Share

Cinta Mati Bobby

last update Last Updated: 2021-11-15 21:07:40

"Kau cemburu?" Aditya mengulangi pertanyaannya.

"Tsk. Untuk apa cemburu. Sah-sah saja jika Kakak cuci mata, melihat cewek-cewek cantik di sekitar Kakak. Kan cuma ngeliatin aja, nggak yang berbuat macam-macam. Jadi, ya buat apa Al cemburu?"  

"Serius?" Aditya merasa sedikit kecewa. Ia berharap Alleya mengatakan cemburu, tapi apa mau dikata, gadis itu ternyata tidak termakan jebakannya. Justru dirinya yang kini merasa kesal jika menemukan pria lain, yang mencuri-curi pandang ke arah Alleya. Serasa ingin menancapkan kelima jarinya ke mata orang itu, agar tidak lagi melirik-lirik ke Alleya. 

Apa yang membuat pria-pria itu masih saja memperhatikan Alleya? Dilihat dari wajah saja, Alleya yang sedang dalam penyamarannya, jelas bukan seorang gadis yang berparas cantik. Namun, tingkah laku, pembawaan dan aura ceria yang keluar dari seorang Alleya-lah, yang mungkin menjadikan dirinya menarik di

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • It's Me, Your Wife   Aditya Diantara Joe dan Bobby

    Aditya melangkah cepat, menyusul Alleya ke kamarnya. Sebenarnya dirinya tidak tahu ke mana Alleya pergi. Ia mencoba mengikuti kata hati, yang menyuruhnya untuk mendatangi kamar Alleya. Langkah panjang Aditya akhirnya berhenti tepat di depan pintu kamar Alleya. Karena ia memegang kunci cadangan yang kemarin disertakan juga oleh panitia, maka ia tidak perlu mengetuk pintu kamar bernomor 417. Diketuknya pintu sebanyak tiga kali, sebagai pertanda saja jika dirinya hendak masuk ke dalam kamar. Ketika dirinya masuk, sama sekali tidak tampak sosok Alleya. ia berjalan mendekati balkon kamar hotel, mencoba melihat ke bawah, mencari sosok Alleya di sana. Tiba-tiba terdengar suara guyuran air dari dalam kamar mandi, membuat Aditya kembali masuk ke dalam kamar. "Al! Alleya!" Ia mencoba memanggil nama calon istrinya. Ia hanya ingin memastikan, jika Alleya benar-benar yang ada di dalam kamar mandi. Ia jadi

    Last Updated : 2021-11-15
  • It's Me, Your Wife   Hubungan Aditya dan Alleya

    Aditya memandang sekilas pria yang baru saja mengajaknya bicara, sebelum dirinya mengijinkan pria itu duduk di sampingnya. "Alleya gadis yang menarik, bukan?" Joe membuka pembicaraan. Aditya diam, menyimak. "Datang terlambat di hari pertama, hahaha... Hanya Alleya yang berani. Waktu itu, aku yang menjadi ketua pelaksana, sedangkan Bobby sebagai wakil ketua," kenang Joe sambil terus menatap Alleya. "Gadis pemberani. Tidak takut dibully gadis-gadis lain, yang tampak iri karena berhasil merebut perhatian Bobby ,yang terkenal kaku dan ketus." "Jika gadis lain akan berusaha merayu agar hukuman mereka diperingan, berbeda dengan Alleya, yang sportif. Ia akan menerima hukuman jika ia memang salah, tapi jika ia tidak merasa melakukan kesalahan, ia tidak takut untuk mengajukan keberatan, meski harus be

    Last Updated : 2021-11-17
  • It's Me, Your Wife   Skenario Tuhan 1: Kembali Bertemu

    Alleya mengganti pakaiannya dengan gaun untuk pesta, yang sudah ia bawa dari rumah. Aditya menelponnya sesaat sebelum ia berangkat ke rukonya. Setelah melepas topeng dan membiarkan kulit wajahnya menghirup udara selama sepuluh menit, Alleya bergegas mencuci muka lalu mulai mengenakan topengnya kembali dan merias tipis topeng itu, layaknya wajah sendiri. Ketika ia sedang merapikan tatanan rambutnya, pintu ruangannya terbuka. Aditya masuk tanpa mengetuk pintu. Pria itu kini sudah berdiri di belakang Alleya. Ia langsung mengambil body mist yang hendak disemprotkan Alleya ke gaunnya. "Tidak perlu banyak-banyak, secukupnya saja. Biar tidak menarik perhatian berlebih dari orang-orang di sekitarmu." Aditya menekan pump botol kecil berwarna pink, menyemprotkan empat kali semprotan ke gaun Alleya. -0- Suasana di sebuah gedung tampak begitu m

