Share

39. Kekhawatiran

Author: Lusia
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Sejak tadi Evan menompangkan dahu dengan tangan kini tatapan beralih ke depannya. “Memangnya harus begitu?” Pertanyaan itu terlontar polos. Sebenarnya Evan tidak berani menghubungi Liana dahulu.

Liana menegakkan badan lalu menjawab, “Ya harus dong, biar aku dandan dulu. Direktur nggak liat baju aku sama celana aku gimana? Satu harian full dan aku sama sekali belum mandi.” Liana jadi mengungkapkan tentang dirinya yang satu hari ini bersama Nova kini malahan bersama sosok pangeran tampan bak artis Korea.

Mendengar itu Evan pun melirik penampilan Liana, menggunakan sweater putih dan celana traning serta sepatu olahraga serta tidak lupa tas slempang berukuran sedikit besar. Memangnya apa yang salah? Seperti menyadari sesuatu, Evan malah tertawa kecil.

Ya ampun. Ketawa saja manis.

“Direktur, kenapa ketawa?” tanya Liana dengan suara manjanya.

Evan menggeleng setelah tawa mereda, dia tidak mau melanjutkan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   40. Ungkapan Hati

    Evan tampan, kaya, mapan, tajir dan di idamankan kaum hawa. Sebab pesonanya bisa memikat para wanita, termasuk Liana.Evan berdehem sebentar, kalau dipikir-pikir dia merasa Ini pertama kalinya ada seseorang bilang dirinya lucu. Tampan, ganteng itu selalu Evan dengar hingga jengah, tapi Liana menyebut kata lucu? “Mungkin ini pertama kalinya saya dibilang lucu biasanya saya dengar, kamu sangat tampan,” pungkas Evan.Evan menjadi narsis abiz. Haha.Kemudian Liana memperhatikan muka Evan yang begitu putih tanpa noda apapun. That's The Magic of BB Cream ... Hahaha. Lelaki itu bisa menjaga dan merawat kulit wajahnya.Cukup kagum. Liana menyiapkan kata-kata. “Ahh Direktur, mukamu sedikit agak gimana gitu atau perasaanku saja,” ucap Liana pelan.Evan mengerutkan kening dan menyentuh bagian bawah pipi. “Benarkah? Saya hanya menggunakan BB cream saat acara di luar atau event besar. Itu saja,” balas Evan santa

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   41. Ancaman

    Nova mengingat kembali pertanyaan Liana mengenai apakah dirinya memiliki pengalaman yang membuatnya trauma.Saat Nova kecil dia pernah menangis di lapangan dimana lapangan tersebut banyak orang berlalu lalang. Dia juga ingat dirinya juga pernah kambuh di supermarket dan mall.Nova pun menelepon Liana.Liana pun kaget mendengar teleponnya berdering bahwa ada panggilan dari bosnya. Oke Vita, angkat telefonmu sebelum lebih lima detik.Saat panggilan terhubung, Nova bertanya. “Sekretaris Li, apakah kamu sudah sampai rumah?"Liana menggigit bibir bawah. Sungguh dia bingung harus berkata apa selain membohongi bossnya. “Yaa ... aku sudah di rumah. Ketika Direktur mengantarkan pulang.”“Kamu seharusnya mengabariku, ini membuatku khawatir. Paling tidak kamu mengirim pesan kepadaku.”Liana membisu mendengar kata khawatir. Direktur khawatir dengannya? Ah, rasanya mustahi

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   42. Epiphany

    Evan pun berbicara dengan Nova. Nova gedeg setengah mati sampai bangkit dari ranjang, berjalan ke sana kemari dengan perasaan cemas.Dengan santainya Evan menjelaskan panjang lebar. “Bukankah saya pernah mengatakan kepadamu sebelumnya. Karena kamu menggangu acara makan saya bersama Liana, sata akan dua kali lagi makan bersama Liana.”“Apaa??!” Nova ternganga lebar.“Dengarkan baik-baik. Hari ini adalah kedua kalinya saya makan bersama Liana. Apa kamu mengganggu lagi?? Gak papa, silahkan ... Lain kali saya akan makan 4 kali bersamanya dan kami tidak akan mengatakannya padamu. Kamu mengerti?”“Oke ...Oke ... Makan ... Makanlah!!Tetapi, ini adalah yang terakhir kalinya!” Final Nova mengalah. Dia berusaha tenang dengan mendudukan pantat di tepi ranjang.Evan tersenyum puas haha. “Ini tergantung dari kamu.”****Pagi kembali menyapa. Lelaki terbangun dari tidur sambil me

