lebih banyak lagi,” ucap Ayden dengan tatapan nyalang kearah mata Keyna. Keyna hanya bisa mengangguk pelan. Hanya itu yang bisa ia lakukan saat ini.
Ayden kemudian keluar dari kamar, pergi ke perusahaan Edels. Perusahaan raksasa terkemuka yang ia bangun sendiri dari nol.
Setelah Ayden pergi, bibi Yun dan beberapa pelayan wanita masuk kekamar itu. Bibi Yun juga membawa satu stel pakaian untuk Keyna. Bibi Yun fmenyuruh para pelayan itu membantu Keyna untuk membersihkan diri.
“Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri,” tolak Keyna dengan suara lesu.
Keyna masuk kedalam kamar mandi sendiri sambil berjalan dengan kaki yang gemetar. Ada rasa nyeri pada tubuh bagian bawahnya. Rasa perih akibat hubungan panas yang ia lakukan bersama Ayden.
Diluar kamar mandi, bibi Yun menyuruh para pelayan pergi menyiapkan sarapan untuk Keyna. Sementara bibi Yun akan menunggu Keyna sampai selesai mandi dikamar itu.
Bersambung.....
Ganti judul : This is about us
“Cepat kemari, ibumu sedang kritis,” suara dari dalam telpon. Membuat Keyna panik dan langsung mengeluarkan moilnya dari bagasi.Keyna melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Dengan rasa panik yang menyelimuti dadanya. Ditengah malam yang sunyi, dibawah hujan yang lebat, hanya mobil Keyna yang melintas. Tetapi tiba-tiba Keyna melihat cahaya yang bergerak begitu cepat dari arah depan.Cahaya itu seperti cahaya mobil. Tetapi terlihat aneh karena bergerak kesana kemari secara tidak beraturan. Keyna mulai bingung dengan sesuatu yang ada didepannya. Keyna yang melajukan mobil dengan kecepatan diatas rata-rata dan cahaya aneh itu yang bergerak mendekat membuat bentrokan yang tak terduga.BrruuaakkkkkkSuara hantaman keras dari dua mobil. Kejadian itu terjadi dengan cepat. Keyna bahkan tidak tau apa yang telah terjadi pada dirinya sendiri. Didalam mobil Keyna tergeletak tak sadarkan diri. Kepalanya berdarah akibat hantaman kuat.
Keyna memberikan nomor Veli kepada perawat tersebut. Perawat itu menelpon nomor yang diberikan Keyna tepat disamping Keyna. Setelah disambungkan perawat itu langsung memberikan ponsel miliknya kepada Keyna. Menyuruh Keyna berbicara sendiri karena saat ini Keadaan Keyna sudah lebih membaik."Halo, siapa yang menelpon?" tanya Veli."Ini aku.""Key? Key apa ini benar kau?""Tentu saja benar. Veli, apa kau bisa datang menemuiku di rumah sakit Yuanda?"Rumah sakit? Untuk apa kau kesana Key?""Aku mengalami kecelakaan beberapa hari lalu.""Bagaimana itu bisa terjadi? Lalu bagaimana keadaanmu sekarang?""Akan aku ceritakan saat kau tiba disini.""Baiklah, aku akan kesana sekarang."Veli dan Keyna mematikan panggilan secara bersamaan. Keyna mengembalikan ponsel milik perawat sambil mengucapkan terimakasih.“Jika nona butuh sesuatu, silahkan pencet belnya,” ujar perawat sebelum ia pergi
“Kenapa seperti itu? Kami semua datang untuk membicarakan masalah perusahaan kami.” Mika berbicara tegas, tetapi Leo tidak menggubris ucapan Mika.“Sudahlah Mika. Aku akan masuk sendirian.”Keyna dengan berani masuk kedalam. Saat itu dalam lubuk hati Keyna hanya ada tekat. Keyna tak pernah tau apa yang akan ia hadapi. Saat ini yang ia ketahui adalah satu-satunya jalan memulihkan perusahaan peninggalan ayahnya.Didalam ruangan itu begitu sunyi. Hanya suara pintu tertutup yang terdengar. Keyna berjalan mendekati sebuah meja diruangan itu. Kesunyian menemani langkah Keyna, hanya suara ketukan sepatu miliknya yang memenuhi ruangan itu.Langkah Keyna berhenti didepan meja itu. Yang hanya berjarak sekitar dua meter saja. Dibalik meja itu seorang pria dengan jas hitamnya duduk diatas kursi yang begitu besar.Pria tampan dengan mata coklat, rambut hitam pekat, kulit bersih kecoklatan, dan sangat menawan. Pria yang
Sore hari tiba, Ayden baru saja tiba di Luxy Brins. Ayden langsung menuju kamar tempat Keyna berada. Ia masuk kedalam dan melihat Keyna terduduk dilantai.Ayden memberi kode kepada Leo untuk keluar. Leo kemudian keluar dan menutup pintu kamar. Membiarkan Ayden berdua bersama Keyna didalam kamar itu. Keyna hanya diam melihat sosok Ayden. Ia tak berkata sepatah katapun atau melakukan sesuatu sepeti pemberontakan.Ayden berdiri didepan Keyna yang duduk dilantai. “Aku tidak bersalah. Aku tidak membunuh siapapun. Aku tidak tau siapa Lidia dihidu-.”Keyna bahkan belum menyelesaikan perkataannya, Ayden secara tiba-tiba berjongkok dan menarik rambut Keyna dengan keras. “Berani sekali kau menyebut namanya dengan mulut kotormu,” bentak Ayden dan mendorong Keyna dengan kuat.“Pria kejam berdarah dingin,” ujar Keyna dibenaknya.Ayden melempar sebuah buku kelantai. Buku itu dilempar tepat dihadapan wajah Keyna. Bu