    Last Updated : 2021-11-17
  • It's Me, Your Wife   Skenario Tuhan 2: Kecurigaan Lisa

    Alleya masuk ke dalam ruangannya. Jam di ruangannya menunjukkan angka dua. Gadis itu menata mejanya, memutuskan untuk pulang lebih awal. Ia segera mengganti gaunnya dengan pakaian kasual, yang selalu ia sediakan di ruangannya, untuk berjaga-jaga jika suatu saat ia perlu mengganti pakaiannya seperti sekarang ini. Alleya melepas topengnya. Berjalan ke luar dari ruangan dengan wajah aslinya, dengan sedikit polesan bedak dan lipstick tipis di bibirnya. "Nia, Aku pulang lebih dulu. Jika ada yang datang mencariku, katakan aku ada urusan ke luar kota. Jangan hubungi ponselku untuk beberapa hari. Aku yang akan menghubungimu." Alleya memberi pesan khusus kepada asistennya. "Oh iya, aku sudah menghubungi sopir papa. Aku ganti mobil. Nanti kau berikan kunci ini padanya. Paham?" Asistennya mengangguk paham dan Alleya pun segera keluar dari rukonya melewati pintu belakang. Ia mengenda

    Last Updated : 2021-11-18
  • It's Me, Your Wife   Skenario Tuhan 3: Kebohongan Aditya

    Mobil Aditya perlahan memasuki halaman luas rumah keluarga Rudy. Ia membunyikan klakson sekali sebagai tanda jika mereka sudah berada di depan rumah. Pintu utama terbuka, tampaklah sosok Rita berjalan ke luar, tersenyum hangat menyambut kedatangan mereka."Bawa apa ini?"seru Rita heboh saat Lisa mengangsurkan sebuah paperbag berukuran besar kepada Rita. "Bukan apa-apa. Hanya sedikit oleh-oleh hasil panen dari desa," jawab Lisa merendah, lalu terkekeh sendiri. Rita memanggil putri semata wayangnya untuk membantu membawakan bingkisan dari calon besannya. Alleya yang sudah tahu akan ada tamu dari keluarga Abraham ke luar dan terkejut mendapati Aditya berdiri di belakang calon mertuanya.Rita dan Lisa terlibat perbincangan seru sedangkan Alleya dan Aditya, hanya duduk diam di meja makan. Mereka sibuk dengan ponsel masing-masing. Sesekali Aditya

    Last Updated : 2021-11-18
  • It's Me, Your Wife   Ketinggalan Sesuatu

    Alleya merebahkan dirinya di atas sofa ruang tamu, membiarkan rasa lelahnya terurai dengan sendirinya. Menatap langit-langit sambil berulang menghela nafas, berusaha mengusir gundah yang terus menyiksanya, sejak hari di mana ia diabaikan Aditya karena seorang wanita. Aaaah. Andai saja ia tidak terlena dengan sikap, perlakuan dan perhatian Aditya. Andai saja ia tetap bisa menjaga perasaannya. Andai saja ia kukuh memegang niatnya sejak awal. Mungkin saja ia tidak akan sekecewa ini. Sebuah pesan masuk ke ponselnya. Dibukanya ponsel yang sejak tadi ada di dalam genggamannya. Besok pagi, aku akan menjemputmu. Kita berangkat bersama-sama. Alleya membaca pesan itu berulang kali. Berharap tulisan itu hanya ilusinya, lalu menampakkan pesan aslinya. Tapi sayangnya, tulisan itu tetap sama, tidak berubah. Alleya tidak membalas pesan Aditya, ia justru me