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   43. Merencanakan Sesuatu

    Aneh. Itu yang dipikirkan Liana. Nova tidak seperti hari-hari biasa, malah aneh dengan sikap tadi. “Mungkin Direktur sedang tidak mood,” batin Liana berpikir positif.Karena penasaran dengan sikap Nova itu, akhirnya Presdir bertanya ke Liana yang berdiri di sampingnya. “Ada apa dengannya hari ini?” tanya Presdir. Bagaimana pun juga orang tua pasti ingin tahu ada apa dengan sang anak bukan?Dengan wajah memelas Liana menjawab pelan, “Cobalah mengerti Pak presdir, Dia berlagak seperti itu karena semalam dia tidak tidur dengan baik. Jadi hari ini mungkin tidak mood.”Presedir mendecak, “Ckckck ... berapa umur anak itu? Bukankah perilakunya seperti seorang anak kecil??" Presdir Dhika geleng-geleng kepala.“Benar itu.” Menurut Liana sikap kekanan Nova itu menggemaskan dan imut.Mendengar jawaban Liana, Presdir tidak setuju kemudian Liana ditegur Presdir seharusnya dia mengatakan hal yang bertentang

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   44. Ada apa?

    Kehidupan Liana semakin sibuk setiap hari. Sejak menjadi sekretaris di perusahaan Andromeda, waktu luang dan kebebasan untuk bersantai semakin berkurang. Apalagi menjadi sekretaris bos yang malas. Ha ha. Liana rasanya ingin mati saja. Tapi tidak apa-apa, ini demi pekerjaan.Pagi ini, langit biru cerah dengan awan putih. Semoga harinya sangat menyenangkan. Raffa sedang dalam mood yang buruk dan tidak bisa tidur nyenyak tadi malam, sehingga kedua area mata matanya menjadi hitam.Mengapa Nova tidak bisa tidur tadi malam? Itu karena Nova memikirkan Liana. Ya, saat Nova pulang dari kos Liana, dan Liana membohonginya. Ternyata Liana sedang bersama Evan.Cemburu? Ah! Sungguh.Di ruang kerja Nova menghembuskan nafas berkali-kali, sama sekali tidak berkonsentrasi pada laptop di depannya. Dia melamun lalu mengacak-acak rambutnya karena frustasi lalu melamun lagi dan seterusnya seperti itu."Shit! Kenapa aku terus memiki

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   45. Teh Hangat

    "Saya membuat teh untuk Direktur, teh ini bisa menenangkan pikiran Anda." Liana membawakan teh untuk Nova dan menceritakan jadwal kegiatan Nova. "Jadwal hari ini adalah belajar bahasa Inggris, Jepang dan Korea." Liana mendengar bahwa bos lain telah belajar bahasa Inggris, Jepang, dan Korea.Ngomong-ngomong, Liana sangat peka membawakan teh untuk Nova saat pikiran Nova sedang kacau dan gelisah."Terima kasih." Nova sedang minum secangkir teh."Apakah Direktur tidak ingin belajar bahasa Inggris?"Nova melepas setelan hitamnya dan meletakkannya ke sembarang tempat. Matanya menatap Liana setelah mendengar pertanyaan Liana."Apa? Belajar bahasa Inggris?" ejek Nova. "Saya pernah belajar bahasa Inggris sebelumnya," kata Nova dengan nada mengejek lagi.Liana tercengang. Dia baru tahu bahwa Nova bisa berbahasa Inggris. "Saya kira Anda tidak bisa bahasa Inggris," kata Liana sedikit malu.Nov