Sore hari tiba, Ayden baru saja tiba di Luxy Brins. Ayden langsung menuju kamar tempat Keyna berada. Ia masuk kedalam dan melihat Keyna terduduk dilantai.Ayden memberi kode kepada Leo untuk keluar. Leo kemudian keluar dan menutup pintu kamar. Membiarkan Ayden berdua bersama Keyna didalam kamar itu. Keyna hanya diam melihat sosok Ayden. Ia tak berkata sepatah katapun atau melakukan sesuatu sepeti pemberontakan.Ayden berdiri didepan Keyna yang duduk dilantai. “Aku tidak bersalah. Aku tidak membunuh siapapun. Aku tidak tau siapa Lidia dihidu-.”Keyna bahkan belum menyelesaikan perkataannya, Ayden secara tiba-tiba berjongkok dan menarik rambut Keyna dengan keras. “Berani sekali kau menyebut namanya dengan mulut kotormu,” bentak Ayden dan mendorong Keyna dengan kuat.“Pria kejam berdarah dingin,” ujar Keyna dibenaknya.Ayden melempar sebuah buku kelantai. Buku itu dilempar tepat dihadapan wajah Keyna. Bu
“Kenapa seperti itu? Kami semua datang untuk membicarakan masalah perusahaan kami.” Mika berbicara tegas, tetapi Leo tidak menggubris ucapan Mika.“Sudahlah Mika. Aku akan masuk sendirian.”Keyna dengan berani masuk kedalam. Saat itu dalam lubuk hati Keyna hanya ada tekat. Keyna tak pernah tau apa yang akan ia hadapi. Saat ini yang ia ketahui adalah satu-satunya jalan memulihkan perusahaan peninggalan ayahnya.Didalam ruangan itu begitu sunyi. Hanya suara pintu tertutup yang terdengar. Keyna berjalan mendekati sebuah meja diruangan itu. Kesunyian menemani langkah Keyna, hanya suara ketukan sepatu miliknya yang memenuhi ruangan itu.Langkah Keyna berhenti didepan meja itu. Yang hanya berjarak sekitar dua meter saja. Dibalik meja itu seorang pria dengan jas hitamnya duduk diatas kursi yang begitu besar.Pria tampan dengan mata coklat, rambut hitam pekat, kulit bersih kecoklatan, dan sangat menawan. Pria yang
Keyna memberikan nomor Veli kepada perawat tersebut. Perawat itu menelpon nomor yang diberikan Keyna tepat disamping Keyna. Setelah disambungkan perawat itu langsung memberikan ponsel miliknya kepada Keyna. Menyuruh Keyna berbicara sendiri karena saat ini Keadaan Keyna sudah lebih membaik."Halo, siapa yang menelpon?" tanya Veli."Ini aku.""Key? Key apa ini benar kau?""Tentu saja benar. Veli, apa kau bisa datang menemuiku di rumah sakit Yuanda?"Rumah sakit? Untuk apa kau kesana Key?""Aku mengalami kecelakaan beberapa hari lalu.""Bagaimana itu bisa terjadi? Lalu bagaimana keadaanmu sekarang?""Akan aku ceritakan saat kau tiba disini.""Baiklah, aku akan kesana sekarang."Veli dan Keyna mematikan panggilan secara bersamaan. Keyna mengembalikan ponsel milik perawat sambil mengucapkan terimakasih.“Jika nona butuh sesuatu, silahkan pencet belnya,” ujar perawat sebelum ia pergi
“Cepat kemari, ibumu sedang kritis,” suara dari dalam telpon. Membuat Keyna panik dan langsung mengeluarkan moilnya dari bagasi.Keyna melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Dengan rasa panik yang menyelimuti dadanya. Ditengah malam yang sunyi, dibawah hujan yang lebat, hanya mobil Keyna yang melintas. Tetapi tiba-tiba Keyna melihat cahaya yang bergerak begitu cepat dari arah depan.Cahaya itu seperti cahaya mobil. Tetapi terlihat aneh karena bergerak kesana kemari secara tidak beraturan. Keyna mulai bingung dengan sesuatu yang ada didepannya. Keyna yang melajukan mobil dengan kecepatan diatas rata-rata dan cahaya aneh itu yang bergerak mendekat membuat bentrokan yang tak terduga.BrruuaakkkkkkSuara hantaman keras dari dua mobil. Kejadian itu terjadi dengan cepat. Keyna bahkan tidak tau apa yang telah terjadi pada dirinya sendiri. Didalam mobil Keyna tergeletak tak sadarkan diri. Kepalanya berdarah akibat hantaman kuat.
Malam ini adalah malam dimana Keyna sudah menjadi wanita paling malang dan tidak beruntung didunia. Baginya menikah dengan seorang pria tak berperasaan seperti Ayden adalah mimpi buruk paling fatal dihidupnya. Bahkan Keyna sudah merasa bahwa kesialan terbesarnya adalah menikah dengan Ayden Edelsteen. Pria paling brengsek menurutnya. Didalam kamar itu Keyna duduk ditepi ranjang. Ia menangis tersedu-sedu meratapi kesialan hidupnya. Air matanya terus menetes membasahi ranjang yang telah dihias dengan bunga mawar. Seperti ranjang para pengantin pada umumnya. Tetatapi Keyna bukan pengantin yang bahagia. Tok...tok...tok.... Suara hentakan sepatu mendekati kamar. Jantung Keyna mulai berdebar. Ia tau jika itu adalah suara sepatu Ayden yang kini semakin mendekat. Tak lama kemudian, Ayden benar-benar telah masuk kedalam kamar itu. Saat masuk hal pertama yang ia lakukan adalah melempar sebuah kotak kepada Keyna. Kotak yang begitu indah dengan lilitan pita. Atas