    Last Updated : 2021-11-20
  • It's Me, Your Wife   Kegelisahan Alleya

    Alleya berjalan menuju mobilnya. Ia menggunakan hoodie untuk menutupi wajahnya. Kali ini, ia tidak menggunakan topeng buruk rupanya. Ia memutuskan untuk memberitahu kedua orang tua Aditya mengenai penyamarannya. Mungkin, ya mungkin, mungkin saja akan terjadi sesuatu yang buruk pada perjodohannya. Ia tidak perlu susah payah menjelaskan penyebabnya. Ia menjalankan mobilnya perlahan, menikmati keremangan malam. Mencoba memikirkan kembali keputusannya untuk memberitahu kedua orang tua Aditya tentang penyamarannya. Alleya memandang topeng buruk rupa yang ia letakkan di kursi sebelahnya. What should I do? gumamnya pelan. Mobilnya perlahan memasuki halaman luas milik Abraham. Ia bergegas keluar dari mobil dan berjalan santai menuju teras rumah orang tua Aditya. Ditekannya bel rumah bernuansa abu-abu. Pintu besar itu bergerak mundur. "Haloo sayang..." suara Lisa me

    Last Updated : 2021-11-22
  • It's Me, Your Wife   Bertemu Alleya

    Aditya memilih tempat duduk bersama Nara, dan pilihannya jatuh di kursi plastik deretan tengah, yang memang sengaja disediakan tukang martabak untuk pelanggannya, agar tidak capek menunggu pesanan mereka, yang sedang masuk daftar antri. Ketika ia sedang mengalihkan pandangannya sejenak dari sosok Nara yang duduk di sampingya, Aditya melihat seorang gadis turun dari mobil yang ia kenal. Cantik. Berbanding jauh, sangat jauh, dengan pemilik mobil yang selama ini ia kenal, jika memang itu adalah mobil yang sama. Gadis itu terdengar sedang menyebutkan pesanannya, lalu melangkah duduk di kursi yang terletak di sudut, tidak jauh dari kursinya dan Nara. Nara sedang asyik menghabiskan minuman hangatnya. Aditya mengikuti gerak-gerik gadis yang baru saja mencuri perhatiannya, lewat sudut matanya. "Apa rencanamu sekarang?" Aditya menatap lekat Nara. Keinginan yang dulu ada, kini mulai kembali mu

    Last Updated : 2021-11-23

Latest chapter

  • It's Me, Your Wife   Extra Part 6 (End)

    "Apan sih? Pagi-pagi gini sudah membicarakan hal yang sangat membosankan! Cari topik lain kenapa?" Aditya menggerutu. Dirinya malas sekali jika sang istri mulai membicarakan hal yang sama setiap pagi. Sebenarnya Aditya sendiri sudah mulai memikirkan permintaan papanya itu. Melihat Abraham yang kian hari kian terlihat lelah, membuat Aditya mulai memikirkan permintaan sang papa. Akan tetapi, dirinya masih tetap diam, tidak mengatakan apa pun kepada Alleya maupun Abraham."Ya sudah, kalau tidak bersedia. Jika suatu hari papa marah besar padamu karena aku jatuh sakit akibat kelelahan, aku tidak akan lagi membantumu. Dan jika sampai mama juga ikut mengutukmu karena sudah membahayakan calon pewaris perusahaannya, aku juga tidak akan mencegahnya," ujar Alleya bangkit dari duduknya lalu meletakkan sesuatu di atas meja riasnya.Apa maksudnya? Aditya menatap kepergian Alleya. Ia mengikuti gerak-gerik Alleya, dan gerakan All

  • It's Me, Your Wife   Extra Part 5

    Pintu kamar VIP itu terbuka secara perlahan. Alleya menatap ke arah pintu kamar yang sudah terbuka setengah, menanti penampakan sosok yang masih berdiri di luar. Alleya menatap Aditya yang melangkah pelan memasuki kamar rawat inap Abraham. Kedua netra pria itu, menatap Alleya yang kala itu tampak begitu bingung."Ada apa?" Bisik Aditya begitu pria itu berdiri tepat di samping Alleya. Saat Alleya hendak menceritakan hal yang tengah terjadi, tiba-tiba suara sinis Abraham menyentil telinga Aditya."Hmm, kemana saja kamu? Sudah selesai mengurusi pacar modelmu itu? Rubah betina tak tahu diri!"Aditya memandang Alleya dengan ekspresi bingung. Alleya mengedikkan kedua bahunya, sama-sama tidak mengerti dengan semua yang sedang terjadi di ruangan itu."Selamat Pagi, Pa! Sudah lebih baik dari kemarin kan?" Aditya mengabaikan pertanyaan Abraham, berjalan ke sisi kanan pembaring