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   46. Jago Bahasa Inggris

    Nova tertawa meremehkan."Dan untuk apa? Tahu banyak hal dan tidak digunakan sama sekali." Liana menyindir Nova. Pendidikan Nova tinggi tetapi tidak digunakan sama sekali. Ya, karena Nova malas.Nova merasa bersalah. Kata-kata Liana menyentuh hatinya. Bersalah terhadap Presidir Dika. Huh. Nova seharusnya tidak menyia-nyiakan ilmunya."Direktur, mulai besok akan mulai latihan lagi. Jadi bersiaplah." Liana mengatakan mulai akhir pekan ini. Sekretaris yang bodoh dan kuat akan mulai menyembuhkan fobia Nova."Apa ??? Bisakah kita menunda kegiatan untuk fobia saya?""Tidak, Direktur." Liana pergi tapi balik lagi ke meja Direktur Nova. "Jangan lupa gaji lembur." Liana meminta permintaan Nova untuk tidak lupa membayar uang lembur agar bisa menggunakan uang hidupnya. Ha ha. Liana meminta bonus gaji. "Oh iya. Jangan lupa nanti ada rapat ya. Direktur! Semangat!" Liana memberikan semangat kepada Nova. Liana mengedipkan ma

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   47. Wanita Spesial

    Rapat dimulai pada siang hari. Untungnya, setiap ruangan kantor dilengkapi AC, sehingga karyawan tidak kepanasan. Nova dan Evan bertemu dalam perjalanan ke ruang rapat. Awalnya Nova tidak ingin melihat Evan, tapi dia tetap berbicara dengan Evan. Lucunya, Evan selalu tenang, sedangkan Nova terus berbicara. Nova mengingatkan, kemarin adalah kali terakhir Evan bertemu Liana."Aku tidak akan membiarkanmu bertemu lagi dengan Liana dan terakhir kemarin kamu bertemu dengannya!" kata Nova."Mungkin," kata Evan singkat. Tidak peduli sama sekali. Dia yakin dia bisa mengajak Liana berkencan lagi. Tingkat kepercayaan diri yang tinggi."Kalau kamu berencana sesuatu, jangan kepada Liana, menjadikan dia mata-mata. Mengerti?""Mengapa?"Nova menjawab jika Evan merencanakan sesuatu dan harus menanyakannya secara langsung, jangan ke Liana karena Liana sekretarisnya bukan sekretaris Evan.Pikiran keka

Latest chapter

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   57. Hiking ke Gunung

    Dan Liana membuat daftar; dia mengajak Nova untuk mendaki gunung besok. Iya! Besok! Haha, Liana jadi bersemangat.Di sisi lain. Presdir tahu Evan menyukai Liana; dia menilai sikap Evan. Saat berada di lift, Dika memuji Evan."Aku baru tahu bahwa kamu adalah anak yang baik dalam menilai seorang wanita. Sepertinya kamu mencintai wanita tidak hanya dari sudut pandang fisik atau kekayaan."Presiden Dika memuji Evan sebagai orang yang tepat, dan dia tidak mengkhawatirkan Evan lagi. Evan hanya mengangguk sopan, tapi dia tidak mengerti apa yang dikatakan Presiden Dika.Lol.****Keesokan harinya, Nova dan Liana pergi ke pegunungan. Kesempatan bagi Liana untuk mencoba mencari informasi dari Nova. Mereka berbincang-bincang dalam perjalanan ke atas bukit, dengan kaos pendek berwarna putih yang dikenakan Liana membuatnya terlihat seksi. Jaket rajut merah muda diikatkan di pinggangnya. Sepatu bot hitam tingginya dua sentimeter, dan dia mengenakan j

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   56. Tidak dipecat

    Kata-kata Dika sedikit menusuk hati Liana. Sakit? Ya. "Aku tahu. Aku sadar akan diriku dan hidupku, Presdir." Liana tidak pernah mau menerima perasaan Nova, cinta dari Nova. "Saya tidak akan pernah menikah dengan orang kaya," kata Liana.Liana mengaku tidak memiliki perasaan pada Nova dan tidak memiliki perasaan pada Nova atas perintah Dika yang hanya menjadikan Nova orang sukses dan sekretarisnya."Hari demi Hari aku tidak bisa menepati janjiku, tidak punya perasaan cinta atau ketertarikan pada Nova. Tapi aku akan berusaha menyingkirkan perasaan itu."Namun, dia tidak bisa menerima perasaan Nova, tetapi dia akan berusaha menghilangkan perasaan itu.Direktur Utama Dika berpesan agar Liana berusaha keras bahkan untuk menyelesaikan tugasnya sebagai sekretaris. “Ingat, kamu hanya sekretaris. Kamu harus bekerja keras untuk membantu Nova sembuh dari fobia,” kata Dika."Oke Pak Direktur, saya akan bekerja keras dan tidak akan mengeluh," kata Liana, mengerti a

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   55. Tergoda???

    Liana hanya menunduk, ketakutan."Semua orang membuatku kesal! Kenapa hanya aku yang tidak tahu masalah sebenarnya dari Nova dan Evan!” bentaknya.Dika sejak awal curiga, tapi dia mengabaikan pikiran itu."Sekretaris Liana, jawab dengan jujur. Apakah Nova dan Evan menyukaimu pada saat bersamaan ?"Diam. Liana tidak bisa berkata-kata. Tidak tahu apa yang akan dia jawab. Jadi, Liana diam saja."Kenapa diam saja? Tidak menjawab pertanyaanku?""Tidak seperti itu." Liana mengelak. "Saya tidak tahu—”"Berhenti berbicara!" ucap Dika memotong ucapan Liana. Tak hanya Nova, Evan juga menyukai wanita itu. "Jawab dengan jujur, sekretaris Liana!"“Iyaa,” jawab Liana, perlahan menundukkan kepalanya, suaranya nyaris tak terdengar karena terlalu kecil untuk didengar.Namun, Dika juga mengakui bahwa dia menyukai dan tergoda kepada Liana.

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   54. Amarah dari Presdir

    Ternyata Presdir Dika tidak datang ke tempat kerja Nova; dia hanya menelepon Liana dan mulai menginterogasinya. Kejadian aneh dan dia masih tidak bisa mempercayainya. Dika selalu bertanya-tanya, siapakah sebenarnya wanita yang menyebabkan Nova dan Evan bertengkar? Masalah pekerjaan? Dika sedikit tidak yakin. Maka, Dika memanggil Liana untuk bertanya dan menginterogasi.Liana bingung. Mengapa Dika menyuruhnya pergi ke tempat kerjanya? Apakah ada masalah atau sesuatu?Liana duduk di tempat kerja Dika dengan canggung. Dua cangkir teh di depan mereka untuk mencairkan suasana agar tidak canggung. Presdir Dika duduk di kursi khusus, dan Liana duduk di kursi panjang khusus untuk tamu."Maaf, kenapa Anda menelepon saya?" tanya Liana memecah kesunyian. "Saya tidak tahu mengapa Anda menyuruh saya datang ke sini."Dika menghela napas. Ia ingin bertanya pada Liana dan ingin menanyakan jawaban yang jelas. “Rumor yang beredar itu

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   53. Sudah Gila

    "Akhh !!! Jangan sentuh rambutku! Sekretaris Liana! Sakit—"Sakitnya, apalagi Liana sebagai wanita yang jago beladiri. Liana tidak peduli dengan Nova yang berteriak kesakitan. "Dasar Direktur mesum!"Awalnya, Nova mengeluh kesakitan, tapi kemudian dia tertawa. "Hei! Apa maksudmu? Mesum? Serius. Aku benci otak kotormu, Sekretaris Liana!" Nova mencibir.Mendengar perkataan Nova, pipi Liana memerah dan malu. Dia mundur selangkah, membuang muka.Nova merapikan baju putihnya sedikit berantakan gara-gara Liana. "Liana, apa kamu merasa gugup?" Nova bertanya. Sedetik dia menyadari apa yang dia katakan. "Umm ... maksudku, apa kamu gugup saat melihat wajahku?" Nova menjelaskan, mengulangi kata-katanya.Apa? Apa yang Nova bicarakan? Tidak gugup tapi malu. Tentu saja, Liana membantah dan menjawab dengan alasan lain. Sekarang dialah yang tertawa dengan aneh. "Gugup? Bagaimana menurutmu Direktur. Aku tidak pernah