  • It's Me, Your Wife   Extra Part 4

    Aditya memutar badannya, menghadap ke arah asal suara yang menyerukan namanya barusan. Sosok cantik Alleya memaku tatapan Aditya. Gelayar aneh merambat halus namun pasti, memenuhi relung hatinya. Seulas senyum terbit di kedua ujung bibir Aditya. Sekali lagi, ia mengucap syukur dalam hati, karena memiliki istri yang begitu cantik seperti Alleya. Suara pantofel setinggi lima sentimeter yang membungkus apik kedua kaki Alleya, menggema di ruangan itu. "Bagaimana, Papa?" tanya Alleya sesaat setelah dirinya tiba di depan Aditya dan keningnya dikecup Aditya dengan penuh perasaan. Alleya berusaha menekan dan mengendalikan dirinya yang rasa-rasanya ingin melompat dan melayang saat itu juga, mendapatkan perlakuan manis dan romantis dari Aditya. Senyum manis mengembang sedikit kaku, menutupi kegugupannya. Aditya bergeming tanpa mengalihkan pandangannya dari Alleya. "Sudah berhasil melewati masa kritis

  • It's Me, Your Wife   Extra Part 3

    "Berapa peluang pasien hidup, Dok?" Aditya berusaha meredam emosinya. Pria muda itu belum siap jika saat ini ia harus kehilangan salah satu dari orang tuanya. Masih banyak yang perlu ia lakukan untuk memperbaiki hubungannya dengan sang papa. Dokter Irfan tidak langsung menjawab. Pria tinggi berkulit putih dengan kacamata tanpa frame yang bertengger sempurna di hidung mancungnya, menatap Abraham yang sedang tertidur begitu pulas. Aditya sungguh tidak sabar menunggu jawaban meluncur mulus dari bibir tipis sang dokter. Jantungnya tidak bisa diam, berdegup tak beraturan, membuat dirinya berada jauh dari kata nyaman. Dalam sekali tarikan nafas, dokter muda itu, yang usianya terpaut tidak begitu jauh dengan Aditya, menjawab singkat pertanyaan Aditya. "Sembilan puluh persen." Mata Aditya terbelalak. Tidak percaya dengan indera pendengarannya, Aditya kembali memastikan jawaban sang dokter. Ia

  • It's Me, Your Wife   Extra Part 2

    Aditya terbangun dari tidur lelapnya ketika suara teriakan Lisa yang memanggil namanya menggema dari lantai bawah. Ia segera bergegas turun dari pembaringannya, mengambil mantel tidur, mengenakannya sambil berjalan tergesa ke luar dari kamar. Berbagai bayangan buruk melintas dibenaknya, membuat langkahnya semakin ia percepat. Setengah berlari Aditya menuruni anak tangga, menuju ke kamar kedua orang tuanya. Diketuknya pintu kamar orang tuanya. "Ma! Mama! Ini Aditya, Ma! Buka pintunya, Ma!" Aditya setengah berteriak sambil terus mengetuk pintu kamar di depannya. "Masuk, Nak! Papa...." Suara Lisa terdengar masih terisak. Tanpa menunggu lama, Aditya langsung masuk ke dalam kamar itu, menatap sekeliling, mencari sosok yang baru saja disebut oleh mamanya. Tidak ada. Ke mana papa? "Papa di mana, Ma? Ada apa dengan Papa, Ma?"suara Aditya sed