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   52. Direktur Mesum

    Nova mengabaikan kata-kata Liana, membuatnya semakin berani dan mendekat. Hanya berjarak satu langkah, punggung Liana bertabrakan dengan pintu. Nova dengan berani mendekatkan wajahnya ke wajah Liana, Liana memejamkan mata karena tidak berani menatap wajah Nova sedekat ini.Dan .... Sebaliknya, Nova mengalami nasib buruk. Saat Nova menatap wajah Liana sedekat ini, dadanya mulai berdebar kencang. Pria itu memegangi dadanya, tidak menyangka reaksinya akan seperti ini. Liana dengan berani membuka kelopak matanya sedikit, mengintip. Keduanya saling bertatapan, tanpa sadar Nova mendekat ke wajah Liana. Keduanya saling menatap dengan tatapan bertabrakan. Kemudian Liana membuka matanya lebar-lebar saat wajah Nova berada lima sentimeter darinya.DOENK !!Liana beraksi dengan membenturkan kepalanya ke kepala Nova lalu meraih lengan Nova dan menjambak rambut Nova. "Apa-apaan ini, Direktur! Kamu mau menciumku ya?! Dasar Direktur mesum," kata Li

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   51. Jangan Mendekati!

    Di balik pintu ternyata Nova mendengarkan semua perkataan Liana dan Nova sangat tersinggung.Usai berdebat dengan sekretaris senior, Liana masuk ke ruang kerja Nova dengan membawa cemilan dan air. Melihat wajah Nova yang tidak enak dipandang dan sedang dalam mood yang buruk, Liana menyangka Nova sedang memikirkan berita buruk di media sosial dan informasi di luar kantor."Ada apa, Direktur? Aku membawa makanan ringan untuk mengganjal perutmu." Liana meletakkan cemilan dan air di atas meja."Aku sedang tidak mood untuk makan dan minum."Liana menghela nafas dan mencoba menghiburnya dan bertanya mengapa. Tapi Nova sama sekali tidak memikirkannya. Nova bangkit dan mendekati Liana dan terus berjalan ke depan hingga Liana terpaksa berjalan mundur secara teratur."Apa yang akan dilakukan Direktur?"Tatapan Nova tidak berkedip sama sekali, melihat Liana dari kejauhan yang dibuat hanya lima langkah le

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   50. Hubungan Istimewa

    Sekretaris senior membahas hubungan Liana dan Nova yang seperti ada hubungan khusus. Mereka beranggapan Nova tidak akan dekar dengan wanita miskin seperti Liana dan Nova sang pewaris. Itu membuat Liana sedih. Karena hubungan mereka tidak mungkin terjadi. Lalu bagaimana jika mereka saling jatuh cinta?"Haha, tidak mungkin Direktur Nova jatuh cinta pada Sekretaris Vita yang lebih seperti perempuan jalang?""Tentu saja tidak cocok. Sekretaris Vita tidak punya harga diri.""Ngomong-ngomong rumor tentang pertengkaran Direktur Nova dengan Direktur Evan karena masalah wanita.""Hah? Kudengar, memperebutkan posisi pekerjaan?""Tidak. Jangan mau ditipu. Siapa lagi selain pelaku dari masalah Sekretaris wanita jalang itu." Tanpa rasa takut, sekretaris menunjuk Liana yang sedang duduk di kursi kerja Liana.Mendengarkan kata-kata mereka Liana langsung menggebrak meja karena tak tahan lagi dihina

  • It's Okay That's Love (INDONESIA)   49. Jadi Karyawan Tetap!

    Rapatnya sudah selesai.Liana menyapa Nova, dan Evan menanyakan bagaimana pertemuannya. "Bagaimana? Apakah pertemuannya menyenangkan dan berjalan dengan baik?" Tanya Liana bersemangat."Jangan tanya ke Nova, mungkin Nova tidak tahu, karena dia tidur," jawab Evan.Nova baru saja menguap."Direktur, kenapa Anda tidur saat rapat?" Liana bertanya bagaimana Nova bisa tidur dalam pertemuan sepenting itu."Semua karena kamu," kata Nova kesal. "Kamu membuatku tidak bisa tidur sepanjang malam!" Nova menjawab dengan jujur.Presdir Dika keluar dan ikut memarahi Liana. "Itu benar? Kamu membuat Nova tidak tidur tadi malam? Kamu sebagai sekretaris harus tegas dengan Nova! Kalau kamu bisa memukul bocah nakal itu."Liana tidak menjawab. Dia kesal karena dia disalahkan. Ada apa dengan dia? Dia membuat Nova tidak bisa tidur? Ah ... Presdir bercanda dengan Liana? Liana tidak tahu apa

DMCA.com Protection Status