  • It's Me, Your Wife   Extra Part

    Aditya terus menatap Alleya yang masih berusaha melepas pernak-pernik yang menempel pada kepalanya. Dirinya masih tidak percaya dengan yang kenyataan yang ia terima hari ini. Selama ini, Alleya telah membohonginya. Gadis itu telah menyembunyikan wajah cantiknya di balik sebuah topeng buruk rupa, dan hal itu, telah berhasil mengecohnya. Aditya melangkah mendekat ke tempat Alleya yang hendak membersihkan wajahnya dari make up yang masih menempel di wajahnya. Ia menghentikan langkah kakinya, ketika Alleya bangkit dari duduknya, berjalan menuju toiletries lalu mulai membasuh wajahnya dengan sabun muka. Lima menit kemudian, Alleya kembali duduk di depan meja rias dan mulai membersihkan sisa make up yang masih tertinggal di wajahnya. Tatapan Aditya terus saja mengikuti kemana saja gadis itu bergerak. Ia mulai kembali melangkah mendekat ke arah Alleya. Kini, ia telah berdiri tepat di belakang gadi

  • It's Me, Your Wife   It's Me, Your Wife (End)

    "Khilaf?" Sekali lagi Lisa mengulangi pertanyaannya. "Apa maksudnya itu, Dit?" Lisa berjalan mendekat Aditya dengan langkah yang sedikit sempoyongan. Dirinya masih terkejut dengan pernyataan putra semata wayangnya itu. "Ah, Mama! Maksud Aditya bukan begitu. Aditya ingin memajukan tanggal pernikahannya. Tidak usah menunggu tanggal 9, tapi langsung dimajukan minggu depan saja, tanggal 2." Alleya semakin terkejut. "Ngomong apa sih?? Mana boleh seperti itu? Butuh persiapan dan rencana matang. Ini bukan hanya ngucap ijab aja terus selesai. Nggak seperti itu." Alleya mati-matian menolak ide Aditya yang menurutnya sangat gila itu. "Boleh!" Ucapan Rudy membuat Alleya tambah merana. Ia tidak mengira jika sang papa justru menyutujui ide Aditya, si Balok Es. "Papa! Kok Papa setuju sih? Kan nggak mungkin bisa..." sanggahan Alleya terputus dengan kalimat Rudy berikutnya

  • It's Me, Your Wife   Khilaf

    Nafas Alleya memburu. "Pengacara nggak ada akhlak! Main nyosor aja... Nggak punya sopan santun!" Teriakan Alleya terdengar Nara hingga wanita itu ke luar dari ruang keluarga, mendekat ke arah Aditya dan Alleya yang berdiri saling berhadapan, dengan jarak yang begitu dekat. Nara yang sejak tadi sudah sangat penasaran dengan penampilan Alleya yang namanya sempat disebut Aditya, terkejut ketika pandangannya jatuh di wajah Alleya. Apa?!! Gadis seperti ini yang akan menikah dengan Aditya? Wajah begitu buruk, sangat jauh dari wajahnya, mengapa bisa memenangkan hati Aditya dan kedua orang tuanya? Nara semakin terkejut, ketika ingatannya membawa dirinya ke pertemuan dengan Alleya beberapa waktu lalu di warung soto, ketika ia dan Aditya sedang sarapan pagi bersama. Saat itu Alleya juga tidak sendiri. Gadis itu datang bersama seorang pria yang tidak kalah tampan dengan Aditya. "Ka-Kauu, All-leya?" Nara benar-benar tid

  • It's Me, Your Wife   Kesalahpahaman

    Rudy memacu mobilnya dengan kecepatan yang lumayan. Semula hanya Rita yang merasa khawatir berlebih. Namun, ketika dirinya sendiri mencoba menghubungi sahabat masa kecilnya itu, dan tidak juga mendapat tanggapan, membuat dirinya mulai merasa cemas. Ryan memilih untuk pulang terlebih dulu, dan akan datang lagi setelah ada kepastian tanggal pernikahan adiknya. Sepanjang perjalanan, Rita terus mecoba menghubungi Lisa, meski respon yang ia terima tidak berubah. Berulang kali dirinya melirik Alleya, berharap putrinya itu berhasil menghubungi Aditya, tapi kenyataannya tetap sama. "Tenang, Ma. Sebentar lagi kita akan sampai di rumah Abraham. Sebentar lagi, Papa akan menghujani pria itu dengan beratus pukulan, karena sudah berani membuat kita semua khawatir." Mobil Rudy akhirnya, berhenti tepat di depan gerbang bercat putih yang tinggi menjulang. Pintu gerbang itu terbuka, me

DMCA.com Protection Status